BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Analisa data gempa melalui inversi waveform tiga komponen dilakukan dengan menggunakan software ISOLA yang bertujuan untuk mengestimasi CMT (Centroid Moment Tensor) dan pola bidang sesar (fault plane) gempa bumi. Analisa dilakukan pada 5 data gempa di daerah Jawa Barat pada tahun 2010 yang diperoleh dari IA dan Geofon. Hasil analisis seismogram ini diketahui bahwa pola bidang sesar yang berkembang di daerah Jawa Barat adalah pola sesar normal (normal fault) dan sesar naik (reverse fault). Sebagian besar arah patahannya cenderung arah Utara-Selatan, searah pergerakan lempeng antara Asia Tenggara dan lempeng Indo-Australia.
5.2 Saran-saran Adapun saran yang bisa penulis berikan pada para peneliti atau pihakpihak yang berkepentingan terhadap tulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Mengingat banyaknya event gempa bumi yang terjadi di pulau Jawa, maka perlu terus dilakukan penelitian tentang parameter gempa bumi pada eventevent yang lain. 2. Untuk mendapatkan hasil fitting yang baik, diperlukan studi lebih lanjut tentang model bumi daerah Jawa Barat. Sehingga model bumi yang diperoleh benar-benar menggambarkan daerah tersebut secara lebih tepat. 3. Perlu adanya upaya dari pemerintah untuk mengoptimalkan fungsi kerja alat pencatat gempa bumi pada stasiun-stasiun yang tersebar di pulau Jawa, sehingga tidak dijumpai lagi event gempa yang tidak terekam salah satu atau ketiga komponennya (N, E dan Z). 4. Perlu adanya perencanaan dari pemerintah untuk menambah stasiun di daerah rawan gempa, sehingga posisinya memungkinkan dapat mengitari pusat sumber gempa yang terjadi pada masa mendatang.
53
54
DAFTAR PUSTAKA
Aki, K. and P. G. Richards (1980), Quantitative seismology: Theory and methods,W.H. Freeman, San Francisco, CA. Bouchon, M. (1981), A simple method to calculate Green's functions for elastic layered media, Bulletin of the Seismological Society of America, 71, 959971. Grandis, H. (2009), Pengantar pemodelan Geofisika Indonesia (HAGI).
inversi geofisika, Himpunan Ahli
Irsyam, M., Sengara, W., Aldiamar, F., Widiyantoro, S., Triyoso, W., Natawijaya, D.H., Kertapati, E., Meilano, I., Suhardjono, Asrurifak, M. Ridwan, M. (2010), Ringkasan hasil studi tim revisi peta gempa Indonesia 2010. Kayal J.R. (2008), Microearthquake seismology and seismotectonics of South Asia, Springer. India. Kikuchi, M. and H. Kanamori (1991), Inversion of complex body waves – III, Bulletin of the Seismological Society of America, 81, 2335-2350. Lasitha, S., Radhakrishna, M., ande Sanu, T.D. (2006), Seismically active deformation in the Sumatra-Java Trench-arc region: Geodynamic Implications, Current Science, Vol. 90 No. 5. Lay, T. and Wallace, Terry C. (1995), Modern global seismology. Academic Press, New York, USA, 521 p. Madlazim (2010), Three components seismogram analysis of Tasikmalaya, Indonesia on September 2nd, Indonesian Journal of Physics, Vol 21. McCafferey, R. (2009), The tectonic framework of the Sumatran subduction zone, Annu. Rev. Earth Planet. Sci. Vol 37, pp 345-366. Menke, W. (1993), Gephysical data analiysis: Discrete inverse theory, Academic Press. Natawidjaya, D.H. (2002), Neotectonics of the Sumatra fault and paleogeodesy of the Sumatra subduction zone, California Institute of Technology Pasadena, California (Thesis). Newcomb, K.R., and W.R. McCann (1999), Seismic history and seismotectonics of the Sunda Arc, Journal of Geophysical Research, 92, 421-439. Pramumijoyo, S., Karnawati, D. (2004), Memahami Geologi dan Sejarah Bencana geologi di Indonesia, FT. UGM.
55
Rais, J. (2006), Indonesia Terletak di antara dua Samudra, dua Benua dan tiga lempeng Tektonik Mega, ITB. Santosa, B.J. (2007), Analisa gempa dalam C050296F untuk penyelidikan kecepatan gelombang S di bawah Plato Ontong-Jawa, PROC. ITB Sains & Tek. Vol. 39 A, No. 1&2. Santoso, D. (2002), Pengantar teknik geofisika, ITB. Sengara, I.W., Toha, F.X., Suarjana, M., Ridolva, Kusumastuti, D., Sadisun, I., Afnimar, Abuhuroyroh (2009), Laporan kajian dan survey awal pasca gempabumi Tasik Jawa Barat 2 September 2009, LPPM ITB. Shearer, PM. (2009), Introduction to seismology second edition, Cambridge University Press Sieh K, Natawidjaja D. (2000), Neotectonics of the Sumatran fault, Indonesia. J. Geophys. Res. 105:28295–326 Sokos, E.. and Zahradník, J. (2008), ISOLA a Fortran code and a Matlab GUI to perform multiple-point source inversion of seismic data. Computers & Geosciences 34,967–977 USGS, earthquake information. Zahradnik, J., Gallovic F., E. Sokos, A. Serpetsidaki and G-A. Tselentis (2008), Quick fault-plane identification by a geometrical method: Application to the Mw 6.2 leonidio earthquake, 6 January 2008, Greece. Seismological Research Letters Volume 79, Number 5, September/October 2008, 653662. Zahradnik J., Serpetsidaki A., Sokos, E. and Tselentis G.A. (2006), Iterative deconvolution of regional waveforms and a double-event interpretation of the lefkada earthquake, Greece (http://seismo.geology.upatras.gr/isola/).
56
57
6. Enam komponen momen tensor dari kelima event adalah sebagai berikut: a. Gempa tanggal 10 Januari 2010, M33 = -0.028, M11 = -0.034, M22 = 0.062, M31 = -0.019, M32 = -0.09, M12 = 0.082 b. Gempa tanggal 18 Mei 2010, M33 = -0.449, M11 = 0.148, M22 = 0.597, M31 = -0.445, M32 = 0.574, M12 = 0.728 c. Gempa tanggal 26 Juni 2010, M33 = -5.657, M11 = 1.154, M22 = 4.503, M31 = 2.051, M32 = -4.748, M12 = 1.197 d. Gempa tanggal 11 Agustus 2010, M33 = -1.629, M11 = 0.983, M22 = 0.645, M31 = 1.820, M32 = -1.449, M12 = -0.761 e. Gempa tanggal 9 Nopember 2010, M33 = 0.613, M11 = -0.172, M22 = 0.441, M31 = 0.232, M32 = -0.203, M12 = -0.309 7. Pola bidang patahan yang berkembang di pulau Jawa adalah pola sesar normal (normal fault) dan sesar naik (reverse fault). Secara berurutan, pola bidang patahan pada masing-masing event gempa adalah sesar mendatar (horizontal fault), sesar diagonal turun (oblique normal fault), sesar turun (normal fault), sesar turun (normal fault) dan sesar naik (reverse fault).
58