BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Analisis SWOT oleh Stephanie Elloys Tabel 5.1 Analisis Strategi SWOT oleh Stephanie Elloys SWOT ANALYSIS Internal Factor
Strength
Weakness
a. Memiliki konsep yang unik. Dengan menggunakan bahan dasar ketela, tidak banyak orang dapat mengolah makanan tersebut menjadi suatu makanan yang menarik.
a. Kurangnya koordinasi yang baik dengan para MC, sehingga terjadi kesalahan ketikan Opening Ceremony.
b. Memberikan suatu tantangan kepada para peserta untuk mengolah suatu makanan yang tidak biasanya, dan juga meningkatkan kreativitas yang mereka punya. c. Memiliki lokasi tempat yang strategis dan bersih (dilihat berdasarkan hasil kuisioner yang kami berikan). External Factor
d. Adanya kerjasama dengan ICA " Indonesian Chef Assosiation".
49
b. Pihak kampus memiliki ketentuanketentuan yang harus dipatuhi dalam hal pencarian sponsor. c. Booth yang di buat oleh kontraktor terlihat sangat tinggi dari lantai atas, sehingga terkesan menutupi panggung. d. Kurangnya koordinasi yang baik dengan para juri mengenai perlombaan, sehingga pada saat perlombaan, banyak yang e. mengeluh akan Technical Meeting yang kemarin sudah
50 e. Menjadi salah satu pioneer bagi jurusan Hotel Management Universitas Bina Nusantara dalam mengadakan ajang kompetisi memasak.
diadakan. f. Kurangnya panitia sehingga kurang terorganisir dengan baik.
Opportunities
f. Mendapatkan crowd yang banyak karena adanya display hasil karya peserta di sekeliling panggung, sehingga mendapatkan banyak perhatian masyarakat kampus.
a. Mengenalkan jurusan Hotel Management Universitas Bina Nusantara kepada banyak SMK di Jakarta dan sekitarnya. b. Dapat menjadikan acara ini sebagai Annual Event
Threat
c. Mengenalkan Hotel Management kepada asosiasi ICA.
a. Adanya acara perlombaan lain yang dilakukan oleh kelompok lain b. Waktu
SO Strategies
WO Strategies
a. Harus memiliki a. Menjadikan acara ini koordinasi yang baik sebagai Annual Event sehingga semua dapat dengan terlibat dan dapat mengembangkan membantu kreatifitas anak SMK. b. Banyaknya ketentuan b. Dengan adanya kerja sama dengan ICA, memudahkan Hotel Management untuk menarik perhatian para peserta.
ST Strategies a. Dengan adanya konsep yang unik, dapat bersaing dengan kompetitor
dan peraturan kampus yang mungkin harus di beri kelonggaran, agar dapat memudahkan menjalankan event – event selanjutnya.
WT Strategies a. Walaupun kami tidak memiliki banyak anggota, kami tetap berusaha melakukan
51 pelaksanaan lomba agak bertabrakan dengan jadwal ujian anak sekolah. c. Adanya bahaya seperti kecelakaan yang terjadi di area Kitchen, sehingga dapat membuat keributan pada saat acara berlangsung.
lain. b. Para peserta SMK dapat request jadwal lomba kepada panitia apabila mereka memiliki jadwal ujian pada pagi harinya.
yang terbaik untuk acara kami. b. Mengatur jadwal dengan baik agar sesuai dengan waktu peserta
Sumber: Penulis
5.2 Analisis SWOT oleh Meilisa 5.2.1 Strengths 1. Tim yang kompak dan dapat diajak bekerjasama dengan baik, memiliki visi yang senada, oleh karena itu setiap individu bekerja secara maksimal di bidangnya masing – masing. 2. Konsep perlombaan yang unik, yaitu menggunakan ketela (singkong dan ubi) sebagai bahan dasar yang sangat jarang digunakan untuk dikompetisikan. 3. Dengan memajang display makanan setiap peserta yang mengikuti perlombaan, dapat menarik perhatian orang – orang yang melewati area perlombaan. 4. Tempat perlombaan yang bersih dan strategis (banyak peserta yang mengatakan bahwa tempat perlombaan mudah untuk ditemukan). 5. Bekerjasama dengan ICA (Indonesian Chef Association).
52 5.2.2 Weaknesses 1. Jumlah tenaga kerja yang kurang memadai, sehingga pekerjaan terasa lebih ‘berat’. 2. Tidak ada panggung pada saat acara berlangsung, kami hanya menggunakan karpet sebagai panggung. 3. Booth yang dibangun memiliki tinggi yang dapat menghalangi penglihatan orang – orang ke arah panggung, sehingga hanya sedikit orang yang memperhatikan ke arah panggung. 4. Kurangnya kerjasama antara manajemen dengan MC, sehingga terdapat beberapa kesalahan pada saat pembawaan acara. 5. Acara
ini
merupakan
acara
perlombaan
yang
pertama
kalinya
diselenggarakan oleh Hotel Management, sehingga nama atau brand belum dikenal oleh masyarakat luas. 6. Pemasaran
yang
kurang
digunakan
dengan
baik,
kami
kurang
menggunakan sosial media, sehingga jarang ada yang mengetahui acara kami selain daripada calon – calon peserta yang kami kunjungi ke sekolahnya. 5.2.3 Opportunities 1. Terdapat banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan di daerah Jabodetabek, sehingga memberikan peluang kepada kami untuk menjaring peserta yang banyak. 2. Bertambahnya sekolah – sekolah dan kursus – kursus kuliner yang diperuntukkan bagi para pecinta makanan. 3. Menjadi peluang bagi jurusan Hotel Management untuk terus melanjutkan acara ini menjadi acara tahunan.
53 4. Peluang untuk membuat acara yang memiliki segmentasi yang lebih luas. 5. Semakin banyaknya mahasiswa – mahasiswi Universitas Bina Nusantara, membuat acara kami banyak dikunjungi oleh penonton. 6. Berkembangnya teknologi informasi, sehingga dapat memudahkan kami untuk memasarkan acara kami melalui media elektronik. 5.2.4 Threats 1. Adanya perlombaan lain (kompetitor) yang memungkinkan dapat membuat calon peserta kami berubah pikiran dan pindah ke perlombaan yang lain. 2. Di jaman yang semakin maju seperti sekarang ini, banyak anak – anak muda yang kurang peduli terhadap makanan Indonesia, mereka cenderung sudah ‘teracuni’ oleh budaya luar (asing). 3. Aturan dari Building Management Bina Nusantara University yang membatasi kami, sehingga sulit untuk mendapatkan sponsor dan menjual booth. 4. Keterlambatan dari beberapa peserta sehingga acara tidak berjalan sesuai dengan perencanaan awal. 5. Ketidakhadiran juri ketua pada hari kedua perlombaan sehingga menyebabkan acara sedikit tidak berjalan sesuai dengan rundown.
54 Tabel 5.2 Analisis Strategi SWOT oleh Meilisa Strenghts 1. Tim yang kompak.
Weaknesses 1. Jumlah tenaga kerja yang kurang memadai.
2. Konsep perlombaan yang unik. 3. Memajang display makanan,
2. Tidak ada panggung, hanya menggunakan karpet.
untuk menarik penonton. SWOT
4. Tempat perlombaan yang bersih dan strategis.
3. Booth yang terlampau tinggi. 4. Kurangnya kerjasama antara pembawa acara dengan
5. Bekerjasama dengan ICA
manajemen.
(Indonesian Chef Association).
5. Brand yang belum dikenal luas. 6. Pemasaran yang kurang memadai. SO Strategies
Opportunities 1.
2.
3.
4.
5.
Memperdalam hubungan dengan
WO Strategies
Banyaknya Sekolah Menengah
1.
Kejuruan.
ICA. (S5, O1).
menggunakan panggung (W2, W3,
Bertambahnya kursus untuk para
2.
O5).
pecinta kuliner.
inovatif. (S2, O2).
2.
Peluang untuk menjadikan acara
3.
yang dibuka untuk umum (W5, O2,
tahunan.
acara tahunan (S1, O3).
O1).
Peluang untuk meluaskan
4.
3.
segmentasi.
posisi yang strategis (S3, O5).
Terus mengadakan acara yang
Menjadikan acara ini sebagai
Meletakkan posisi display di
1.
Mengurangi tinggi booth dan
Membuat acara perlombaan
Membuat website dan sosial
media untuk memudahkan penyampaian informasi (W6, O6)
Bertambahnya mahasiswa – mahasiswi di Bina Nusantara.
6.
Teknologi yang semakin berkembang. Threats
1.
2.
Munculnya acara lain sebagai
1. Terus mempererat hubungan
kompetitor.
dengan ICA dan terus
Anak – anak muda yang kurang
merencanakan acara yang inovatif
peduli terhadap makanan
(S2, S5, T1).
Indonesia. 3.
ST Strategies
Aturan Building Management.
4.
Keterlambatan peserta.
5.
Ketidakhadiran juri ketua pada hari kedua.
2. Bekerjasama mencari cara untuk
1. Membuat pemasaran jauh hari sebelum acara lainnya (W6, T1). 2. Menambah tenaga kerja operasional untuk menjaga stand – stand makanan agar diijinkan
menanggulangi pencarian sponsor
oleh Building Management
dan penjualan booth (S1, T3).
untuk membuka stand (W1, T3).
3. Cepat dalam menanggulangi kejadian tak terduga (S1, T4). 4. Segera menghubungi ICA untuk juri pengganti (S5, T5)
Sumber: Penulis
WT Strategies
55 Setelah sudah dianalisis apa saja kekuatan dan kelemahan dari acara, serta peluang dan ancaman yang mungkin terjadi, maka perlu dibentuk strategi dari masing – masing aspek. Menurut David (2009: 210 – 212) terdapat empat strategi, yaitu: 1. Strategi SO (Strength – Opportunity) Merupakan strategi yang diupayakan untuk menangkap peluang yang ada di luar (faktor eksternal) dengan menggunakan kekuatan dari internal. Strategi – strateginya yaitu: a. S5, O1 Lebih sering bekerja sama dengan ICA (Indonesian Chef Association), sehingga banyak siswa – siswi tertarik untuk mengikuti perlombaan, karena sertifikat yang akan didapatkan merupakan sertifikasi resmi. b. S2, O2 Mengadakan acara – acara inovatif lainnya, sehingga para pecinta kuliner tertarik untuk mengikuti perlombaan. c. S1, O3 Dengan tim yang kompak, maka dapat membuat kembali acara – acara perlombaan yang lainnya secara tahunan. d. S3, O5 Meletakkan posisi display makanan di posisi yang strategis, sehingga dapat menjaring banyak penonton, khususnya dari mahasiswa – mahasiswi Universitas Bina Nusantara. 2. Strategi ST (Strength – Threat) Merupakan strategi yang diupayakan untuk menghindari ancaman dari luar (faktor eksternal) dengan menggunakan kekuatan internal. Strategi – strateginya yaitu:
56 a. S2, S5, T1 Dengan mempererat hubungan dengan ICA dan terus merencanakan acara yang inovatif, hal ini dapat dijadikan sebagai keunggulan bersaing (competitive advantage) bagi kelompok kami b. S1, T3 Bekerjasama dengan baik pada saat terjadinya keterbatasan dalam mencari sponsor dan menjual booth. Kami masing – masing mencari sponsor dan menjual booth secara maksimal. c. S1, T4 Dengan tim yang kompak, maka kami cepat dan tanggap dalam menanggulangi kejadian tak terduga. d. S5, T5 Karena kami bekerjasama dengan ICA, maka pada saat juri ketua tidak dapat hadir pada hari kedua, pihak ICA secara cepat mencarikan juri pengganti. 3. Strategi WO (Weakness – Opportunity) Merupakan strategi yang diupayakan untuk meminimalisasikan kelemahan agar dapat menangkap peluang yang dapat mendukung keberhasilan acara. Strategi – strateginya yaitu: a. W2, W3, O5 Mengurangi tinggi booth dan menggunakan panggung bertingkat, sehingga dapat menarik perhatian mahasiswa – mahasiswi Universitas Bina Nusantara yang sedang melakukan perkuliahan. b. W5, O2, O1 Dengan banyaknya sekolah – sekolah kejuruan dan kursus – kursus bagi pecinta kuliner, maka diperlukan untuk membuat acara perlombaan yang
57 dibuka untuk umum dengan lebih sering, sehingga brand acara tersebut menjadi tidak asing bagi masyarakat pecinta kuliner. c. W6, O6 Dengan teknologi yang semakin berkembang, maka diperlukan untuk membuat website dan sosial media untuk memudahkan penyampaian informasi kepada masyarakat dan calon peserta. 4. Strategi WT (Weakness – Threat) Merupakan strategi yang diupayakan untuk meminimalisasikan kelemahan internal agar dapat menghindari ancaman yang mungkin akan menyerang. Strategi – strateginya yaitu: a. W6, T1 Dengan membuat pemasaran yang atraktif dan lebih cepat daripada acara lainnya (mencuri start), maka hal tersebut dapat dijadikan sebagai keunggulan bersaing dan menghindari ancaman dari kompetitor. b. W1, T3 Menambahkan panitia di hari operasional perlombaan untuk menjaga stand – stand makanan sebagai salah satu cara untuk diperbolehkannya membuka stand makanan oleh Building Management.
58 5.3 Analisis SWOT oleh Monica Tabel 5.3 Analisis Strategi SWOT oleh Monica
SWOT Analysis
Internal Factors
Strengths
Weakness
1. Bekerjasama dengan ICA
1. Kurangnya di bagian promosi sehingga masyarakat umum diluar binus tidak mengetahui adanya acara perlombaan.
2. Tema dan Konsep Event yang berbeda dengan menggunakan bahan dasar ketela. 3. Membawa nama Binus yang sudah menjadi brand yang kuat di dunia pendidikan. 4. Mendapatkan tempat yang strategis dan Fasilitas lomba yang memadai dari Binus.
External Factors
OppW
1. Penyelenggaraan acara di Binus dapat memberikan kesempatan untuk mengenalkan jurusan Hotel Management yang ada di Binus 2. Dapat memberikan kesempatan kerjasama lebih lanjut dengan organisasi lainnya. 3.Memberikan kesempatan untuk menjadikan acara perlombaan sebagai annual Event.
SO Strategies 1.Dengan bekerjasama dengan ICA dapat menarik perhatiaan para peserta. 2.Memperkenalkan jurusan Hotel Management karena acara yang diadakan di kampus Binus university. 3. Dengan terbukti sukses nya event dapat menjadi event yang berkelanjutan.
2. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh Binus mempersulit tim untuk menjalankan dan membuat acara di Binus. 3. Kurangnya koordinasi dan pengalaman team sehingga kurang berjalan dengan baik.
WO strategies 1. Meningkatkan promosi dengan bekerjasama dengan marketing Binus sehingga dapat mencakup masyarakat umum. 2.Membuat peraturan yang dapat memudahkan untuk membuat event di masa depan. 3.Meningkatkan pengalaman dan koordinasi sesama team
59
Threat
1. Persaingan dengan Team event lain yang melakukan acara perlombaan.
ST Strategies
2. Ancaman akan terjadinya kecelakaan selama lomba berlangsung sehingga menghambat semua acara.
WT Strategies
1. Memiliki kerjasama
1. Meningkatkan
dengan ICA sehingga memudahkan dalam proses perlombaan masak.
Promosi untuk bersaing dengan team event lainnya.
2. Dengan tema dan konsep event yang berbeda anakanak sekolah tetap antusias mengikuti.
2. Memberikan kesempatan kepada peserta para anak SMK untuk memilih jadwal nya sendiri sehingga kita dapat menyesuaikan dengan waktu para peserta.
3. Jadwal Perlombaan yang telah ditetapkan kadang tidak sesuai dengan jadwal anak sekolah. Sumber: Penulis
5.4 Analisis SWOT oleh Mery Tabel 5.4 Analisis Strategi SWOT oleh Mery SWOT ANALYSIS Strength
Internal
•
Tim Event Organizer memiliki semangat dan kekompakan yang tinggi. Setiap anggota sanggup melakukan tugasnya dengan penuh rasa tanggung jawab dan memiliki semangat kerja sama yang tinggi.
•
Nama BINUS sudah di kenal di kalangan masyarakat Jakarta. Perlombaan yang diadakan atas nama BINUS mempermudah tim Event Organizer dalam mendapatkan dukungan dana dari perusahaan.
External •
Lokasi acara di kampus BINUS yang strategis dan mudah dijangkau. Lokasi
Weakness •
Kurangnya pengalaman dari tim Event Organizer. Acara ini merupakan acara pertama yang diadakan atas hasil kerja sama tim Event Organizer ini. Oleh karena itu, para perusahaan dan peserta akan cenderung meragukan kualitas pelaksanaan acara ini.
•
Kurangnya kenalan dengan media publikasi untuk mempromosikan acara ini sehingga acara ini tidak dapat dipublikasikan melalui media yang dapat
60 merupakan salah satu factor penting yang mempengaruhi keikutsertaan peserta dan penonton. Acara ini diadakan di kampus BINUS sehingga mengundang banyak mahasiswa/i dari berbagai jurusan untuk menyaksikan acara ini. •
Tim Event Organizer sangat mengenal daerah sekitar kampus BINUS sehingga persiapan acara dan bahan baku (ketela) dapat diatur dengan baik.
•
Menggunakan berbagai media promosi untuk menjangkau target yang berbeda. Tim Event Organizer menjangkau anakanak SMU dengan membagikan brosur acara di sekolah-sekolah dan juga menyebarkan informasi acara melalui internet.
•
Proses pendaftaran yang mudah. Tim Event Organizer merancang formulir pendaftaran yang mudah diisi dan
•
Fasilitas memasak yang memadai.
menjangkau seluruh warga Jakarta. •
Kurang kenalan dengan perusahaan-perusahaan untuk mensponsori acara. Hal ini menyebabkan sulitnya tim Event Organizer dalam mencari para perusahaan untuk mensponsori acara ini.
•
Kurang anggaran untuk pelaksanaan acara sehingga
61 •
Adanya dukungan dari pihak BINUS, jurusan Hotel Management dan Indonesian Chef Association (ICA)
•
Semakin berkembangnya Bisnis Event Organizer.
•
Banyaknya perusahaan yang tertarik untuk memasang iklan di daerah kampus BINUS.
•
Kemacetan di sekitar kampus BINUS merupakan suatu ancaman yang mungkin mengakibatkan telat mulainya acara.
•
Hari pelaksanaan acara bentrok dengan jadwal kuliah atau sekolah sehingga para peserta tidak dapat menghadiri perlombaan.
•
Harga penyewaan Stan yang ditentukan pihak BINUS relatif tinggi sehingga pedagang yang bersedia menyewa sangat sedikit.
Threat
Opportunity
•
Masyarakat Jakarta mengemari acara perlombaan memasak.
Sumber: Penulis
SO Strategy •
Mempromosikan acara atas nama BINUS sehingga nama BINUS khususnya jurusan Manajamen Perhotelan BINUS akan semakin terkenal di kalangan masyarakat Jakarta.
•
Tim Event Organizer dapat bekerja sama untuk memulai bisnis Event Organizing setelah mendapatkan pengalaman dari acara ini.
•
Jurusan Manajamen Perhotelan memiliki alatperalatan memasak yang cukup lengkap sehingga mempermudah pelaksanaan acara perlombaan.
WO Strategy •
Menjual tempat pemasangan iklan kepada para perusahaan untuk mengumpulkan dana.
•
Meminta dukungan BINUS untuk menayangkan promosi acara melalui BINUS TV dan spanduk.
ST Strategy •
Membeli ketela di pasar dan pesan 1 hari sebelum hari pelaksanaan acara sehingga memastikan ketersediaan bahan baku.
•
Mempertimbangkan kemacetan jalan dan jadwal kuliah dalam penyusunan jadwal acara.
WT Strategy •
Mencari bimbingan dalam hal pengaturan jadwal acara sehingga kemacetan dapat dipertimbangkan dalam penyusunan acara.
•
Mencari dana melalui saluran lain selain penyewaan Stan.
62 5.5 Analisis SWOT oleh Civara Lamanta SWOT Analysis Strenght : a.
Membina hubungan yang baik dengan murid-murid SMK
b.
Fasilitas memasak yang cukup memadai bagi peserta lomba
c.
Memiliki Teamwork yang baik
d.
Membuat event dengan inovasi yang baru
e.
Banyak peserta yang berpartisipasi
Weakness : a. Terjadi Miscommunication antara peserta dengan juri b. Terjadi nya perbedaan waktu lomba dengan rundown c. Tidak adanya ruang tunggu bagi peserta yang akan bertanding untuk shift berikutnya d. Kurangnya pengalaman anggota team dalam melaksanakan event e. Kurang adanya link sponsorship Opportunity : a. Memperkenalkan binus University kepada murid-murid SMK b. Memperkenalkan jurusan hotel Management kepada murid-murid SMK c. Mengembangkan kreativitas murid-murid SMK dalam mengolah ketela d. Mengembangkan pengetahuan team tentang event yang sebenarnya. e. Binus University memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan SMK dan Universitas lain Threats : a. Binus merupakan daerah yang sering mengalami kemacetan karena banyaknya volume kendaraan
63 b. Dipersulit dari Building Management dalam mencari sponsorship c. Hari perlombaan bertepatan dengan ujian murid-murid SMK dibeberapa sekolah d. Lokasi Para peserta yang jauh dari Binus University , sehingga mereka membutuhkan waktu yang lama atau kesulitan untuk mencari transportasi untuk pergi ke binus e. Banyaknya event-event yang sejenis yang dilaksanakan pada waktu yang berdekatan
Tabel 5.5 Analisis Strategi SWOT oleh Civara Opportunity :
I N T E R N A L
E K S T E R N A L
Threats :
1. Memperkenalkan
1. Binus
merupakan
binus University dan
daerah yang sering
jurusan
mengalami
hotel
management kepada
kemacetan dan lokasi
murid-murid SMK
Binus jauh dengan
2. Mengembangkan kreativitas
daerah asal peserta
murid-
murid SMK
team
tentang event yang sebenarnya. 4. Binus
perlombaan
bertepatan
3. Mengembangkan pengetahuan
2. Hari
ujian
murid-murid
SMK
dibeberapa
sekolah 3. Banyaknya
University
event
memiliki kesempatan
yang
untuk bekerja sama
pada
dengan
berdekatan
SMK
Universitas lain.
dengan
dan
yang
eventsejenis
dilaksanakan waktu
yang
64 Strenght : 1. Membina yang
hubungan
baik
dengan
murid-murid SMK 2. Memiliki Teamwork yang baik 3. Membuat
event
dengan inovasi yang
SO
ST
a. Make a good
Mencari participan
Relationship b. Gain more Knowledge
sebanyak-banyaknya untuk menutupi kurang nya sponsor karena rules BM
baru 4. Banyak peserta yang berpartisipasi Weakness : 1. Terjadi Miscommunication antara peserta dengan juri 2. Terjadi nya perbedaan waktu lomba dengan
3. Kurangnya
team
anggota dalam
melaksanakan event 4. Kurang adanya link sponsorship Sumber : Penulis
a. Membangun hubungan yang erat
WT
antar peserta dan
Sulitnya mencari
juri
sponsorship untuk
b. Menambah link
rundown
pengalaman
WO
acara dikarenakan
kerjasama antara
rules BM yang
anggota F.A.C.E ,
memiliki banyak
binus univeristy
larangan.
dengan SMK dan Universitas lain
65
5.6 Kesimpulan Dilihat dari keseluruhan acara, hasil yang dapat disimpulkan bahwa acara kami hampir memenuhi tiga aspek yang mempengaruhi keberhasilan acara, yaitu: 1. Crowd Keramaian yang kami dapatkan dari peserta yaitu ada 67 peserta lomba dan hanya ada 13 sekolah yang mendaftar sehingga jumlah penonton dari sekolah yaitu 39 orang, tetapi kita tidak dapat menghitung jumlah pastinya pada saat pelaksanaan lomba, karena dapat saja ada beberapa orang yang datang saja dan menonton, hal ini disebabkan karena meja registrasi kita khususkan untuk peserta lomba dan pendamping saja. 2. Profit Dari segi keuntungan, kami mendapatkan keuntungan sebesar 17,49% (lihat tabel 4.9) dari target yang kami tentukan, yaitu sebesar 21,59% (lihat tabel 4.3). Jadi, pada kenyataannya kami kekurangan 4,1% keuntungan dari yang telah ditentukan. 3. Benefit Dari segi keuntungan, menurut saya ada empat pihak yang mendapatkan keuntungan dari acara perlombaan ini, yaitu: a. Siswa – siswi yang menjadi peserta lomba, dari perlombaan ini mereka mendapatkan pengalaman dan pembelajaran baru untuk mengolah bahan makanan yang jarang digunakan. Hal ini terbukti dari kuesioner yang mereka isi, 20 orang dari 25 yang mengisi kuesioner mengatakan bahwa mereka tertarik untuk mengukuti kembali perlombaan yang akan diadakan
66 oleh jurusan Hotel Management Universitas Bina Nusantara, karena hal tersebut sangat bermanfaat bagi mereka. b. Bagi jurusan Hotel Management Universitas Bina Nusantara, banyak siswa – siswi dari Sekolah Mengengah Kejuruan yang mengetahui bahwa Universitas Bina Nusantara memiliki jurusan Hotel Management, karena menurut observasi saya pada saat berkunjung ke sekolah untuk memberikan surat udangan, banyak yang tidak mengetahui Universitas Bina Nusantara memiliki jurusan Hotel Management. Hal ini dapat dijadikan salah satu ajang bagi Universitas Bina Nusantara untuk mempromosikan jurusan Hotel Management. c. Bagi panitia dari binusian 2015 dan 2016 yang ikut membantu menjadi pada hari eksekusi. Mereka dapat mengenal dan mendapatkan pengalaman langsung bagaimana menangani sebuah acara perlombaan memasak. d. Bagi pihak yang sudah bekerjasama dengan kami, menjadi sponsor atau exhibitor. Mereka dapat mempromosikan brand mereka melalui poster – poster yang kami aplikasikan pada mading – mading di Universitas Bina Nusantara, flyer, spanduk dan backdrop. Serta penyebutan brand oleh pembawa acara pada saat acara berlangsung. Kami juga menjaga hubungan dengan sponsor – sposor dan pembeli booth yaitu dengan memberikan cidera mata berupa mug dan pin serta ucapan terima kasih secara verbal maupun kartu ucapan.
Jadi, melalui penjelasan di atas, saya menyimpulkan bahwa kami sudah mendapatkan presentase keberhasilan dari: 1. Crowd (33,33%) Jumlah target peserta dan penonton dari sekolah
= 135
67 Jumlah sebenarnya peserta dan penonton dari sekolah
= 106
Selisih
= 29
Perhitungan = 106 : 135 x 33,33% = 26,17%
2. Profit (33,33%) Presentase target keuntungan
= 21,59 %
Presentase keuntungan yang sebenarnya
= 17,49 %
Selisih
=
4,1 %
Perhitungan = 17,49 : 21,59 x 33,33% = 27 %
3. Benefit (33,33%) a. Bagi siswa siswi (8,33%) Perhitungan = 20 : 25 x 8,33% = 6,66% b. Bagi jurusan Hotel Management (8,33%) Kami mendapatkan peserta lomba dari 13 sekolah yaitu sebesar 52% dari yang ditargetkan (25 sekolah) maka perhitungannya adalah: 52 : 100 x 8,33% = 4,33% c. Bagi panitia binusian 2015 dan 2016 (8,33%) Kami mendapatkan banyak respon positif dari para binusian 2015 dan 2016 yang membantu kami dalam menjalankan operasional perlombaan. d. Bagi pihak yang bekerjasama (8,33%)
Presentase benefit yang kami dapatkan adalah 27,65% Jadi, acara kami sudah mencapai target sebesar 80,82% dari 100%.
68 Meskipun kami sudah mencapai target sebesar 80,82%, tetapi banyak hal – hal yang masih kurang dalam operasionalnya, seperti: 1. Kurangnya kerjasama antara MC dan manajemen sehingga terjadinya kesalahpahaman pada saat acara berlangsung. 2. Adanya stand makanan yang kami buka di area food court yang pada dasarnya tidak diperbolehkan oleh pihak Building Management Bina Nusantara University. 3. Adanya ketidakjelasan informasi bagi peserta – peserta perlombaan, seperti ubi yang belum matang, sehingga menghambat mereka pada saat perlombaan dan pada saat technical meeting kami menginformasikan bahwa kami akan memberikan mereka topi tetapi pada hari pelaksanaan topi tidak tersedia karena dikirimkan oleh penjual dan belum sampai. 4. Pemasaran yang kurang luas, kami hanya memasarkan dengan datang ke sekolah – sekolah SMK di Jabodetabek. Kami kurang dalam menggunakan sosial media. 5. Panggung yang kurang terlihat karena booth yang tinggi.
5.7 Saran Dari pengalaman yang kami lewati selama proses pelaksanaan sampai hari eksekusi berlangsung, saran kami dari masalah – masalah yang timbul adalah: 1. Mengadakan briefing sebelum dan setelah acara dengan semua panitia yang bertugas, segera menyampaikan koreksi secara jelas dan lengkap kepada semua panitia agar tidak terjadi kesalahan yang fatal. 2. Meminta bantuan kepada panitia untuk menjaga stand makanan (apabila terpaksa memilih stand ini), karena apabila makanan tersebut merupakan karya mahasiswa/ mahasiswi, maka diperbolehkan diperjualbelikan, serta
69 membuat logo dan ditempel di kotak makanan atau minuman yang menandakan bahwa itu adalah karya mahasiswa/ mahasiswi. 3. Memastikan kembali bahan dasar makanan yang akan diperlombakan sesuai dengan aturan yang telah disampaikan kepada para peserta dan memesan semua keperluan dua minggu sebelum hari eksekusi, sehingga pada hari pelaksanaan, tidak ada lagi barang atau perlengkapan yang ter-pending. Tiga hari sebelum acara, pastikan semua perlengkapan harus sudah ada dalam bentuk fisik (kecuali barang – barang yang mudah basi). 4. Memaksimalkan media sosial untuk mempromosikan acara ke masyarakat luas, sehingga dapat menjaring lebih banyak penonton, bukan hanya dari calon peserta ataupun mahasiswa/ mahasiswi Bina Nusantara tetapi juga dari kalangan lainnya yang tertarik untuk datang. Pemasaran ini lebih baik dilaksanakan dari jauh hari, kira – kira dua bulan sebelum hari eksekusi untuk menjaring peserta dan enam bulan sebelum hari eksekusi untuk menjaring kerjasama dengan sponsor. 5. Menggunakan panggung bertingkat, sehingga tidak menghalangi penonton untuk melihat kearah panggung, acara menjadi lebih mudah terlihat oleh mahasiswa – mahasiswi yang sekedar melewati area plaza. 6. Koordinasi dengan juri mengenai kejelasan aturan perlombaan harus di siapkan dari jauh hari sebelum technical meeting, sehingga tidak terjadi kesenjangan antara informasi yang disampaikan sebelumnya dengan pelaksanaan perlombaan. 7. Acara perlombaan lebih baik dilaksanakan satu hari saja, apabila ada beberapa kategori, dapat dipisahkan hari pelaksanaannya.
70 8. Untuk perlombaan selanjutnya, diharapkan untuk menggunakan bahan dasar dari Indonesia yang lainnya dengan tema yang inovatif. Hal ini sangat menarik
dan
sekaligus
sebagai
sarana
untuk
melestarikan
serta
memperkenalkan kekayaan bahan dasar makanan dari Indonesia. 9. Perlombaan dapat diadakan bukan hanya untuk taraf anak Sekolah Menengah Kejuruan, melainkan dapat juga dijadikan perlombaan antar Universitas atau dapat dibuka untuk umum. 10. Memperkuat kerjasama dengan ICA (Indonesian Chef Association), mungkin bukan hanya saja sebagai juri pada perlombaan, tetapi juga dapat mengadakan seminar, talkshow atau kelas memasak dari ICA.