BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
5.1 Redesain Situs Beberapa poin kekurangan yang dimiliki oleh desain situs Debating Guru saat ini adalah: -
Penggunaan typeface yang terlalu mirip sehingga tidak menimbulkan kontras
-
Color swatch yang tidak menarik sehingga tidak menimbulkan “call to action” bagi target audiens
-
Penyampaian pesan yang tumpang tindih dan tidak berfokus
-
Layout yang boros dan berulang-ulang
-
Rasio teks dan gambar yang tidak proporsional
-
Tidak ada fixed header sehingga user experience menjadi tidak intuitif
Berdasarkan landasan teori yang sudah dibahas sebelumnya, solusi redesain yang Penulis tawarkan untuk memecahkan permasalahan desain situs Debating Guru adalah sebagai berikut:
Gambar 5.1 Color Swatch(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 5.2 Font Family FF Netto (Sumber: BeFonts)
4
Gambar 5.3 Grid System System(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 5.4 Redesain Homepage (Sumber: Dokumen Pribadi) ribadi)
6
Gambar 5.5 Redesain About Page(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 5.6 Redesain RedesainBrowse Topics Page(Sumber: Dokumen Pribadi) ribadi)
8 Gambar 5.7 Redesain Topics Page(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 5.8 Redesain Browse Blog Page(Sumber: Dokumen Pribadi) ribadi)
10 Gambar 5.9 Redesain Blog Post Page(Sumber: Page Dokumen Pribadi)
Gambar 5.10 Redesain My Account Page(Sumber: Dokumen Pribadi) ribadi)
12 Gambar 5.11 Redesain Notification Page(Sumber: Page Dokumen Pribadi)
Gambar 5.12 .12 Redesain Success Registration Page(Sumber: (Sumber: Dokumen Pribadi) P
14 Gambar 5.13 PopUp Window Login dan Signup(Sumber: Dokumen Pribadi) ribadi)
Gambar 5.14 PopUp Window Notification(Sumber: Notification Dokumen Pribadi) ribadi)
16 Gambar 5.15 Dropdown Menu Menu(Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 5.16Icon Icon Set (Sumber: Entypo Glyph)
5.2 Rancangan Komunikasi Visual Kampanye Peluncuran Debating Guru selaku situs digital memerlukan kampanye peluncuran untuk memperkenalkan brand-nya. Kampanye peluncuran ini dikomunikasikan melalui integrasi antara medium print dan digital. Oleh karenanya, visual kampanye peluncuran situs Debating Guru harus dapat diakomodasi dan tetap terlihat menarik di kedua medium tersebut. Tantangan lain yang ada dalam kampanye ini adalah bagaimana menyampaikan pesan serius yang dimiliki oleh brand Debating Guru melalui pendekatan yang tidak membosankan. Terlebih dengan konten teks-nya yang berat dan bernada politis. Integrasi visual yang Penulis pilih untuk menjawab tantangan-tantangan ini adalah dengan menciptakan karakteristik antara teks dan foto yang saling mendukung. Foto disajikan dalam ukuran besar untuk menarik perhatian audiens sekaligus menjaga kampanye tetap terlihat menarik. Namun, teks tetap menjadi hero dari visual kampanye dengan peletakan sebagai figur. Foto sebagai ground diletakkan seolah-olah di belakang teks dengan pemburaman dan penghilangan warna. Pemanfaatan psikologi Gestalt figure-ground ini berguna untuk menciptakan movement sekaligus unity. Kekontrasan diadakan seperlunya melalui pemilihan warna hitam, putih, abu-abu, biru, dan kuning untuk menjaga kenyamanan target audiens dalam membaca pesan yang cukup berat. Pemilihan warna ini juga mencerminkan keseriusan tema Debating Guru tanpa kehilangan identitasnya yang ditujukan untuk penduduk Indonesia berusia muda dan produktif.
18
Gambar 5.17 Key Visual Kampanye Peluncuran (Sumber: Dokumen Pribadi)
20
Gambar 5.18 Iklan Cetakk Kampanye Peluncuran (Sumber: Dokumen Pribadi) Pribadi)
Gambar 5.19 Email Newsletter Kampanye Peluncuran (Sumber: Dokumen Pribadi)
22 Gambar 5.20 MateriIklan Digital Kampanye Peluncuran (Sumber: Dokumen Pribadi)
Gambar 5.21 Materi Social Media Smart Content Kampanye Peluncuran (Sumber: Dokumen Pribadi)
24 Gambar 5.22 Materi Social Media Profile Kampanye Peluncuran (Sumber: Dokumen Pribadi)