BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
5.1
Identitas Visual 5.1.1. Logo Kayramel membutuhkan identitas visual yang dapat menampilkan identitasnya dengan baik, menarik dan sesuai dengan target marketnya di generasi masa kini. Menurut Ryan Hattaway salah seorang ahli branding dalam situs webnya www.mogultheory.com, mengemukakan bahwa brand / merek adalah bagaimana kita mengidentifikasian produk, jasa, orang, tempat, sampai pada penampilan semangat, seperangkat nilai-nilai yang unik, dan pengalaman brand itu sendiri. Kayramel adalah selai kaya yang diproduksi dan dipasarkan sejak tahun 1902 di tangan seorang perantuan dari Hainan (Cina) ke Indonesia. Dengan fakta bahwa Kayramel lahir dari kebudayaan Cina dan hidup di Indonesia pada jaman kolonial Belanda, penulis ingin menampilkan rasa heritage Kayramel yang berkebudayaan timur, barat, dan lokal dengan mengacu pada gaya desain Chinoiserie.
Gambar 5.2 Logotype Kayramel dan Logotype Diapositive
51
52
Gambar 5.3 Logo Kayramel
Typeface yang digunakan untuk logo Kayramel adalah Spinwerad dan Futura Md Bt (medium). Elemen-elemen Chinoiserie yang ditampilkan dalam perancangan logo Kayramel : • Penggunaan typeface serif pada logo yang menunjukkan kesan vintage, elegan, namun tidak kaku. •
Aksen outline ganda tebal dan tipis sebagai border mengadopsi bentuk dari pan chang knot chinese yang diartikan sebagai simbol dari umur panjang (dalam konteksnya bahwa resep produk telah dijaga secara turun temurun), keberuntungan, dan kebahagiaan yang tiada akhir menurut Rebecca Yue dalam situsnya www.rebecca-yue.com
Gambar 5.4 Pan Chang Chinese Knot • Penggunaan warna pada logo mengikuti teori warna seorang pakar warna Molly E. Holzschlag dalam tulisannya “Creating Color Scheme” yaitu orange yang melambangkan energi, keseimbangan, dan kehangatan, serta warna coklat yang
53 merupakan salah satu dari earth color, nyaman, dapat dipercaya, dan bertahan.
5.2
Visual 5.2.1 Ilustrasi Berikut adalah konsep yang dipakai dalam pembuatan ilustrasi Selai Kayramel. • Selai Kayramel memiliki 3 varian rasa yaitu original, honey, dan pandan. Dibuat 3 illustrasi dengan gaya semi realis yang digambar dengan teknik digital painting untuk menampilkan era gaya lukis Chinoiserie (perpaduan gaya Cina dengan Barat), selain itu, ilustrasi semi realis juga mengesankan suatu karya handmade yang matang (seperti produk yang merupakan produk handmade). • Ketiga varian menampilkan ilustrasi bahan yang berbeda agar memudahkan konsumen untuk mengetahui bahan-bahan selai.
Gambar 5.5 Original
Gambar 5.6 Honey
54
Gambar 5.7 Pandan
5.2.2 Pola atau Pattern Untuk memperkuat nuansa oriental digunakan pola-pola vector yang dibuat dengan tema organis dan geometrik sesuai dengan variannya. Pola organis juga dibuat secara berulang-ulang menyerupai pola batik untuk memberikan sentuhan kebudayaan Indonesia. •
Original Varian
Gambar 5.8 Original Pattern Pattern organis yang ditampilkan pada varian original mengadopsi bentuk dari bunga jantan dan bunga betina pada pohon kelapa (ditilik dari bahan utama selai). Sementara pattern geometrik pada varian original mengadopsi bentuk pattern Chinoiserie. Warna utama yang digunakan pada varian original adalah warna merah (C=0% M=100% Y=100% K=0%) yang melambangkan food color (untuk meningkatkan selera makan). Warna merah juga merupakan warna dominan yang digunakan dalam kebudayaan China.
•
Honey Variant
55
Gambar 5.9 Honey Pattern Pattern organis yang ditampilkan pada varian honey mengadopsi bentuk dari arah terbang lebah yang cenderung melingkar. Sementara pattern geometrik pada varian honey mengacu pada bentuk benzena yang dimodifikasi. Warna utama yang digunakan pada varian ini adalah warna kuning jingga (Pantone 130 PC) yang melambangkan warna madu.
•
Pandan Variant
Gambar 5.10 Pandan Pattern Pattern organis yang ditampilkan pada varian pandan mengadopsi bentuk dari daun pandan. Sementara pattern geometrik pada varian pandan mengacu pada bentuk anyaman pandan. Warna utama yang digunakan pada varian ini adalah warna hijau (Pantone 370 PC) yang melambangkan warna daun pandan.
5.2.3 Tiprografi
56 Font yang dipakai dalam perancangan kemasan selai Kayramel terdiri dari beberapa jenis huruf yaitu Spinwerad, Futura, Cheboygan, dan California FB (Bold dan reguler).
Spinwerad ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Typeface Spinwerad digunakan pada logo Kayramel. Font ini termasuk jenis font serif yang memberikan kesan vintage, memiliki kesan tegas dan elegan, cocok untuk dijadikan logotype.
Futura ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Typeface Futura digunakan pada logo Kayramel. Font yang termasuk jenis font san serif dengan legibilitas tinggi ini dipakai sebagai font pemberi informasi tahun berdirinya Kayramel.
Tangerine ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Typeface Tangerine digunakan pada judul varian. Font ini termasuk jenis font script / kaligrafi yang memberikan kesan lembut, dinamis, dan melambangkan tekstur selai.
57
Cheboygan ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Typeface Cheboygan digunakan pada lambang netto dan headline. Font ini termasuk jenis font serif yang memberikan kesan oriental vintage dengan tingkat legibilitas yang tinggi.
California FB (Bold) ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 California FB (Reguler) ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ abcdefghijklmnopqrstuvwxyz 1234567890 Typeface California FB bold dan reguler digunakan sebagai headline dan bodyteks kemasan. Font ini termasuk jenis font serif yang memberikan kesan oriental vintage dengan tingkat legibilitas yang tinggi.
5.2.4 Wrapping Paper Pada perancangan kemasan Selai Kayramel, sistem pengemasan bergaya vintage menggunakan wrapping paper pada bagian tutup toples berguna untuk menampilkan dan memperkuat kesan vintage pada kemasan. Jenis
kertas yang dipakai adalah kertas samson yang
memiliki tekstur kertas lama berwarna kecoklatan yang dicap merah dengan aksara Cina, berbunyi “ka ye jiang” yang berarti selai kaya.
58
Gambar 5.11 Wrapping Paper
5.2.5 Warna Warna yang dipakai pada kemasan Selai Kayramel menggunakan warna-warna yang diambil dari warna pola setiap varian yang merepresentasikan rasa yang beragam. Selanjutnya warna-warna ini dipadupadankan dengan warna cream (C = 0 M= 3 Y= 45 K= 0) untuk menampilkan kesan warna cerah namun tetap lembut sebagai ciri khas dari gaya Chinoiserie menurut Noel Faden Briceno dalam tulisannya The Chinoiserie Revival in Early Twentieth-century American Interiors (2008 : 36)
5.3
Item 5.3.1 Kemasan 120 gr, 220 gr, 580 gr, dan 1082 gr Bahan kemasan Selai Kayramel 120 gr dan 220 gr menggunakan toples kaca bening dengan tutup berwarna emas. Penggunaan toples berbahan kaca dimaksudkan untuk menjaga ketahanan selai dalam kualitas yang baik, transparan sehingga kondisi produk dapat terlihat dari luar, bahan kemasan termasuk jenis bahan kemasan yang reusable bagi para konsumennya, dan sesuai dengan konsep kemasan selai pada era 1900an dimana kemasan plastik belum banyak dipakai. Menurut Kane Gao dalam tulisannnya Shapes in Chinese Culture, lingkaran adalah sebuah bentuk dasar yang dihargai begitu tinggi. Dalam kebudayaan Cina, lingkaran mewakili suatu konsep yang berarti kepenuhan, keutuhan dan kesempurnaan. Bentuk ini kemudian diadopsi
59 dalam bentuk cutting bulat pada bagian atas label/stiker pada kemasan toples kaca Selai Kayramel. Dilengkapi dengan ilustrasi dan pola yang berbeda bagi tiap varian namun tetap sintaktik. Pada bagian tutup toples (di bawah wrapping paper) juga ditempel label/stiker bulat yang menampilkan merek dan rasa varian sebagai identitas tambahan pada tutup toples. Label kemasan menggunakan jenis kertas Village Mercato White (100gsm), jenis fancy paper dengan sedikit tekstur namun tetap tidak mengganggu cetakan font-font berukuran kecil. Kemasan Selai Kayramel 120gr, 220gr, 580gr, dan 1082gr memiliki bentuk potongan label/stiker yang serupa dan hanya diatur ulang sesuai dengan panjang keliling toples. Bedanya, kemasan Kayramel ukuran 120 ml dilengkapi dengan barcode karena tujuan pemasarannya yang limited pada supermarket-supermarket. Kemasan Jumbo Packaging (580 gr dan 1082 gr) dilengkapi dengan canvas bag sebagai carriernya.
Gambar 5.15 Label/Stiker Tutup Toples Kemasan 120 gr. 220gr, 580gr,dan 1082 gr
Gambar 5.16 Toples Kemasan 120 ml
60
Gambar 5.17 Toples Kemasan 220 gr
Gambar 5.18 Toples Kemasan Jumbo 580 gr dan 1082 gr
61
Gambar 5.19 Canvas Bag untuk Kemasan Jumbo
5.3.2 Kemasan Sachet Kemasan sachet Selai Kayramel ditujukan sebagai tester atau diperuntukkan bagi konsumen-konsumen yang belum pernah mencoba Selai Kayramel atau sebagai bekal perjalanan yang mudah dibawa kemana-mana. Pengaplikasian bahannya menggunakan bahan plastik, sehingga ringan untuk dibawa kemana-mana. Segi visual kemasan sachet mengikuti pola emblem / stiker pada penutup kemasan toples kaca dengan layout keterangan yang diolah kembali. Kemasan sachet dilengkapi dengan paper bag yang dikhususkan per variannya sebagai kesatuan pada tiap pembelian kemasan sachet.
Gambar 5.20 Kemasan Sachet Selai Kayramel
62
Gambar 5.21 Kemasan Paper Bag untuk Sachet Selai Kayramel
5.3.3 Kemasan Kaleng Kemasan
kaleng
Selai
Kayramel
dikhususkan
sebagai
kemasanyang menyuplai selai kaya bagi kedai-kedai kopitiam lainnya yang membutuhkan selai kaya. Kemasan kaleng hanya hadir dalam varian rasa utama, Original Flavor. Karena varian originallah produk yang diunggulkan Kayramel.
Gambar 5.22 Kemasan Kaleng 2 kg
5.3.4 Kemasan Multipack Kemasan Multipack adalah special packaging untuk kemasan toples 220gr dalam 3 varian. Kemasan multipack dapat sebagai
63 souvenir/hadiah yang dibeli konsumen untuk kerabatnya. Dalam tiap pembelian kemasan multipack juga disertai dengan bonus pisau selai. Kemasan Multipack menggunakan bahan artboard setebal 3 mm sebagai tulang kemasannya, yang kemudian dilengkapi dengan label. Kemasan Multipack dibuat dengan model kotak yang lux dan dilengkapi dengan bandul mutiara (sebagai tarikan penutup) agar menampilkan sisi berkelas dari produk.
Gambar 5.23 Kemasan Multipack
5.3.5 Paperbag Paperbag adalah sebuah model kantung belanja untuk selai Kayramel. Desain paperbag mengadopsi pattern-pattern organis Kayramel yang dipasangkan pada 3 ukuran berbeda. Ukuran S menggunakan pattern Original, ukuran M menggunakan pattern Honey, dan ukuran L menggunakan pattern Pandan. Penggunaan pattern dimaksudkan untuk menancapkan “brand image” Kayramel, sehingga masyarakat aware dengan supergrafik Kayramel. Tali jinjing paperbag menggunakan bahan tali daur ulang.
64
Gambar 5.24 Desain Paperbag
5.3.6 Crate Crate atau kotak kayu sebagai kotak penyimpanan selai Kayramel di coffeeshop Kayramel.
Gambar 5.25 Crate
5.3.7 Wobbler, Flagchain, Print ad Desain wobbler, flagchain, dan print ad bernuansa ilustrasi semi realis kemasan packagin Kayramel sendiri. Dalam strategi pemasarannya, ilustrasi kemasan dipakai untuk menarik perhatian konsumen.
65
Gambar 5.26 Wobbler
Gambar 5.27 Flagchain
Gambar 5.28 Poster dan Flyer
66
Gambar 5.29 Xbanner
5.3.8 Laman Facebook dan Instagram Pada laman Facebook dan Instagram, desain umumnya berupa versi landscape dari print ads untuk menjaga sintaktik dari setiap elemen ads-nya.
Gambar 5.30 Laman Facebook
67
Gambar 5.31 Laman Instagram
5.3.9 Ambience Book Ambience Book adalah sebuah buku berisi tone dan manner bagi produk Selai Kayramel. Ambience book dibuat sebagai salah satu media pendukung untuk menampilkan keseluruhan mood product, demi tercapainya Big Idea Product yaitu “Seni dan Budaya dalam Cita Rasa Kuliner Indonesia. Ambience Book membahas bagaimana tatanan desain logo, font, kemasan, media pendukung, nuansa coffeeshop, celemek, dan lain sebagainya. Ambience didesain dalam bentuk kotak dan dijilid dengan teknik jilid benang Cina.
Gambar 5.32 Ambience Book