BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Secara Visual harus ada 2 hal yang harus digabungkan menjadi sebuah kesatuan yaitu yang pertama bahwa desain harus berorientasi pada sistem desain yang lama , namun disesuaikan pula dengan sistem desain modern untuk menyatukan dengan usia dan jaman target. Perlu ditekankan dalam riset bahwa desain jaman dahulu dan saat ini cukup berbeda jauh karena justru pada jamanya dahulu sistem grid belom begitu kuat sedangkan saat ini sebuah desain sangat kental pengaruhnya dengan sistem grid. Untuk itu konsep mengadaptasikan dengan tema bercerita, sehingga diambil beberapa cara dalam penyampaian sebuah cerita pada jaman dahulu yang pertama adalah poster dan yang kedua adalah kartu pos. Dalam sistem komunikasinya 2 hal ini yang dikedepankan dengan pengolahan grid yang modern. 5.1.2 Tipografi Untuk typeface sendiri dibagi kedalam 2 bagian, yaitu typeface untuk logo dan typeface yang digunakan dalam aplikasi komunikasi. Untuk logo sendiri ada 2 typeface utama yang dikombinasikan menjadi satu, yang kemudian mendapati sebuah modifikasi font menjadi sebuah logo. 2 typeface tersebut adalah Baskerville Regular dan Jane Austen. 2 hal ini diangkat menjadi logo karena hubungannya yang erat dengan kesan klassik dan dapat dimodifikasi dengan mudah yang kemudian dibuat dengan konsep membuat sebuah tanda tangan (signature). Untuk teks pendukung dalam aplikasi yang pertama adalah teks modifikasi dari huruf Park Lane dan Futura untuk mendapat kesan buatan tangan seperti masa lampau sebagai huruf utama Judul, dan sub judul, dan titel agar memberi kesan klasiknya. Yang kedua adalah Adobe Caslon Pro yang memberi kesan bisa klassik namun juga modern, di satu sisi formal namun tidak terlalu formal dan mudah keterbacaannya. Gunanya sebagai tubuh teks.
Gambar 5.1 Tipografi Logo
24
25
Gambar 5.2 Tipografi Pada Judul, Sub Judul, Titel
Gambar 5.3 Tipografi Pada Tubuh Teks
26 5.1.3 Warna Warna yang digunakan memakai 2 konsep. Yang pertama warna yang digunakan menerapkan sistem Dull Color untuk sedikit memberi kesan kuno , namun disesuaikan dengan tone warna yang sesuai dengan anak muda saat ini yaitu warnawarna tropikal. Dimana menurut buku Color Harmony Logos dari Rockport warna tersebut cocok untuk sesuatu yang berhubungan dengan tempat wisata, dan sesuatu yang berorientasi kepada anak muda. Konsep kedua yaitu pemilihan warna didasarkan kepada tiap-tiap bagian daerah yang diwakilkan oleh warna tersebut. Warna Oranye sebagai perwakilan dari daerah pemerintahan Belanda pada masanya. Karena oranye identik dengan warna kerajaan Belanda yang pada saat itu memerintah kota tua Jakarta. Sedangkan warna biru diambil sebagai perwakilan dari daerah maritim di Kota Tua Jakarta. Warna merah sebagai perwakilan dari warna Kampung China (Pecinan). Dan Hijau sebagai warna yang mewakili daerah Pekojan atau Kampung Arab. Sedangkan untuk warna Logotype yaitu abu-abu sebagai perlambang dari sisi klasik dan diambil dari artefakartefak di kota tua yang erat dengan warna perpaduan antara hitam dan putih ini.
Gambar 5.4 Warna
5.2
Hasil Visual
5.2.1 Logo 5.2.1.1 Logotype Seperti yang telah terjelaskan bahwa logo diambil dari 2 jenis huruf. 2 huruf ini diangkat menjadi logo karena hubungannya yang erat dengan kesan klassik dan dapat dimodifikasi dengan mudah. Baskeville sendiri diangkat karena keberadaan font ini yang tercipta seiring dengan kebudayaan dimana kota tua Jakarta sedang dalam masa keemasan. Sedangkan font jane austen sendiri dipilih untuk memberi sebuah signature dari kota tua jakarta yang telah memiliki nama yang cukup besar. Pada Logo sendiri masing masing huruf berdiri sebagai sebuah karakter sendiri yang kemudian dipertemukan menjadi nama kota tua. Dimana saat ia dipersatukan maka logo tersebut akan memberi tangkapan sekilas dari fisik kota tua tersebut yang masih dapat dilihat oleh para target.
27 Karakter huruf itu sendiri terdiri dari huruf K mewakili Windwijzer dimana pada masanya hal ini merupakan sebuah kebudayaan yang mencirikan daerah Eropa. Windwijzer Adalah penunjuk arah mata angin. Huruf O mewakili pengaruh kubah dari jaman Bizantine yang akan banyak kita jumpai di kota tua Sendiri. Huruf T mewakili setiap kolom Yunani yang menjadi bagian dari kebudayaan Belanda pada saat itu dari jaman Reinasans dan Barok. Untuk huruf A terinspirasi dari bentuk bangunan art deco yang kuat dengan bentuk zig-zag.
Gambar 5.5 Logotype 5.2.1.2 Logogram Logogram sendiri secara visual menggambarkan sebuah cap atau stempel yang berarti mengesahkan sesuatu dan menyimbolkan akan sesuatu yang penting, yaitu dengan menandakan cerita penting dibalik arti setiap logogram tersebut. Logo gram sendiri dibagi kedalam 4 warna sesuai dengan pembagian masing-masing daerahnya serta warna yang telah dijelaskan diatas. Dimana setiap daerah memiliki ikon yang memiliki arti dibalik ceritanya di kota tua. Pada bagian Pemerintahan Belanda ada perisai dan pedang yang memberi arti sebuah pertahanan dan kekuatan dimana kedua hal inipun menjadi lambang dari kota Batavia pada masanya. Sedangkan lambang neraca diambil dari neraca Themis, dahulu patungnya ada di kota tua sebelum beberapa kali hilang. Hal ini mengartikan lambang penegakan hukum Belanda pada saat itu. Untuk lambang daerah maritim ada lambang jangkar sebagai tanda tempat perhelatan kapal. Dimana pada masanya keadaan maritim Batavia adalah salah satu yang terbaik, dan menjadi sebuah aktivitas kehidupan yang cukup utama dimana banyak orang yang melakukan perjalanan dan perdagangan ke Batavia. Lambang Setir Kapal melambangkan akan bahwa ada masanya dimana kapal menjadi transportasi utama bahkan didalam kota batavia (sekarang kalibesar) untuk melakukan perdagangan. Melambangkan navigasi kapal, dan perlambang bahwa kapal sangat penting pada masanya. Sedangkan untuk daerah Kampung China Lampion sangat erat hubunganya dengan kebudayaan Tionghoa terutama dalam masa Imlek yang identik dengan Pecinan Glodok sendiri. Sedangkan uang kuno china sebagai perlambang bahwa pada masanya hingga saat ini tempat tersebut menjadi tempat bisnis dan perekonomian yang berkembang begitu pesat. Untuk daerah Kampung Arab yang digunakan adalah simbol bulan bintang sebagai perwakilan dari budaya islam yang berkembang pesat di daerah tersebut pada masa Batavia. Sedangkan kubah masjid merupakan lambang
28 pencampuran antara budaya Islam, arab, dan khoja yang pernah mendiami daerah tersebut sehingga membawa sebuah bentuk kebudayaan tersendiri.
Gambar 5.6 Logogram
5.2.1.3 Konfigurasi Logo
Gambar 5.7 Konfigurasi Logo 1
Gambar 5.8 Alternatif Konfigurasi Logo 1
29 Kedua konfigurasi logo ini menggunakan sistem grid segitiga dimana Segitiga inilah yang kemudian menjadi konsep utama dalam pengembangan kepada konsep pengembangan identitas visual berikutnya berikutnya. Logotype yang menjadi Titik tengah dari segitiga, sedangkan ujung segitiga mengarah kepada logo ke bawah ataupun keatas. Yang mengartikan penunjukan arah tentang bagaimana nama brand bercerita dan menunjukkan cerita tersebut melalui logogram.
Gambar 5.9 Grid logo Konfigurasi Kedua sendiri adalah disaat logogram berdiri sendiri. Logotype tidak dapat berdiri sendiri tanpa logogram karena logogramlah identitas cerita dari logotype, namun logogram dapat berdiri sendiri menjadi logo.
Gambar 5.10 Alternatif Konfigurasi Logo II
5.2.2 Buku Petunjuk Penggunaan Identitas Berisi tentang penjelasan mengenai segala sesuatu cara yang berhubungan dengan penggunaan identitas visual. Dimana tertulis segala aturan dan cara pemakaiannya. Tujuan dibuatnya adalah agar dalam penerapannya identitas visual akan tetap konsisten dan tidak berubah–ubah, terutama tidak menyalahi aturannya.
30
Gambar 5.11 Contoh Halaman Petunjuk Penggunaan Identitas Visual
5.2.3 Super Grafis Super grafis pada identitas visual ini dikembangkan dalam bentuk ikon-ikon yang melambangkan sebuah cerita dari bagian kota tua. Ikon-ikon tersebut dibuat dengan gaya menyerupai logogram dengan masing-masing warna sesuai dengan daerah yang dijelaskannya.
31
Gambar 5.12 ikon super grafis Sedangkan untuk masing-masing super grafis memiliki bagian yang diwakilinya sendiri-sendiri yaitu: 1. Daerah Pemerintahan
Gambar 5.13 Ikon Utama Daerah Pemerintahan
Pedang & Tameng, Macan Belanda Yang menjadi ikon utama dari daerah pemerintahan yaitu melambangkan lambang Batavia, dan lambang dari Kerajaan Belanda yang menjadi lambang utama pemerintahan pada masanya dahulu.
32
Gambar 5.14 Ikon Daerah Pemerintahan
Windwijzer (penunjuk arah mata angin) & Bahasa Belanda Gereja Baru Belanda, ikon diambil dari struktur bangunan Gereja Belanda yang lama (saat ini maket berada di museum sejarah Jakarta). Ikon Ini diambil dari perwakilan museum wayang. Neraca Themis & Bahasa Belanda Dewan Peradilan, merupakan lambang penegakan hukum dari hukum Belanda sendiri (Dewi Themis yang menjadi lambang keadilan di Batavia terbukti dengan adanya patung themis pada masa lampau di area Fatahillah sekarang). Ikon ini diambil dari perwakilan museum keramik dan seni. Gulden (mata uang Belanda) & Singkatan Belanda Javasche Bank, yang menjadi ikon yang diambil dari Museum Bank Indonesia dimana ikon diambil dari struktur koin uang Gulden Belanda pada masa lalu. Jam Beos & Singkatan Belanda Perusahaan kereta api Belanda, yang menjadi ikon yang berasal dari stasiun Beos. Dimana jam tersebut dulunya adalah ikon dari taman beos yang terletak di depan stasiun beos (kini di halaman busway). Lambang & Singkatan Belanda Perusahaan Dagang Belanda National Handel Matshappij (pengganti VOC), yang ikon berasal dari museum bank mandiri. Dimana ikon tersebut sempat menjadi logogram dari logo utama NHM yang diadptasi dari perpaduan jangkar dan tongkat hermes yang menjadi lambang perdagangan Belanda masa lampau. Meriam Jagur & Bahasa belanda balai kota, yang menjadi salah satu ikon perjuangan sejarah di Batavia milik portugis, yang akhirnya dikalahkan oleh Belanda. Ditempat inilah sebuah sistem pemerintahan baru diterapkan dan dipaksakan kepada masyarakat Batavia. Saat ini menjadi tempat dimana sinopsis dari keseluruhan ceritanya dapat disaksikan di gedung museum sejarah jakarta sekarang.
33 2. Daerah Maritim
Gambar 5.15 Ikon Utama Daerah Maritim Benteng Batavia, yang menjadi tempat pertama bagi pertahanan dan pembangunan sebuah negara baru bagi masa pemerintahan Belanda. Letaknya didaerah sekitar daerah maritim Belanda, dimana segala sesuatu yang keluar dan masuk melalui jalan laut harus mendapat ijin dari kantor pemerintah Balanda di tempat ini.
Gambar 5.16 Ikon Daerah Maritim Setir kapal & Bahasa belanda Gudang Rempah Belanda, ikon yang diambil dari tempat dimana keseluruhan sejarah baharinya dapat dilihat di tempat ini yaitu museum bahari. Kapal & Nama Pelabuhannya, yang menjadi tempat dimana aktivitas perdagangan dan keluar masuknya kapal berserta barang-barang perdagangan terjadi pada masanya. Hingga saat ini sekalipun masih dapat dilihat. Ikon ini perwakilan dari sunda kelapa. Jendela Syahbandar & Bahasa Belanda Menara Pengintai, yang menjadi ikon dari tempat dimana fungsinya adalah sebagai menara pengawas keadaan maritim di pelabuhan dan sekitarnya. Jembatan Intan & Bahasa Belanda Jembatan Inggris, yang menjadi tempat penghubung kepada kedutaan inggris pada masanya. Jangkar & Bahasa Belanda Kali Besar, yang menjadi tempat perdagangan melalui jalur laut utama pada masanya dahulu. Dimana di tempat ini terkenal dengan jalur perdagangan Batavia. Pada masanya kapal merupakan salah satu kendaraan terfavorit oleh segala kalangan sebagai kendaraan di Batavia.
34 3. Daerah Pecinan
Gambar 5.17 Ikon Utama Daerah Pecinan
Lampion, yang menjadi Lambang dari kebudayaan, kepercayaan, perayaan bagi kultur Tionghoa. Dimana hal ini masih dapat kita jumpai hingga saat ini ketika kita melewati daerah pecinan, terutama masa perayaan imlek.
Gambar 5.18 Ikon Daerah Pecinan
Lampion dan nama daerah sebutan pada masa lampau , yang menjadi perwakilan dari petak sembilan. Yaitu satu daerah dimana kita masih dapat melihat kebudayaan Tionghoa yang begitu kental. Uang China dan Sebutan daerahnya pada masa Belanda (Kota Bagian Depan), yang menjadi perwakilan dari daerah perekonomian Tionghoa. Dimana hingga saat ini daerah itupun masih menjadi daerah perekonomian pecinan. Arsitektur bangunan dan nama gedung Chandranaya , yang menjadi Lambang dari seni arsitektural kebudayaan Tionghoa pada masa lampau terdahulu. Hio dan nama gereja yang berarsiektur kebudayaan Tionghoa , yang menjadi perwakilan dari perpaduan antara budaya Tionghoa dan perkembangan budaya serta kepercayaannya. Klenteng dan nama klenteng tertua di Jakarta , yang menjadi perwakilan dari budaya utama Tionghoa serta kepercayaannya.
35 4. Daerah Pekojan
Gambar 5.19 Ikon Utama Daerah Pekojan
Bulan bintang, yang menjadi Lambang keyakinan muslim yang berasal dari kaum Arab. Dimana di tempat ini merupakan pemukiman warga muslim arab dan India. Dimana keyakinannya berkembang dengan pesat disini.
Gambar 5.20 Ikon Daerah Pekojan
Bulan bintang dan nama daerah pada masa lampau, yang menjadi Lambang keyakinan muslim yang berasal dari kaum Arab. Dimana di tempat ini merupakan pemukiman warga muslim arab dan India. Dimana keyakinannya berkembang dengan pesat disini. Saat ini dikenal dengan nama pekojan (namanya diadaptasi dari ” daerah orang – orang koja ”). Kubah Pintu masuk, yang menjadi Lambang dari ciri khas masjid didaerah pekojan dimana di pintu masuknya ada yang menyerupai kubah. Perpaduan menara dan arsitektur, yang menjadi Lambang perpaduan budaya yang dapat dilihat pada mesjid luar batang dengan budaya pribumi. Perpaduan Arsitektur, yang menjadi Lambang adanya perpaduan antara budaya rakyat sekitar dan keyakinan didaerah pekojan.
36 Sedangkan untuk pengaplikasiannya akan dibuat sebuah formula pada yang menyimbolkan sebuah bahasa dalam bercerita secara visual.
Gambar 5.21 Sistem Ekspresi Pada Identitas Pengaplikasian pada ekspresi identitas memaparkan semua ikon yang menceritakan tentang kota tua sendiri. Disini icon yang digabungkan menjadi satu dengan segala macam bentuknya itu memaparkan sebuah sejarah, pengalaman dan identitas yang membentuk kota tua sendiri. Untuk pemakaiannya super grafik dapat dipotong di satu sisi dan digabungkan bersama potongan sisi lainnya dan saling menumpuk.
Gambar 5.22 Sistem Komunikasi Pada Identitas Sedangkan aplikasinya pada komunikasi identitas memaparkan sebuah formula dimana formula ini sendiri bercerita tentang sesuatu melalui ikon-ikon serta fotografi pendukungnya untuk membentuk sebuah pesan kepada target. Ikon selalu berubah-ubah sesuai dengan tempat, daerah dan lain-lain sesuai dengan yang telah dijelaskan. Warna ikon pada komunikasi divisualisasi secara terbalik yaitu putih diatas warna.
5.2.4 Ilustrasi & Ikonografi 5.2.4.1 Ilustrasi Jenis ilustrasi yang digunakan pada Identitas Visual ini adalah ilustrasi yang sifatnya hanya berbentuk sebuah ilustrasi garis. Dimana garis-garis tersebut mempunyai sifat garis-garis yang terlihat buatan tangan sehingga tidak rata, tidak rapi dan cenderung bergaya masa lampau atau kuno.
37
Gambar 5.23 Contoh Ilustrasi
5.2.4.2 Ikonografi Jenis Ikonografi yang digunakan pada idetitas visual ini adalah ilustrasi yang sifatnya hanya berbentuk sebuah ikon yang berupa guratan tangan sehingga nampak tidak rata dan rapih layakanya ikon masa kini. Sesuai dengan gaya masa lalu dimana segala sesuatu masi diadaptasikan dengan bentuk-bentuk karya buatan tangan.
Gambar 5.24 Contoh Ikon
38 5.2.5 Aplikasi Pada Ekspresi Pada ekspresi identitas, pengaplikasian super grafis, cenderung terlihat tidak bersistem, namun pada dasarnya super grafis tersebut hanya gabungan dari pemotongan beberapa bagian dari sistem identitas yang kemudian dijadikan satu bagian dan saling bertumpuk antar satu dan lainnya sehingga terlihat berbeda. (lihat pada penjelasan bagian ekspresi).
5.2.5.1 Kop Surat
Gambar 5.25 Kop Surat
39 5.2.5.2 Amplop
Gambar 5.26 Amplop 5.2.5.3 Kartu Nama
Gambar 5.27 Kartu Nama
40 5.2.5.4 Stempel
Gambar 5.28 Stempel 5.2.6 Aplikasi Pada Komunikasi Pada aplikasi komunikasi super grafis merupakan perlambangan dari masingmasing ikon dimana ia berdiri sendiri-sendiri mewakili masing-masing daerahnya. Yang kemudian menjelaskan setiap cerita yang ada. 5.2.6.1 Poster
Gambar 5.29 Poster 5.2.6.2
Banner
Gambar 5.30 Banner
41 5.2.6.3
Banner Huruf
Gambar 5.31 Banner huruf 5.2.6.4
Brosur
Gambar 5.32 Brosur
Gambar 5.33 Tampak Dalam Brosur
42 5.2.6.5
Leaflet
Gambar 5.34 Leaflet
Gambar 5.35 Leaflet Tampak Luar dan Dalam
Pada brosur dan leaflet menjelaskan masing-masing daerah dengan masingmasing tempat yang dapat dikunjungi pada daerah tersebut. Pada bagian brosur tiaptiap tempat tersebut digabungkan dalam satu tempat dan dibagi menurut daerahnya masing-masing.
43
5.2.6.6
Petunjuk Arah
Gambar 5.36 Petunjuk Bagi Pejalan Kaki
Gambar 5.37 Petunjuk Bagi Jalan Raya
44
Gambar 5.38 Petunjuk identitas Tempat / Daerah
Gambar 5.39 Petunjuk Peta Wilayah
45
Gambar 5.40 Petunjuk Arah Pada Masing - Masing Daerah
5.2.6.7
Website
Gambar 5.41 Halaman Beranda Website
46
Gambar 5.42 Halaman Tentang
Gambar 5.43 Halaman Warta Berita
47
Gambar 5.44 Peta Interaktif
48 5.2.6.8
Petunjuk Ikon dan Souvenir
Gambar 5.45 Modul Petunjuk Ikon
Gambar 5.46 Souvenir Aqua
Gambar 5.47 Kartu Pos
49 5.2.6.9
Seragam & Kendaraan
Gambar 5.48 Bus Kota Tua
Gambar 5.49 Halte Bus
Gambar 5.50 Seragam Onthel