78
BAB 4 PERANCANGAN SISTEM DAN UJI COBA 4.1 Perancangan 4.1.1 Topologi
Gambar 4.1 Usulan Perancangan Topologi Baru
Pada usulan perancangan topologi jaringan baru pada PT. PROMEXX Inti Corporatama, sebelum koneksi internet memasuki jaringan, koneksi internet harus melalui sebuah router mikrotik 5portRB450 yang berfungsi untuk mengatur dan memisahkan jaringan lalu masuk ke
79
5portswitch yang berfungsi untuk mengatur jaringan keserver firewall dan ke switch lainnya. Server firewall berfungsi untuk melindungi jaringan dari ancaman-ancaman yang tidak diinginkan. Setelah itu jaringan memasuki 8 port switch yang bertujuan untuk membagi jaringan ke dalam server database, server antivirus, 2 buah 16port switch dan 24 port switch. Dua buah 16port switch dan 24 port switch tersebut masing-masing terhubung dengan terminal komputer. Semua data-data yang berhubungan dengan perusahaan disimpan di dalam server database dan staf yang terhubung dan memiliki hak akses dengan server dapat mengakses server. 4.1.2 Hardware Perubahan hardware yang dilakukan adalah: •
Perubahan 4 port hub menjadi 5port switch.
•
Penambahan 8 port switch.
•
Penambahan 5portrouter mikrotik RB450.
80
Gambar 4.2 Router Mikrotik RB-450
Router RB-450 memiliki spesifikasi sebagai berikut: •
CPU
•
Main Storage : 64MB
•
RAM
•
LAN Ports
•
: AR7130 300Mhz
:32MB :5
RouterOS License : Level5
4.1.3 Konfigurasi RouterOS Mikrotik Sebelum dilakukan pemisahan jaringan lokal dan internasional, pertama-tama perlu dilakukan pengkonfigurasian router mikrotik. Setelah router mikrotik dijalankan untuk pertama kali maka akan muncul tampilan permintaan login router sebagai berikut.
81
Gambar 4.3Login
Untuk login router mikrotik memiliki default ‘admin’ untuk usename dan blank sebagai password. Setelah melakukan login barulah proses konfigurasi dapat dilakukan. Langkah-langkah konfigurasi router mikrotik yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Interface
Gambar 4.4Interface
Gambar diatas merupakan interface yang terdapat pada router mikrotik, secara default nama interface dalam router mikrotik adalah ether1 dan ether 2 yang diperoleh melalui perintah “interface pr”. Perubahan namainterface dapat dilakukan dengan cara memasukkan perintah “set ether 1 name= public” dan “set ether2 name=lokal”; perubahan nama interface dilakukan agar mempermudah proses
82
konfigurasi. Perubahan dilakukan dengan merubah namainterface pertama (ether1) menjadi public dan interface kedua menjadi lokal. Hasil perubahan nama interface dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.5Interface Perubahan
2. IP, Gateway, DNS Pengaturan ip address pada router mikrotik dilakukan pada masing-masing interface public dan lokal, hal ini dilakukan untuk menandakan interface lokal akan terhubung dengan jaringan LAN organisasi dan interface public akan terhubung dengan modem speedy sebagai IP jaringan LAN. Konfigurasi IP dapat dilakukan dengan perintah ip address add, setelah itu akan muncul box address tempat melakukan pengkofigurasian IP address beserta subnet-nya, kemudian akan muncul box interface untuk menentukan ip address
83
tersebut akan dimasukkan ke dalam interface yang mana. Berikut merupakan gambar pengkofigurasian IP address public dan lokal.
Gambar 4.6Add IP Public
Gambar 4.7Add IP Lokal
Angka 24 pada bagian belakang ip address menunjukkan subnet mask yang digunakan yaitu 255.255.255.0. Setelah ip address dimasukkan dalam kedua interface diperlukan pengecekan untuk memastikan kedua ip address tersebut telah terdaftar pada router mikrotik, dengan memasukkan perintah “ip address pr”. Berikut merupakan hasil setelah ip address kedua interface dimasukkan.
84
Gambar 4.8IP Interface
Pengecekan berikutnya dengan melakukan ping untuk melihat bahwa interface lokal telah terhubung dengan komputer client dan interfacepublic telah terhubung dengan interface lokal. Berikut merupakan hasil ping ke ip interface lokal dan ip interface public.
Gambar 4.9 Tes Ping Lokal
85
Gambar 4.10 TesPing Public
Setelah kedua ip tersambung, hal berikutnya yang dilakukan yaitu menambahkan gateway agar router dapat terhubung dengan internet.
Penambahangateway
dapat
dilakukan
dengancara
memasukkan perintah “ip route add gateway=192.168.238.2”, ip yang dimasukkan adalah ip milik router mikrotik; setelah gateway dimasukkan perlu dilakukan pengecekan apakah gateway sudah terdaftar pada router. Berikut merupakan hasil setelah gateway dimasukkan berikut pengecekan bahwa gateway sudah terdaftar.
Gambar 4.11 Penambahan Gateway
86
Setelah memastikan bahwa ip gateway telah terdaftar pada router mikrotik, maka perlu dilakukan ping untuk memastikan ip gateway telah terhubung. Berikut gambar yang menunjukkan hasil ping ke gateway.
Gambar 4.12 Hasil Ping Gateway
Setelah dilakukan pengkonfigurasian gateway, hal berikutnya yang dilakukan adalah pengkonfigurasian ip DNS agar router dapat terhubung dengan penyedia jasa internet dan akhirnya dapat terhubung dengan internet. Pengkonfigurasian DNS dapat dilakukan dengan memasukkan perintah “ip dns set servers=192.168.0.1” dan “ip dns set allow-remote-request=yes”. Ip DNS bisa diperoleh melalui DNS milik penyedia jasa internet.Setelah pengkonfigurasian DNS perlu dilakukan pengecekan apakah ip DNS sudah terdaftar pada router mikrotik.
87
Gambar 4.13 DNS
Setelah pengkonfigurasian DNS perlu dilakukan test ping ke beberapa situs untuk menunjukkan bahwa konfigurasi DNS telah sukses dilakukan. Berikut merupakan gambar hasil ping ke situs lokal dan internasional.
Gambar 4.14 Ping Situs
88
Setelah dilakukan penkonfigurasian DNS hal berikutnya yang dilakukan adalah pengkonfigurasian IP komputer client yang dapat dilakukan melalui menu control panel ->network connection >network Ethernet device ->properties ->Internet Protocol (TCP/IP) Properties. Berikut merupakan hasil pengkonfigurasian IP address komputer client.
Gambar 4.15IPAddress Client
Setelah pengkonfigurasian ip address client dilakukan, berikutnya akan dilakukan pengetesan ping dari client ke gateway.
89
Berikut merupakan hasil pengetesan ping yang dilakukan dari client ke gateway.
Gambar 4.16 TesPing Gateway Client
3. NAT (Network Address Translation) Pengkonfigurasian
NAT
bertujuan
agar
klien
dapat
menggunakan router sebagai media akses internet selain itu NAT memiliki fungsi lain yaitu untuk melindungi IP private agar tidak terbaca dari luar. Pengkonfigurasian NAT dilakukan dengan memasukkan perintah “ip firewall nat add action= masquerade chain= srcnat out-interface=public”. Berikut merupakan proses konfigurasi NAT dan pengecekan NAT telah terkonfigurasi pada router.
90
Gambar 4.17NAT
4. Setting IP Address List IP address list merupakan daftar ip address yang berada di Indonesia,
daftar
ini
dapat
dilihat
http://ixp.mikrotik.co.id/download/nice.rsc. gambar sebagian isi dari nice list.
Gambar 4.18nice List
melalui
Berikut
situs
merupakan
91
Pengambilan nice list pada router mikrotik dapat dilakukan melalui terminal router mikrotik dengan memasukkan perintah “tool fetch
address=ixp.mikrotik.co.id
src-path=/download/nice.rsc
mode=http”. Jika proses pengambilan nice list sukses maka akan muncul
tulisan
“status:finished”.
Berikut
merupakan
gambar
penambahan nice list.
Gambar 4.19 Pengambilan Filenice
Setelah file nice list diambil file tersebut, perlu di import agar dapat digunakan oleh router mikrotik dengan menggunakan perintah “import nice.rsc”. Berikut merupakan hasil importfile nice.rsc.
Gambar 4.20Import nice.rsc
92
Pengecekan filenice.rsc yang telah di import dapat dilakukan melalui winbox dari komputer client pada submenu ip address kemudian firewall danaddress lists. Berikut merupakan gambar pengecekan nice list melalui winbox.
Gambar 4.21Nice List Winbox
5. Mangle Konfigurasi mangle merupakan satu set mark yang terdiri dari satu connection mark dan dua packet mark. Connection mark bertujuan
untuk
mengidentifikasi
paket
berdasarkan
93
addresslistssedangkan packet mark bertujuan untuk menandai paket apakah paket masuk jaringan internasional atau nasional. Untuk membuat
connection
chain=prerouting
mark
dapat
digunakan
in-interface=lokal
action=mark-connection
perintah
“add
dst-address-list=nice
new-connection-mark=conn-iix
passthrough=yes” .
Gambar 4.22Connection Mark
Setelah connection mark berhasil dibuat maka hal yang selanjutnya harus dibuat yaitu dua packet mark. Packet mark dapat dibuat
dengan
memasukkan
connection-mark=conn-iix
perintah
“add
action=mark-packet
chain=prerouting new-packet-
mark=packet-iix passtrough=no” untuk packet mark local dan perintah add chain=prerouting
action=mark-packet new-packet-
mark=packet intl passtrough=no” untuk packet mark internasional. Berikut merupakan gambar yang menjelaskan proses penambahan packet mark.
94
Gambar 4.23Packet Mark Lokal
Gambar 4.24Packet MarkInternasional
Setelah dilakukan penambahan packet mark lokal dan internasional maka dilakukan pengecekan apakah proses penambahan sudah
berhasil
dengan
memasukkan
perintah
print.
Berikut
merupakan hasil bahwa penambahan packet mark telah berhasil dilakukan.
Gambar 4.25 Hasil Firewall Mangle
6. Setting Simple Queue Simple queue merupakan bandwidth manajemen dengan menggunakan metode pembatasan bandwidth pada satu ip address
95
client yang diinginkan. Berikut merupakan proses dari penambahan hasil queue simple telah berhasil dilakukan.
Gambar 4.26Simple Queue
7. Blok website Router mikrotik memiliki kemampuan untuk memblokir alamat website tertentu yang diinginkan oleh pengguna berdasarkan konten
96
yang
terkandung
dalam
URL (Uniform
Resource
Locator).
Pemblokiran dapat dilakukan dengan beberapa penyesuaian seperti waktu yang dapat ditentukan mulai dari jam dan hari, konten dapat diblokir.
Gambar 4.27 PengaturanPemblokir
Pada gambar diatas merupakan hasil print pengaturan pemblokiran website tertentu berdasarkan kontennya di terminal router.
Pemblokirandilakukan
pada
alamat
website
www.myspace.com pada hari Senin sampai Jum’at mulai pukul 07.00 sampai 17.00WIB.
97
4.2 Uji coba Uji coba dilakukan dengan simulasi karena ada beberapa faktor yang tidak mendukung dilakukannya implementasi pada PT. Promexx Inti Corporatama. Selain itu, PT. Promexx Inti Corporatama jugabelum ingin adanya perubahan pada jaringan dalam perusahaan 4.2.1 Perlengkapan Simulasi •
Spesifikasi Sistem Hardware yang dibutuhkan Dalam membuat PC Router Mikrotik, dibutuhkan perangkat komputer dengan spesifikasi minimum sebagai berikut: •
Processor : Intel Pentium II 400MHz
•
Harddisk : 4Gb
•
RAM : 128Mb
•
VGA : 4Mb
•
Optical Drive : CD/DVD-ROM dengan kontroler ATA/ATAPI
•
NIC (Network Interface Card) : 2 buah LAN Card
98
4.2.2 Percobaan Konektivitas
Gambar 4.28 PercobaanKonektivitas
Pengujian konektivitas dilakukan dengan menggunakan packet tracer 5.3.3 dikarenakan mikrotik tidak menyediakan aplikasi pengujian topologi. Uji konektivitas dilakukan untuk menguji keterhubungan antara setiap perangkat yang ada. Dari gambar diatas menunjukkan bahwa setiap perangkat telah terhubung dengan perangkat lainnya yang ditandai dengan node berwarna hijau. Pengujian selanjutnya dilakukan dengan melakukan
99
pengiriman simple PDU (Protocol Data Unit) dari satu perangkat komputer ke perangkat lainnya baik dalam satuswitch maupun dengan switch yang berbeda, pengujian juga dilakukan antara server dan perangkat komputer. Pengujian konektivitas yang dilakukan dibagi dalam beberapa bagian yaitu: a) Pengujian konektivitas antar komputer klien dalam satu switch
Gambar 4.29 PercobaanKonektivitas Dalam Satu Switch
Pada gambar diatas menjelaskan percobaan uji konektivitas yang dilakukan antar komputer klien dalam satu switch. Pengujian pertama dilakukan dengan melakukan ping dari PC3 ke PC2 yang terletak dalam satu switch (Switch PT16 Port Switch 2) yang digambarkan pada gambar 4.29 hasil pengujian pada gambar 4.29 menunjukkan bahwa PC3 dan PC2 telah saling terhubung. Pengujian kedua dilakukan terhadap PC1 dan PC0, pengujian dilakukan dengan melakukan ping dari PC1 ke PC0 yang melalui 2960-24TT 24 Port Switch, hasil pengujian gambar 4.29 menunjukkan bahwaPC1 dan PC0 telah saling terhubung. Pengujian ketiga dilakukan terhadap konektivitas antara PC4 dan PC5 yang dihubungkan melalui
100
switch(Switch-PT 16Port Switch 3), pengujian dilakukan dengan melakukan ping dari PC4 ke PC5 hasil gambar 4.29 menunjukkan bahwa PC4 dan PC5 telah terhubung satu sama lain. b) Pengujian konektivitas antar komputer klien pada switch yang berbeda
Gambar 4.30 PercobaanKonektivitas Pada Switch yang Berbeda
Pada gambar diatas menjelaskan percobaan uji konektivitas yang dilakukan antar komputer klien dalam switch yang berbeda. Pengujian pertama dilakukan dengan melakukan ping dari PC3 yang terdapat di Switch-PT 16Port Switch 2 ke PC1 yang terdapat di 296024TT 24 Port Switch yang harus melalui Switch-PT 8Port Switch 1. Hasil pengujian pada gambar 4.30 menunjukkan bahwa PC3 dan PC1 telah saling terhubung. Pengujian kedua dilakukan dengan melakukan ping dari PC3 yang terdapat pada Switch-PT 16Port Switch 2 ke PC4 yang terdapat pada Switch-PT 16Port Switch 3. Hasil pengujian pada gambar 4.30 menunjukkan bahwa PC3 dan PC4 telah saling terhubung. Pengujian ketiga dilakukan dengan melakukan ping dari PC1 yang terdapat pada
2960-24TT 24 Port Switch ke PC3 yang
101
terdapat pada Switch-PT 16Port Switch 2. Hasil pengujian pada gambar 4.30 menunjukkan bahwa PC1 dan PC3 telah saling terhubung. c) Pengujian konektivitas antara server firewall dengan komputer klien
Gambar 4.31 PercobaanKonektivitas Server Firewall dengan Perangkat Komputer
Pada gambar diatas menjelaskan percobaan uji konektivitas yang
dilakukan
antara
server
firewall
dengan
komputer
klien.Pengujian pertama dilakukan dengan melakukan ping dari server firewall ke PC3 yang terdapat pada Switch-PT 16 Port Switch 2 dengan melalui Switch-PT 5 Port, Switch-PT 8 Port Switch 1 dan Switch-PT 16 Port Switch 2.Hasil pengujian pada gambar 4.32 menunjukkan bahwa server firewall dan PC3 telah saling terhubung. Pengujian kedua dilakukan dengan melakukan ping dari server firewall ke PC1 yang terdapat pada 2960-24TT 24 Port Switch. Hasil pengujian pada gambar 4.31 menunjukkan bahwa server firewall telah terhubung dengan PC1. Pengujian ketiga dilakukan dengan
102
melakukan ping dari server firewall ke PC4 yang terdapat pada Switch-PT 16 Port Switch 3. Hasil pengujian pada gambar 4.31 menunjukkan bahwa server firewall telah terhubung dengan PC4. d) Pengujian konektivitas antara komputer klien dengan server database
Gambar 4.32 PercobaanServer Databasedengan Perangkat Komputer
Pada gambar diatas menjelaskan percobaan uji konektivitas yang dilakukan antara server database dengan komputer klien. Pengujian pertama dilakukan dengan melakukan ping dari server database ke PC3 yang terdapat pada Switch-PT 16 Port Switch 2 dengan melalui Switch-PT 8 Port Switch 1 dan Switch-PT 16 Port Switch 2. Hasil pengujian pada gambar 4.32 menunjukkan bahwa server database dan PC3 telah saling terhubung. Pengujian kedua dilakukan dengan melakukan ping dari server database ke PC1 yang terdapat pada 2960-24TT 24 Port Switch. Hasil pengujian pada gambar 4.32 menunjukkan bahwa server database telah terhubung dengan PC1. Pengujian ketiga dilakukan dengan melakukan ping dari server database ke PC4 yang terdapat pada Switch-PT 16 Port Switch
103
3. Hasil pengujian pada gambar 4.32 menunjukkan bahwa server database telah terhubung dengan PC4. e) Pengujian konektivitas antara router mikrotik dengan komputer klien
Gambar 4.33 Percobaan Konektivitas Routerdengan Perangkat Komputer
Pada gambar diatas menjelaskan percobaan uji konektivitas yang dilakukan antara Router Mikrotik RB450 dengan komputer klien. Pengujian pertama dilakukan dengan melakukan ping dari Router Mikrotik ke PC3 yang terdapat pada Switch-PT 16 Port Switch 2 dengan melalui Switch-PT 5 Port, Switch-PT 8 Port Switch 1 dan Switch-PT 16 Port Switch 2. Hasil pengujian pada gambar 4.33 menunjukkan bahwa router dan PC3 telah saling terhubung. Pengujian kedua dilakukan dengan melakukan ping dari router ke PC1 yang terdapat pada 2960-24TT 24 Port Switch.Hasil pengujian pada gambar 4.33 menunjukkan bahwa router telah terhubung dengan PC1. Pengujian ketiga dilakukan dengan melakukan ping dari router ke PC4 yang terdapat pada Switch-PT 16 Port Switch 3. Hasil pengujian pada gambar 4.33 menunjukkan bahwa router telah terhubung dengan PC4.
104
4.2.3 Percobaan Pemisahan Traffic Tahapan dalam melakukan pemisahan traffic dibagi dalam beberapa tahap. Tahap pertama adalah membuat mangle yaitu rule untuk menandai paket yang melewati router. tahap kedua memberikan limit bandwidth untuk user dengan menggunakan simple queue.Tahap ketiga menentukan besar bandwidth yang diperoleh dari ISP. Konfigurasi mangle yang digunakan untuk menandai paket: /ip firewall mangle 0
add
chain=prerouting
mark=conn-iix
action=mark-connection
passthrough=yes
new-connection-
dst-address-list=nice
in-
interface=lokal 1
add chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=packetiix passthrough=no connection-mark=conn-iix
2
add chain=prerouting action=mark-packet new-packet-mark=packetintl passthrough=no
Keterangan: 0. Berfungsi untuk menandai koneksi yang menuju ke IIX (nice address lists). 1. Berfungsi untuk menandai koneksi pada rule nomor 0 sebagai paket IIX. 2. Berfungsi untuk menandai paket selain kedua rule diatas akan ditandai sebagai paket internasional. Berikut adalah rule simple queue untuk memberikan limit bandwidth: /queue simple
105
0. Add
name=”client01-iix”
target-address=192.168.92.2/32
dst-
address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet mark=packet-iix direction=both priority=8 queue=default-small/dafeult-small limitat=0/0
max-limit=256k/512k
burst-limit=0/0
burst-threshold=0/0
burst-time=0s/0s total-queue=default-small 1. Add
name=”client01-intl” target-address=192.168.92.2/32 dst-
address=0.0.0.0/0 interface=all parent=none packet mark=packet-iix direction=both priority=8 queue=default-small/dafeult-small limitat=0/0
max-limit=128k/256k
burst-limit=0/0
burst-threshold=0/0
burst-time=0s/0s total-queue=default-small Keterangan: 0. Pada rule nomor 0 membatasi bandwidthlokal untuk klien dengan IP address 192.168.92.2/32 dengan maksimal upload sebesar 256 kbps dan maksimal download sebesar 512 kbps. 1. Pada rule nomor 1 membatasi bandwidthinternasional untuk klien dengan IP address 192.168.92.2/32 dengan maksimal upload sebesar 128 kbps dan maksimal download sebesar 256 kbps. Setelah dilakukan konfigurasi, langkah selanjutnya adalah menguji sistem yang dirancang sudah berjalan sesusai dengan yang diinginkan.Pengujian dilakukan dengan menggunakan FTP server dan client.
Tabel 4.1 Hasil pengujian
106
Lokal
Internasional
Komputer 1
Komputer 2
Download
493 kbps
226 kbps
Upload
241 kbps
113 kbps
Trafik
Pada tabel diatas terlihat bahwa pemisahan antara jaringan internet lokal dan internasional telah berhasil dilakukan hal ini dapat terlihat dari bandwidth yang sudah dikonfigurasi batas maksimum download-nya. Untuk internet lokal diberikan batas maksimal download sebesar 512 kbps dan pada tabeldiatas terlihat bahwa komputer 1 yang melakukan downloadmemiliki kecepatan downloadsebesar 493 kbps.Sedangkan untuk internet internasional diberikan batas bandwidth sebesar 256 kbps dan pada tabel diatas menunjukkan bahwa komputer 2 memiliki kecepatandownload sebesar 226 kbps . Konfigurasi juga dilakukan terhadap batas maksimum untuk upload. Untuk internet lokal diberikan batas maksimum untuk uploadsebesar 256 kbps dan pada tabel diatas terlihat bahwa komputer 1 memiliki kecepatan uploadsebesar 241 kbps. Untuk koneksi internasional diberikan batas maksimumupload sebesar 128 kbps dan pada tabel diatas terlihat bahwa klien memiliki kecepatan upload sebesar 113 kbps. A. Hasil
Tracert Lokal
107
Gambar 4.34 Tracert Lokal www.detik.com
Gambar diatas merupakan hasil trace route yang dilakukan dari komputer ke situs www.detik.com. Terdapat sembilan lompatan untuk menuju situs www.detik.com; diantaranya pada lompatan pertama merupakan router, lompatan kedua merupakan gateway, pada lompatan ke enam paket data melewati router yang bertujuan ke internet lokal, dan kemudian pada lompatan ke sembilan telah memasuki situs www.detik.com.
108
Gambar 4.35 Tracert Lokal www.kompas.com
Gambar diatas merupakan hasil trace route yang dilakukan dari komputer ke situs www.kompas.com. Terdapat sebelas lompatan untuk menuju situs www.kompas.com; diantaranya pada lompatan pertama merupakan router, lompatan kedua merupakan gateway, pada lompatan ke enam paket data melewati router yang bertujuan ke internet lokal, dan kemudian pada lompatan ke sebelas telah memasuki situs www.kompas.com.
B. Hasil Tracert Internasional
109
Gambar 4.36 Tracert Internasional www.yahoo.com
Gambar diatas merupakan hasil traceroute yang dilakukan dari komputer ke situs www.yahoo.com. Terdapat enam belas lompatan untuk menuju situs www.yahoo.com; diantaranya pada lompatan pertama merupakan router, lompatan kedua merupakan gateway, pada lompatan ke enampaket data melewati router yang bertujuan ke internet internasional,dan kemudian pada lompatan ke dua belas
memasuki
router www.yahoo.com yang diteruskan ke ip pada situs yang dituju pada server www.yahoo.com.
110
Gambar 4.37 Tracert Internasional www.twitter.com
Gambar diatas merupakan hasil trace route yang dilakukan dari komputer ke situs www.twitter.com. Terdapat lima belas lompatan untuk menuju situs www.twitter.com; diantaranya pada lompatan pertama merupakan router, lompatan kedua merupakan gateway, pada lompatan ke enam paket data melewati router yang bertujuan ke internet internasional, dan kemudian pada lompatan ke tiga belas memasuki router www.twitter.com yang diteruskan ke ip pada situs yang dituju pada server www.twitter.com. 4.2.4 Percobaan Blok Website Pengujian pemblokiran dilakukan dengan melakukan percobaan dengan membuka website yang telah diblokir pada komputer klien.
111
Percobaan dilakukan pada hari Selasa, pukul 16.42berikut merupakan gambar hasil percobaan pemblokiran website.
Gambar 4.38 PercobaanPemblokiranWebsitewww.myspace.com
Pada
gambar
diatas
terlihat
bahwa
pemblokiran
situs
www.myspace.com telah berhasil dilakukan. Ketentuan pemblokiran dikonfigurasi dari hari Senin sampai hari Jum’at mulai pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Hal ini terlihat bahwa situs www.myspace.com tidak dapat diakses pada hari Selasa tanggal 27 November 2012 pukul 16.42 WIB.
112
Gambar 4.39 Percobaan Pemblokiran Websitewww.friendster.com
Pada
gambar
diatas
terlihat
bahwa
pemblokiran
situs
www.fiendster.com telah berhasil dilakukan. Ketentuan pemblokiran dikonfigurasi dari hari Senin sampai hari Jum’at mulai pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Hal ini terlihat bahwa situs www.friendster.com tidak dapat diakses pada hari Rabu tanggal 9 Januari 2013 pukul 08.55 WIB.
113
Gambar 4.40 Percobaan Pemblokiran Websitewww.kaskus.co.id
Pada
gambar
diatas
terlihat
bahwa
pemblokiran
situs
www.kaskus.co.id telah berhasil dilakukan. Ketentuan pemblokiran dikonfigurasi dari hari Senin sampai hari Jum’at mulai pukul 07.00 sampai 17.00 WIB. Hal ini terlihat bahwa situs www.kaskus.co.id tidak dapat diakses pada hari Rabu tanggal 9 Januari 2013 pukul 09.09 WIB.