BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi proses implementasi perangkat lunak, dari hasil rancangan yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu juga terdapat hasil-hasil pengujian terhadap kebenaran dari kinerja perangkat lunak.
4.1 Implementasi Penjelasan dalam subbab implementasi ini meliputi pembahasan mengenai lingkungan implementasi, batasan implementasi, implementasi protokol dan implementasi aplikasi IS. 4.1.1
Lingkungan Implementasi
Implementasi dilakukan pada sebuah sistem operasi virtual. Aplikasi-aplikasi IS dijalankan pada sistem operasi yang sama namun dibedakan satu sama lain berdasarkan port yang digunakan. Adapun spesifikasi dari sistem yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Sistem operasi Fedora 8 dengan kernel 2.6.23 2. Prosesor Intel Centrino 2 T6400 @ 2.00 GHz 3. Ram 256 MB 4. Hard disk 8 GB 5. Perangkat masukan keyboard dan mouse 6. Perangkat keluaran monitor 4.1.2
Batasan Implementasi
Pada tugas akhir ini, implementasi dilakukan dengan beberapa batasan sebagai berikut: 1. Protokol dijalankan pada sistem operasi yang berjalan secara virtual sebagai modul kernel beberapa sistem operasi virtual. 2. Protokol tidak diintegrasikan langsung dengan protokol besar ATN yang telah ada sebelumnya. 3. Aplikasi IS yang dibuat merupakan aplikasi sederhana untuk menguji fungsionalitas protokol. Berkaitan dengan poin 2, primitif layanan yang V-1
IV-2 seharusnya disediakan oleh ATN akan dibuat fungsi – fungsi untuk simulasi jika diperlukan untuk mendemonstrasikan pemanggilan layanan – layanan tersebut. 4. Fungsionalitas protokol perutean IS-IS yang diimplementasikan dibatas pada subnetwork independent functions sedangkan fungsionalitas dalam subnetwork dependent functions tidak diimplementasikan sebagaimana telah dijelaskan pada bab analisis. Juga terdapat beberapa fitur dari protokol perutean IS-IS, yang tidak diimplementasikan dalam tugas akhir ini. Fitur – fitur tersebut adalah: a. Level 2 routing, merupakan fitur yang berfungsi untuk mengelola routing antar area. Pada tugas akhir ini, eksplorasi difokuskan hanya dalam satu area saja, sehingga level 2 routing tidak diimplementasikan. b. Perbaikan area terpartisi, sebuah metode untuk memperbaik area yang terpartisi dengan memanfaatkan virtual link. Fitur ini secara otomatis tidak bisa diimplementasikan dengan tidak adanya level 2 routing. c. Otentifikasi, fitur yang memungkinkan IS melakukan autentifikasi terhadap IS lainnya. 4.1.3
Implementasi Protokol
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang implementasi dari protokol yang dibuat. Protokol IS-IS diimplementasikan sebagai kernel modul yang kemudian digunakan oleh aplikasi IS/router untuk merutekan PDU. Dalam tugas akhir ini proses perutean dan pertukaran paket diimplementasikan dalam satu workstation sehingga proses pertukaran tidak dilakukan melalui alamat IP yang berbeda, melainkan melalui port yang dipetakan dari alamat NSAP aplikasi-aplikasi tersebut. Sehingga komunikasi antara node – node aplikasi IS dilakukan melalui port – port yang berlainan. Secara umum, dapat dikatakan terdapat beberapa bagian yakni: 1. Primitif, struktur data dan definisi – definisi yang diperlukan untuk protokol diimplementasikan dalam file ”isis.h” yang disisipkan pada filesystem kernel pada: a. /usr/src/kernels/2.6.23.1-42.fc8-i686/include/linux/ b. /usr/src/kernels/2.6.23.1-42.fc8-i686/include/net/
IV-3 2. Layanan untuk mengatur dan manipulasi LS PDU dan fungsi – fungsi yang berkaitan dengannya diimplementasikan dalam berkas “ls_pdu.c”. 3. Layanan untuk mengatur dan Data PDU (data dummy) dan fungsi – fungsi yang berkaitan dengannya diimplementasikan dalam berkas “data_pdu.c”. 4. Layanan untuk
mengatur
dan memanipulasi
sistem
penamaan dan
pengalamatan diimplementasikan dalam berkas “isis_address.c”. 5. Layanan untuk mengatur dan memanipulasi informasi routing dan penyimpanannya diimplementasikan dalam berkas “isis_database.c” 6. Layanan untuk menghasilkan keputusan routing dan eksekusi algoritma SPF diimplementasikan dalam berkas “isis_spf.c”. 7. Layanan untuk mengatur dan memanipulasi fungsionalitas utama protokol diimplementasikan dalam berkas “isis_module.c”. 8. Aplikasi untuk mensimulasikan sebuah IS
dan state – state yang dapat
dimiliki oleh IS diimplementasikan pada berkas “intermediate_system1.c”, “intermediate_system2.c” dan seterusnya, bergantung pada jumlah IS yang akan diuji. 4.1.3.1 Implementasi PDU Secara umum, pada setiap jenis PDU terdapat struktur data dan beberapa fungsi yang dapat dikelompokkan dalam: 1. Pembuatan dan penghapusan PDU Fungsi – fungsi yang digunakan untuk proses penciptaan dan penghancuran PDU. Termasuk dalam kategori fungsi-fungsi ini diantaranya adalah: init_ls_pdu(), init_dt_pdu(),flush_ls_pdu(), flush_dt_pdu()
dan
compose_ls_pdu().
2. Pengakses atribut – atribut PDU Fungsi – fungsi yang dimaksud adalah getter dan setter untuk setiap atribut dalam PDU. Sesuai dengan namanya, fungsi – fungsi ini bertugas mengambil dan menyimpan nilai untuk atribut-atribut tersebut. 3. Konversi PDU Fungsi yang termasuk adalah convert_ls_pdu() dan exctract_ls_raw(). Fungsi –fungsi ini digunakan sebelum paket dikirim dan setelah paket diterima untuk memungkinkan pengiriman paket tersebut melalui socket. 4. Pengecekan keaslian paket
IV-4 Fungsi yang dimaksud adalah fungsi untuk membangkitkan nilai checksum dan validasinya. Validasi terhadap paket dilakukan berdasarkan nilai checksum tersebut. 5. Fungsi pendukung Fungsi – fungsi yang merupakan fungsi pendukung misalnya fungsi untuk menuliskan isi PDU kedalam log kernel. 4.1.3.2 Implementasi Sistem Pengalamatan Untuk mengimplementasikan sistem alamat dan penamaan, juga dibuat fungsi – fungsi untuk melakukan manipulasi terhadap NSAP dan SNPA. Meski sistem pengalamatan yang digunakan berdasarkan standard ATN yang mengacu pada ISO 8473, implementasi teknis hanya memanipulasi pada field system ID dikarenakan implementasi hanya mencakup level 1. Fungsi – fungsi yang dibuat mencakup: 1. Pembuatan dan penghapusan NSAP dan SNPA 2. Pengakses atribut – atribut NSAP 3. Fungsi pendukung 4.1.3.3 Implementasi Basisdata / Tabel Routing Dalam implementasi basisdata atau tabel routing yang digunakan, disediakan beberapa fungsionalitas untuk melakukan manipulasi terhadap tabel routing. Fungsionalitas yang disediakan mencakup beberapa hal berikut: 1. Pembuatan dan penghapusan record / elemen tabel routing 2. Pembuatan dan penghapusan tabel routing 3. Pengakses elemen tabel dan atribut elemen tabel routing. 4. Penyisipan elemen tabel ke dalam tabel routing 5. Fungsi pendukung
4.1.3.4 Implementasi Algoritma SPF Dalam mengimplementasikan algoritma SPF, dibutuhkan beberapa struktur baru yakni sturktur list yang akan digunakan untuk komputasi algoritma. Terdapat tiga jenis list yakni list Unknown, list Path dan list Tent yang masing masing memiliki stuktur berbeda seperti telah dijelaskan pada Bab Analisis dan Perancangan. Fungsionalitas yang disediakan mencakup beberapa hal berikut: 1. Pembuatan dan penghapusan list
IV-5 2. Pembuatan dan penghapusan tabel routing 3. Pengakses record tabel dan atribut record tabel. 4. Fungsi pendukung 4.1.4
Implementasi Modul Subnetwork Independent Functions
Untuk menangani fungsi perutean antara aplikasi IS, SIF dipecah menjadi empat fungsi utama yakni receive, forward, decision, dan update seperti yang telah dijelaskan pada Bab Analisis dan Perancangan. 4.1.5
Implementasi Aplikasi Intermediate System
Berbeda dengan implementasi protokol dan struktur data pendukungnya yang berupa fungsi dan prosedur, implementasi aplikasi Intermediate System berupa sebuah main yang berjalan terus – menerus dalam state ready dan waiting. Aplikasi juga memiliki atribut alamat NSAP, tabel routing (adjacency, link state dan forward), dan list untuk eksekusi SPF. Kemudian dikarenakan event yang dibutuhkan untuk menjadi trigger terhadap protokol tidak mungkin terjadi dalam lingkungan implementasi maka aplikasi juga melakukan rekayasa guna menguji fungsionalitas utama protokol.
4.2 Pengujian Pada subbab ini dijelaskan tentang pengujian terhadap hasil implementasi. Terdiri dari prosedur pengujian untuk inisialisasi atribut-atribut dan tabel routing (basisdata) serta pengujian fungsi – fungsi utama Subnetwork Independent Functions. 4.2.1
Prosedur Pengujian
Pengujian dilakukan dengan membuat beberapa program sederhana berbasis command line yang merepresentasikan IS dan membentuk suatu topologi jaringan tertentu. Program-program sederhana ini berlaku sebagai IS yang memiliki masing masing sebuah port yang merepresentasikan alamat dirinya dan berjalan sebagai modul kernel di dalam sebuah sistem operasi virtual. Tiap – tiap kasus uji dijelaskan lebih lanjut pada subbab – subbab berikutnya. 4.2.2
Pengujian Fungsi – Fungsi Inisialisasi
Pengujian dilakukan terhadap fungsi – fungsi untuk inisialiasi basisdata adjacency, basisdata link state, LS PDU, Data PDU dan inisiasi list-list yang digunakan dalam SPF. Pengujian meliputi pembentukan dan penghapusan struktur - struktur diatas.
IV-6 4.2.2.1 Pengujian Pembentukkan Basisdata Adjacency Pengujian dilakukan mencakup inisialiasi pembentukan basisdata adjacency dan proses pengisiannya. Proses dan hasil pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1
Tabel 4.1 Prosedur Pengujian Pembentukkan Basisdata Adjacency
No
Deskripsi
Keterangan
1.
Nama Fungsionalitas
Pembentukan Basisdata Adjacency
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Dilakukan inisialisasi basisdata adjacency
Insert data
Delete data
Masukkan
Topologi Jaringan (dimasukkan secara manual)
Keluaran yang diharapkan
Basisdata terinisiasi dengan nilai yang ditentukan
Kriteria Evaluasi Hasil
Basisdata berhasil terbentuk
Hasil yang didapatkan
Basisdata berhasil diinisiasi dengan nilai yang ditentukan
Kesimpulan
Diterima
4.2.2.2 Pengujian Pembentukan Basisdata Link State Pengujian dilakukan mencakup inisialiasi pembentukan basisdata link state dan proses pengisiannya. Proses dan hasil pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2 Prosedur pengujian pembentukkan Basisdata Link State
No
Deskripsi
Keterangan
2.
Nama Fungsionalitas
Inisialisasi link state database
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Dilakukan inisialisasi link state database
Insert LS PDU
Masukkan
Link State PDU
Keluaran yang diharapkan
Link state database terbentuk dengan entri baru LS PDU
IV-7 No
Deskripsi
Keterangan
Kriteria Evaluasi Hasil
Basisdata terinisiasi dengan nilai yang ditentukan
Hasil yang didapatkan
Link state database berhasil dibentuk dengan entri baru LS PDU
Kesimpulan
Diterima
4.2.2.3 Pengujian Pembentukkan Link State PDU Pengujian yang dilakukan mencakup inisialiasi pembentukan link state PDU dari basis data adjacency. Proses dan hasil pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3Prosedur Pengujian Pembentukkan Link State PDU
No
Deskripsi
Keterangan
3.
Nama Fungsionalitas
Pembentukan Link State PDU
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Dilakukan inisialisasi Link State PDU
Masukkan
Basisdata Adjacency
Keluaran yang diharapkan
Link state PDU terbentuk dengan daftar tetangga sesuai Basisdata Adjacency
Kriteria Evaluasi Hasil
Link state PDU berhasil terbentuk
Hasil yang didapatkan
Link state PDU berhasil dibentuk dengan daftar tetangga sesuai Basisdata Adjacency
Kesimpulan
Diterima
4.2.2.4 Pengujian Fungsi untuk Data PDU Pengujian yang dilakukan mencakup inisialiasi pembentukan Data PDU termasuk mengisi data pada option part. Proses dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4 Prosedur Pengujian Pembentukkan Data PDU
No
Deskripsi
Keterangan
4.
Nama Fungsionalitas
Pembentukkan data PDU
Deskripsi
Skenario Normal
IV-8 No
Deskripsi Prosedur Pengujian
Keterangan
Modul IS-IS dijalankan
Inisialisasi Data PDU
Masukkan
Alamat Tujuan, Data yang dikirim
Keluaran yang diharapkan
Data
PDU
Terbentuk
dengan
Destionation
Address Part dan Option Part sesuai masukkan Kriteria Evaluasi Hasil
Data PDU berhasil dibentuk
Hasil yang didapatkan
Data PDU berhasil dibentuk dengan Destionation Address Part dan Option Part sesuai masukkan
Kesimpulan
Diterima
4.2.2.5 Penghitungan Nilai Checksum Pengujian dilakukan mencakup fungsi generate checksum sesuai rumus pada subbab 3.1.1 dan validasinya. Proses dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.5, 4.6 dan 4.7.
Tabel 4.5 Prosedur Pengujian penghitungan Nilai Checksum
No
Deskripsi
Keterangan
2.1
Nama Fungsionalitas
Penghitungan Nilai Checksum
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Dilakukan inisialisasi LS PDU/Data PDU
Generate Checksum
Masukkan
Basisdata Adjacency / -
Keluaran yang diharapkan
Nilai checksum berhasil dibentuk sesuai rumus pada subbab 3.1.1
Kriteria Evaluasi Hasil
Generate checksum terimplementasi dangan baik
Hasil yang didapatkan
Nilai checksum berhasil dibentuk sesuai rumus pada subbab 3.1.1
Kesimpulan
Diterima
IV-9 Tabel 4.6 Prosedur Pengujian Validasi Nilai Checksum
No
Deskripsi
Keterangan
2.1
Nama Fungsionalitas
Validasi Nilai Checksum
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Dilakukan inisialisasi LS PDU/Data PDU
Generate Checksum
Validasi Checksum
Masukkan
Basisdata Adjacency/-
Keluaran yang diharapkan
Mengembalikan nilai true
Kriteria Evaluasi Hasil
PDU checksum valid
Hasil yang didapatkan
Validasi berhasil mengembalikan nilai true
Kesimpulan
Diterima
Tabel 4.7 Prosedur Pengujian Validasi Nilai Checksum Skenario Alternatif
No
Deskripsi
Keterangan
2.1
Nama Fungsionalitas
Validasi Nilai Checksum
Deskripsi
Skenario Alternatif
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Dilakukan inisialisasi LS PDU/Data PDU
Generate Checksum dengan hasil yang salah
Validasi Checksum
Masukkan
Basisdata Adjacency/-
Keluaran yang diharapkan
Mengembalikan nilai false
Kriteria Evaluasi Hasil
PDU checksum tidak valid
Hasil yang didapatkan
Validasi berhasil mendeteksi kerusakan dengan mengembalikan nilai false
Kesimpulan
Diterima
IV-10 4.2.3
Pengujian Modul Receive
Pengujian modul receive mencakup aksi-aksi yang dilakukan IS ketika menerima berbagai jenis PDU. 4.2.3.1 Menerima Data PDU Pengujian dilakukan untuk mendapatkan aksi yang diharapkan dari modul Receive ketika menerima Data PDU. Proses dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Prosedur Pengujian untuk Menerima Data PDU
No
Deskripsi
Keterangan
1.
Nama Fungsionalitas
Menerima Data PDU
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Inisialisasi IS-IS
Menerima Data PDU
Masukkan
Data PDU
Keluaran yang diharapkan
Modul Receive meneruskan Data PDU yang diterima ke Modul Forward
Kriteria Evaluasi Hasil
Forward dipanggil dan melanjutkan eksekusi terhadap Data PDU
Hasil yang didapatkan
Modul Receive meneruskan Data PDU yang diterima ke Modul Forward
Kesimpulan
Diterima
4.2.3.2 Menerima Link State PDU Pengujian dilakukan untuk mendapatkan aksi yang diharapkan dari modul Receive ketika menerima Link State PDU. Proses dan hasil pengujian terdapat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9 prosedur Pengujian untuk Menerima Link State PDU
No
Deskripsi
Keterangan
1.
Nama Fungsionalitas
Menerima Link State PDU
Deskripsi
Skenario Normal
IV-11 No
Deskripsi Prosedur Pengujian
Keterangan
Modul IS-IS dijalankan
Insialisasi IS-IS
Menerima Link State PDU
Masukkan
Links State PDU
Keluaran yang diharapkan
Modul Receive meneruskan Link State PDU yang diterima ke Modul Update
Kriteria Evaluasi Hasil
Update dipanggil untuk melanjutkan eksekusi terhadap Link State PDU
Hasil yang didapatkan
Modul Receive berhasil meneruskan Link State PDU yang diterima ke Modul Update
Kesimpulan
4.2.4
Diterima
Pengujian Modul Update
Pengujian Modul update meliputi aksi – aksi yang dilakukan oleh IS untuk memperbaharui basisdata link state yang dimiliki. Namun tidak mencakup penggunaan control PDU. 4.2.4.1 Menerima Link State PDU Baru Pengujian dilakukan untuk mendapatkan aksi yang diharapkan dari modul Update ketika menerima Link State PDU yang lebih baru dari yang ada di basisdata. Proses dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 prosedur Pengujian untuk Menerima Link State PDU baru
No
Deskripsi
Keterangan
1.
Nama Fungsionalitas
Menerima Link State PDU Baru
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Menerima
Link
State
PDU
dengan
Sequence Number yang lebih besar. Masukkan
Link State PDU
Keluaran yang diharapkan
Modul update mengganti Link State yang lama
IV-12 No
Deskripsi
Keterangan dengan yang baru.
Kriteria Evaluasi Hasil
Link state database berhasil diperbaharui
Hasil yang didapatkan
Modul update berhasil mengganti Link State yang lama dengan yang baru.
Kesimpulan
Diterima
4.2.4.2 Menerima Link State PDU Lama Pengujian dilakukan untuk mendapatkan aksi yang diharapkan dari modul Update ketika menerima Link State PDU yang lebih baru dari yang ada di basisdata. Proses dan hasil pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 4.11.
Tabel 4.11 Prosedur Pengujian untuk Menerima Link State PDU Lama
No
Deskripsi
Keterangan
1.
Nama Fungsionalitas
Menerima Link State PDU Lama
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Menerima
Link
State
PDU
dengan
Sequence Number yang lebih kecil.
4.2.5
Masukkan
Link State PDU
Keluaran yang diharapkan
Modul update menghapus link state PDU
Kriteria Evaluasi Hasil
Link State PDU yang diterima dihapus
Hasil yang didapatkan
Modul update berhasil menghapus link state PDU
Kesimpulan
Diterima
Pengujian Modul Decision
Pengujian Modul update meliputi aksi – aksi yang dilakukan oleh IS untuk menghasilkan path list/ basisdata forwarding yang akan digunakan sebagai tabel informasi routing antar IS.
IV-13 4.2.5.1 Pengujian Algoritma SPF Pengujian dilakukan mencakup eksekusi algoritma SPF berdasarkan link state database yang dimiliki. Proses dan hasil pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12 Prosedur pengujian Algoritma SPF
No
Deskripsi
Keterangan
1.
Nama Fungsionalitas
Eksekusi SPF (Decision)
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Eksekusi SPF
Masukkan
Link State database
Keluaran yang diharapkan
Dihasilkan
Path
List
yang
benar
sesuai
perhitungan manual Kriteria Evaluasi Hasil
List kumpulan jalur terpendek terbentuk
Hasil yang didapatkan
Path List yang benar sesuai perhitungan manual berhasil dibuat.
Kesimpulan
4.2.6
Diterima
Pengujian Modul Forward
Pengujian mencakup tindakan IS untuk meneruskan data untuk IS lain atau menyimpan data untuk dirinya. 4.2.6.1 Meneruskan Data PDU ke IS lain Pengujian mencakup pengiriman data untuk IS lain. Proses dan hasil pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 4.13 dan Tabel 4.14.
Tabel 4.13 Prosedur Pengujian Skenario Normal untuk Meneruskan Data ke IS lain
No
Deskripsi
Keterangan
1.
Nama Fungsionalitas
Meneruskan Data PDU ke IS lain
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Menerima Data PDU
IV-14 No
Deskripsi
Keterangan
Melakukan pengecekan Tujuan Data PDU
Meneruskan ke IS lain
Masukkan
Data PDU dengan alamat tujuan untuk IS lain
Keluaran yang diharapkan
Mengirimkan Data PDU ke next hop menuju Tujuan PDU tersebut
Kriteria Evaluasi Hasil
Data PDU berhasil di transmisikan ke next hop
Hasil yang didapatkan
Data PDU berhasil dikirimkan ke next hop menuju Tujuan PDU tersebut
Kesimpulan
Diterima
Tabel 4.14 Prosedur Pengujian Skenario Alternatif untuk Meneruskan Data ke IS lain
No
Deskripsi
Keterangan
1.
Nama Fungsionalitas
Meneruskan Data PDU ke IS lain
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Menerima Data PDU
Melakukan pengecekan Tujuan Data PDU
IS tujuan tidak di temukan di Path List
Hapus PDU
Masukkan
Data PDU dengan alamat tujuan untuk IS lain
Keluaran yang diharapkan
Memberi notifikasi bahwa data tidak ada di path list dan kemudian menghapus Data PDU
Kriteria Evaluasi Hasil
Data PDU berhasil dihapus
Hasil yang didapatkan
Berhasil memberi notifikasi bahwa data tidak ada di path list dan kemudian menghapus Data PDU
Kesimpulan
Diterima
4.2.6.2 Menyimpan Data PDU untuk current IS Pengujian mencakup tindakan IS untuk menyimpan data untuk dirinya. Proses dan hasil pengujian ini dapat dilihat pada Tabel 4.15
IV-15 Tabel 4.15 Prosedur Pengujian untuk Menyimpan Data
No
Deskripsi
Keterangan
1.
Nama Fungsionalitas
Menyimpan Data untuk current IS
Deskripsi
Skenario Normal
Prosedur Pengujian
Modul IS-IS dijalankan
Menerima Data PDU
Melakukan pengecekan Tujuan Data PDU
Menyimpan Data untuk diri sendiri
Masukkan
Data PDU dengan alamat tujuan untuk current IS
Keluaran yang diharapkan
Menyimpan Data PDU
Kriteria Evaluasi Hasil
Data PDU berhasil di simpan
Hasil yang didapatkan
Data PDU berhasil disimpan
Kesimpulan
Diterima