BAB 3 SOLUSI BISNIS 3.1 Alternatif Solusi Bisnis Untuk menyelesaikan isu bisnis yang telah dikemukakan dalam bab 2, maka dikembangkan beberapa alternatif solusi bisnis. Fred R.David (2003) menyatakan bahwa proses manajemen strategis harus mengikuti beberapa tahapan mulai dari perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi. Gambar 3.1 dibawah ini memperlihatkan proses manajemen strategis berdasarkan sebagai berikut :
Amati Eksternal faktor
` Analisis faktor Strategis (SWOT)
Mengevaluasi, Menyeleksi alternatif strategi terbaik
Membuat program,jadwal, dan prosedur
Evaluasi Strategi
Amati Internal faktor
Perumusan Strategi
Implementasi Strategi
Evaluasi Strategi
Gambar 3.1 Proses Manajemen Strategis (Fred, 2003)
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
30
3.2 Analisis Solusi Bisnis 3.2.1 Analisis Eksternal Analisis data Eksternal Bank X yang diperlukan menggunakan 2 analisis yang penting yaitu: a. Analisis STEEP Analisis ini mencakup faktor -faktor Social,Technology, Economic, Ecology , Politic b.Analisis Industri Analisis ini mencakup faktor-faktor lima kekuatan utama ( Five’s Porter) untuk menganalisis industri kartu kredit.
3.2.1.1 Analisis STEEP ( Social,Technology,Economic,Ecology,Politic) Dalam menganalisa faktor sosial, maka yang diperhatikan adalah Jumlah penduduk, Umur Penduduk, Kepercayaan, Geografi area. Tabel 3.1 dibawah ini memperlihatkan demografi Indonesia berdasarkan biro pusat statistik tahun 2006 sebagai berikut : Tabel 3.1 Demografi Indonesia 2006 Jumlah Penduduk (2006)
216,104,000,000
Propinsi
33
Umur Penduduk 0- 14 tahun 15-64 tahun >65 tahun
29.1% 65.7% 5.2%
Pendidikan Penduduk Usia Kerja <=SD SMP SMA Diploma Universitas
84.546.847 37.582.242 30.262.429 2.931.874 3.934.288
Growth Rate
1.45%
Kota
91
Suku bangsa Javanese Sundanese Madurese Batak Malay Minangkabau Betawi Buginese Bantenese Chinese Lain-Lain
300 41.7% 15.4% 3.3% 3% 3.4% 2.7% 2.5% 2.5% 2.1% 0.9% 23.4%
Agama Islam Protestan Katolik Hindu Budha Lain-lain
80% 6% 3% 2% 1% 8%
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
31
Technology Teknologi industri kartu kredit di Indonesia pada umumnya menggunakan perangkat lunak CardPac yang digunakan hampir di semua bank asing maupun bank lokal yang mengembangkan bisnis kartu kredit. Khususnya Bank Asing pada umumnya versi CardPac yang digunakan lebih baru dengan berbagai modifikasi yang telah dilakukan oleh kantor pusat. Dengan adanya perangkat lunak tersebut memudahkan Bank untuk menyimpan data, memperbaiki maupun menganalisa data pemegang kartu kredit.
Economic Secara umum prospek ekonomi Indonesia di tahun 2007 tampak membaik dalam sektor keuangan maupun sektor riil. Stabilitas makroekonomi yang telah berhasil dicapai di tahun 2006 ditunjukkan oleh menurunnya laju inflasi menjadi 6.6% , menguatnya nilai tukar rupiah dengan rata rata Rp. 9.166.5 serta cukup baiknya posisi neraca pembayaran dan cadangan devisa. Kebijakan moneter dan fiskal di tahun 2007 khususnya Bank Indonesia akan lebih berhati hati dalam upaya menghindari keluarnya arus modal ( portfolio) asing dalam waktu yang bersamaan dan dalam jumlah yang besar karena akan meningkatkan volatilitas nilai tukar rupiah lagi. Laju pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan meningkat di tahun 2007 menjadi sekitar 6 %. Faktor utama yang diharapkan mendukung peningkatan laju pertumbuhan itu adalah mulai pulihnya pengeluaran konsumsi masyarakat, akibat turunnya tingkat bunga dan naiknya daya beli masyarakat serta pengeluaran investasi juga menunjukkan tanda perbaikan. Tabel 3.2 dan 3.3 dibawah ini memperlihatkan potensi market indonesia sebagai referensi untuk pengembangan bisnis kartu kredit di Indonesia: Tabel 3.2 Potensi Market Indonesia Subyek Jumlah Penduduk Jumlah Penumpang Angkutan Udara Jumlah Pemakai Internet Jumlah Pemakai Seluler Jumlah Pemakai Tel.tetap Jumlah Nasabah tabungan Jumlah Pemegang Kartu Kredit
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
Jumlah Kota 105.873.000 Desa 113.332.000 Domestik 34.000.000 International 14.000.000 20.000.000 66.500.000 14.000.000 <100 juta: 85.600.000 100 juta – 5 miliar:1.290.000 >5 miliar: 160.000 8.100.000
Keterangan: Biro Pusat Statistik Association of Asia Airlines AJJPI,2006 Depkomindo,2006 Depkomindo, 2006 Bank Indonesia,2006
Pacific
Bank Indonesia,2006
32
Tabel 3.3 Potensi Market berdasarkan sektor bisnis No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Sektor Supermarket Dept.Store Restoran & Fast Food Perhotelan Penerbangan Biro Perjalanan Kosmetik & Toiletris Farmasi Tekstil & Garmen
(in Million)
Growth (%)
2005 Rp 4,260 Rp 11.216 Rp 39.468
2006 Rp. 5.079 Rp 13.408 Rp 42.368
2007P Rp. 6104 Rp 16.062 Rp 44.640
2005 12,4 19.1 6.4
2006 19,2 19.5 6.9
2007P 20,2 19.8 5.4
Rp 12.365 Rp 10.362 Rp 15.902
Rp 12.694 Rp 11.515 Rp 17.342
Rp 13.621 Rp 13.744 Rp 20.016
6.7 10.4 5.6
2.7 11.1 9.1
7.3 19.4 15.4
Rp 10.200
Rp 11.568
Rp 13.203
10.5
13.4
14.1
Rp Rp
Rp 3.283 Rp 4.009
Rp 3.661 Rp 4.204
8.6 8.5
8.1 -5.6
11.5 4.9
3.038 4.246
Sumber :Danareksa Research Institute (DRI)
Tabel 3.4 Variabel Ekonomi Indonesia No 1 2 3 4
Variabel Laju Pertumbuhan Ekonomi Laju Inflasi Suku Bunga SBI Nilai Tukar Rupiah (IDR/USD.Rata-rata)
2006 5.5 % 6.6% 11.9% Rp. 9.166
2007 P - BI 5.7% -6.3% 5.0 % -7.0 % 8- 8.8% Rp.9.100 – Rp.9.500
Ecological Dalam hal ini industri kartu kredit tidak dipengaruhi oleh efek rumah kaca, pertumbuhan hutan, polusi , bio technology.
Political Kebijakan Bank Indonesia untuk mengatur industri kartu kredit baru mulai dijalankan dalam 2 tahun terakhir ini dengan membuat peraturan mengenai minimum pendapatan yang diperbolehkan untuk memiliki kartu kredit maupun minimum pembayaran kartu kredit. Beberapa peraturan lain yang akan diumumkan pada umumnya yang berkaitan dengan perlindungan terhadap konsumen. Yayasan Konsumen Indonesia juga memonitor setiap komplain yang masuk baik langsung maupun tidak langsung setiap bulan dan memberikan masukan kepada Bank Penerbit Kartu Kredit maupun kepada Bank Indonesia.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
33
3.2.1.2 Analisis Industri - Porter 1993 Menurut Michael E.Porter 1993 dalam bukunya Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries and Competitors memperkenalkan Porter’s Five Model
untuk
menganalisis persaingan industri yang memiliki lima kekuatan yaitu masuknya pendatang baru, ancaman produk subsitusi, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar pemasok serta persaingan diantara pesaing yang ada.
Rintangan Masuk - Skala Ekonomi - Diferensiasi Produk - Biaya Peralihan - Pensyaratan Modal - Akses terhadap jaringan industri - Kebijakan Pemerintah
Pendatang Baru
Penentu Kekuatan Persaingan Pertumbuhan Industri Switching Cost Konsentrasi dan keseimbangan kekuatan Diferensiasi Produk Penyebaran Pesaing Rintangan Keluar
Persaingan Industri
Pemasok
Pembeli
Intensitas Persaingan Penentu Kekuatan Pemasok Diferensiasi Switching Cost Pembeli Kehadiran Produk Pengganti Jumlah dan Konsentrasi Pemasok Kemampuan Integrasi ke Depan Tingkat Kepentingan Produk
Produk Pengganti
Penentu Kekuatan Pembeli Konsentrasi Pembeli Konsentrasi Perusahaan Produk yang standar Switching Cost Pembeli Relatif Rendah Kemampuan Integrasi Ke belakang Tingkat Kepentingan Produk Sensitivitas harga produk
Gambar 3.2 Analisis Industri (Michael Porter, 1996 )
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
34
Berdasarkan Analisa Industri diatas, Bank X sebagai Penerbit Kartu Kredit dapat dianalisa secara lebih mendalam sebagai berikut:
Rintangan Masuk - Pasar Tradisional yang masih
mengenakan biaya tambahan - Investasi teknologi tinggi yang mahal - Jumlah EDC yang terbatas dan didominasi umumnya di lima kota besar - Dominasi uang tunai dalam pembelanjaan yang masih besar
Pendatang Baru - Kemudahan
BI untuk membentuk Business Unit Kartu Kredit - Jumlah penerbit Kartu Kredit yang relatif masih sedikit dibandingkan jumlah Bank
Penentu Kekuatan Persaingan
-Pesaing meluncurkan produk co-branding kartu kredit - Industri kartu kredit yang tumbuh 10%-15% tahun 2005-6 - Persaingan yang ketat dalam hal harga - Lima Bank Besar yang memiliki lebih dari 500.000 anggota yang gencar berpromosi
Persaingan Industri Pemasok
Pembeli
Penentu Kekuatan Pemasok -Jumlah pemegang kartu yang lebih dari 500 ribu - Brand Image yang baik -Pengalaman mengelola kartu kredit di berbagai negara -Dominasi Bank X di luar Jakarta -Jumlah pemegang Gold Card yang besar - Average Spending/Card tertinggi untuk kategori Visa selama 3 tahun berturut-turut
Penentu Kekuatan Pembeli
Intensitas Persaingan
--Pemegang kartu memiliki lebih dari 1 kartu kredit -Pemegang Gold dan Platinum memiliki daya beli yang tinggi -Pemegang kartu mudah pindah bank -Pemegang kartu memiliki berbagai pilihan pembayaran
Produk Pengganti
- Saat ini produk pengganti yang dikembangkan oleh pesaing adalah kartu kredit yang hanya memiliki jaringan lokal dengan biaya lebih murah
Gambar 3.3 Analisis Industri Kartu Kredit
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
35
3.2.1.2.1. Persaingan antar Penerbit Kartu Kredit Indonesia, saat ini memiliki 23 bank yang menerbitkan kartu kredit bekerjasama dengan Visa maupun MasterCard, Persaingan dalam industri kartu kredit sangat ketat dimana beberapa bank meluncurkan marketing campaign untuk meningkatkan jumlah anggota maupun untuk meningkatkan spending anggotanya. Beberapa hal yang dianggap penting dalam menganalisis pesaing adalah sebagai berikut: - Pesaing meluncurkan co-branding produk kartu kredit Beberapa bank penerbit memperkenalkan produk co-branding dengan Garuda (Citibank), bekerjasama dengan retail shop Sogo (HSBC), co-branding dengan hotel (Mandiri), cobranding dengan universitas terkenal ( BNI 46). - Industri kartu kredit yang tumbuh 10-15% selama tahun 2005 – 2006 Industri kartu kredit tumbuh seiring dengan pertumbuhan edc di berbagai kota sehingga memudahkan pemegang kartu kredit untuk menggunakan kartunya di lima kota besar. Beberapa Bank Penerbit yang gencar memasarkan bisnis acquiring bank adalah BCA, Mandiri, BNI 46 dan BII -Persaingan yang ketat dalam hal harga Persaingan yang ketat menyebabkan beberapa bank membebaskan iuran tahunan yang berakibat menurunnya pendapatan dari iuran tahunan diantaranya adalah Bank Mandiri, ABN Amro Bank. Beberapa bank lainnya menawarkan hadiah langsung untuk pembelanjaan tertentu selama jangka waktu tertentu diantaranya HSBC,Standard Chartered,BCA - Lima Bank Besar yang memiliki lebih dari 500 ribu anggota gencar berpromosi Bank memiliki jumlah pemegang kartu kredit lebih dari 500 ribu juga memungkinkan membuat promosi yang secara berkesinambungan misalnya BCA, HSBC, Citibank, Mandiri, BNI 46. Apabila diperhatikan berbagai suratkabar, radio, toko retail maka 5 bank besar mendominasi hampir di berbagai kota besar.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
36
Lima bank besar Penerbit Kartu Kredit memiliki kemampuan bersaing yang tinggi hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini :
Tabel 3.5 Perbandingan lima penerbit kartu kredit Citibank
HSBC
BCA
Mandiri
BNI 46
Jumlah Pemegang 1.4 juta Kartu Kredit
800.000
700.000
600.000
1.1 juta
Jumlah Nasabah
1 juta
8 juta
6 juta
10 juta
- Mall - Blitz Cinerma - Sogo Dept Store - Restaurant
- Starbucks - Bakerzin - 21 Cinema - Electronic Store - Restaurant
- Handphone Store - Electronic Store - Restaurant
- Jco - Handphone Stores - Electronic Stores
Kerjasama retail
1.5 juta
pihak - Garuda - Metro Dept Store - Frank & Co - Electronic Stores - Hanphone Stores
Jumlah Cabang
8
6
500
500
4000
Jumlah ATM
50
10
2700
2500
1250
Dengan menggunakan pendekatan Michael Porter’s produk jasa kartu kredit dianalisis seperti pada tabel dibawah ini :
Product Target Market Positioning
Services Market Strategy
Tabel 3.6 Analisis Produk Kartu Kredit Platinum Gold Minimum pendapatan 250 juta/tahun Konsentrasi untuk niche market dengan pendekatan layanan yang berbeda Lebih customized Business Class Mengerti kebutuhan konsumen yang lebih spesifik
Operations Objectives Konsumen
Lebih fokus
Volume Inovasi Profit Margin Main Competitive Factors Performance Objectives
Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sedang Layanan lebih Convenience Kualitas Kecepatan Fleksibilitas
VIP,Wealthy, Business
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
dapat
Classic
Minimum pendapatan Rp.65 juta/tahun Menawarkan ke konsumen yang memberikan nilai tambah yang mana tidak ditawarkan ke bank lain Fitur yang berbeda First Class Mengerti fitur yang membuat konsumen membayar lebih dan menekankan pada perbedaan Inovasi
Minimum pendapatan Rp.24 juta/tahun Harga bersaing
Biaya produksi rendah
Business Travel Travellers Tinggi Relatif Tinggi Tinggi Excellent Service
Basic Needs Cost Sensitive Sedang Sedang Rendah Acceptable Service
Kualitas Kecepatan
Kualitas Biaya
Economy Mengerti kebutuhan dasar dari konsumen
37
3.2.1.2.2 Kekuatan Pemasok Analisis kekuatan Pemasok dalam hal ini Bank X yang telah menerbitkan kartu kredit adalah sebagai berikut : - Pengalaman mengelola kartu kredit di berbagai negara Kemampuan Bank X untuk mengelola kartu kredit di berbagai negara sehingga memberikan kontribusi keuntungan bagi perusahaan sangat mendukung untuk bersaing dengan bank asing lainnya maupun bank lokal
yang telah terlebih dahulu masuk ke
Indonesia. - Jumlah pemegang kartu kredit yang lebih dari 500 ribu Keberhasilan Bank X untuk memiliki lebih dari 500 ribu anggota mendukung divisi marketing untuk bernegoisasi dengan toko eceran dalam memberikan tambahan keuntungan bagi pemegang kartu kredit Bank X, disamping itu juga akan meningkatkan jumlah pemakaian (spending) pemegang kartu kredit maupun tambahan pendapatan dari biaya bunga kartu kredit. -Brand Image yang baik Brand Image yang dikelola dengan baik oleh Bank X meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan untuk membangun bisnis baru maupun membesarkan bisnis yang saat ini ada. - Fraud System yang diterapkan sesuai International Standard Dukungan
Bank
X
yang
memiliki
jaringan
internasional
mendukung
untuk
mengimplementasikan Fraud System untuk menjaga pemegang kartu dengan kejahatan individu maupun kejahatan sindikasi. - Dominasi Bank X diluar Jakarta Dominasi Bank X diluar Jabotabek diantaranya di kota Surabaya mendukung untuk pertumbuhan anggota baru maupun mengadakan promosi di beberapa kota. - Jumlah pemegang Gold Card yang besar Adanya persentase Gold Card yang melebihi 25% akan mendukung target penjualan karena average spending/card lebih tinggi dibandingkan kartu kredit lainnya. - Average Spending/Card yang tertinggi Bank X berada dalam urutan pertama dalam Pemakaian rata-rata spending perbulan per kartu.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
38
3.2.1.2.3 Kekuatan Pembeli Kekuatan yang dimiliki oleh konsumen kartu kredit berdasarkan brainstorming dan team group discussion adalah : - Pemilik Kartu Kredit memiliki lebih dari 1 kartu kredit Pemilik Kartu Kredit pada umumnya memiliki lebih dari 1 kartu kredit sehingga pemilik kartu menjadi penentu dalam setiap transaksi pembayaran. Adanya lebih dari 1 kartu kredit maka pemilik kartu akan mudah menentukan terutama pada saat mereka datang ke toko eceran dan pada saat yang bersamaan bank penerbit sedang mengadakan promosi dengan toko eceran.Adanya kemudahan mendapatkan kartu kredit hanya dengan fotokopi KTP dan fotokopi Kartu Kredit menjadi salah satu faktor. - Pemilik Kartu Kredit jenis Gold Card dan Platinum Card memiliki daya beli tinggi Pemilik kartu kredit sebagai pembeli dalam hal ini memiliki bargaining power yang tinggi Daya beli pemegang kartu kredit Gold dan Platinum lebih tinggi dibandingkan rata-rata pemakaian total anggota perbulan hal ini dikarenakan pendapatan perbulan rata-rata Gold diatas 60 juta per tahun. - Pemilik Kartu Kredit mudah pindah bank Kemudahan untuk mendapatkan kartu kredit mengakibatkan pemilik kartu kredit mudah pindak bank apabila penerbit kartu kredit tidak memberikan pelayanan yang baik maupun tidak adanya kegiatan promosi. - Pemilik Kartu Kredit memiliki berbagai pilihan pembayaran Pemilik Kartu Kredit dapat bertransaksi dengan berbagai pilihan baik membayar dengan uang tunai, melalui ATM, maupun melalui transfer antar bank.
3.2.1.2.4 Ancaman Produk/Layanan Pengganti Ancaman dari produk jasa pengganti berasal dari bank BCA yang memiliki jaringan tersendiri tanpa harus bekerjasama dengan Visa maupun MasterCard. BCA yang sangat kuat dalam jaringan retail mampu memberikan penawaran dengan bunga lebih rendah dan iuran tahunan lebih rendah. Produk Pengganti Visa/MasterCard hanya dapat digunakan di jaringan lokal Indonesia. Untuk mengantisipasi hal ini Bank X secara berkala memonitor pertumbuhan kartu kredit tersebut dan meningkatkan keuntungan lebih buat pemegang kartu termasuk bekerjasama dengan restaurant, fashion shop, dept store.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
39
3.2.1.2.5 Ancaman Pendatang Penerbit Kartu Kredit baru Ancaman dari penerbit kartu kredit baru tinggi karena kemudahan bagi bank untuk bekerjasama dengan Visa maupun MasterCard International. untuk menerbitkan kartu kredit. Dari total 130 bank yang beroperasi di Indonesia, hanya 23 bank besar baik bank pemerintah, bank swasta nasional maupun bank asing telah menerbitkan kartu kredit. Rintangan untuk masuk (barrier to entry) tidak ada karena peraturan dari Bank Indonesia yang memberikan keleluasaan bagi bank untuk menerbitkan kartu kredit.
3.2.1.2.6 Rintangan Masuk Berbagai rintangan bagi bank penerbit kartu kredit di Indonesia dapat dijelaskan sebagai berikut : -Pasar Tradisional yang masih mengenakan biaya tambahan
Industri Kartu Kredit mendominasi modern retail store khususnya dalam industri Supermarket , restaurant,fashion,rumah sakit, toko emas, hotel tetapi tidak bisa masuk Dalam industri elektronik, handphone, komputer khususnya di traditional store maupun Industri fashion di mangga dua -Investasi teknologi tinggi yang mahal Industri Kartu Kredit membutuhkan teknologi tingkat tinggi untuk mengontrol pembayaran secara elektronik, memonitor jutaan transaksi maupun mengontrol kejahatan dari kartu kredit -Jumlah EDC yang terbatas dan dominasi umumnya di lima kota besar Biaya investasi EDC yang besar menyebabkan bank hanya menempatkan edc umumnya kota besar yang memiliki volume yang cukup besar akibatnya pemegang kartu kredit harus membawa uang tunai pada saat bepergian ke kota kecil. -Dominasi uang tunai dalam pembelanjaan yang masih besar Berdasarkan data yang ada saat ini hampir supermarket maupun department store yang terkenal persentage pemakaian kartu kredit mencapai 40% -50% yang berarti masih banyak orang yang berbelanja menggunakan uang tunai. Untuk tradisional store hampir 90 % masih menggunakan uang tunai.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
40
3.2.2 Analisis Internal 3.2.2.1 Analisis Value Chain Analisis Value Chain menurut Michael Porter (1985), merupakan metode untuk mengidentifikasi sumber – sumber potensial dalam internal suatu organisasi yang dapat digunakan untuk menciptakan layanan atau produk yang berbeda maupun sebagai jembatan gap strategy antara kemampuan organisasi , kesempatan, ancaman dalam lingkungan yang sangat kompetitif.
in rg Ma
aktifitas pendukung
Administrasi Umum Sumber Daya Manusia Teknologi dan Produk Pengadaan
Logistik Kedalam
Operasional
Logistik Pemasaran dan Penjualan Keluar
Ma rgin
Pelayanan
Aktifitas Utama Gambar 3.4 The Value Chain (Porter, M,1985 )
VCA ( Value Chain Analysis) mengklasifikasikan dalam 2 kategori : 1. Aktifitas Utama Aktivitas Utama terbagi atas Pembelian dan logistik kedalam, operational, logistik ke luar, Pemasaran, Penjualan dan Pelayanan
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
41
Tabel 3.7 Aktifitas Utama Logistik ke dalam
Bank X memiliki unit purchasing yang berada di divisi operasional. Setiap business unit harus berhubungan dengan unit purchasing untuk setiap kegiatan pembelian barang apapun tanpa kecuali. Unit Purchasing mengontrol penawaran dari pihak ketiga dan melakukan proses seleksi untuk mendapatkan harga terbaik dari supplier. Divisi ini telah memiliki procedure and policy untuk setiap aktifitas yang terjadi. Unit ini juga mengontrol aktifitas pengadaan peralatan kantor, stok hadiah and memonitor stok setiap hari dengan dibantu oleh perangkat lunak “ inventory system”. Auditor internal maupun regional melakukan proses audit 2 kali dalam setahun untuk memastikan semua aktifitas berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
Operasional
Bank X membentuk divisi operasional untuk mendukung bisnis kartu kredit sebagai berikut : Memastikan setiap transaksi perbankan berjalan sesuai ketentuan yang berlaku. Memastikan setiap data nasabah terjaga dengan baik sesuai prosedur yang berlaku Men-support business unit untuk pengembangan operasional lebih cepat , akurat dan praktis Mengatur proses layout agar lebih effektif Secara terus menerus melakukan perbaikan proses untuk mengurangi biaya operasional. Bank X memfokuskan pada ”cost efficiency” untuk setiap transaksi yang terjadi.
Distribusi dan Logistik keluar
Bank X bekerjasama dengan beberapa supplier untuk pendistribusian kartu, tagihan bulanan dan mengontrol kegiatan pendistribusian setiap minggu untuk memastikan pihak ketiga menjalankan sesuai ketentuan yang berlaku misalnya pengiriman kartu maksimum 7 hari kerja, penerimaan tagihan bulanan maksimum 7 hari kerja sejak tagihan bulanan dicetak. Pendistribusian ke supplier berdasarkan keahlian dari masing masing supplier sebagai contoh pengiriman di rumah dibedakan dengan pengiriman ke gedung perkantoran. Bank X menekankan outsoucing untuk pekerjaan – pekerjaan yang mendukung businees unit.
Pemasaran dan Penjualan
Bank X membentuk divisi pemasaran yang langsung ke CEO ( Chief Executive Officer) . Divisi Pemasaran bertanggung jawab untuk melakukan kegiatan pemasaran untuk meningkatkan brand awareness , meningkatkan penjualan, meningkatkan keuntungan bagi perusahaan. Divisi ini juga mengembangkan produk produk inovasi untuk meningkatkan loyalitas nasabah termasuk didalamnya mengembangkan CRM (Customer Relationship Management). Bank X memfokuskan bisnis kartu kredit dengan core credit card bekerjasama dengan Visa dan MasterCard. Secara khusus yang lebih difokuskan pada Visa.
Pelayanan
Bank X membangun divisi pelayanan untuk mendukung bisnis kartu kredit dengan didukung Call Center 24 jam. Divisi Pelayanan Konsumen bertanggung jawab untuk menangani komplain nasabah yang melalui telepon,surat, surat kabar secara cepat dan tuntas. Divisi ini juga mengembangkan penjualan jasa melalui tele-sales. Bank X memfokuskan pada kecepatan dan ketepatan waktu untuk setiap masalah yang masuk melalui Pusat Layanan Konsumen dan meningkatkan sumber daya manusia dari level pendidikan D3 ke S1 untuk layanan konsumen.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
42
Logistik ke dalam
Bank X memiliki unit purchasing yang berada di divisi operasional. Setiap business unit harus berhubungan dengan unit purchasing untuk setiap kegiatan pembelian barang apapun tanpa kecuali. Unit Purchasing mengontrol penawaran dari pihak ketiga dan melakukan proses seleksi untuk mendapatkan harga terbaik dari supplier. Divisi ini telah memiliki procedure and policy untuk setiap aktifitas yang terjadi. Unit ini juga mengontrol aktifitas pengadaan peralatan kantor, stok hadiah and memonitor stok setiap hari dengan dibantu oleh perangkat lunak “ inventory system”. Auditor internal maupun regional melakukan proses audit 2 kali dalam setahun untuk memastikan semua aktifitas berjalan sesuai ketentuan yang berlaku.
2.. Aktivitas Pendukung Aktivitas Pendukung terbagi atas Pengadaan,Teknologi,SDM,Infrastruktur Perusahaan. Tabel 3.7 dibawah ini dibahas lebih detail mengenai aktifitas pendukung Bank X sebagai berikut: Tabel 3.8 Aktifitas Pendukung Pengadaan
Bank X mengembangkan sistem untuk mengontrol beberapa supplier, melakukan negoisasi untuk term payment supplier, harga yang bersaing,kualitas produk yang terjamin. Bank X memfokuskan pada affordable price with high quality.
Teknologi
Divisi Pengembangan IT Bank X mengembangkan berbagai produk inovasi bagi nasabah maupun karyawan HSBC dengan berbagai keunggulan diantaranya: a. HSBCnet Salah satu produk yang diberikan untuk nasabah HSBC untuk memudahkan transaksi perbankan dengan keistimewaan: Real Time Access, Personalisasi ,Automatic Security Device Satu e-channel untuk semua corporate banking services, cash management, treasury, securities services Laporan secara online dan dapat di-download dari rumah b. HSBC Connect Salah satu produk yang menghubungkan host to host antara system dalam perusahaan sebagai nasabah dengan system HSBC Keunggulan dari produk diatas adalah : Dedicated X. 25 / TCP-IP, End to End Encryption Kemampuan mengirim 1 file yang berisi berbagai transaksi dalam currency yang berbeda dan Negara yang berbeda Mengurangi biaya transaksi dengan Straight through Processing Untuk keamanan data di perbankan, maka setiap komputer terintegrasi dalam satu local area network dimana system tidak memungkinkan penggunaan USB, DVD maupun device lainnya. Teknologi yang diterapkan juga memungkinkan mengontrol pengiriman data keluar melalui email bersifat rahasia ataupun merupakan dokumen rahasia perusahaan.
SDM
- Training Pelatihan karyawan diadakan didalam negeri maupun diluar negeri disesuaikan dengan kepangkatan karyawan. Jadual Training bisa diakses dengan mudah melalui intranet dan diajukan online oleh karyawan yang bersangkutan dengan mendapat persetujuan online ke atasan langsung.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
43
Pengadaan
Bank X mengembangkan sistem untuk mengontrol beberapa supplier, melakukan negoisasi untuk term payment supplier, harga yang bersaing,kualitas produk yang terjamin. Bank X memfokuskan pada affordable price with high quality. - Rekruitmen Untuk mengisi kebutuhan karyawan divisi, SDM bekerjasama dengan Outsourcing Agency, Universitas, Head Hunter. Rekruitmen juga dilakukan melalui internet. - Reward dan Punishment SDM Bank X setiap bulan mengadakan program untuk memberikan penghargaan bagi karyawan yang berprestasi. Skema bonus telah ditetapkan sesuai penilaian terakhir sehingga terbuka untuk semua orang untuk mengetahui bonus akhir tahun. - Peraturan Karyawan SDM secara berkala memberikan informasi terbaru ke seluruh karyawan setiap peraturan baru dari perusahaan maupun pemerintah.
Administrasi Umum
Divisi Legal and Policy Bank X dibentuk dengan organisasi yang langsung ke COO ( Chief Operation Officer). Divisi Legal memfokuskan pada kegiatan yang utama adalah : -
-
Men-support business unit untuk mengontrol setiap perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia Memonitor setiap kegiatan divisi agar tidak bertentangan dengan peraturan perusahaan Bekerjasama dengan pihak ketiga untuk menangani setiap masalah hukum yang terjadi dengan pihak nasabah dan pihak bank Memastikan setiap data nasabah terjaga dengan baik sesuai prosedur yang berlaku.
Divisi Strategic Planning tidak ada tetapi setiap business unit memiliki unit strategic planning untuk pengembangan bisnisnya.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
44
3.2.3 Tahap Masukan ( Input Stage) Tahap awal dalam menggunakan metode QSPM adalah tahap pengumpulan informasi dalam perumusan strategi bisnis. Tahap ini disebut Tahap Input atau Input Stage. Dalam gambar
3.4 terdapat 3 metode perumusan strategi yaitu EFE Matrix,IFE Matrix dan
Competitive Profile Matrix
EFE MATRIX INPUT IFE MATRIX STAGE COMPETITIVE PROFILE MATRIX
Gambar 3.5 Tahap Masukan QSPM
Langkah Langkah membentuk EFE – IFE Matriks adalah sebagai berikut : 1. Untuk Matriks EFE, Tabelkan faktor faktor kunci eksternal audit termasuk faktor Peluang dan Ancaman yang mempengaruhi perusahaan dan industri sedangkan untuk Matriks IFE, Tabelkan faktor-faktor keberhasilan yang diidentifikasi dari proses audit internal termasuk faktor kekuatan dan kelemahan 2. Berikan bobot untuk setiap faktor dari 0.0 (tidak penting) sampai dengan 1.0 (sangat penting).Bobot ini menunjukkan seberapa penting keberhasilan faktor tersebut dalam industri yang bersangkutan. Jumlah seluruh bobot untuk setiap faktor harus sama dengan 1.0 3. Berikan peringkat untuk setiap faktor untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini untuk merespon faktor tersebut. Pemberian peringkat mengacu pada keadaan perusahaan sedangkan pemberian bobot mengacu pada industri
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
45
4. Lakukan perkalian bobot dengan peringkat setiap faktor untuk menentukan nalai terbobot. 5. Jumlahkan keseluruhan nilai terbobot untuk menentukan nilai terbobot bagi perusahaan. Jumlah total nilai terbobot dapat bervariasi dari yang terendah (1.0) sampai dengan yang tertinggi (4.0) dengan nilai rata rata adalah 2.5. Nilai dibawah 2.5 menunjukkan bahwa perusahaan lemah secara internal sementara nilai diatas 2.5 menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi yang kuat secara internal Untuk membuat faktor pembobotan maka dianjurkan rumus konversi sebagai berikut Konversi = skala max - skala min = 4 -1 = 0,75 Jumlah rating 4 Untuk Skala 1-1,75 mendapat rating 1, Untuk Skala 1,75-2,50 mendapat rating 2, Untuk Skala 2,50 -3,25 mendapat rating 3, Untuk Skala 3,25 -4,00 mendapat rating 4
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
46
3.2.3.1 Analisis EFE Matrix Matriks EFE (External Factor Evaluation) digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal perusahaan. Faktor eksternal berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Matriks EFE menganalisis
hal yang berkaitan dengan
sosial,
teknologi ,ekonomi,budaya dan politik. Matriks EFE: Tabel 3.9 Analisis Matriks EFE Key External Factor Peluang 1. Jumlah pemegang Kartu Kredit yang masih rendah di Indonesia 2. Potensi Market kartu kredit yang besar di luar Jabotabeka 3.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang membaik
4.
Jumlah toko eceran yang semakin banyak untuk menerima kartu kredit Ancaman 1. Tingkat persaingan antar Penerbit Kartu Kredit yang tidak sehat – bebas iuran tahunan seumur hidup
Weight
Rating
0.15
Score 0.6
0.10
4 4
0.4
0.05
3
0.15
0.10
3
0.3
0.15
3
0.45
2.
Kebijakan Bank Indonesia yang membatasi jumlah kartu kredit per individu
0.20
2
0.4
3.
Biaya tambahan 3% yang masih dikenakan di toko toko tradisional
0.15
2
0.3
0.10
3
0.3
4. Pemalsuan Kartu Kredit dari luar Total Keterangan : Bobot : 0.2 – sangat kuat 0.15 –diatas rata rata 0.10 – rata rata 0.05 – dibawah rata rata
1.00
2.9 Rating 4 - major strength 3 – minor strength 2 – minor weakness 1 – major weakness
Matriks EFE diperoleh skor 2.9 yang menunjukkan bahwa Bank X mempunyai strategi yang baik dalam mengantisipasi ancaman eksternal yang ada
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
47
3.2.3.2 Analisis IFE Matrix Matriks IFE (Internal Factor Evaluation) digunakan untuk mengetahui faktor faktor internal perusahaan yang berkaitan dengan kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Matriks IFE juga sebagai dasar untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi hubungan antara bidang-bidang tersebut. Tabel 3.10 dibawah ini memperlihatkan analisis matriks IFE sebagai berikut : Matriks IFE: Tabel 3.10 Analisis Matriks IFE Key Internal Factor
Weight
Rating
Score
0.15
4
0.6
Jumlah pemegang kartu kredit yang telah melebihi 500 ribu Brand Image Bank X yang baik
0.05
3
0.15
0.10
3
0.3
Fraud System yang diterapkan dengan standard International Komitmen Kantor Pusat terhadap perkembangan industri kartu kredit
0.10
2
0.2
0.15
4
0.6
0.15 0.1 0.05
3 4 2
0.45 0.4 0.1
0.05 0.1 1.0
2 3
0.1 0.3 3.2
Kekuatan: 1. Bank X memiliki jaringan internasional dengan pengalaman di bisnis kartu kredit di berbagai Negara 2. 3. 4. 5.
Kelemahan: 1. Tingkat keaktifan kartu yang rendah 2. Ratio penutupan kartu kredit yang tinggi 3. Proses Pengajuan Kartu Kredit yang terlalu lama 4. Tenaga penjualan yang berkurang 5. Kegiatan pemasaran yang tidak aktif Total Keterangan : Bobot : 0.2 – sangat kuat 0.15 –diatas rata rata 0.10 – rata rata 0.05 – dibawah rata rata
Rating 4 – major strength 3 – minor strength 2 – minor weakness 1 – major weakness
Matriks IFE menunjukkan skor 3.2 yang berarti Bank X memiliki posisi yang cukup kuat secara internal.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
48
3.2.3.3 Analisis CP ( Competitive Profile )Matrix Berdasarkan Michael E.Porter (1980), Competitive Strategy : Techniques for Analyzing Industries and competitors , terdapat 13 Kategori yang dapat dianalisa dalam tabel 3.11 sebagai berikut : Tabel 3.11 Competitive Strategy 1.Latar Belakang • Nama • Lokasi • Penjelasan Singkat • Sejarah • Peristiwa Penting • Bisnis Utama • Kepemilikan 4. Sumber Daya • Kualitas dan Kemampuan • Turnover rates • Biaya karyawan • Fleksibilitas • Serikat Kerja
2. Produk/Layanan • Jumlah Produk • Jenis Jenis Produk • Kualitas • Proyeksi produk baru • Market Share • Proyeksi Market Share
7. Sosial Politik • Kontak Pemerintah • Reputasi Pemilik • Sosial Politik Perusahaan • Public Affair • Jenis Jenis Kontak Pemerintah • Hubungan antar Anggota Direksi • Kemampuan Manajemen dalam Krisis
8. Teknologi • Proses Teknologi • Riset • Hak Paten • Kemampuan berinovasi • Akses melalui lisensi, joint ventures
9. Struktur Organisasi • Hirarki • Kerjasama • Kepemilikan Utama • Budaya
10. Kapasitas • Hubungan • Profile • CEO dan Top Manajemen • Integrasi • Analisa data
11. Strategi • Positioning • Rencana Jangka Panjang • Misi dan Visi • Target • Portfolio Perusahaan • Sinergi • Kompetensi Utama • Kekuatan dan Kelemahan
12. Analisa Konsumen • Kualitas • Layanan • Target Konsumen dan Motivasi • Tipe Konsumen dan Jumlah Konsumen • Networth
5. Operational • Kapasitas Produksi • Kemampuan produksi sesuai pesanan • Waktu • TQM • Biaya Overhead • Metode Produksi
3. Pemasaran • Segmentasi • Branding dan Image • Pertumbuhan • Iklan/Promosi • Riset Pemasaran • Layanan Konsumen • Target Market Konsumen 6. Manajemen • Kepribadian • Latarbelakang • Motivasi/Aspirasi • Style • Kegagalan dan Keberhasilan •
13.Keuangan • Laporan Keuangan • Sekuritas • Analisa Comparative • Cash flow • Pertumbuhan • Saham • Biaya
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
49
Dalam penelitian tugas akhir, dibatasi pada kategori Produk/Layanan dan Pemasaran Analisis Matriks Competitive Profile digunakan untuk mengidentifikasi pesaing utama perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan. Bobot, Rating dan Skor pada matriks CP dan EFE memiliki maksud yang sama. Kedua analisis tersebut berfokus pada faktor internal. Tabel 3.12 dibawah ini memperlihatkan matriks competitive profile berdasarkan kategori Pemasaran : Tabel 3.12 Analisis Competitive Profile Pemasaran Competitive Profile Pemasaran
Citibank
HSBC
BCA
Rating 4 4 3 4 4
Skor 0.4 0.48 0.54 0.76 0.68
Bobot 0.1 0.12 0.18 0.19 0.17
Rating 4 4 4 3 3
Skor 0.4 0.48 0.72 0.57 0.51
Bobot 0.1 0.12 0.18 0.19 0.17
Rating 4 4 3 4 3
BNI
6.. Fokus Layanan Konsumen 7. Target Konsumen
0.14
4
0.56
0.14
3
0.42
0.14
4
Skor 0.4 0.48 0.54 0.76 0.51 0.56
0.1
4
0.4
4
0.4
0.1
3
0.3
0.1
3
0.3
0.1
3
0.3
Total
1.0
3.82
0.1
3.5
3.55
3.37
1.0
2.57
1. Segmentasi 2. Branding & Image 3. Pertumbuhan 4. Iklan/Promosi 5. Riset Pasar
Bobot 0.1 0.12 0.18 0.19 0.17
Mandiri Bobot 0.1 0.12 0.18 0.19 0.17
Rating 3 3 4 4 3
Skor 0.3 0.36 0.72 0.76 0.51
Bobot 0.1 0.12 0.18 0.19 0.17
Rating 3 2 3 3 2
Skor 0.3 0.24 0.54 0.57 0.34
0.14
3
0.42
0.14
2
0.28
Keterangan: Bobot : 0.2 – sangat kuat 0.15 –diatas rata rata 0.10 – rata rata 0.5 – dibawah rata rata Rating : 4 - major strength 3 – minor strength 2 – minor weakness 1 – major weakness
Dalam kategori Pemasaran, Citibank mendapat skor tertinggi 3.82 diikuti oleh BCA 3.55 dan HSBC 3.5 diikuti oleh Mandiri 3.37 . Sedangkan BNI mendapat skor 2.57 . Kelima bank penerbit kartu kredit diatas yang memiliki lebih dari 500.000 pemegang kartu kredit
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
50
Tabel 3.13 dibawah ini menunjukkan Competitive Profile berdasarkan kategori Produk/Layanan :
Tabel 3.13 Analisis Competitive Profile – Produk/layanan Competitive Profile Produk/ Layanan Jumlah Produk Jenis Produk Kualitas Proyeksi Layanan baru Market Share by produk Proyeksi Market Share TOTAL SCORE
Citibank
HSBC
BCA
Mandiri
BNI
Bobot Rating Skor Bobot Rating Skor Bobot Rating Skor Bobot Rating Skor Bobot Rating
Skor
0.12
4
0.48
0.12
3
0.36
0.12
4
0.48
0.12
3
0.36
0.12
3
0.36
0.18
4
0.72
0.18
3
0.54
0.18
4
0.72
0.18
3
0.54
0.18
3
0.54
0.2
4
0.8
0.2
4
0.8
0.2
3
0.6
0.2
3
0.6
0.2
3
0.6
0.19
4
0.76
0.19
4
0.76
0.19
4
0.76
0.19
2
0.38
0.19
2
0.38
0.15
3
0.45
0.15
3
0.45
0.15
3
0.45
0.15
3
0.45
0.15
4
0.6
0.16
4
0.64
0.16
3
0.48
0.16
3
0.48
0.16
3
0.48
0.16
3
0.48
1.0
3.85
1.0
3.39
1.0
3.49
1.0
2.81
2.96
Keterangan: Bobot : 0.2 – sangat kuat 0.15 –diatas rata rata 0.10 – rata rata 0.5 – dibawah rata rata Rating : 4 - major strength 3 – minor strength 2 – minor weakness 1 – major weakness
Berdasarkan analisa Competitive Profile dalam kategori Produk/Layanan maka ranking Bank adalah Citibank (3,85) , BCA (3.49), HSBC (3.39), BNI (2.96) dan Mandiri (2.81).
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
51
3.2.4 Tahap Penyesuaian ( Matching Stage) Tahap Penyesuaian atau Matching Stage merupakan tahap kedua yang digunakan dalam metode QSPM. Dalam tahap kedua ini digunakan tiga metode untuk mengevaluasi data internal maupun eksternal.
SWOT MATRIX MATCHING IE MATRIX
STAGE
GRAND STRATEGY MATRIX
Gambar 3.6 Tahap Penyesuaian (Matching Stage) QSPM
3.2.4.1 Analisis SWOT Menurut Ken Andrews – penemu analisa SWOT ( 1971) ,SWOT Matriks adalah analisis situasi yang digunakan untuk mengidentifikasi suatu perusahaan dalam kekuatan dan kelemahan. Analisis ini berusaha mengidentifikasi alternative-alternatif strategi yang mungkin untuk memanfaatkan peluang peluang yang ada dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki sekaligus mencoba untuk memperbaiki kelemahan perusahaan dan mengatasi ancaman – ancaman yang mungkin terjadi. Analisis dengan SWOT Matriks bertujuan untuk mengidentifikasikan beberapa kemungkinan alternative strategi yang secara intuitif dirasakan feasible untuk dilaksanakan sehingga tidak semua alternatif strategi dimasukkan dalam analisa ini.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
52
Langkah-Langkah yang diperlukan untuk membentuk SWOT Matriks adalah sebagai berikut : Tahap pertama : a. Susun daftar peluang peluang kunci eksternal Bank X b. Susun daftar ancaman ancaman kunci eksternal Bank X c. Susun daftar kekuatan-kekuatan kunci internal Bank X d. Susun daftar kelemahan –kelemahan kunci internal Bank X Tabel 3.14 dibawah ini memperlihatkan SWOT Matriks tahap pertama sebagai berikut:
Tabel 3.14 SWOT Matriks Tahap pertama Kekuatan Internal (S)
Kelemahan Internal(W)
1. Bank X memiliki jaringan internasional dengan pengalaman di bisnis kartu kredit di berbagai Negara 2. Jumlah pemegang kartu kredit yang telah melebihi 500 ribu 3. Brand Image Bank X yang baik 4. Fraud System yang diterapkan dengan standard International 5. Komitmen Kantor Pusat terhadap perkembangan industri kartu kredit di Indonesia sangat tinggi
1.Tingkat keaktifan kartu yang rendah 2 Ratio penutupan kartu kredit yang tinggi 3 Proses Pengajuan Kartu Kredit yang terlalu lama 4 Tenaga penjual yang mengalami penurunan 5.Kegiatan pemasaran yang kurang
Peluang (0)
Ancaman (T)
1.Jumlah pemegang Kartu Kredit yang masih rendah di Indonesia 2.Potensi Market kartu kredit yang besar di luar Jabotabeka 3.Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik 4.Jumlah toko eceran yang semakin banyak untuk menerima kartu kredit
1. Tingkat persaingan antar Penerbit Kartu Kredit bebas iuran tahunan seumur hidup 2. Kebijakan Bank Indonesia yang merencanakan membatasi jumlah kartu kredit per individu 3. Biaya tambahan 3% yang masih dikenakan di toko toko tradisional 4. Pemalsuan Kartu Kredit dari luar
Tahap kedua : e. Bandingkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan tuliskan strategi SO pada tabel yang disediakan f. Bandingkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan tuliskan strategi WO pada tabel yang disediakan
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
53
g. Bandingkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan tuliskan strategi ST pada tabel yang disediakan h. Bandingkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan tuliskan strategi WT pada tabel yang disediakan. Tabel 3.15 memperlihatkan analisis SWOT Matriks tahap kedua sebagai berikut:
Tabel 3.15 Analisis Strategi SWOT Matriks tahap kedua STRENGTHS-S Kekuatan internal OPPORTUNITIES-O Strategi SO Peluang Eksternal Meraih keuntungan dari peluang yang ada,dgn memanfaatkan kekuatan yang dimiliki
WEAKNESSES-W Kelemahan internal Strategi WO Memanfaatkan peluang untuk memperkecil kelemahan
THREATS-T Ancaman eksternal
Strategi WT Memperkecil kelemahan dan menghindari ancaman
Strategi ST Memanfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman
Analisis dilakukan dengan sederhana, sungguh-sungguh dan transparan. Penentuan faktor kunci, pemberian bobot dan rating (peringkat) dilakukan melalui brainstorming yang dilakukan berulang-ulang dengan senior management (minimum VP level) dari berbagai fungsi yang berbeda Marketing,Credit,Services,Risk Management,Sales untuk mendapatkan hasil yang maksimal.Analisis SWOT dilakukan karena Bank X telah secara jelas menentukan bisnis yang akan dikembangkan, memiliki Visi dan Misi yang akan mengarahkan Bank X ke masa depan serta telah memiliki ukuran- ukuran yang digunakan untuk menilai keberhasilan Bank X dalam menjalankan misinya dan mewujudkan visinya. Hasil Analisis Bank X akan memetakan posisi perusahaan serta menyediakan pilihan strategi yang sesuai serta dijadikan dasar dalam menetapkan sasaran- sasaran Bank X untuk memenuhi harapan dari para stakeholder.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
54
Tabel 3.16 Analisis SWOT Bank X Kekuatan Internal (S)
Kelemahan Internal(W)
1. Bank X memiliki jaringan internasional dengan pengalaman di bisnis kartu kredit di berbagai Negara 2. Jumlah pemegang kartu kredit yang telah melebihi 500 ribu 3. Brand Image Bank X yang baik 4. Fraud System yang diterapkan dengan standard International 5. Komitmen Kantor Pusat terhadap perkembangan industri kartu kredit di Indonesia sangat tinggi
1 Tingkat keaktifan kartu yang rendah 2 Ratio penutupan kartu kredit yang tinggi 3 Proses Pengajuan Kartu Kredit yang terlalu lama 4 Tenaga penjual yang mengalami penurunan 5.Kegiatan pemasaran yang kurang
Peluang (0)
SO Strategi
WO Strategi
1.Jumlah pemegang Kartu Kredit yang masih rendah di Indonesia 2.Potensi Market kartu kredit yang besar di luar Jabotabeka 3.Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik 4.Jumlah toko eceran yang semakin banyak untuk menerima kartu kredit
1.
1.
Internal
Eksternal
2.
3. 4.
5.
Perkuat team penjualan dengan pengalaman Bank X di berbagai negara (O1S1,O1S5) Perluas jaringan di luar Jabotabeka dengan membuka bisnis unit kartu kredit (O2S1) Bekerjasama dengan mitra strategis (O4S2,O3S2) Kembangkan Usage Program berdasarkan customer behaviour dan tipe produk ( 03S2) Early Fraud Detection diterapkan untuk seluruh pemegang kartu
2. 3. 4. 5.
Kembangkan Usage Program bekerjasama dengan toko eceran (O4S1,O4S2,O4S5) Pengembangan fitur yang lebih inovatif (O3W2) Riset secara berkala Untuk mengetahui keinginan konsumen (O4W1,O4W2) Reengineering Process (02W3,01W3) .Rekruitment tenaga penjual secara simultan. (O2W4)
Ancaman (T)
ST Strategi
WT Strategi
1. Tingkat persaingan antar Penerbit Kartu Kredit -bebas iuran tahunan seumur hidup 2. Kebijakan Bank Indonesia yang merencanakan membatasi jumlah kartu kredit per individu 3. Biaya tambahan 3% yang masih dikenakan di toko toko tradisional 4. Pemalsuan Kartu Kredit dari luar
1. Meningkatkan loyalitas konsumen melalui tambahan kartu supplement maupun satu tambahan kartu untuk konsumen (T1S2,T2S2) 2. Pengembangan bisnis untuk traditional store dengan dukungan dari acquiring bank (T3S5,T3S4) 3. Perketat transaksi di toko eceran yang berisiko tinggi (T4S4) 4. Pengembangan fitur produk yang inovatif (T1S2) 5.Pengembangan acquisition program yang lebih inovatif (T1S3)
1.Kembangkan aktivitas customer experience terhadap kartu kredit HSBC ( T1W2) 2. Pengembangan Acquisition Program yang dikaitkan dengan Usage Program(T1W1,T1W5) 3.Promosi lebih gencar di toko tradisional – tanpa biaya tambahan 3% (T3W5) 4.Pengembangkan produk baru yang tidak terkait dengan kebijakan Bank Indonesia ( T2W2) 5.Meningkatkan promosi di luarnegeri untuk meningkatkan pendapatan kartu kredit ( T1 W5)
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
55
3.2.4.2 Analisis IE Matrix Matriks ini bertujuan untuk mengetahui tipe atau jenis alternatif strategi yang mungkin dalam kondisi perusahaan tertentu. Matriks IE dibentuk berdasarkan 2 dimensi kunci yaitu nilai terbobot total IFE Matriks pada sumbu X dan nilai terbobot total EFE Matriks pada sumbu Y. IE Matriks dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang memiliki implikasi strategi yang berbeda. Perusahaan yang terletak pada sel 1, 2 dan 4
dalam kondisi tumbuh dan
berkembang, dimana alternatif strategi yang paling tepat adalah jenis intensif ( market penetration, market development, product development) dan jenis integratif ( backward integration, forward integration, horizontal integration). Perusahaan yang terletak pada sel 3, 5, dan 7 berada pada kondisi pertahanan dan perawatan ( hold and maintain), sedangkan perusahaan yang terletak pada sel 6,8,9 berada pada kondisi panen ( diverst).
Tabel 3.17 Matriks IE Skor total IFE
3.55
Berdasarkan analisa matriks IE menunjukkan Bank X berada pada posisi 4 yang menunjukkan bank X dalam kondisi tumbuh dan berkembang berdasarkan IFE weighted Scores sebesar 3.55
dan EFE weighted Scores sebesar 2.9
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
56
3.2.4.3 Analisis Grand Strategy Matrix Matriks ini mempertimbangkan 2 dimensi penilaian yaitu pertumbuhan pasar (market growth) dan posisi kompetitif (competitive position) perusahaan terhadap perusahaan lainnya dalam satu industri yang sejenis untuk menentukan alternatif pilihan strategi. Kombinasi dari dua kombinasi diatas akan mengklasifikasikan keberadaan perusahaan dalam kondisi pertumbuhan pasar kedalam empat buah kuadran. Perusahaan yang telah dispesifikasikan posisinya ke dalam satu dari empat jenis kuadran yang tersedia, dapat mengetahui alternatif strategi yang paling tepat untuk dilaksanakan. Tabel 3.18 Matriks Grand Strategy
Rapid Market Growth Kuadran 2 :
Kuadran I
1.Market Development,
1.Market Development,
2.Market Penetration,
2.Market Penetration,
3.Product Development,
3.Product Development,
4.Horizontal Integration,
4.Forward Integration,
5.Divestiture,
5.Backward Integration,
6.Liquidation
6.Horizontal Integration, 7.Concentric Diversification
Kuadran 3
Kuadran 4
1. Retrenchment
1.Concentric Diversification,
2.Concentric Diversification
2.Horizontal Diversification,
3. Horizontal Diversification
3.Conglomerate Diversification,
4. Divestiture
4.Joint Venture
5.Liquidation
Slow Market Growth Penjelasan mengenai matriks Grand Strategy sebagai berikut :
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
57
a. Kuadran I Perusahaan yang terletak pada kuadran ini berada pada posisi yang kuat dimana komitmen bisnisnya sangat tinggi , berpeluang sukses untuk memanfaatkan peluang eksternalnya dengan melaksanakan strategi Intensive yaitu market penetration, market development dan product development. Bila perusahaan memiliki sumber daya lebih dapat dilakukan strategi backward(mengendalikan para pemasok maupun mendapatkan kepemilikan) , forward (vertical Integration) dengan melakukan akuisisi toko retail/supplier atau mempunyai kemampuan yang besar terhadap distributor, horizontal integration (akuisisi perusahaan sejenis ) dan concentric diversification (akuisisi bisnis baru yang berkaitan dengan teknologi maupun produk) b. Kuadran II Perusahaan yang terletak pada kuadran ini perlu mengevaluasi pendekatan pasar mereka secara serius. Meski pasar industri sedang tumbuh, mereka sulit untuk bersaing. Perusahaan harus mengevaluasi kembali strategi yang digunakan saat ini. Pilihan strategi yang diterapkan adalah Intensive ,divestiture(menjual perusahaan atau sebagian bisnis unit yang penting) atau pilihan terakhir liquidation ( menjual seluruh aset perusahaan) c. Kuadran III Perusahaan ini bersaing dalam pertumbuhan industri yang lambat dan posisi bersaingnya lemah. Penekanan biaya dan penjualan aset (retrenchment) kerap dilakukan.Dalam kondisi ini perusahaan harus melakukan perubahan strategi secara total. Strategi alternatif adalah melakukan pindah bidang bisnis. Jika gagal maka pilihannya divestiture atau liquidation.
d. Kuadran IV
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
58
Perusahaan pada kuadran ini memiliki posisi persaingan yang kuat tapi Pertumbuhan industrinya lambat. Perusahaan ini memiliki kekuatan untuk Meluncurkan program diversifikasi ke bisnis yang menjanjikan atau menambah produk tetapi masih berhubungan dengan produk yang sudah ada(Concentric Diversification) dengan cash flow tinggi. Strategi lain yang dapat diterapkan Joint Venture(membentuk perusahaan yang terpisah dari induk perusahaan) atau Conglomerate
Diversification
(akuisisi
bisnis
baru
yang
berbeda
atau
memperbanyak produk baru yang tidak berkaitan dengan produk lama ) Grand Strategy membagi atas 4 bagian sebagai berikut: Tabel 3.19 Grand Strategy Strategy Intensive Strategy
Integration Strategy
Diversification Strategy
Defensive Strategy
Sub Strategy - Market Development - Market Penetration - Product Development - Horisontal Integration - Vertical Integration (Forward ,Backward) - Concentric Diversification - Conglomerate Diversification - Horisontal Diversification - Joint Venture - Retrenchment/Turn Around - Divestiture - Liquidation
Kuadran1 X X X X
Kuadran2 X X X X
Kuadran3 -
Kuadran4 -
X
-
-
-
X
-
X
X
-
-
-
X
-
X
-
-
-
-
X
X -
-
X -
X X
-
Berdasarkan analisis diatas, maka perusahaan Bank X berada dalam kuadran I dimana Bank X memiliki kemampuan untuk menjadi market leader di industrinya dengan lebih memperkuat strateginya khusus Intensive Strategy (Market Development, Product Development, Market Penetration). a.Market Development Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk atau jasa yang ada ke daerah yang secara geografis merupakan daerah baru. Bank X memasarkan bisnis kartu kredit ke kota besar terutama Jakarta, Surabaya dan Bandung. Untuk mengembangkan bisnisnya Bank X hendaknya mulai memperluas ke kota
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
59
Semarang, Medan, Ujung Pandang, Yogyakarta dan beberapa kota lainnya termasuk kota wisata Bali. Pengembangan bisnis harus dibarengi dengan perluasan team collection di kota tersebut sehingga bisnis secara keseluruhan bisa meningkatkan keuntungan bagi Bank X.
b.Product Development Strategi ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dengan cara mengembangkan atau memodifikasi produk atau jasa yang sudah ada menjadi suatu produk atau jasa yang baru. Untuk meningkatkan daya saing maka Bank X harus mampu meningkatkan fitur dari produk yang tertinggal dibandingkan Bank Asing lain seperti fitur cicilan, fitur bill payment, fitur insurance, fitur airport lounge khusus Priority Banking. Pengembangan produk untuk menengah keatas yang memiliki TRB( Total Relationship Balance) minimum 500 juta perlu juga diperhatikan karena akan memberikan keuntungan dengan total spending diatas rata- rata pemakaian kartu kredit lainnya.
c.Market Penetration Strategi untuk meningkatkan pangsa pasar ( market share) melalui usaha pemasaran yang lebih agresif. Bank X yang telah memiliki jumlah anggota diatas 500 ribu dapat meningkatkan anggotanya dengan melakukan penetrasi pasar khususnya mereka yang memiliki pendapatan minimum 65 juta per tahun. Penetrasi pasar didukung oleh penambahan jumlah tenaga penjualan di masing masing kota , mengadakan pameran di mall, bekerjasama dengan pihak ketiga untuk cross selling data , kerjasama dengan nasabah bank dan melakukan kegiatan pemasaran secara intensif
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
60
3.2.5 Tahap Keputusan ( Decision Stage) Pada tahap ketiga ini merupakan tahap keputusan QSPM yang akan membuat urutan strategi secara objektif, urutan strategi yang perlu dilakukan dan berpengaruh langsung ke Bank X. Gambar 3.7 dibawah ini memperlihatkan tahap keputusan yang digabung dalam tahap keseluruhan QSPM
I N P U T
EFE Matriks
M A T C H I N G
IFE Matriks
Stage Competitive Profile Matriks
Stage
SWOT Matriks IE Matriks
Grand Strategy Matriks
D E C I S I O N
QSPM
Stage
Gambar 3.7 Tahap Keseluruhan QSPM
3.2.5.1. Analisis Formulasi Pengelompokkan Strategi Berdasarkan alternatif strategi SWOT yang telah dibuat maka dikelompokkan berdasarkan strategi dibawah ini : Alternatif Strategi berdasarkan analisis SWOT: - Perkuat team penjualan dengan pengalaman Bank X di berbagai negara (O1S1,O1S5) - Perluas jaringan di luar Jabotabeka dengan membuka bisnis unit kartu kredit (O2S1) - Bekerjasama dengan mitra strategis (O4S2,O3S2) - Kembangkan Usage Program berdasarkan customer behaviour dan tipe produk ( 03S2) - Early Fraud Detection diterapkan untuk seluruh pemegang kartu - Kembangkan Usage Program bekerjasama dengan toko eceran (O4S1,O4S2,O4S5) - Pengembangan fitur yang lebih inovatif (O3W2) - Riset secara berkala untuk mengetahui keinginan konsumen (O4W1,O4W2)
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
61
- Reengineering Process (02W3,01W3) - Rekruitment tenaga penjual secara simultan. O2W4) - Meningkatkan loyalitas konsumen melalui tambahan kartu supplement maupun satu tambahan kartu untuk konsumen (T1S2,T2S2) - Pengembangan bisnis untuk traditional store dengan dukungan dari acquiring bank (T3S5,T3S4) - Perketat transaksi di toko eceran yang berisiko tinggi (T4S4) - Pengembangan fitur produk yang inovatif (T1S2) - Pengembangan acquisition program yang lebih inovatif (T1S3) - Kembangkan aktivitas customer experience terhadap kartu kredit HSBC ( T1W2) - Pengembangan Acquisition Program yang dikaitkan dengan Usage Program(T1W1,T1W5) - Promosi lebih gencar di toko tradisional – tanpa biaya tambahan 3% (T3W5) - Pengembangkan produk baru yang tidak terkait dengan kebijakan Bank Indonesia ( T2W2) - Meningkatkan promosi di luarnegeri untuk meningkatkan pendapatan kartu kredit ( T1 W5)
Tabel 3.20 Alternatif Strategi Bisnis Prioritas
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
62
Alternatif Strategi Prioritas -Perkuat team penjualan dengan pengalaman Bank
Pengelompokan Strategi Market Development
X di berbagai negara (O1S1,O1S5) -Perluas jaringan di luar Jabotabeka dengan membuka bisnis unit kartu kredit (O2S1) - Rekruitment tenaga penjual secara simultan (O2W4) -Pengembangan acquisition program yang lebih inovatif ( T1 S3) -Pengembangan Acquisition Program yang berkaitan dengan Usage Program ( T1W1,T1W5) -Kembangkan Usage Program berdasarkan
Strategi Market Penetration
customer behaviour dan tipe produk ( 03S2) -Riset secara berkala untuk mengetahui keinginan konsumen (O4W1,O4W2) -Reengineering Process (02W3,01W3) -Meningkatkan loyalitas konsumen melalui tambahan kartu supplement maupun satu tambahan kartu untuk konsumen (T1S2,T2S2) -Kembangkan Usage Program bekerjasama dengan toko eceran (O4S1,O4S2,O4S5) -Kembangkan aktivitas customer experience terhadap kartu kredit ( T1 W2) -Promosi lebih gencar di toko traditional tanpa biaya tambahan 3% ( T3W5) - Pengembangan fitur yang lebih inovatif (O3W2)
Strategi Product Development
-Early Fraud Detection diterapkan untuk seluruh pemegang kartu (O4S4) -Perketat transaksi di toko eceran yang berisiko tinggi (T4S4) -Reenginerring Process (O2W3,O1W3) -Melakukan integrasi dengan supplier untuk menjamin pengadaan kartu
Strategi Backward Integration
- Melakukan integrasi dengan bank lain
Strategi Horizontal Integration
3.2.5.2 Matriks QSPM(Quantitative Strategic Planning Matrix)
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
63
Analisa ini menggunakan data faktor kunci eksternal dan internal ( dari tahap 1) dan data alternatif strategi ( dari tahap 2) untuk mendapatkan urutan prioritas alternatif strategi, Sehingga dengan demikian dapat diketahui strategi mana yang terbaik untuk dilaksanakan oleh suatu perusahaan. Langkah Langkah untuk mendapatkan QSPM adalah : a. Susun daftar peluang / ancaman kunci eksternal dan kekuatan/kelemahan kunci internal perusahaan pada kolom kiri dari QSPM b. Berikan bobot untuk setiap faktor kritikal keberhasilan eksternal dan internal c. Susun daftar alternatif strategi yang akan dilaksanakan pada baris pertama dari QSPM d. Tentukan Attractiveness Score (AS) e. Hitung Total Attractiveness Scores dengan cara mengalikan setiap bobot dengan Attractiveness Score-nya masing masing f. Hitung jumlah Total Attractiveness Score (TAS) Alternatif Strategi dengan jumlah nilai Total Attractiveness Scores tertinggi adalah merupakan alternative strategi terbaik dimana peluang eksternal cukup besar untuk dimanfaatkan dengan menggunakan kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini sekaligus menghindari ancaman yang ada.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
64
Berdasarkan hasil analisis dengan metode QSPM tersebut, diperoleh urutan prioritas alternatif sebagai berikut : Tabel 3.19 Hasil Analisis QSPM STRATEGI
TAS
1. Strategi Market Penetration
6.9
2. Strategi Market Development
6.5
3. Strategi Product Development
6.2
4. Strategi Horizontal Integration
5.8
5. Strategi Backward Integration
5.3
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
65
3.2.6 ANALISIS SERVQUAL Metode Servqual diterapkan dalam penelitian ini untuk mengetahui tingkat harapan, kepuasan dan kesenjangan yang terjadi antara harapan dan kepuasan konsumen. Tabel 3.21 dibawah ini mencantumkan 10 dimensi menurut V.Zeithaml sebagai berikut : Tabel 3.21 Sepuluh Dimensi 1.Tangibles ( Fasilitas Fisik/dapat dinilai)
2.Reliability ( Kehandalan)
3.Responsiveness ( Responsivitas)
4.Communication ( Komunikasi)
5.Credibility ( Kredibilitas)
6.Security ( Keamanan)
7. Competence ( Kompetensi)
8.Courtesy ( Tata Krama)
9. Understanding ( Pemahaman) 10.Access ( Akses)
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
Dimensi ini merupakan bukti fisik dari jasa bisa berupa tersedianya fasilitas fisik, peralatan serta representasi fisik dari jasa Dimensi ini mencakup kemampuan untuk melaksanakan /memberikan pelayanan dengan kualitas yang sama pada setiap waktu dan memberikan pelayanan secara akurat Dimensi ini mencakup keinginan karyawan untuk membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang diminta Dimensi ini mencakup keinginan untuk mendengarkan saran dan keluhan pelanggan serta memberikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh mereka Dimensi ini mencakup dapat dipercayanya penyedia layanan, keyakinan akan pelayanan yang diberikan dan jaminan atas pelayanan yang telah diberikan Dimensi ini mencakup kebebasan dari rasa takut, resiko dan keragu-raguan atas pelayanan yang diberikan Dimensi ini mencakup dimilikinya keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pelayanan Dimensi ini mencakup keramahan karyawan, penghormatan terhadap pelanggan, penuh pertimbangan terhadap perasaan serta karyawan yang dekat dengan pelanggannya. Dimensi ini mencakup usaha untuk mengenali pelanggan dan mengenali kebutuhan mereka. Dimensi ini mencakup kemudahan untuk memperoleh pelayanan dan pendekatan karyawan apabila ada masalah atau kemudahan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam menerima pelayanan
66
Zeithaml telah melakukan quantitative research dengan melakukan overlap pada 10 dimensi terdahulu menjadi sebuah komponen pengukuran persepsi konsumen ( Pelanggan). Komponen ini menjadi dasar pengukuran kualitas jasa saat ini yang disebut sebagai teori SERVQUAL. Dimensi Servqual yang telah dikembangkan oleh Zeithmal terdiri dari 5 variabel kepuasan pelanggan seperti terlihat dalam tabel 3.22 dibawah ini : Tabel 3.22 Variabel Kepuasan Pelanggan Reliability ( Kehandalan) Responsiveness ( Responsivitas) Assurance ( Keyakinan atas pelayanan) Empathy ( Kepedulian) Tangible ( Fasilitas Fisik / dapat dinilai)
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
Kemampuan untuk melaksanakan jasa yang telah dijanjikan secara akurat dan tepat waktu Kemampuan untuk memberikan pelayanan dengan cepat tanggap kepada pelanggan Pengetahuan dan kesopanan karyawan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan kepada pelanggan ( konsumen) Kepedulian dan perhatian penyedia jasa secara pribadi kepada pelanggan ( konsumen) Penampilan fasilitas fisik dn personnel media komunikasi dari penyedia jasa
67
Gambar 3.8 dibawah ini memperlihatkan framework model kualitas jasa sebagai berikut : Penga Komunikasi dari mulut ke mulut
Keinginan Perorangan
Pengalaman masa lalu
Pelayanan yang diharapkan Gap5 Pelayanan yang dirasakan
Customer
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------Provider
Gap 4 Penyampaian Pelayanan
Komunikasi Eksternal kepada konsumen
Gap 3 Desain standar pelayanan yang Gap 2 Persepsi perusahaan terhadap harapan konsumen
Gambar 3.8 Framework Model Kualitas Jasa (Parasuraman,1990)
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
68
Dalam buku “Delivery Quality Service” Zeithmal Parasuraman dan Berry membentuk model kualitas jasa yang menjadikan syarat utama untuk memberikan kualitas jasa yang tinggi.Model tersebut mengidentifikasi lima kesenjangan yang mengakibatkan kegagalan penyampaian jasa terlihat dalam tabel 3.23 yaitu :
Gap 1 Gap 2 Gap 3 Gap 4 Gap 5
Tabel 3.23 Lima Kesenjangan Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi perusahaan Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitasjasa Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa Kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi eksternal Kesenjangan antara jasa yang dialami dan yang diharapkan
Berdasarkan penelitian dibawah ini maka yang dianalisis adalah Gap 5 yaitu Kesenjangan antara jasa yang dialami dan yang diharapkan
3.2.6.1 Skala Pengukuran Dalam penggunaan skala pengukuran digunakan skala Ordinal yang mampu membedakan antara satu kategori degan kategori lainnya dan mengurutkan kategori berdasarkan besarnya angka-angka yang ditunjukkan. 3.2.6.2 Penyusunan Kuesioner Penyusunan Kuesioner menggunakan tabel 3.24 dibawah ini : Tabel 3.24 Penyusunan Kuesioner Variabel Tangibles
Instrumen Kuesioner
Skala Ordinal
Reliability
Kuesioner
Ordinal
Responsiven Kuesioner ess Assurance Kuesioner
Ordinal
Empathy
Ordinal
Kuesioner
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
Ordinal
Data Persepsi Ekspektasi Persepsi Ekspektasi Persepsi Ekspektasi Persepsi Ekspektasi Persepsi Ekspektasi
Sumber Informasi Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen Konsumen
69
Tabel 3.25 menyatakan atribut pelayanan kartu kredit yang paling penting bagi Bank X berdasarkan metode servqual sebagai berikut :
Variabel Servqual
Tabel 3.25 Atribut Pelayanan Kartu Kredit berdasarkan model servqual Faktor Atribut
Tangibles
Toko eceran Material Promosi Pusat Layanan Billing Statement Tampilan Internet
X1 X2 X3 X4 X5
Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak Informasi Promosi di toko yang kerjasama lengkap Informasi yang lengkap dan up to date melalui Internet Pusat Lyanan Pelanggan mudah diakses Tempat untuk Pembayaran Kartu Kredit banyak
Reliability
Fitur Produk
X6 X7 X8 X9 X10
Fitur Reward Poin yang menarik Fitur Airport Lounge yang memadai Fitur Asuransi Perjalanan dan Perlindungan Tagihan Fitur Cicilan yang menarik Fitur Pembayaran Listrik,Air,Telepon,HP,Internet
Harga Produk
X11
Iuran Tahunan yang bersaing
Promosi Produk
X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20
Promosi dengan Supermarket Promosi dengan produk “Branded Fashion” Promosi dengan Restaurant terkenal Promosi dengan Bioskop Promosi dengan Mall terkenal Promosi dengan Hotel,Airline,Travel Undian haidah yang lebih diutamakan Hadiah Langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan Promosi Diskon di toko-toko lebih diutamakan
Ketepatan Pengiriman Pelayanan Layanan Keluhan Pelanggan
Ketepatan pengiriman kartu kredit atau billing statement Cara Pembayaran Tagihan banyak pilihan Pelayanan yang tepat,cepat dan akurat Penanganan keluhan pelanggan dengan baik Kemudahan Kenaikan limit pada saat dibutuhkan Penambahan layanan maupun promosi diinformasikan Bank yang dipercaya Karyawan Pusat Layanan memiliki pengetahuan yang luas Pusat Layanan beroperasi 24 jam Pusat Layanan memberikan sesuai keinginan konsumen Pusata Layanan komunikasi dengan staff
Assurance
Kredibilitas Penerbit Kartu Kredit Pengetahuan Karyawan
X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28
Empathy
Kemudahan Pembayaran Komunikasi langsung dengan Karyawan
X29 X30 X31
Responsiven ess
Berdasarkan 5 variabel diatas (tangibles,reliability,responsiveness,assurance dan empathy) dibuatlah pertanyaan – pertanyaan yang akan digunakan untuk melakukan riset secara kuantitatif untuk mengukur persepsi konsumen dan ekspektasi konsumen. Tabel 3.26 mencantumkan jenis variabel berdasarkan metode servqual dan jenis pertanyaan seperti terlihat dibawah ini :
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
70
Tabel 3.26 Jenis Pertanyaan No
VAR
Pertanyaan
1
Tan
Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak
2
Tan
Informasi Promosi di toko yang kerjasama lengkap
3
Tan
Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui Internet
4
Tan
Pusat Layanan Pelanggan mudah diakses
5
Tan
Tempat untuk Pembayaran Kartu Kredit Banyak
6
Rel
Fitur Reward Poin yang menarik
7
Rel
Fitur Airport Lounge yang memadai
8
Rel
Fitur Asuransi Perjalanan dan Perlindungan Tagihan yang banyak
9
Rel
Fitur Cicilan yang menarik
10 Rel
Fitur Kemudahan Pembayaran Listrik,Air,Telepon,HP,Internet
11 Rel
Iuran Tahunan yang bersaing
12 Rel
Promosi dengan Supermarket
13 Rel
Promosi dengan Branded Fashion
14 Rel
Promosi dengan Restaurant terkenal
15 Rel
Promosi dengan Bioskop
16 Rel
Promosi dengan Mall terkenal
17 Rel
Promosi dengan Hotel,Airline,Travel
18 Rel
Undian hadiah yang lebih diutamakan
19 Rel
Hadiah Langsung untuk seitap transaksi leibh diutamakan
20 Rel
Diskon – Diskon di toko leibh diutamakan
21 Rel
Ketepatan pengiriman kartu kredit maupun billing statement
22 Rel
Cara Pembayaran tagihan banyak pilihan
23 Res
Pelayanan yang tepat,cepat dan akurat
24 Res
Penanganan keluhan pelanggan dengan baik
25 Res
Kemudahan Kenaikan limit pada saat dibutuhkan
26 Res
Penambahan layanan maupun promosi diinformasikan
27 Ass
Bank yang dipercaya
28 Ass
Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas
29 Emp
Pusat Layanan beroperasi 24 jam
30 Emp
Pusat Layanan memberikan sesuai keinginan konsumen
31 Emp
Pusat Layanan menyediakan komunikasi dengan staff
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
71
3.2.6.3 Sampling Tahapan pemilihan sampel dan keterkaitan antara populasi dan sampel dapat digambarkan dalam gambar 3.9 diagram dibawah ini (wibisono, 2003)
Pendefinisian populasi sasaran Pemilihan Kerangka Sampling Penentuan Metode Sampling Perencanaan Prosedur Pemilihan Sampling Penentuan Ukuran Sampel Pemilihan Unit Sampel Aktual Pelaksanaan Kerja Lapangan Gambar 3.9 Diagram Sampling Sampling merupakan suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh artinya tidak mencakup seluruh objek penelitian( populasi) , akan tetapi sebagian dari populasi saja yaitu hanya mencakup sampel yang diambil dari populasi tersebut. Dalam penelitian saat ini sampling yang digunakan adalah : Probability sampling ( pengambilan sampel dengan peluang) dengan teknik pengambilan sampel dengan peluang yang digunakan adalah simple random sampling (sample acak sederhana), dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih. 3.2.6.3.1 Unit Pengambilan Sampel Sampel diambil dari populasi pemegang kartu kredit bank X di kota Jakarta dengan kelas sosial A, B dan C+ yang memiliki pendapatan minimum 3 x UMR 3.2.6.2 Ukuran Sampel Berdasarkan data dari Bank Indonesia jumlah pemegang kartu kredit 8.1 juta yang tersebar hampir 60% di kota Jakarta ( 4,860,000 ) dan pemegang kartu kredit Bank X sebesar 600 ribu yang tersebar hampir 55 % di kota Jakarta (330.000 )
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
72
Untuk menentukan jumlah responden yang akan digunakan , rumus Bernoulli Zα /2 ² p(1- p) N= ---------------------e² N= jumlah sample minimum yang dibutuhkan Z= Nilai distribusi normal standar untuk tingkat kepercayaan /2 = tingkat kepercayaan e= Nilai error p = proporsi sukses pada sampel acak berukuran n p = 330000/4860000 = 0.067 α= 5% , e= 5% (1-p)=1-0.067 =0,933 1- α/2 = 0.975 -> Zα /2 =1.96 n > = (1.96)² (0,067)(0.933) (3.84)(0,067)(0,933) ------------------------- = ------------------------- = 96 0.05² 0.0025 Berdasarkan rumus bernoulli maka data yang harus diambil minimal 96 responden di kota Jakarta.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
73
3.2.7 Metode Survei Metode survei terbagi atas 4 jenis menurut Zikmund , 1997 yaitu : -
Wawancara personal dari rumah ke rumah Wawancara di tempat keramaian Wawancara telepon Survei Pos
Perbandingan metode survei menurut Wibisono,2002 dapat dilihat dalam tabel 3.26 dibawah ini sebagai berikut : Tabel 3.27 Perbandingan Metode Survei Aspek Kecepatan Pengumpulan Data Fleksibilitas Geografis Kerjasama Responden Kegamblangan pertanyaan Panjang Pertanyaan Item yang tidak direspon Kemungkinan Responden salah mengerti Tingkat pewancara untuk mempengaruhi Pengawasan oleh pewawancara Biaya
Wawancara dari rumah ke rumah Sedang Sedang saja sampai cukup cepat
Wawancara di tempat keramaian Cepat
Wawancara telepon Sangat Cepat
Survei Pos
Terbatas sampai sedang sedang aja Terbaik
Terbatas
Tinggi
Tinggi
Sedang
Bagus
Sedang
Cukup
Sangat gamblang
Sedang
Tinggi
Panjang
Sedang sampai Panjang
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
Sedang
Bervariasi
Rendah
Rendah
Rata-Rata
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Sedang
Tidak ada
Sedang
Sedang sampai Tinggi
Tinggi
Tidak dapat diterapkan
Tinggi
Sedang sampai Tinggi
Rendah samapai Sedang
Rendah
Lambat
Berdasarkan perbandingan metode survei dipilih metode wawancara di tempat keramaian Kuesioner disebarkan di lokasi – lokasi yang bekerjasama dengan Bank X untuk mendapatkan jumlah responden yang mencukupi yaitu di Mal Kelapa Gading, Sogo Department Store, Grand Indonesia melalui wawancara face to face.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
74
3.2.8 Uji Pendahuluan Pre-Test perlu dilakukan oleh penulis untuk mendapat masukan dan disempurnakan untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jumlah yang digunakan adalah 30 responden dengan menggunakan metode pengujian kuesioner langsung pada suatu sampel responden dengan jumlah sampel kecil. Data yang dikumpulkan oleh penulis merupakan data mentah dan dinyatakan baik apabila semua jawaban terisi. Jumlah responden dinaikkan dari 96 responden ke 123 responden yang valid.
3.2.9 Rancangan Pengolahan Data Untuk membantu mengolah data mentah yang telah disebarkan maka penulis menggunakan SPSS ( Statistical Package for Social Science) dan Microsoft Excel. Pengolahan data yang terdiri dari data mentah, uji reliabilitas, analisis item,uji validitas serta perhitungan kualitas pelayanan dengan metode Servqual.
3.2.9.1 Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur penelitian memiliki kesesuaian dan ketepatan dalam melakukan penilaian. Keberhasilan suatu alat ukur dapat dilihat dari tingkat kecermatan dan keakuratan dalam menjalankan fungsi ukurnya. Untuk mengukur validitas setiap item pertanyaan pada kuesioner dilakukan dengan melihat konsistensi antara skor item dengan skor keseluruhan. Konsistensi ini dapat dilihat dari besarnya nilai korelasi antara setiap item dengan skor keseluruhannya. Uji Validitas yang dilakukan adalah dengan menggunakan rumus Product Moment Coefisien (r) dari Karl Pearson Rumus :
r = korelasi
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
75
x = skor setiap item y = skor total dikurangi skor item tersebut n = ukuran sampel Hasil perhitungan nilai korelasi r kemudian dibandingkan dengan nilai kritisnya ( dapat dilihat dari tabel nilai kritis untuk korelasi r Product – Moment) , Apabila diketahui bahwa koefisien yang didapat bernilai lebih besar daripada nilai kritisnya , berarti alat ukur yang digunakan cukup valid. Tabel 3.28 dibawah ini menunjukkan Uji Validitas Tabel 3. 28 Uji Validitas No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Pertanyaan Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak Informasi promosi di toko yang kerja sama lengkap Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet Pusat layanan pelanggan mudah diakses Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak Fitur reward poin yang menarik Fitur airport lounge yang memadai Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan yang banyak Fitur cicilan yang menarik Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet Biaya iuran Tahunan yang bersaing Promosi bersama Supermarket terkenal Promosi bersama produk “Branded Fashion” Promosi bersama restourant terkenal Promosi bersama bioskop Promosi bersama Mall terkenal Promosin bersama hotel / Airline / Travel Undian hadiah yang lebih diutamakan Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan Diskon-diskon di toko-toko diutamakan Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament Cara pembayaran tagihan banyak pilihan Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat Penanganan keluhan pelanggan baik. Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan Bank yang dipercaya Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas Pusat layanan beroperasi 24 jam Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff
r persepsi
r ekspektasi
r tabel
Keterangan
0.355 0.454 0.233 0.643 0.525 0.413 0.381 0.400 0.613 0.591 0.613 0.591 0.641 0.498 0.456 0.475 0.429 0.386 0.493 0.481 0.295 0.662 0.650 0.673 0.503 0.596 0.553 0.496 0.550 0.496 0.550
0.621 0.750 0.613 0.760 0.567 0.562 0.721 0.591 0.425 0.499 0.461 0.314 0.510 0.763 0.629 0.755 0.789 0.617 0.766 0.495 0.458 0.639 0.697 0.733 0.490 0.340 0.534 0.422 0.643 0.675 0.490
0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193 0.193
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
3.2.9.2 Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur yang digunakan memiliki taraf ketelitian , kepercayaaan dan kestabilan ( konstan), menunjukkan ukuran yang sama jika : -
Digunakan oleh orang yang sama , pada waktu berbeda
-
Digunakan oleh orang yang berbeda
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
76
-
Digunakan oleh orang yang berbeda, pada waktu yang berbeda
Uji Reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan menggunakan teori koefisien Alpha ( cronbach). Cronbach mengusulkan sebuah koefisien keandalan yang kemudian populer disebut “ koefisien alpha” yang dirumuskan sebagai berikut
Untuk menentukan keeratan /keandalan hubungan digunakan kriteria Guilford sebagai berikut: 0 < 0.2 < 0.4 < 0.7 < 0,9 <
α α α α α
< 0.2 < 0.4 < 0.7 < 0.9 <1
korelasi sangat kecil dan bisa diabaikan korelasi yang kecil ( tidak erat) korelasi yang moderat korelasi erat dan konsisten (reliabel) korelasi sangat erat ( sangat reliabel).
Hasil perhitungan kemudian dibandingkan , jika nilai alpha dari atribut lebih kecil dari alpha pembanding maka nilai alpha tersebut reliabel. Untuk melakukan Uji Reliabilitas maka data –data hasil kuesioner dimasukkan kedalam program SPSS sehingga dapat dihasilkan cronbach’s alpha untuk persepsi = 0.917 dan cronbach’s alpha untuk ekpektasi = 0.949. Berdasarkan panduan dari kriteria Guilford (1956) nilai alpha diatas 0.8 sudah menunjukkan adanya korelasi yang sangat erat. Tabel 3.29 dibawah ini menunjukkan Uji Reliabilitas sebagai berikut: Tabel 3.29
Uji Reliabilitas
Reliabilitas Variabel Tangibles Reliability Responsiven Assurance Empathy
Alpha persepsi = 0.917 Hitung 0.733 0.884 0.876 0.858 0.719
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
Tabel reliabel reliabel reliabel reliabel Reliabel
Alpha ekspektasi = 0.949 Hitung 0.781 0.910 0.705 0.761 0.835
Tabel reliabel reliabel reliabel reliabel reliabel
77
3.2.9.3 Perhitungan Kesenjangan Variabel Kesenjangan ( Gap) Persepsi dan Ekspektasi Variabel dapat dilihat dari tabel 3.30 dibawah ini : Tabel 3.30 Kesenjangan (Gap) Persepsi – Ekspektasi Variabel Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Emphaty Rata-rata
Persepsi 3.757 3.039 3.378 4.012 3.761 3.589
Ekspektasi 4.230 4.252 4.114 4.364 4.035 4.199
GAP -0.473 -1.213 -0.736 -0.352 -0.274 -0.610
Nilai ekpektasi yang diperoleh lebih besar dari nilai persepsi dimana variabel yang memiliki kesenjangan berdasarkan besarnya gap Reliability berada dalam urutan pertama yang memiliki Gap terbesar seperti terlihat dalam tabel 3.31 sebagai berikut: Tabel 3.31 Urutan Gap Persepsi – Ekspektasi Variabel Variabel Reliability Responsiveness Tangibles Assurance Empathy
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
GAP -1.213 -0.736 -0.473 -o.352 -0.274
78
Tabel 3.32 dibawah ini memperlihatkan Nilai Kesenjangan Atribut Pertanyaan dibawah ini: Tabel 3.32 Nilai Kesenjangan Atribut Pertanyaan Persepsi Kondisi Sekarang No
1
2
3
4
5
6 7
8
9
10
11
12
13
14
15 16
Pertanyaan Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak Informasi promosi di toko yang kerja sama lengkap Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet Pusat layanan pelanggan mudah diakses Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak Fitur reward poin yang menarik Fitur airport lounge yang memadai Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan yang banyak Fitur cicilan yang menarik Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet Biaya iuran Tahunan yang bersaing Promosi bersama Supermarket terkenal Promosi bersama produk “Branded Fashion” Promosi bersama restourant terkenal Promosi bersama bioskop Promosi bersama Mall terkenal
Ekspektasi di masa yang akan datang
n
Jumlah
ratarata
2
123
528
4.2927
55
62
27
2
123
474
3.8537
36
31
71
17
2
123
383
3.1138
10
79
23
10
1
123
456
19
75
17
12
123
3
62
26
28
4
11
22
28
52
1
14
45
7
41
10
n
Jumlah
rata-rata
Gap
6
123
541
4.398
-0.1057
53
34
123
494
4.016
-0.1626
52
65
6
123
538
4.374
-1.2602
3.7073
34
53
36
123
490
3.984
-0.2764
470
3.8211
55
60
8
123
539
4.382
-0.5610
123
401
3.2602
59
57
7
123
544
4.423
-1.1626
10
123
341
2.7724
39
51
33
123
498
4.049
-1.2764
52
11
123
311
2.5285
45
45
33
123
504
4.098
-1.5691
29
29
17
123
361
2.9350
60
53
10
123
542
4.407
-1.4715
29
37
39
8
123
363
2.9512
62
51
10
123
544
4.423
-1.4715
2
14
73
26
8
123
345
2.8049
58
55
10
123
540
4.390
-1.5854
13
70
35
5
123
460
3.7398
63
50
10
123
545
4.431
-0.6911
4
54
43
16
6
123
403
3.2764
61
54
8
123
545
4.431
-1.1545
4
49
49
20
1
123
404
3.2846
36
52
35
123
493
4.008
-0.236
4
33
27
49
10
123
341
2.7724
57
61
5
123
544
4.423
-1.6504
5
58
34
23
3
123
408
3.3171
36
52
35
123
493
4.008
-0.6911
5
4
3
2
48
65
8
13
81
2
1
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
5
4
3
2
1
79
17 18
19
20
21
22
23 24
25
26 27
28
29
30
31
Promosin bersama hotel / Airline / Travel Undian hadiah yang lebih diutamakan Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan Diskon-diskon di toko-toko diutamakan Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament Cara pembayaran tagihan banyak pilihan Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat Penanganan keluhan pelanggan baik. Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan Bank yang dipercaya Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas Pusat layanan beroperasi 24 jam Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff
5
38
33
42
5
123
365
2.9675
36
54
33
123
495
4.024
-1.0569
3
18
22
54
26
123
287
2.3333
55
62
6
123
541
4.398
-2.0650
3
20
24
56
20
123
299
2.4309
37
51
35
123
494
4.016
-1.5854
12
61
33
16
1
123
436
3.5447
52
61
10
123
534
4.341
-0.7967
10
46
53
11
3
123
418
3.3984
58
54
11
123
539
4.382
-0.9837
13
40
50
17
3
123
412
3.3496
39
50
34
123
497
4.041
-0.6911
3
62
48
7
3
123
424
3.4472
36
54
33
123
495
4.024
-0.5772
5
56
44
13
5
123
412
3.3496
35
58
30
123
497
4.041
-0.6911
6
56
47
11
3
123
420
3.4146
38
51
34
123
496
4.033
-0.6179
6
39
68
6
4
123
406
3.3008
55
57
11
123
536
4.358
-1.0569
46
59
14
4
123
516
4.1951
57
57
10
124
543
4.379
-0.1839
17
72
30
4
123
471
3.8293
55
56
12
123
535
4.350
-0.5203
65
36
18
2
2
123
529
4.3008
36
54
33
123
495
4.024
-0.2764
8
56
53
5
1
123
434
3.5285
40
49
34
123
498
4.049
-0.5203
6
50
61
6
123
425
3.4553
38
51
34
123
496
4.033
-0.5772
Untuk mengetahui prioritas perbaikan dari hasil riset bisnis maka dilakukan prioritas berdasarkan Gap yang terbesar hingga Gap yang terkecil seperti terlampir dalam tabel 3.33 Prioritas Perbaikan GAP sebagai berikut:
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
80
Tabel 3.33 Prioritas Perbaikan GAP Rank 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
No 18 15 19 11 8 9 10 7 3 6 13 17 26 21 20 12 22 16 24 25 23 31 5 30 28 4 29 14 27 2 1
Pertanyaan Undian hadiah yang diutamakan Promosi bersama bioskop Hadiah Langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan Biaya Iuran Tahunan yang bersaing Fitur Asuransi Perjalanan & Perlindungan Tagihan yang banyak Fitur Cicilan yang menarik Fitur Kemudahan Pembayaran listrik,air,telepon,HP,internet Fitur Airport Lounge yang memadai Informasi yang lengkap dan up to date melalui internet Fitur Reward Poin yang menarik Promosi bersama produk “Branded Fashion” Promosi bersama hotel/airline/travel Penambahan layanan/fitur baru diinformasikan Ketepatan Pengiriman Kartu atau billing statement Diskon-Diskon di toko diutamakan Promosi bersama supermarket terkenal Cara Pembayaran tagihan banyak pilihan Promosi bersama Mall terkenal Penanganan keluhan pelanggan baik Kemudahan Kenaikan Limit pada saat dibutuhkan Pelayanan yang cepat,tepat dan akurat Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak Pusat Layanan memberikan sesuai keinginan konsumen Karyawan bank yang memiliki pengetahuan yang luas Pusat Layanan Pelanggan mudah diakses Pusat Layanan beroperasi 24 jam Promosi bersama restoran terkenal Bank yang dipercaya Informasi promosi di toko yang kerjasama lengkap Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak
GAP -2.0650 -1.6504 -1.5854 -1.5854 -1.5691 -1.4715 -1.4715 -1.2764 -1.2602 -1.1626 -1.1545 -1.0569 -1.0569 -0.9837 -0.7967 -0.6911 -0.6911 -0.6911 -0.6911 -0.6179 -0.5772 -0.5772 -0.5610 -0.5203 -0.5203 -0.2764 -0.2764 -0.236 -0.1839 -0.1626 -0.1057
3.2.9.4 Pengukuran Indeks Kepuasan Konsumen Untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu bentuk layanan yang diberikan digunakan Customer Satisfaction Indeks /CSI sebagai berikut :
AVGP : Average Kepuasan Konsumen AVGE : Average Harapan Konsumen
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
81
Untuk menentukan tingkat kepuasan konsumen ( CSI) yang dicapai adalah sebagai berikut : CSI < 50%
: kurang sekali
50%
80%
: baik sekali
Untuk pengukuran indeks kepuasan konsumen secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
3 C = X 4 = 85,48% indeks tersebut menunjukkan bahwa kepuasan tersebut sudah pada kategori baik sekali sedangkan, untuk pengukuran indeks kepuasan konsumen masing-masing dimensi adalah sebagai berikut: •
Dimensi Tangibles
37 C = X 42 = 88.82% •
Dimensi Reliability
30 C = X 42 = 71.47% •
Dimensi Responsiveness
3 C = X 4 = 82.11% •
Dimensi Assurance
40 C = X 43 = 91.93%
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
82
•
Dimensi empathy
37 C = X 40 = 93.21% Berdasarkan indeks di atas dapat diketahi bahwa angka indeks tertinggi terdapat pada dimensi empathy. Dan angka indeks kepuasan terendah terdapat pada dimensi reliability. Artinya pada dimensi reliability ini pelanggan masih merasakan kurang.
3.2.10 Matriks Kepuasan - Harapan Matriks kepuasan – Harapan dibagi menjadi empat bagian oleh 2 garis lurus yang berpotongan pada titik ( X,& Y) dimana : X = merupakan rata rata dari rata-rata kepuasan dari seluruh atribut Y = merupakan rata-rata harapan dari seluruh atribut X = skor rata-rata kepuasan pelanggan Y = skor rata-rata harapan pelanggan N = jumlah responden K = banyaknya atribut kuesioner Keempat bagian dari matriks tersebut masing-masing menunjukkan : Kuadran A : Menunjukkan atribut-atribut pelayanan yang penting bagi pelanggan tetapi pelaksanaannya dirasakan kurang oleh pelanggan Kuadran B : Menunjukkan atribut-atribut pelayanan yang penting bagi pelanggan dan pelaksanaanya dirasakan cukup baik Kuadran C : Menunjukkan atribut-atribut pelayanan yang kurang penting bagi pelanggan dan pelaksanannya biasa biasa saja Kuadran D : Menunjukkan atribut-atribut pelayanan yang kurang penting bagi pelanggan tetapi pelaksanaanya baik sekali.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
83
Kuadran A Prioritas Utama
Kuadran B Pertahankan Prestasi
Kuadran C Prioritas Rendah
Kuadran D Berlebihan
Gambar 3.10 Matriks Kepuasan – Harapan
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
84
3.2.10.1 Nilai Rata-rata Variabel Kepuasan Pelanggan Tabel 3.34 dibawah ini memperlihatkan Nilai rata-rata persepsi dan Ekspektasi sbb: Tabel 3.34 Nilai Rata-rata Variabel Kepuasan Pelanggan Variabel Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Emphaty Grand Mean
Persepsi ( X ) 3.757 3.039 3.378 4.012 3.761 3.589
Ekspektasi ( Y ) 4.230 4.252 4.114 4.364 4.035 4.199
Gambar 3.11 Daerah Pemetaan Tabel 3.35 dibawah ini memperlihatkan Daerah Pemetaan Variabel Kepuasan Pelanggan Tabel 3.35 Daerah Pemetaan Variabel Kepuasaan Pelanggan Variabel Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Emphaty
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
Daerah Pemetaan B A C B D
85
Tabel 3.36 dibawah ini memperlihatkan perbandingan antara persepsi dan harapan masing masing atribut Tabel 3.36 Perbandingan Persepsi dan Harapan No Pertanyaan 1 Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak 2 Informasi promosi di toko yang kerja sama lengkap 3 Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet 4 Pusat layanan pelanggan mudah diakses 5 Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak 6 Fitur reward poin yang menarik 7 Fitur airport lounge yang memadai 8 Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan yang banyak 9 Fitur cicilan yang menarik 10 Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet 11 Biaya iuran Tahunan yang bersaing 12 Promosi bersama Supermarket terkenal 13 Promosi bersama produk “Branded Fashion” 14 Promosi bersama restourant terkenal 15 Promosi bersama bioskop 16 Promosi bersama Mall terkenal 17 Promosi bersama hotel / Airline / Travel 18 Undian hadiah yang lebih diutamakan 19 Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan 20 Diskon-diskon di toko-toko diutamakan 21 Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament 22 Cara pembayaran tagihan banyak pilihan 23 Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat 24 Penanganan keluhan pelanggan baik. 25 Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan 26 Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan 27 Bank yang dipercaya 28 Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas 29 Pusat layanan beroperasi 24 jam 30 Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen 31 Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff
Persepsi 4.2927 3.8537 3.1138 3.7073 3.8211 3.2602 2.7724 2.5285 2.9350 2.9512 2.8049 3.7398 3.2764 3.2846 2.7724 3.3171 2.9675 2.3333 2.4309 3.5447 3.3984 3.3496 3.4472 3.3496 3.4146 3.3008 4.1951 3.8293 4.3008 3.5285 3.4553
harapan 4.398 4.016 4.374 3.984 4.382 4.423 4.049 4.098 4.407 4.423 4.390 4.431 4.431 4.008 4.423 4.008 4.024 4.398 4.016 4.341 4.382 4.041 4.024 4.041 4.033 4.358 4.379 4.350 4.024 4.049 4.033
Gambar 3.12 dibawah ini memperlihatkan daerah pemetaan untuk semua atribut sebagai berikut :
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
86
Gambar 3.12 Daerah Pemetaan semua Atribut
Tabel 3.37 dibawah ini memperlihatkan posisi daerah pemetaan masing masing atribut sebagai berikut :
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
87
Tabel
3.37 Posisi daerah pemetaan masing-masing atribut
No Var 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Tan Tan Tan Tan Tan Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Res Res Res Res Ass Ass Emp Emp Emp
Pertanyaan Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak Informasi promosi di toko yang kerja sama lengkap Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet Pusat layanan pelanggan mudah diakses Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak Fitur reward poin yang menarik Fitur airport lounge yang memadai Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan yang banyak Fitur cicilan yang menarik Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet Biaya iuran Tahunan yang bersaing Promosi bersama Supermarket terkenal Promosi bersama produk “Branded Fashion” Promosi bersama restourant terkenal Promosi bersama bioskop Promosi bersama Mall terkenal Promosin bersama hotel / Airline / Travel Undian hadiah yang lebih diutamakan Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan Diskon-diskon di toko-toko diutamakan Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament Cara pembayaran tagihan banyak pilihan Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat Penanganan keluhan pelanggan baik. Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan Bank yang dipercaya Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas Pusat layanan beroperasi 24 jam Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff
Daerah pemetaan B D A D B A C C A A A B A C A C C A C A A C C C C A B B D C C
3.2.10.5 Dimensi Tangible Tabel 3.38 dibawah ini memperlihatkan perbandingan antara persepsi dan harapan untuk dimensi tangible sebagai berikut :
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
88
Tabel 3.38 Perbandingan antara persepsi dan harapan dimensi tangible No 1 2 3 4 5
Pertanyaan Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak Informasi promosi di toko yang kerja sama lengkap Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet Pusat layanan pelanggan mudah diakses Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak rata-rata
Persepsi 4.2927 3.8537 3.1138 3.7073 3.8211 3.7577
Harapan 4.398 4.016 4.374 3.984 4.382 4.2309
Gambar 3.13 dibawah ini memperlihatkan daerah pemetaan untuk dimensi tangibles sebagai berikut :
Gambar 3.13 Daerah Pemetaan pada Dimensi Tangibles
3.2.10.6 Dimensi Reliability Tabel 3.39 memperlihatkan perbandingan antara persepsi dan harapan Dimensi Reliability sebagai berikut: Table 3.39 Perbandingan antara persepsi dan harapan dimensi reliability
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
89
No 6 7
Pertanyaan Fitur reward poin yang menarik Fitur airport lounge yang memadai
Persepsi 3.2602 2.7724
Harapan 4.423 4.049
8
Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan yang banyak
2.5285
4.098
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Fitur cicilan yang menarik Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet Biaya iuran Tahunan yang bersaing Promosi bersama Supermarket terkenal Promosi bersama produk “Branded Fashion” Promosi bersama restourant terkenal Promosi bersama bioskop Promosi bersama Mall terkenal Promosin bersama hotel / Airline / Travel Undian hadiah yang lebih diutamakan Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan Diskon-diskon di toko-toko diutamakan Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament Cara pembayaran tagihan banyak pilihan rata-rata
2.9350 2.9512 2.8049 3.7398 3.2764 3.2846 2.7724 3.3171 2.9675 2.3333 2.4309 3.5447 3.3984 3.3496 3.0392
4.407 4.423 4.390 4.431 4.431 4.008 4.423 4.008 4.024 4.398 4.016 4.341 4.382 4.041 4.2525
Gambar 3.14 dibawah ini memperlihatkan daerah pemetaan untuk dimensi reliability sebagai berikut:
Gambar 3.14 daerah pemetaan pada dimensi reliability 3.2.10.7 Dimensi Responsiveness Tabel 3.40 dibawah ini memperlihatkan perbandingan antara persepsi dan harapan Dimensi Responsiveness
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
90
Table 3.40 Perbandingan antara persepsi dan harapan dimensi Responsiveness No 23 24 25 26
Pertanyaan Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat Penanganan keluhan pelanggan baik. Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan rata-rata
Persepsi 3.4472 3.3496 3.4146 3.3008 3.3780
Harapan 4.024 4.041 4.033 4.358 4.1138
Gambar 3.15 dibawah ini memperlihatkan posisi daerah pemetaan masing masing atribut pada dimensi Responsiveness
Gambar 3.15 Daerah pemetaan Dimensi Responsiveness
3.2.10.8 Dimensi Assurance Tabel 3.41 memperlihatkan perbandingan antara persepsi dan harapan Dimensi Assurance Sebagai berikut:
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
91
Tabel 3.41 perbandingan antara persepsi dan harapan dimensi assurance No 27
Bank yang dipercaya
Pertanyaan
28
Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas rata-rata
Persepsi 4.1951
Harapan 4.379
3.8293
4.350
4.0122
4.3643
Gambar 3.16 dibawah ini memperlihatkan daerah pemetaan dimensi Assurance
Gambar 3.16 Daerah pemetaan dimensi Assurance
3.2.10.9 Dimensi Empathy Tabel 3.42 memperlihatkan perbandingan antara persepsi dan harapan dimensi empathy sebagai berikut: Tabel 3.42 perbandingan antara persepsi dan harapan dimensi empathy
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
92
No 29 30 31
Pertanyaan Pusat layanan beroperasi 24 jam Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff rata-rata
Persepsi 4.3008 3.5285 3.4553 3.7615
Harapan 4.024 4.049 4.033 4.0352
Gambar 3.17 dibawah ini memperlihatkan daerah pemetaan untuk dimensi Empathy
Gambar 3.17 Daerah pemetaan Dimensi empathy
3.2.11 Analisis Kesenjangan 3.2.11.1 TANGIBLES
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
93
a.Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 4.2927 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.398. Kesenjangan yang terjadi adalah 0.1057. Nilai ini menunjukkan bahwa Jumlah toko yang menerima kartu kredit hampir memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga yang perlu dilakukan adalah dengan mempertahankan jumlah toko saja. Atribut Jumlah toko yang menerima kartu kredit berada pada urutan ke 31 dari ranking prioritas perbaikan gap. Atau dengan kata lain tidak perlu dilakukan banyak perubahan. b.Informasi promosi di toko yang kerja sama lengkap Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.8537 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.016 kesenjangan yang terjadi adalah 0.1626 Nilai ini menunjukkan bahwa Informasi promosi di toko yang kerja sama sudah mendekati ekspektasi pelanggan sehingga tidak menjadi prioritas utam dalam perbaikan. Atribut Informasi promosi di toko yang kerja sama berada pada urutan ke 30 dari ranking prioritas perbaikan gap. c.Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.1138 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.374 kesenjangan yang terjadi adalah 1.2602 Nilai ini menunjukkan bahwa Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet berada pada urutan ke 9 dari ranking prioritas perbaikan gap. d.Pusat layanan pelanggan mudah diakses
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
94
Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.7073 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 3.984, kesenjangan yang terjadi adalah 0.2764. Nilai ini menunjukkan bahwa Pusat layanan pelanggan yang mudah diakses sudah mendekati ekspektasi pelanggan sehingga tidak diutamakan untuk dilakukan perbaikan.Atribut Pusat layanan pelanggan berada pada urutan ke 26 dari ranking prioritas perbaikan gap. e.Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.8211 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.382 kesenjangan yang terjadi adalah 0.5610. Nilai ini menunjukkan bahwa Tempat untuk pembayaran kartu kredit dapat memenuhi ekspektasi pelanggan. Atribut Tempat untuk pembayaran kartu kredit berada pada urutan ke 22 dari ranking prioritas perbaikan gap.
3.2.11.2 RELIABILITY a. Fitur reward poin yang menarik
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
95
Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.2602 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.423, kesenjangan yang terjadi adalah 1.1626 Nilai ini menunjukkan bahwa Fitur reward poin yang ada belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan agar lebih menarik.Atribut Fitur reward poin berada pada urutan ke 10 dari ranking prioritas perbaikan gap. b. Fitur airport lounge yang memadai Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 2.2774 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.049, kesenjangan yang terjadi adalah 1.2764. Nilai ini menunjukkan bahwa Fitur airport lounge belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Fitur airport lounge berada pada urutan ke 8 dari ranking prioritas perbaikan gap. c. Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan yang banyak Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 2.5285 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.098, kesenjangan yang terjadi adalah 1.5691. Nilai ini menunjukkan bahwa Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan berada pada urutan ke 5 dari ranking prioritas perbaikan gap. d. Fitur cicilan yang menarik Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 2.9350 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.407, kesenjangan yang terjadi adalah 1.4715. Nilai ini menunjukkan bahwa Fitur cicilan belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan yaitu
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
96
fitur yang menarik. Atribut Fitur cicilan berada pada urutan ke 6 dari ranking prioritas perbaikan gap. e. Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 2.9512 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.423, kesenjangan yang terjadi adalah 1.4715. Nilai ini menunjukkan bahwa Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perli dilakukan perbaikan. Atribut Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet berada pada urutan ke 7 dari ranking prioritas perbaikan gap. f. Biaya iuran Tahunan yang bersaing Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 2.8049 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.390, kesenjangan yang terjadi adalah 1.5854. Nilai ini menunjukkan baha Biaya iuran Tahunan belum bisa bersaing dengan produk yang lain. Atribut Biaya iuran Tahunan berada pada urutan ke 4 dari ranking prioritas perbaikan gap. g. Promosi bersama Supermarket terkenal Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.7398 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.431, kesenjangan yang terjadi adalah 0.6911. Nilai ini menunjukkan bahwa Promosi bersama Supermarket terkenal sudah cukup baik sehingga nilai gapnya tidak terlalu jauh dengan ekspektasi pelanggan. Atribut Promosi bersama Supermarket terkenal berada pada urutan ke 16 dari ranking prioritas perbaikan gap. h. Promosi bersama produk “Branded Fashion
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
97
Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.2764 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.431, kesenjangan yang terjadi adalah 1.1545. Nilai ini menunjukkan baha Promosi bersama produk “Branded Fashion belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Promosi bersama produk “Branded Fashion berada pada urutan ke 11 dari ranking prioritas perbaikan gap. i. Promosi bersama restourant terkenal Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.2846 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.008, kesenjangan yang terjadi adalah 0.236. Nilai ini menunjukkan bahwa Promosi bersama restaurant terkenal sudah cukup memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga tidak perlu menjadi prioritas utama dilakukan perbaikan. Atribut Promosi bersama restourant terkenal berada pada urutan ke 28 dari ranking prioritas perbaikan gap. j. Promosi bersama bioskop Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 2.7724 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.423, kesenjangan yang terjadi adalah 1.6504. Nilai ini menunjukkan baha Promosi bersama bioskop belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Promosi bersama bioskop berada pada urutan ke 2 dari ranking prioritas perbaikan gap. k. Promosi bersama Mall terkenal Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.3171 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.008, kesenjangan yang terjadi adalah 0.6911 Nilai ini menunjukkan bahwa Promosi bersama Mall terkenal belum dapat memenuhi
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
98
ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Promosi bersama Mall terkenal berada pada urutan ke 18 dari ranking prioritas perbaikan gap. l. Promosi bersama hotel / Airline / Travel Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 2.9675 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.024, kesenjangan yang terjadi adalah 1.0569. Nilai ini menunjukkan bahwa Promosi bersama hotel / Airline / Travel belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perli dilakukan perbaikan. Atribut Promosi bersama hotel / Airline / Travel berada pada urutan ke 12 dari ranking prioritas perbaikan gap. m. Undian hadiah yang lebih diutamakan Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 2.3333 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.398, kesenjangan yang terjadi adalah 2.0650. Nilai ini menunjukkan bahwa Undian hadiah yang lebih diutamakan belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Undian hadiah yang lebih diutamakan berada pada urutan ke 1 dari ranking prioritas perbaikan gap. n. Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 2.4309 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.016, kesenjangan yang terjadi adalah 1.5854. Nilai ini menunjukkan baha Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan berada pada urutan ke 3 dari ranking prioritas perbaikan gap. o. Diskon-diskon di toko-toko diutamakan
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
99
Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.5447 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.341, kesenjangan yang terjadi adalah 0.7967. Nilai ini menunjukkan bahwa Diskon-diskon di toko-toko perlu diutamakan karena selama ini masih terdapat gap yang cukup tinggi. Atribut Diskon-diskon di toko-toko diutamakan berada pada urutan ke 15 dari ranking prioritas perbaikan gap. p. Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.3984 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.382, kesenjangan yang terjadi adalah 0.9837. Nilai ini menunjukkan bahwa Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament perlu ditingkatkan karena belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament berada pada urutan ke 14 dari ranking prioritas perbaikan gap. q. Cara pembayaran tagihan banyak pilihan Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.3496 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.041, kesenjangan yang terjadi adalah 0.6911. Nilai ini menunjukkan bahwa Cara pembayaran tagihan banyak pilihan belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Cara pembayaran tagihan banyak pilihan berada pada urutan ke 17 dari ranking prioritas perbaikan gap.
3.2.11.3 RESPONSIVENESS
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
100
a. Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.4472 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.024, kesenjangan yang terjadi adalah 0.5772. Nilai ini menunjukkan bahwa Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan karena terdapat gap yang cukup jauh sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat berada pada urutan ke 21 dari ranking prioritas perbaikan gap. b. Penanganan keluhan pelanggan baik Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.3496 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.041, kesenjangan yang terjadi adalah 0.6911. Nilai ini menunjukkan bahwa Penanganan keluhan pelanggan baik belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Penanganan keluhan pelanggan baik berada pada urutan ke 19 dari ranking prioritas perbaikan gap. c. Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.4146 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.033, kesenjangan yang terjadi adalah 0.6179. Nilai ini menunjukkan bahwa Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan berada pada urutan ke 20 dari ranking prioritas perbaikan gap.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
101
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
102
d. Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.3008 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.358, kesenjangan yang terjadi adalah 1.0569. Nilai ini menunjukkan bahwa Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan berada pada urutan ke 13 dari ranking prioritas perbaikan gap. 3.2.11.4 ASSURANCE a. Bank yang dipercaya Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 4.1951 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.379, kesenjangan yang terjadi adalah 4.1839. Nilai ini menunjukkan bahwa Bank cukup dipercaya sehingga tidak perlu diprioritaskan untuk ditingkatkan kepercayaan nasabahnya. Atribut Bank yang dipercaya berada pada urutan ke 29 dari ranking prioritas perbaikan gap. b. Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.8292 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.350, kesenjangan yang terjadi adalah 0.5203. Nilai ini menunjukkan bahwa Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perli dilakukan perbaikan. Atribut Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas berada pada urutan ke 25 dari ranking prioritas perbaikan gap.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
103
EMPATHY a. Pusat layanan beroperasi 24 jam Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 4.3008 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.024, kesenjangan yang terjadi adalah 0.2764. Nilai ini menunjukkan bahwa Pusat layanan beroperasi 24 jam belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Pusat layanan beroperasi 24 jam berada pada urutan ke 27 dari ranking prioritas perbaikan gap.
b. Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.5285 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.049, kesenjangan yang terjadi adalah 0.5203 Nilai ini menunjukkan bahwa Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perli dilakukan perbaikan. Atribut Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen berada pada urutan ke 24 dari ranking prioritas perbaikan gap. c. Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff Hasil pengolahan data menunjukkan skor persepsi pelanggan adalah 3.4553 dan skor ekspektasi pelanggan adalah 4.003, kesenjangan yang terjadi adalah 0.5772 Nilai ini menunjukkan bahwa Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff belum dapat memenuhi ekspektasi pelanggan sehingga perlu dilakukan perbaikan. Atribut Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff berada pada urutan ke 22 dari ranking prioritas perbaikan gap.
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
104
Analisis Pemetaan Diagram Kartesius Tabel 3.43 Pemetaan Diagram Kartesius No Var 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Tan Tan Tan Tan Tan Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Res Res Res Res Ass Ass Emp Emp Emp
Pertanyaan Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak Informasi promosi di toko yang kerja sama lengkap Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet Pusat layanan pelanggan mudah diakses Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak Fitur reward poin yang menarik Fitur airport lounge yang memadai Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan yang banyak Fitur cicilan yang menarik Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet Biaya iuran Tahunan yang bersaing Promosi bersama Supermarket terkenal Promosi bersama produk “Branded Fashion” Promosi bersama restourant terkenal Promosi bersama bioskop Promosi bersama Mall terkenal Promosin bersama hotel / Airline / Travel Undian hadiah yang lebih diutamakan Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan Diskon-diskon di toko-toko diutamakan Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament Cara pembayaran tagihan banyak pilihan Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat Penanganan keluhan pelanggan baik. Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan Bank yang dipercaya Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas Pusat layanan beroperasi 24 jam Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff
Daerah pemetaan
B
A
C
B D
Berdasarkan gambar dan tabel untuk masing-masing variabel dibagi menjadi empat diagram kartesius adalah sebagai berikut: •
Kuadran A: hasil pemetaan menunjukkan bahwa variabel reliability masuk ke dalam kuadran ini. Hal ini menunjukkan bahwa atribut yang ada belum memenuhi harapan
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
105
•
Kuadran B: atribut ini menunjukkan bahwa atribut jasa kualitas jasa yang ada perlu dipertahankan, karena pada umumnya tingkat pelayanan yang diberikan sudah sesuai dengan harapan pelanggan. Hasil pemetaan menunjukkan ada dua atribut yang masuk ke dalam kuadran ini adalah variabel tangible dan assurance.
•
Kuadran C: kuadran ini menunjukkan bahwa atribut-atribut yang ada tidak begitu diharapkan pelanggan dan pelayanan yang diberikan juga tidak tinggi. Variabel yang masuk ke dalam kuadran C adalah responsiveness.
•
Kuadran D: kuadran D ini menunjukkan bahwa atribut-atribut yang ada telah memenuhi harapan pelanggan, karena penilaian konsumen lebih tinggi daripada harapan pelanggan. Variabel empathy adalah variabel yang masuk dalam variabel ini. Tabel 3.44 dibawah ini memperlihatkan daerah pemetaan sebagai berikut:
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
106
Tabel 3.44 Daerah Pemetaan Atribut No Var 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Tan Tan Tan Tan Tan Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Rel Res Res Res Res Ass Ass Emp Emp Emp
Pertanyaan Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak Informasi promosi di toko yang kerja sama lengkap Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet Pusat layanan pelanggan mudah diakses Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak Fitur reward poin yang menarik Fitur airport lounge yang memadai Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan yang banyak Fitur cicilan yang menarik Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet Biaya iuran Tahunan yang bersaing Promosi bersama Supermarket terkenal Promosi bersama produk “Branded Fashion” Promosi bersama restourant terkenal Promosi bersama bioskop Promosi bersama Mall terkenal Promosin bersama hotel / Airline / Travel Undian hadiah yang lebih diutamakan Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan Diskon-diskon di toko-toko diutamakan Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament Cara pembayaran tagihan banyak pilihan Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat Penanganan keluhan pelanggan baik. Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan Bank yang dipercaya Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas Pusat layanan beroperasi 24 jam Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff
Daerah pemetaan B D A D B A C C A A A B A C A C C A C A A C C C C A B B D C C
Hasil interpretasi yang ditunjukkan oleh tabel 3.44. adalah sebagai berikut:
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
107
•
Kuadran A: atribut-atribut yang masuk kuadran ini adalah sebagai berikut:
1. Informasi yang lengkap dan “up to date” melalui internet 2. Fitur reward poin yang menarik 3. Fitur cicilan yang menarik 4. Fitur kemudahan pembayaran listrik, air, telepon, HP, Internet 5. Biaya iuran Tahunan yang bersaing 6. Promosi bersama produk “Branded Fashion” 7. Promosi bersama bioskop 8. Undian hadiah yang lebih diutamakan 9. Diskon-diskon di toko-toko diutamakan 10. Ketepatan pengiriman kartu atau billing statament 11. Penambahan layanan / Fitur baru diinformasikan •
Kuadran B: atribut-atribut yang masuk kuadran ini adalah sebagai berikut:
1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah toko yang menerima kartu kredit banyak Tempat untuk pembayaran kartu kredit banyak Promosi bersama Supermarket terkenal Bank yang dipercaya Karyawan Bank yang memiliki pengetahuan yang luas
•
Kuadran C: atribut-atribut yang masuk kuadran ini adalah sebagai berikut:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Fitur airport lounge yang memadai Fitur asuransi perjalanan & perlindungan tagihan yang banyak Promosi bersama restaurant terkenal Promosi bersama Mall terkenal Promosi bersama hotel / Airline / Travel Hadiah langsung untuk setiap transaksi lebih diutamakan Cara pembayaran tagihan banyak pilihan Pelayanan yang cepat, tepat dan akurat Penanganan keluhan pelanggan baik. Kemudahan kenaikan limit pada saat dibutuhkan Pusat layanan memberikan sesuai keinginan konsumen Pusat layanan menyediakan komunikasi dengan staff
•
Kuadran D: atribut-atribut yang masuk kuadran ini adalah sebagai berikut:
1. 2. 3.
Informasi promosi di toko yang kerja sama lengkap Pusat layanan pelanggan mudah diakses Pusat layanan beroperasi 24 jam
Erwin Hendra Widjaja (29105127)
108