39
BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM
3. 1 Spesifikasi Rancangan Proses inti dari program aplikasi ini adalah estimasi titik dengan metode Kriging. Proses estimasi titik dengan metode Kriging adalah mengestimasi nilai pada suatu titik dengan menggunakan nilai yang ada dan dijadikan sampel dengan dasar kekontinuan spasial pada metode Kriging.
3. 2 Perancangan Modul Perancangan program aplikasi ini menggunakan tiga buah modul, yaitu modul input titik sampel, modul input titik estimasi, dan modul hasil. 3. 2. 1 Modul Input Titik Sampel Pada modul input titik sampel ini terdapat dua input yang merupakan tujuan modul ini, yaitu mendapatkan input antena id dan input titik sampel yang akan digunakan sebagai input. Maka modul input titik sampel ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu: 1. Input antena id Input antena id adalah dimana pengguna memasukkan antena manakah yang akan digunakan untuk estimasi. Setiap antena memilki titik sampel sendiri-sendiri. Karena input berada dalam bentuk tabel database, maka diperlukan suatu cara untuk meng-editing data pada database. Dalam Hal ini, editing berarti dapat menambah, menghapus
40
dan merubah data. Editing ini dapat dilakukan dengan BitbtnDelete untuk menghapus data dan BitbtnSave untuk menyimpan data baik data baru atau hasil perubahan. Sedangkan untuk merubah dapat menggunakan EditAntenaName, EditLongitude, dan EditLatitude. 2. Input titik sample Input titik sampel adalah input yang akan dimasukkan pengguna, berupa titik sampel yang akan digunakan sebagai sampel yang akan digunakan untuk estimasi. Data yang digunakan dalam bentuk tabel database. Oleh karena itu untuk merubah, menambah dan menghapus data disediakan tombol-tombol pada DBNavigator untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Setelah kedua input dimasukkan maka untuk melangkah ke proses berikutnya, yaitu memasukkan input titik estimasi, dapat dilakukan dengan menekan ButtonNext.
3. 2. 2 Modul Input Titik Estimasi Modul input titik estimasi digunakan untuk memasukkan input titik manakah yang akan diestimasi nilainya. Pada modul ini, sebagaimana modul input sebelumnya dan penggunaan format database pada input titik estimasi, maka disediakan tombol-tombol untuk merubah, menambah, dan menghapus data input titik estimasi dengan DBNavigator. ButtonEstimate digunakan untuk memulai proses estimasi dengan input yang telah dimasukkan. Tombol ini berfungsi jika semua input telah dimasukkan.
41
3. 2. 3 Modul hasil Modul hasil merupakan modul yang memperlihatkan koordinat titik estimasi dan nilai hasil estimasinya.
3. 3 Form 3. 3. 1 Form Input Titik Sample Form ini adalah form utama pada program aplikasi estimasi kuat sinyal dengan menggunakan metode Kriging. Rancangan layar dari form ini dapat dilihat pada Gambar 3.1 di bawah.
Gambar 3.1 Rancangan Layar Form Input Titik Sampel
42
Form input titik sample terbagi dalam tiga bagian: 1. Input antena ¾ Combo Box untuk memasukkan antena ID, dimana di dalam itemnya sudah terdapat antena id yang telah ada pada database. Untuk memasukkan antena ID dapat ditulis langsung dalam combo box tersebut. ¾ Edit antena name, longitude, latitude untuk melakukan perubahan ataupun memasukkan data baru. ¾ Button Save untuk menyimpan data antena baru maupun perubahan pada data antena yang telah ada pada database. ¾ Button Delete untuk menghapus data antena yang telah dipilih. ¾ Button Show untuk menunjukkan titik-titik sampel yang dimiliki pada antena yang telah dipilih. 2. Input titk sampel ¾ DB grid, yaitu tempat untuk memperlihatkan data-data titik sampel yang dimiliki antena yang telah dipilih. ¾ DB navigator, untuk merubah, menambah, dan menghapus data titiik sampel. 3. Button Next untuk melanjutkan ke form input titik estimasi.
3. 3. 2 Form Input Titik Estimasi Rancangan layar Form Input Titik Estimasi dapat dilihat pada Gambar 3.2 di bawah.
43
Gambar 3.2 Rancangan Layar Form Input Titik Estimasi
Form input titik estimasi dibagi menjadi dua bagian: 1. Input titik estimasi ¾ DB grid, yaitu tempat untuk memperlihatkan data-data titik estimasi pada antena yang telah dipilih ¾ DB navigator, untuk merubah, menambah, dan menghapus data titiik estimasi. 2. Button Estimate untuk memulai proses estimasi dengan metode Kriging.
3. 3. 3 Form Hasil Rancangan layar Form Hasil dapat dilihat pada Gambar 3.3 dibawah.
44
Gambar 3. 3 Rancangan Layar Form Hasil
Pada form Hasil terdapat DB grid untuk menampilkan koordinat titik estimasi dan nilai hasil estimasi-nya. DB grid ini berbeda dengan DB grid pada form-form sebelumnya, DB grid ini tidak dapat diubah- ubah isinya.
3. 4 Perancangan Database Tabel yang dipakai pada database program ini berjumlah sebanyak tiga buah seperti dilihat pada Gambar 3.4 di bawah, yaitu tabel antena, tabel sample_point, dan tabel estimation_point. Tabel-tabel tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Table antena Antena ID * Longitude Latitude
Table sample_point Antena ID * Longitude * Latitude * Nilai
Gambar 3.4 Rancangan Tabel Database
Table estimation_point Antena ID * Longitude * Latitude * Nilai
45
Keterangan : Primary key ditunjukkan dengan tanda bintang (*).
¾ Tabel antena Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data antena. Setiap antena memiliki sample point dan estimation point sendiri-sendiri. Tabel ini memiliki kolom-kolom :
antenaid. Bertipe medium int. Kolom ini berguna untuk menyimpan id dari antena.
x. Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat x (longitude) dari antena yang dipakai sebagai informasi dari antena.
y. Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat y (latitude) dari antena yang dipakai sebagai informasi dari antena.
antena name Bertipe char maksimal 20 karakter. Kolom ini digunakan untuk menyimpan nama antena yang dipakai sebagai informasi antena.
¾ Tabel sample_point Tabel ini bertujuan untuk menyimpan data sample point. Data ini digunakan sebagai sampel estimasi.
46
Tabel ini memilki kolom-kolom:
x Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat x (longitude) dari sampel.
y Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat y (latitude) dari sampel.
antenaid Bertipe medium int. Kolom ini berguna untuk menyimpan id antena yang menunjukkan sample point dari antena mana.
nilai Bertipe double. Kolom ini berguna untuk menyimpan nilai kuat sinyal pada titik sampel tersebut.
¾ Tabel estimation_point Tabel ini bertujuan untuk menyimpan estimation point, yaitu titik-titik yang ingin di-estimasi nilai kuat sinyalnya. Tabel ini memiliki kolom-kolom:
x Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat x (longitude) dari titik estimasi.
47
y Bertipe double. Kolom ini digunakan untuk menyimpan koordinat y (latitude) dari titik estimasi.
antenaid Bertipe medium int. Kolom ini berguna untuk menyimpan id antena yang menunjukkan estimation point dari antena mana.
nilai Bertipe double. Kolom ini berguna untuk menyimpan nilai kuat sinyal hasil estimasi nilai kuat sinyal pada estimation point tersebut.
3. 5 Cara kerja program Pada sub bab ini akan digambarkan secara lebih rinci lagi tentang diagram alir (flowchart) dan gambaran proses kerja yang terjadi yang akan ditampilkan dalam bentuk STD mengenai proses – proses yang terjadi pada setiap form.
3. 5. 1 Diagram alir (flowchart) Diagram alir merupakan alat pantu pemrograman yang biasanya digunakan.
Diagram
alir
(flowchart)
membantu
programmer
dalam
mengorganisasikan pemikiran mereka dalam pemrograman, terutama bila dibutuhkan penalaran yang tajam dalam logika prosedur suatu program. Diagram alir keseluruhan program dapat dilihat pada Gambar 3.5 di bawah.
48
Mulai
Get Input Sample Point
Get Input Estimate Point
Estimate With Kriging
Selesai
Gambar 3. 5
Flowchart Keseluruhan Program
Diagram alir tentang cara mendapatkan Sample Point dapat dilihat pada Gambar 3.6 di bawah.
49
Mulai
Cari antena id di database
Database
tidak Save
Adakah antena ID di database?
ada Delete
Edit antenaID
Show Sample Point
Edit Sample Point
Apakah Sample Point kosong? Tidak
Selesai Gambar 3. 6
Flowchart Get Input Sample Point
Ya
50
Diagram alir tentang cara mendapatkan Estimate Point dapat dilihat pada Gambar 3.7 di bawah. Mulai
Database
Show Estimate Point
Edit Estimate Point
Apakah Estimate Point kosong?
Tidak
Selseai
Gambar 3. 7
Flowchart Get Estimate Point
Ya
51
Diagram alir tentang metoda Kriging dapat dilihat pada Gambar 3.8 di bawah.
Mulai
Bentuk Matriks C
Cari Matriks C Inverse
Bentuk Matriks D
Bentuk Matriks W : Matriks C Inverse * Matriks D
Estimasi Nilai
Selesai
Gambar 3. 8
Flowchart Metode Kriging
52
3. 5. 2 Diagram Transisi (State Transition Diagram) Diagram transisi memberikan keterangan kepada sistem tentang apa yang harus dikerjakan ( action ) dan kondisi ( state ) tertentu. Kondisi adalah suatu event pada external environment yang dapat dideteksi oleh sistem misalnya sinyal, interrupt atau data. Hal ini akan menyebabkan perubahan terhadap state dari aktivitas x ke aktivitas y. Action adalah hal yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau data. Action akan menghasilkan output, message display pada layar, menghasilkan kalkulasi dan lain – lain. Diagarm transisi program dapat dilihat pada Gambar 3.10 di bawah.
Layar Intro Program
ButtonBack Click
Layar Form InputTitik Sample BitbtnNext Click Menampilkan Form Input Titik Sample
Menampilkan Form Input Titik Sample
Button Back Click
Layar Form Input Titik Estimasi BitbtnEstimate Click
Menampilkan Form Input Titik Layar Form Hasil
Gambar 3. 9 Diagram Alir Program
Menampilkan Form Input Titik Estimasi