BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Metodologi merupakan cara yang digunakan untuk mendapatkan jalan dalam memecahkan suatu permasalahan. Untuk mencari jawaban akan permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini, maka metodologi yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif Metode penelitian kualitatif menurut Denzin dan Lincoln (1987) “Kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada” (Moleong, 2007) Metodologi penelitian kualitatif adalah metode yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Metodologi kualitatif tidak mengutamakan besarnya populasi atau sampling bahkan populasi atau sampling sangat terbatas (Kriyantono, 2006). Metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisisyang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya (Moleong, 2007). Dari definisi-definisi yang telah dijelaskan memberikan gambaran bahwa, penelitian kualitatif lebih mengutamakan latar ilmiah, metode ilmiah dan juga dilakukan oleh orang yang mempunyai minat pada perhatian alamiah. Penelitian kualitatif juga tidak memerlukan data sampling. Pada penelitian kualitatif apabila jawaban dari permsalahn sudah dapat ditemukan, maka penelitian tidak perlu dilanjutkan.
49
50
Metodologi penelitian kualitatif dipilih setelah mempertimbangkan dengan pemilihan judul yang akan diteliti. Hasil peneltian akan dijelaskan dalam bentuk tulisan dengan harapan agar mudah dimengerti dari penjelasan yang akan disampaikan. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yangdigunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitudata yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif. Selain itu, semua data yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti (Moleong, 2007). Jenis penelitian deskriptif digunakan untuk suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dari definisi tersebut menjelaskan bahwa penelitian deskriptif merupakan metode yang menggunakan objek sebagai bahan penelitian. Pada penulisan metode ini, untuk mendapatkan keabsahan data dalam penulisan, data yang diperoleh didapatkan pada saat melakukan penelitian yaitu berupa dokumen resmi, wawancara, foto dan juga dokumen pribadi. 3.3 Objek Penelitian Objek yang diteliti dalam penelitian ini yaitu pada program GiLA LIGA di TransTV. Program GiLA LIGA merupakan program yang dibuat
51
untuk memenuhi kebutuhan program mengenai informasi sepak bola Liga Spanyol atau LaLiga yang juga tayang di TransTVsecarakeseluruhan. Program GiLA LIGA menarik untuk diteliti karena pada dasarnya Liga Spanyol merupakan
Liga
sepakbola yang kurang menarik
dibandingkan dengan Liga sepakbola lainnya seperti Liga Inggris atau biasa dikenal dengan Barlycards English Premier League atau juga Liga Italia atau yang bisa disebut dengan Seri A.Sehingga dengan adanya hal tersebut pengemasan program GiLA LIGA dibuat semenarik mungkin untuk membantu mengangkat pamorLiga Spanyol di TransTV. Program GiLA LIGA merupakan program yang belum begitu dikenal oleh para audiensnya karena masih terbilang program baru sehingga dalam perjalanan penayangannya program tersebut sempat berganti jadwal dan juga sempat terjadi pergantian pada posisi pembawa acara GiLA LIGA. Adanya perubahan-perubahan tersebut membuat disebabkan untuk memperkuat konten tayangan dari program GiLA LIGA itu sendiri. Setelah adanya perubahan-perubahan yang dilakukan untuk penguatan konten tersebut, rating dan share program GiLA LIGA secara perlahan megalami peningkatan dan juga program GiLA LIGA pada akhirnya memiliki pasar audiens yang kuat yang datang dari kalangan pria dewasa.Meningkatnya aspek rating dan share tersebut membuat peneliti ingin mengetahui lebih dalam faktor apa sajakah yang membuat rating dan share GiLA LIGA menjadi meningkat ,selain itu peneliti juga ingin mengetahui lebih jelas tentang startegi apa yang digunakan oleh divisi programming untuk meningkatkan rating dan share program GiLA LIGA.
52
3.4 Informan Pada penelitian ini, penulis mengambil unit analisis darinarasumber yang akan diwawancarai untuk mendapatkan keterangan informasi, narasumber tersebut diantaranya: 1. Strategic Program Planning Staff 2. Media Planner Promo 3. Kreatif Program GiLA LIGA Dalam penelitian ini tidak menggunakn key informan karena dalam penelitian ini menggunakan penggabungan dan juga mengkorelasikan hasil data wawancara dari ketiga narasumber tersebut. Narasumber yang diwawancarai dipilih berdasarkan orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atau dapat mewakili suatu objek yang akan
diteliti
dengan
mempertimbangkan
bahwa
narasumber
yang
bersangkutan memiliki kapasitas pengetahuan mengenai permasalahan yang diangkat. kegunaan narasumber bagi penulis ialah agar dalam waktu yang relatif singkat banyak informasi yang didapatkan. Narasumber dimanfaatkan untuk berbicara, bertukar pikiran, atau membandingkan suatu kejadian yang ditemukan dari objek penelitian bagian yang dapat memberikan informasi selengkap-lengkapnya yang dapat melengkapi data penelitian. Hasil wawancara dengan ketiga narasumber tersebut akan digunakan untuk menjawab pertanyaan dari rumusan masalah yang telah dijelaskan pada bab awal dari penelitian ini.
53
3.5 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah prosedur yang sangat menentukan baik tidaknya riset. Jika kegiatan pengumpulan data ini tidak dirancang dengan baik atau bila salah dalam pengumpulan data makadata yang diperoleh pun tidak sesuai dengan permasalahan penelitian. Seorang periset seyogiyanya langsung dengan masalah yang diteliti dan mutakhir, artinya data yang diperoleh masih hangat dibicarakan dan diusahakan dari orang pertama (Kriyantono, 2006: 95) Pengumpulan data merupakan langkah yang amat penting dalam metode ilmiah, karena pada umumnya data yang dikumpulkan akan digunakan, kecuali untuk penelitian eksploratif, untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis sebagaimana yang telah dirumuskan. Oleh karenanya, pengumpulan data harus dilakukan dengan sistematis, terarah, sesuai dengan masalah penelitian, dan valid. Validitasi data dapat ditingkatkan jika alat pengukur serta kualitas dari pengambilan datanya sendiri cukup valid. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data erat hubungannya dengan masalah penelitian yang akan dipecahkan. Maka pemilihan teknik dan alat pengumpulan data yang sesuai perlu diperhatikan dalam penelitian. Penggunaan teknik dan alat pengumpulan yang tepat dan sesuai dapat membantu pencapaian hasil (pemecahan masalah) yang valid dan reliabel. Berdasarkan sumbernya,data
54
pada karya ilmiah terbagi menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. 3.5.1 Data Primer Data primer adalah data utama yang digunakan sebagai bahan acuan pada suatu penelitian. Data primer lebih banyak bersumber pada proses tanya jawab antara pengamat dan narasumber atau melalui tahapan wawancara dan juga observasi. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: 1. Observasi “Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan
yang
diperoleh
melalui
observasi.
Data
itu
dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa)dapat diobservasi dengan jelas.” (Sugiyono, 2009). Dengan adanya observasi maka data yang telah terkumpul akan diolah untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan yang muncul. Observasi yang dilakukan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan adalah observasi partisipan. Obsevsi
partisipan
pemeransertamerupakan
peranan
atau
pengamat
pengamat
secara
sebagai terbuka
diketahui oleh umum bahkan mungkin ia atau mereka disponsori oleh para subjek. Karena itu maka segala macam informasi
55
termasuk rahasia sekalipun dapat dengan mudah diperoleh (Moleong, 2007) Dalam
hal
ini
peneliti
terlibat
langsung
secara
menyeluruh terhadap objek yang diteliti dan juga peneliti ikut terlibat dalam pelaksanaan tugas yang dikerjakan oleh objek penelitian. 2. Wawancara Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu. Seorang periset dalam penelitian kualitatif menggunakan teknik observasi partisipan dengan melakukan wawancara mendalam. Selama melakukan penelitian, peneliti juga akan melakuakn wawancatra dengan orang-orang yang memiliki peran dalam objek penelitian. Jenis-jenis wawancara yang dilakukan terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu: a. Wawancara Mendalam. Wawancara
mendalam
adalah
wawancara
mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka
dengan informan agar
mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif (Kriyantono, 2006).
56
Wawancara mendalam dilakukan secara berulangulang dengan tujuan untuk mendapatkan infromasi yang jelas, karena dalam wawancara mendalam informan bebas untuk memberikan jawaban sesuai dengan keinginanya. b. Wawancara Semiterstruktur Wawancara
semiterstruktur
memungkinkan
pewawancara untuk dapat bertanya dengan bebas diluar
daftar
sebelumnya
pertanyan namun
yang
pertanyaan
sudah tersebut
disusun masih
memiliki keterkaitan dengan informasi yang akan ditanyakan. Wawancara semiterstruktur dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disipakan terlebih dahulu (Kriyantono, 2006: 102) Wawancara dilakukan terhadap beberapa orang yang terkait dengan masalah yang diangkat. Hal ini bertujuan untuk mendapatakan infromasi yang lebih dalam mengenai permasalahan yang akan dibahas, dan
juga
informasi
tersebut
dapat
dipertangungjawabkan karena bersumber dari orang yang terkait dengan permasalahan tersebut.
57
3.5.2 Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung yaitu data yang didapat dari sumber lain seperti buku-buku, literatur, dan foto yang bertujuan untuk memperkuat kerangka konsep. Untuk mendapatkan data yang lengkap dan dapat dipertanggung jawabkan, penulis menggunakan pengumpul data sebagai berikut: 1. Dokumen Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2007: 217) Hasil dari penelitian dari observasi dan juga hasil dari wawancara akan lebih terpercaya apabila ada data pendukung layaknya dokumen. Namun penggunaan dokumen tidak selalu memberikan sisi kredibiltas, hal ini dkarenakan rekayasa dokumen yang serig terjadi disaat sekarang ini, misalnya foto yang bisa dibuat atau juga data yang bisa diubah melalui komputer. Sehingga nilai keaslian dari sebuah dokumen menjadi diragukan. Namun pada penelitian yang dilakukan dalam industri televisi masih banyak dokumen lain yang memiliki nilai keprecayaan tinggi seperti naskah, video tentang program yang dibuat atau hasil rating dan share yang diperoleh dari lembaga terpercaya.
58
3.6 Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dokumentasi, dan bahan-bahan lainnya. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasi data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari serta membuat suatu kesimpulan, sehingga dapat mudah dipahami oleh diri sendiri dan temuannya dapat dikonfirmasikan kepada orang lain. Menurut Bogdan yang dikutip oleh Sugiyono dalam bukunya “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D” menyatakan bahwa: “Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others,” analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahanbahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain (Sugiyono:2009). Sedangkan Susan Stainback mengumkakan bahwa : “Data analysis is critical to the qualitative research process. It is to recognition, study, and understanding of interrelationship and concept in your data that hypotheses and assertions can be developed and evaluated,” analisis data merupakan hal yang kritis dalam proses penelitian kualitatif. Analisis digunakan untuk memahami hubungan dan konsep dalam data,
sehingga
hipotesis
dapat
dikembangkan
dan
dievaluasi.
(Sugiyono:2009) Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan menjadi
59
hipotesis. Hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga kemudian dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarakan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik pengumpulan data gabungan atau triangulasi ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. 3.6.1 Proses Analisis Data Analisis data pada penelitian kualitatif digunakan bila data-data yang terkumpul dalam riset adalah data kualitatif. Data kualitatif dapat berupa kata-kata, kalimat atau narasi-narasi, baik yang diperoleh dari wawancara mendalam maupun observasi (Kriyantono, 2006). Berikut adalah proses dalam analisis data: 1. Analisis data sebelum di lapangan Analisis data dimulai dari analisis sebelum peneliti terjun langsung ke lapangan. Analisis data sebelum memasuki lapangan dilakukan dengan cara hasil studi pendahuluan dan juga data sekunder yang keduanya akan digunakan dalam fokus penelitian. 2. Analisis Data di Lapangan Analisis data di Lapangan dilakukan dengan cara mengumpulkan berbagai data yangberhasil dikumpulkan dari
hasil
wawancara,
obesrvasi
penggunaan dokumen-dokumen.
mendalam
atau
60
3. Analisis Data Setelah di Lapangan Pada penelitian kualitatif analisis data yang telah diperoleh akan diproses untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan atas permasalahan yang muncul,sehigga data yang didapat merupakan data yang terpercaya. Selain itu teknik analisis data setelah di Lapangan digunakan juga teknik filling system. Teknik tersebut adalah data hasil observasi akan dianalisis dengan membuat kategorikategori
tertentu
atau
domain-domain
tertentu
(Kriyantono, 2006: 199). 3.6.2 Filling System Teknik filling system akan memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data dari hasil wawancara serta observasi, karena data-data tersebut telah dikategorikan berdasarkan dengan data yang yang telah dibuat. 3.7 Keabsahan Data Suatu studi tidak akan valid jika tidak reliable, maka penelitian kualitatif tidak akan bisa transferabel jika tidak kredibel, dan tidak akan kredibel jika tidak memenuhi kebergantungan. Keabsahan data merupakan konsep penting yang di perbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan(realibilitas) menurut versi positivisme dan disesuaikan dengan tuntuan pengetahuan, kriteria dan paradigmanya sendiri.(Moleong:2007:321). 3.7.1 Triangulasi
61
Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan tahapan triangulasi untuk mendapatkan keabsahan data sehingga penelitian ini menjadi suatu penelitian yang ilmiah yang sesuai dengan metodologi kualitatif. Triangulasiadalah
teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. (Moleong:2009). Triangulasi sendiri terdiri dari empat macam teknik pemeriksaan, keempat teknik pemeriksaan tersebut diantaranya(Moleong, 2009): 1.
Triangulasi Sumber. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal tersebut dapat dicapai dengan cara yaitu: a.
Membandingkan
data
hasil
pengamatan
selama
melakukan penelitian dengan data hasil wawancara yang teladi dilakukan dengan narasumber. b.
Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi.
c.
Membandingkan denghan apa yang dikatakan orangorang
tentang
situasi
peneltian
dengn
apa
yang
dikatakannya sepanjang waktu. d.
Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti
62
rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, orang dalam pemerintahan. e.
Membandingkan isi suatu wawancara dengan dokumen yang didapatkan dan salaing berkaitan.
2.
Triangulasi Metode Triangulasi dengan metode, dapat dilakukan dengan dua strategi, yaitu: a. pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data. b. pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Kedua cara tersebut dilakukan untuk mengecek kembali data-data yang telah didapatkan untuk mendapatkan hasil data yang kredibel.
3. Triangulasi Teori Triangulasi teori adalah bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Dalam hal ini, jika analisisi telah meguraikan pola, hubungan, dan memberikan penjelasan yang muncul dari analisis, maka penting
sekali
untuk
mencari
tema
atau
penjelasan
pembanding. Dari definisi yang sudah dijelaskan tersebut dapat disimpulkan bahwa triangulasi adalah cara terbaik untuk menghilangkan perbedaanperbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengupulkan data tentang berbagi kejadian dan hubungan dari
63
berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, ataupun teori. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dengan data yang telah diperoleh dan juga agar hasil penelitian yang dilakuak sesaui dengan data yang didapat dan meiliki kredibilitas yang kuat.