BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memberikan petunjuk atau arahan yang sistematis kepada peneliti. Desain pada penelitian ini adalah menggunakan desain penelitian deskriptif dan penelitian kausalitas. Menurut Anwar (2011:13), “Desain penelitian deskriptif adalah desain penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian.” Dan dengan penelitian kausalitas dapat diketahui kemungkinan adanya hubungan sebab-akibat antarvariabel. Dalam pelaksanaannya, metode penelitian yang digunakan penulis adalah melalui survei langsung secara individu dengan menggunakan media kuesioner.
Menurut
Anwar
(2011:105),
“Survei
merupakan
cara
pengumpulan data di mana peneliti atau pengumpul data mengajukan pertanyaan atau pernyataan kepada responden baik dalam bentuk lisan maupun secara tertulis.” Unit analisis dalam penelitian ini berupa individu, yaitu konsumen yang menghadiri event dan membeli produk dari Ontel Cafe Coffee Shop, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pada tabel di bawah ini dapat dilihat desain penelitian yang akan dilakukan untuk masing-masing tujuan penelitian, yaitu:
32
33 Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian
Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Metode Penelitian
Unit Analisis
T–1
Deskriptif
Survei
Individu-Konsumen
T–2
Deskriptif
Survei
Individu-Konsumen
T–3
Deskriptif-Kausalitas
Survei
Individu-Konsumen
Sumber: Penulis (2013) Keterangan: T – 1 : Mengetahui indikator yang paling mempengaruhi konsumen untuk menghadiri event yang diselenggarakan oleh Ontel Cafe Coffee Shop, Kelapa Gading, Jakarta Utara. T – 2 : Mengetahui proses keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang ditawarkan oleh Ontel Cafe Coffee Shop, Kelapa Gading, Jakarta Utara. T – 3 : Mengetahui sejauh mana event mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen Ontel Cafe Coffee Shop, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
3.2
Operasional Variabel Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, sedangkan variable bebas (independent variable) adalah variabel yang memengaruhi variabel lain. Penelitian ini terdiri dari 1 (satu) variabel bebas yaitu event (X) dan 1 (satu) variabel terikat yaitu keputusan pembelian (Y). Operasional variabel merupakan penjelasan pengertian dari teori variabel, sehingga dapat diamati dan diukur dengan menentukan hal-hal yang
34 diperlukan untuk mencapai tujuan tertentu. Operasional variabel penelitian ini digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.2 Operasional Variabel Variabel
Dimensi
Event (X)
Materi pemasaran
Indikator - Isi pesan pada poster/brosur acara yang informatif - Desain poster/brosur acara yang menarik
1-2
Transportasi dan - Lokasi acara yang mudah penyambutan diakses tamu - Penyambutan tamu yang ramah
3-4
Nuansa, suasana, - Nuansa yang dibangun sesuai dan dekorasi dengan tema acara - Suasana lingkungan sesuai dengan tema acara - Dekorasi sesuai dengan tema acara
5-7
Hidangan (makanan dan minuman)
- Penyajian menu hidangan yang sesuai dengan jenis acara - Pelayanan hidangan yang sesuai dengan jenis acara
Hiburan/kegiatan - Hiburan yang sepadan dengan tema acara - Hiburan yang memberikan kesan tertentu Amenities dan suvenir Keputusan pembelian (Y)
Instrumen
8-9
10 - 11
- Pemberian tanda terima kasih atas partisipasi pengunjung
12
- Konsumen mengenali kebutuhan yang diinginkan
13
Pencarian informasi
- Konsumen mencari informasi yang lebih banyak
14
Evaluasi alternatif
- Konsumen membandingkan kelebihan produk yang akan dibeli
15
Keputusan pembelian
- Konsumen membeli produk yang disukai
16
Perilaku pasca pembelian
- Kepuasan konsumen setelah membeli produk
17
Pengenalan kebutuhan
Sumber: Penulis (2013)
35 3.3
Jadwal dan Waktu Penelitian Jadwal penelitian ini akan dilakukan dari tanggal 18 Febuari 2013 sampai dengan tanggal 18 Juni 2013. Proses penelitian ini memiliki jangka waktu yang telah direncanakan dan ditentukan untuk diselesaikan tepat pada waktunya. Jangka waktu yang diperlukan adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Jangka Waktu Penelitian Keterangan
Feb 3
4
Mar 1
2
3
Apr 4
1
2
3
Mei 4
1
2
3
Jun 4
1
2
Persiapan Pengumpulan Data Pengolahan Data Penyusunan Laporan Pengumpulan Laporan Sumber: Penulis (2013)
3.4
Jenis dan Sumber Data Penelitian Anwar (2011:103) mengemukakan bahwa, “Jenis data lebih cenderung pada pengertian data macam apa yang harus dikumpulkan oleh peneliti.” Sumber data penelitian akan memberikan informasi, informasi yang diperoleh ini adalah data yang menurut jenisnya berupa data subjek dan wujudnya biasanya tertulis, yaitu melalui wawancara dan kuesioner. Adapun sumber data cenderung dari mana data itu berasal. Oleh karena itu, sumber data penelitian ini adalah berasal dari: 1. Data primer, yaitu data ini diperoleh melalui kegiatan survei kepada pihak perusahaan dengan menggunakan wawancara. Selain itu juga melalui kegiatan survei secara sampling kepada sejumlah responden dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner berisi pernyataan yang
3
36 disusun secara cermat sehingga responden menjawab sesuai pilihan jawaban yang diberikan. 2. Data sekunder, yaitu data ini diperoleh melalui data-data yang dikumpulkan dari berbagai studi pustaka seperti jurnal atau publikasi, artikel di media elektronik seperti internet, dan informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.
3.5
Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini memerlukan data dan berbagai informasi yang dapat diuji keabsahannya. Untuk itu dibutuhkan teknik pengumpulan data agar dapat membantu pencapaian hasil penelitian yang baik. Teknik pengumpulan data sekunder pada penelitian ini adalah dilakukan dengan metode dokumentasi. Penulis mencari landasan teoritis dan konsep teori dari permasalahan penelitian sehingga mendukung penelitian untuk menunjukkan jalan pemecahan. Selain itu, penulis juga melakukan peninjauan teori pada jurnal-jurnal. Sedangkan teknik pengumpulan data primer pada penelitian ini adalah menggunakan wawancara pengamatan, yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada pihak perusahaan. Selain itu, pengumpulan data juga menggunakan kuesioner, yaitu memperoleh data dengan cara memberikan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Responden dapat memberikan jawaban dengan memberi tanda pada jawaban yang telah disediakan. Dalam teknik pengumpulan data ini, kuesioner akan diberikan secara langsung kepada konsumen dari Ontel Cafe
37 Coffee Shop yang beralamat di Jl. Kelapa Nias Raya Blok. LB20 No. 5, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Pernyataan
dalam
kuesioner
tersebut
akan
diukur
dengan
menggunakan skala Likert. Menurut Anwar (2011:59), “Skala Likert adalah skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam merespon pernyataan berkaitan indikator-indikator suatu konsep atau variabel yang sedang diukur.” Setiap pernyataan akan memiliki skala penilaian jawaban sebagai berikut: Tabel 3.4 Skala Penilaian No.
Alternatif Jawaban
Bobot Skor
1
SS = Sangat Setuju
5
2
S = Setuju
4
3
N = Netral
3
4
TS = Tidak Setuju
2
5
STS = Sangat Tidak Setuju
1
Sumber: Syofian (2013:90)
3.6
Populasi dan Sampel Menurut Anwar (2011:87), “Populasi adalah seluruh kumpulan elemen yang menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat digunakan untuk membuat kesimpulan.” Berdasarkan pengertian populasi tersebut, maka populasi dari penelitian ini adalah konsumen yang menghadiri event dan membeli produk dari Ontel Cafe Coffee Shop, Kelapa Gading, Jakarta Utara, dan populasi tersebut adalah sebanyak 208 orang. Anwar (2011:87) mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Cara untuk memilih atau menyeleksi disebut sampling. Satuan sampling adalah sesuatu yang dijadikan kesatuan
38 yang akan dipilih, yaitu dapat berupa individu yang berdiri sendiri atau kumpulan individu. Teknik pengambilan sampel (sampling) yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sampling peluang (probability sampling), yaitu cara pengambilan sampel secara acak. Jenis pengambilan sampel yang digunakan adalah sampel acak sederhana (simple random sampling), yaitu setiap satuan sampling dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih ke dalam sample. Untuk menentukan ukuran sampel penelitian, penulis menggunakan ketentuan Slovin dengan rumus Slovin (Anwar, 2011:101) sebagai berikut:
Keterangan: n
= ukuran sampel
N = ukuran populasi α = toleransi ketidaktelitian (dalam persen) Berdasarkan rumus Slovin di atas, maka perhitungan ukuran sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
Keterangan: N = 208 orang α = 10% = 0,1 n
= 67,53 dibulatkan menjadi 68
Berdasarkan perhitungan di atas, maka besarnya sampel (n) yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebanyak 68 responden.
39 3.7
Instrumen Penelitian Menurut Syofian (2013:75), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama”. Untuk itu, maka dilakukanlah uji validitas dan uji reliabilitas dengan cara sebagai berikut: 1. Uji validitas, yaitu menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Menurut Syofian (2013:77), rumus yang digunakan untuk uji validitas adalah dengan rumus product moment, yaitu sebagai berikut:
Keterangan: r
= koefisien product moment
n
= jumlah responden
X = skor variabel (jawaban responden) Y = skor total dari variabel untuk responden ke-n Instrumen penelitian dinyatakan valid apabila
>
.
2. Uji reliabilitas, yaitu bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten. Menurut Syofian (2013:90), rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas adalah dengan rumus Alpha Cronbach, yaitu rumus yang digunakan bila jawaban responden menginterpretasikan penilaian sikap. Rumus pengujian uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
40 Keterangan: = koefisien reliabilitas instrumen k
= jumlah butir pernyataan = jumlah varian butir = varian total
Instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai koefisien reliabilitas (
3.8
) > 0,6.
Teknik Analisis Deksriptif Teknik analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul (Anwar, 2011:115). Teknik analisis deskriptif data dilakukan dengan perhitungan persentase yang hasilnya disajikan dalam diagram lingkar (pie chart), ratarata hitung (mean), dan distribusi frekuensi. 3.8.1 Diagram Lingkar dan Perhitungan Persentase Menurut Syofian (2013:133), “Diagram lingkar adalah suatu lingkaran
yang
dibagi
menjadi
beberapa
bagian
lingkaran.”
Perhitungan nilai bagian lingkaran akan dihitung berdasarkan persentase dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = persentase bagian lingkaran = frekuensi kelas ke-i TF
= total frekuensi
41
3.8.2 Rata-Rata Hitung (mean) Untuk menggambarkan karakteristik kelompok data tanpa harus menunjukkan semua data dapat digunakan perhitungan rata-rata hitung (mean). Menurut Syofian (2013:137), “Perhitungan rata-rata hitung (mean) adalah cara menjumlahkan semua data yang ada, kemudian dibagi dengan banyaknya data”, yaitu dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: ƩXi = nilai tiap data = rata-rata hitung (mean) n
= jumlah data
3.8.3 Distribusi Frekuensi Menurut Anwar (2011:116), “Distribusi frekuensi adalah susunan data menurut kelas-kelas interval tertentu atau kategori tertentu dalam sebuah daftar.” Langkah-langkah menyusun distribusi frekuensi adalah dengan rumus sebagai berikut: •
Menentukan Jangkauan (range) dari data dengan rumus sebagai berikut:
•
Menentukan panjang interval (i) dengan rumus sebagai berikut:
42
•
Menentukan batas bawah kelas pertama, batas bawah kelas pertama biasanya dipilih dari data terkecil.
Hasil interval dan frekuensi kelas akan ditulis dalam kolom sesuai dengan banyaknya data. Setiap kelas memiliki skala penilaian kategori sebagai berikut: Tabel 3.5 Skala Penilaian Kategori Kelas
Kategori
1
Kurang
2
Cukup
3
Baik
4
Memuaskan
5
Sangat Memuaskan
Sumber: Anwar (2011:119)
3.9
Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana Menurut Syofian (2013:379) mengemukakan bahwa, teknik analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent). 3.9.1 Koefisien Determinasi Anwar (2011:122) mengemukakan bahwa, R adalah koefisien korelasi yang mengukur tingkat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.” Untuk menghitung koefisien korelasi akan digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
43 Y = variabel terikat X = variabel bebas n
= banyaknya pengamatan Koefisien determinasi (R²) menjelaskan proporsi variasi dalam
satu variabel dengan variabel lainnya secara bersama-sama (Anwar, 2011:136). Nilai koefisien determinasi (R²) dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: SSR = keragaman regresi (SST – SSE) SSE = keragaman kesalahan SST = SS Total
3.9.2 Koefisien Regresi Teknik analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel bebas (independent) terhadap satu variabel tak bebas (dependent) dengan persamaan matematika berikut:
Keterangan: Y
= variabel terikat
X
= variabel bebas
a dan b = konstanta Nilai konstanta b dan nilai konstanta a akan dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
44
Keterangan: Y = variabel terikat X = variabel bebas n
= jumlah data
3.9.3 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis adalah untuk menguji signifikansi koefisien regresi. H0 menyatakan koefisien regresi tidak signifikan, dan H1 menyatakan koefisien regresi signifikan. Menurut Syofian (2013:383), pengujian akan dilakukan dengan menghitung nilai
dan
dengan rumus sebagai berikut:
Kemudian membandingkan
dan
berikut: Jika
<
, maka H0 diterima
Jika
>
, maka H0 ditolak
dengan kriteria sebagai