BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif atau analisis data statistik. Desain penelitian merupakan rincian prosedur dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk memecahkan masalah – masalah riset sumber daya manusia. Desain penelitian juga dapat didefinisikan sebagai prosedur bagaimana mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis suatu data. Penelitian ini bersifat asosiatif, dilakukan dengan cara menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain agar dapat mengetahui, menjelaskan, dan memprediksi tingkat ketergantungan variabel independen dan variabel dependen. Dalam pelaksanaannya dilakukan pengumpulan data dengan survey atau kuesioner. Unit analisis yang diteliti adalah individu, yaitu para individu yang telah bekerja di RS. Sari Asih yang hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu disebut juga Cross– sectional (Supriyanto, 2009). Berikut jenis desain penelitian yang dilakukan :
29
30
Tabel 3.1 Desain Penelitian Desain Riset Tujuan
Jenis
Metode
Unit
Penelitian
Penelitian
Penelitian Analisis
Horizone
T-1
Asosiatif
Survey
Cross
Individual
Time
Sectional T-2
Asosiatif
Survey
Individual
Cross Sectional
T-3
Asosiatif
Survey
Individual
Cross Sectional
Sumber : Pengelolaan Penulis Keterangan : T-1 : Pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan pada RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. T-2 : Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. T-3 : Pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.
31
3.2 Operasional Variabel Penelitian Secara operasional variabel penelitian adalah konsep yang menunjukan sifat – sifat, atribut – atribut dan aspek yang mempunyai variasi nilai atau memiliki lebih dari satu nilai yang saling berkaitan satu dengan yang lain serta berfungsi sebagai pembeda. Dari berbagai indikator dan variasi nilai dari konsep itu melalui objek penelitian ditetapkan untuk ditarik kesimpulan yang berarti. Macam – macam variabel penelitian dilihat dari sifatnya ada 5 menurut Supriyanto (2009), yaitu : 1) Variabel Independen atau Bebas (Independent Variable) Merupakan variabel yang mempengaruhi atau variabel yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini sering dilambangkan dengan variabel X. 2) Variabel Dependen atau Terikat (Dependent Variable) Merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel independen (bebas). Variabel ini sering dilambangkan dengan variabel Y. 3) Variabel Moderator (Moderator Variable) Merupakan variabel yang dapat mempengaruhi (bisa memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. 4) Variabel Mediator (Intervening Variable) Merupakan variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan variabel dependen.
32
Secara konkrit dipengaruhi oleh variabel intervening, memang tidak terlihat tetapi secara teoritis dapat mempengaruhi. 5) Variabel Kontrol (Control Variable) Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independent terhadap variabel dependent tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel Kontrol sering dipakai oleh peneliti dalam penelitian yang bersifat membandingkan, melalui penelitian eksperimental. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel independent dan dependent. Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian Variabel
Sub
Indikator Utama
Ukuran
Variabel
Skala Pengukuran
Motivasi
Motivasi
• Kesempatan
(X1)
Intrinsik
bertumbuh • Kemajuan dalam karir • Pekerjaan seseorang
Motivasi
• Status seseorang
eksentrik
dalam organisasi • Hubungan seorang individu dengan
Interval
Skala Likert
33
atasannya • Kebijakan organisasi
Lingkungan
Lingkungan
• Penerangan di
Kerja
Kerja Fisik
tempat kerja
(X2)
• Suhu udara di tempat kerja • Kelembaban di tempat kerja • Sirkulasi udara di tempat kerja • Kebisingan di tempat kerja • Getaran mekanis di tempat kerja • Bau tidak sedap di tempat kerja • Tata warna di tempat kerja • Dekorasi di tempat kerja • Musik di tempat kerja • Keamanan di tempat kerja • Hubungan karyawan
Interval
Skala Likert
34
Lingkungan Kerja NonFisik
• Hubungan dengan atasan • Hubungan sesama rekan kerja • Hubungan dengan bawahan
Kinerja
Aspek
Karyawan
Kuantitatif
(Y)
• Proses Kerja dan kondisi pekerjaan • Waktu yang dipergunakan dalam melaksanakan pekerjaan • Jumlah kesalahan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan • Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja
Aspek
• Ketetapan kerja
Kualitatif
dan kualitas pekerjaan • Tingkat
Interval
Skala Likert
35
kemampuan dalam bekerja • Kemampuan atau kegagalan menggunakan mesin atau perlatan • Kemampuan mengevaluasi (keluhan atau keberatan konsumen) Sumber : Pengelolaan Penulis
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Untuk mendapatkan data yang valid untuk penelitian, yang pertama perlu diketahui adalah mengenal jenis-jenis data. Data dikelompokkan sebagai berikut (Supriyanto, 2011:p132). 1) Menurut Sifat a) Data Kualitatif adalah data berupa kata-kata atau kalimat dan biasanya bersifat menggolongkan atau klasifikasi (non numeric). b) Data Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka-angka, yang terukur dan teramati (numeric).
36
2) Menurut Sumber a) Data Internal adalah data yang menggambarkan keadaan yang ada dalam organisasi yang diteliti. b) Data Eksternal adalah data yang menggambarkan tentang keadaan di luar organisasi yang diteliti. 3) Menurut Cara Memperoleh a) Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari responden. Biasanya tekhnik pengambilannya dilakukan dengan cara observasi dan interview. b) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, yaitu diolah dan disajikan oleh pihak lain. Biasanya, tekhnik pengambilan dilakukan dengan cara dokumentasi. 4) Menurut Waktu Pengumpulannya a) Data Cross Section adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu saja (sesaat). b) Data Time Series adalah data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu (kronologis). Berdasarkan tujuan penelitian, ada beberapa data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Jenis dari masing-masing data tersebut adalah kuantitatif, yaitu data yang berupa angka, dan sumber data dari penelitian ini adalah data primer, yang didapatkan langsung dari karyawan yang dijadikan responden melalui penyebaran
37
kuesioner. Adapun data sekunder berupa data kunjungan pasien, profil perusahaan, struktur organisasi, penghargaan, serta visi dan misi perusahaan Tabel 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Tujuan Penelitian
Jenis dan Sumber Data Data
T-1
T-2
Jenis Data
Sumber Data
Motivasi dan kinerja kuantitatif
Data primer dari
karyawan
kuesioner
Lingkungan dan
kerja kuantitatif kinerja
Data primer dari kuesioner
karyawan T-3
Motivasi, lingkungan kerja dan
kuantitatif
Data primer dari kuesioner
kinerja karyawan Sumber : Pengelolaan Penulis
3.4 Tekhnik Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan, yaitu : (Supriyanto, 2009:116).
38
1) Penelitian Kepustakaan (Library Research) Merupakan cara untuk memperoleh data sekunder secara langsung yang diperoleh mengumpulkan, membaca dan mempelajari text book, jurnal, search engine, laporan revelan mengenai objek yang diteliti, dan buku – buku referensi lainnya. (Supriyanto, 2009:137) 2) Penelitian Lapangan (Field Research) Untuk dapat menghasilkan data primer, penelitian ini dilakukan secara langsung kepada objek yang dituju, yaitu para pelanggan PT Biznet Indonesia, dengan cara berikut: a) Wawancara, yaitu mendapatkan data dengan cara tanya jawab dan berhadapan langsung dengan responden atau pihak perusahaan. b) Kuisoner, yaitu rangkaian pertanyaan yang disusun untuk menjaring data informasi mengenai suatu hal yang sedang diteliti. (Supriyanto, 2009:136) Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data dengan cara kuesioner tertutup yang dibuat menggunakan skala pengukuran likert, yaitu skala pengukuran yang menyatakan setuju atau ketidak setujuan terhadap subjek, objek, atau kejadian tertentu. Setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dalam 5 tingkat jawaban atas pernyataan yang diajukan. Urutan skala ini menggunakan 5 angka penilaian yaitu
39
Tabel 3.4 Skala Pengukuran STS
TS
BS
S
SS
(Sangat
(Tidak
(Biasa
(Setuju)
(Sangat
Tidak
Setuju)
Saja)
2
3
Setuju)
Setuju) 1
4
5
Sumber : Pengelolaan Penulis
3.5 Populasi dan Sampel Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah jumlah karyawan yang tercatat aktif bekerja, sehingga data ini di survey dengan ketentuan minimal telah bekerja selama 2 tahun, dimana jumlahnya adalah 52 responden. Analisis SEM membutuhkan sampel minimal 100, dan distribusi data harus bersifat normal dan berhubungan linier, sementara resiko data bedasarkan sampel yang akan diambil belum tentu memiliki struktur normal dan linier. Maka diputuskan dalam penelitian ini menggunakan Partial Least Square (PLS) karena selain distribusi bebas juga memerlukan data yang relatif lebih sedikit (bisa kurang dari 100 sampel). Oleh karena itu, kami menentukan sampel secara random bedasarkan sampel random sampling dengan cara kami membagikan kuesioner pada semua karyawan.
40
Bedasarkan populasi tersebut, diambil sampel yang representatif. Karena dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel latent, maka model dimensinya adalah SEM atau PLS. Pengambilan sampel harus mengikuti prosedur yang telah ditentukan dalam teknik sampling. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik sampling dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu probability sampling dan nonprobability sampling. Teknik Probability sampling, terbagi menjadi 4, yaitu dengan menggunakan teknik simple random sampling, stratified sampling, systematic sampling, cluster sampling. Teknik nonprobability sampling, terbagi menjadi 5, yaitu dengan menggunakan teknik accidental sampling, judgement sampling, quota sampling, snowball sampling, purposive sampling. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan daam pengambilan sample adalah Probability dengan purposive sampling, yaitu teknik penarikan sampel yang diambil atas dasar maksud atau tujuan tertentu. Adapun yang menjadi pemilihan sampel adalah karyawan yang bekerja di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.
41
3.6 Metode Analisis Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). PLS dapat digunakan pada setiap jenis skala data (nominal, ordinal, interval, rasio) serta syarat asumsi yang lebih fleksibel. PLS juga digunakan untuk mengukur hubungan setiap indikator dengan konstruknya. Selain itu, dalam PLS dapat dilakukan uji bootstrapping terhadap struktural model yang bersifat outer model dan inner model. Karena dalam penelitian ini menggunakan indikator untuk mengukur setiap konstruknya, dan juga model pengukuran bersifat struktural, maka diputuskan menggunakan PLS. Tabel 3.5 Tabel Metode Analisis Tujuan
Teknik Analisis
T-1
Partial Least Square
T-2
Partial Least Square
T-3
Partial Least Square
Sumber : Pengelolaan Penulis Menurut Gaston dalam Yamin (2011) menyebutkan PLS dapat digunakan untuk tujuan konfirmasi, seperti pengujian hipotesis dan tujuan eksplorasi. Tetapi PLS lebih mengutamakan sebagai eksplorasi daripada konfirmasi. Namun tujuan utama dari PLS adalah untuk menjelaskan hubungan antarkonstrak dan menekankan pengertian
42
tentang nilai hubungan tersebut. Dalam hal ini, hal penting yang harus diperhatikan adalah keharusan adanya teori yang memberikan asumsi untuk menggambarkan model, pemilihan variabel, pendekatan analisis, dan interpretasi hasil. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan antarkonstrak (motivasi, lingkungan kerja, dan kinerja) serta untuk memahami pengertian ketiga konstrak tersebut. Dan juga karena dibutuhkannya indikator dalam penelitian ini, serta model pengukuran bersifat sruktural maka penelitian ini menggunakan PLS.
3.7 Langkah-Langkah Analisis Dengan Metode Partial Least Square (PLS)
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Analisis Dalam PLS Sumber : Pengelolaan Penulis
43
3.7.1
Merancang Model Pengukuran (Outer Model)
Model ini digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas yang menghubungkan indikator dengan variabel latennya. Indikator dalam penelitian ini adalah reflektif karena indikator variabel laten mempengaruhi indikatornya, untuk itu digunakan 3 cara pengukuran menurut Sofyan Yamin (2009:222), yaitu: 1) Convergent Validity Convergent validity mengukur besarnya korelasi antara konstrak dengan variabel laten. Dalam evaluasi convergent validity dari pemeriksaan individual item realibility, dapat dilihat dari standardized loading factor. Standardize loading factor menggambarkan besarnya korelasi antar setiap item pengukuran (indikator) dengan konstraknya. Kolerasi dapat dikatakan valid apabila memiliki nilai > 0,5 2) Discriminant Validity Evaluasi selanjutnya adalah melihat dan membandingkan antara discriminant validity dan square root of average variance extracted (AVE). Model pengukuran dinilai berdasarkan pengukuran cross loading dengan konstrak. Jika kolerasi konstrak dengan setiap indikatornya lebih besar daripada ukuran konstrak lainnya, maka konstrak laten memprediksi indikatornya lebih baik daripada konstrak lainnya. Jika nilai
lebih tinggi daripada nilai kolerasi di antara konstrak,
maka discriminant validity yang baik tercapai. Menurut (Tasha Hoover,2005
44
dalam Sofyan Yamin,2009) sangat direkomendasikan apabila AVE lebih besar dari 0,5. Berikut rumus untuk menghitung AVE:
Dimana
adalah faktor loading (convergent validity), dan
= 1 -
.Fornnel dan Larcker dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan dengan nilai composite reliabity (
).
3) Composite Reliability Untuk menentukan composite reliability, apabila nilai composite reliability
> 0,8 dapat dikatakan bahwa konstrak memiliki reliabilitas yang
tinggi atau reliable dan
> 0,6 dikatakan cukup reliable (Chin, 1998 dalam
Sofyan Yamin 2009). Berikut rumus untuk menghitung composite reliability (
):
4) Cronbach Alpha Dalam PLS, uji reliabilitas diperkuat dengan adanya cronbach alpha dimana konsistensi setiap jawaban diujikan. Cronbach alpha di katakan baik apabila α ≥ 0,5 dan dikatakan cukup apabila α ≥ 0,3.
45
3.7.2
Merancang Model Struktural (Inner Model)
Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square (R²) untuk konstrak dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevane dan uji t serta signifikan dari koefisien parameter jalur structural. R² dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten idependen terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh yang substantive. Kriteria batasan nilai R² ini dalam tiga klasifikasi, yaitu 0,67 , 0,33 , dan 0,19. Pengaruh besarnya f² dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dimana : dan
adalah R-square dari variabel laten dependen ketika predictor
variabel laten digunakan atau dikeluarkan didalam persamaan structural. Nilai f² sama dengan 0,02 , ,15 , dan 0,35. Disamping melihat nilai R-square, model PLS juga dievaluasi dengan melihat Qsquare predictive relevance untuk mengukur sebeapa baik nilai observasi dihasilkan oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-square lebih besar dari 0 (nol) menunjukan bahwa model mempunyai nilai predictive relevance, sedangkan nilai Qsquare kurang dari 0 (nol) menunjukan bahwa model kurang memiliki predictive relevance.
46
Perancangan Model Struktural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.
y = β1X1+e π = β1∑1+e
Gambar 3.2 Model Struktural Hipotesis T-1 Sumber : SmartPLS 2.0
y = β2X2+e π = β2∑2+e
Gambar 3.3 Model Struktural Hipotesis T-2 Sumber : SmartPLS 2.0
47
π = β∑1+ β∑2+e
Gambar 3.4 Model Struktural Hipotesis T-3 Sumber : SmartPLS 2.0
3.7.3
Konstruktri Diagram Jalur
Gambar 3.5 Konstruksi Diagram Jalur Penelitian Sumber : SmartPLS 2.0
48
3.7.4
Konverensi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan
1) Inner Model Inner Model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak laten satu dengan kontrak laten lainnya. Persamaan Inner Model
Keterangan: = konstrak laten endogen = kontrak laten eksogen = koefisien matriks dan variable endogen dan eksogen = Inner Model residual matrix 2)
Outer Model Outer Model menentukan spesifikasi hubungan antara konstrak laten dan indikatornya. Persamaan Outer Model
Keterangan: x dan y
= matriks variable manifest yang berhubungan dengan laten eksogen dan endogen
dan
=
matriks koefisien
49
=
3.7.5
matriks outer model residu
Evaluasi Goodness of Fit
Untuk memvalidasi model secara keseluruhan, maka digunakan goodness of fit (GoF). GoF index ini merupakan ukuran tunggal yang digunakan untuk memvalidasi performa gabungan antara model pengukuran (outer model) dan model structural (inner model). Nilai GoF index ini diperoleh dari averages communalities index dikalikan dengan R² model. Berikut adalah formula GoF index:
Com bergaris atas adalah averages communalities dan R² bergaris atas adalah rata – rata model R². nilai GoF ini terbentang antara 0 – 1 dengan interpretasi nilai ini adalah 0,1 (GoF kecil), 0,25 (GoF moderat), dan 0,36 (GoF besar).
3.7.6
Uji Hipotesis (Resampling Bootstraping)
Berdasarkan tujuan-tujuan penelitian, maka rancangan uji hipotesis yang dapat dibuat merupakan rancangan uji hipotesis dalam penelitian ini disajikan berdasarkan tujuan penelitian. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95%, sehingga tingkat presisi atau batas ketidakakuratan sebesar (α) = 5% = 0,05. Dan menghasilkan nilai ttabel sebesar 1.96. Sehingga: •
Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel [t-statistik < 1.96], maka Ho
50
diterima dan Ha ditolak. •
Jika nilai t-statistik lebih besar atau sama dengan t-tabel [ t-statistik > 1.96], maka Ho ditolak dan Ha diterima. Keterangan: X1 = Motivasi X2 = Lingkungan Kerja Y = Kinerja
Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : •
Untuk T-1 Ho =
Tidak terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.
H1 = Terdapat pengaruh antara motivasi terhadap kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. •
Untuk T-2 Ho = Tidak terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang. H1 =
Terdapat pengaruh antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.
•
Untuk T-3 Ho = Motivasi dan lingkungan kerja tidak mempengaruhi kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.
51
H1 = Motivasi dan lingkungan kerja cukup mempengaruhi kinerja karyawan di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.
3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Pada penelitian ini dibuat rancangan pemecahan masalah untuk mengetahui bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah, yang menggambarkan bagaimana pemecahan masalah dari awal sampai akhir penelitian berdasarkan hasil dari keseluruhan penelitian di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.
Gambar 3.6 Kerangka Pemecahan Masalah Sumber : Pengelolaan Penulis
52
Langkah-langkah Pemecahan Masalah 1. Merencanakan untuk melakukan penelitian di RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang Sebelum memulai, harus direncanakan dulu variabel apa yang akan diteliti, lalu perusahaan apa yang bersedia untuk di teliti. 2. Melakukan Observasi ke RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang Penelitian diawali dengan mengadakan observasi secara langsung ke RS. Sari Asih Karawaci, Tangerang.
Tujuan dilakukannya observasi yaitu agar
perusahaan mengetahu maksud dan tujuan penulis, untuk mengetahui kondisi riil perusahaan, serta mengetahui harapan yang diinginkan oleh pihak manajemen perusahaan. 3. Mengidentifikasi Masalah Setelah dilakukan observasi, kemudian dilakukan identifikasi masalah yang akan dibahas dan sudah di jelaskan dalam penelitian ini. Tujuan dilakukannya identifikasi masalah agar tujuan yang ingin dicapai menjadi jelas dan tepat sasaran. 4. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya, maka selanjutnya ditentukan tujuan penelitian. Hal ini dilakukan agar tujuan penelitian yang ingin diapai menjadi jelas.
53
5. Pengumpulan Data Proses selanjutanya adalah pengambilan data yang sudah ditentukan sebelumnya, hal ini dilakukan agar bisa melakukan pengolahan data. 6. Pengolahan Data Setelah melakukan pengumpulan data, maka tahap yang dilakukan selanjutnya adalah mengolah data-data yang telah didapat. 7. Analisis hasil dari pengolahan data Berisikan analisis terhadap data yang telah dilakukan dikumpulkan dan diolah.
8. Memberikan Kesimpulan dan Saran Pada tahap akhir dari penelitian dilakukan penarikan kesimpulan dari semua tahap penelitian yang telah dilakukan. Pembuatan kesimpulan juga harus mampu menjawab tujuan penelitian. Selain kesimpulan, juga dibuat saransaran untuk pengembangan penelitian di masa yang akan datang.