BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1
Flowchart Metode Penelitian
Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini:
Mulai
Studi Pendahuluan: Pengamatan flow process produksi Assembly line B Pengamatan gerakan kerja manpower
Identifikasi Permasalahan: Identifikasi beberapa masalah dalam perusahaan Penentuan tujuan dan manfaat studi kasus
Penentuan Tujuan: Meningkatkan efisiensi gerakan kerja manpower Meningkatkan efisiensi Assembly line B dengan line balancing
Studi Pustaka: Mencari teori mengenai masalah dan metode Stopwatch Time Study, Methods-time Measurement (MTM), keseimbangan lini produksi menggunakan metode Ranked Position Weight (RPW) melalui buku teks, jurnal dan artikel
A
Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian 26
27
Gambar 3.1 Flowchart Metode Penelitian (lanjutan)
28 3.2
Penjelasan Metode Penelitian 3.2.1 Studi Pendahuluan Studi pendahuluan merupakan studi pada awal penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kondisi pabrik yang sebenarnya dan dapat menemukan masalah yang ada pada PT. X plant 1. Penulis fokus melakukan pengamatan langsung di lantai produksi Assembly unit line B PT. X plant 1 dimulai dari awal perakitan komponen-komponen motor hingga menjadi unit motor skutik yang sudah jadi dan siap didistribusikan ke konsumen. Penulis melakukan pengamatan terhadap alur proses produksi Assembly line B dimulai dari bagian sub frame yang merakit di bagian inti frame body, sub engine yang merakit bagian engine dan muffler, general sub steering handle yang merakit steering handle motor hingga proses perakitan utama untuk keseluruhan motor di bagian Main line menjadi unit motor. Selain itu, penulis juga melakukan pengamatan terhadap kinerja manpower dalam melakukan pekerjaannya di tiap stasiun kerja apakah gerakannya efektif dan efisien sehingga tepat waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya. 3.2.2 Identifikasi Permasalahan Setelah melakukan pengamatan secara langsung di lantai produksi Assembly unit line B PT. X, penulis dapat menemukan masalah yang terjadi. Karena Assembly line B yang masih baru berjalan, terlihat adanya gerakan kerja yang kurang efisien sehingga waktu siklus pekerjaan tiap stasiun menjadi besar. Banyak gerakan kerja yang tidak efektif karena kedua tangan yang bekerja tidak seimbang antar elemen kerja sehingga banyak aktivitas gerakan tangan yang menganggur. Namun, karena luasnya ruang ringkup
29 permasalahan, maka penulis melakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini. 3.2.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh penulis yaitu meningkatkan efisiensi gerakan kerja operator melalui perbaikan gerakan kerja yang kurang efisien dengan MTM sehingga dapat mengurangi waktu siklus pekerjaan dan meningkatkan efisiensi Assembly line B melalui penerapan keseimbangan beban kerja dengan metode RPW. 3.2.4 Studi Pustaka Studi pustaka dilakukan oleh penulis untuk mendapatkan landasan teori yang tepat tentang definisi, konsep, metode yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dirumuskan oleh penulis. Teori-teori yang digunakan adalah definisi ergonomi, pengukuran kerja langsung dengan metode jam henti atau stopwatch time study untuk mendapatkan waktu siklus dan waktu baku tiap stasiun kerja, studi gerakan dengan metode yang digunakan yaitu MTM serta teori tentang metode line balancing yaitu metode RPW melalui buku teks, jurnal dan artikel. 3.2.5 Pengumpulan Data Data-data yang diperoleh penulis terbagi menjadi dua yaitu: data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data hasil pengamatan dan pengukuran langsung di lapangan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari perusahaan khususnya bagian produksi. Berikut ini
30 adalah tabel hasil pengumpulan data primer dan sekunder yang diperoleh oleh penulis: Tabel 3.1 Data Primer dan Data Sekunder Data
Sumber
Primer
Wawancara
Hasil
Alat
a. Informasi
tentang
proses Pensil atau pulpen
produksi keseluruhan di PT. Lembar kertas X b. Informasi tentang alur proses dan
elemen-elemen
kerja
Assembly unit line B di tiap stasiun kerja c. Informasi tentang komponen sepeda motor Pengukuran Langsung
a. Waktu siklus pekerjaan di Stopwatch tiap stasiun kerja Assembly Pensil atau pulpen unit line B
Lembar pengamatan
Perekaman
a. Gerakan-gerakan kerja tiap Video Camera elemen kerja di tiap stasiun kerja asembling unit line B
Sekunder Data Produksi
a. Data profil perusahaan b. Data
struktur
-
organisasi,
jumlah tenaga kerja, jam kerja c. Data
produksi
Assembly unit
harian
31 3.2.6 Pengolahan Data 1 Melalui data-data yang diperoleh dari pengamatan dan wawancara langsung mengenai alur proses produksi Assembly unit line B, maka penulis membuat precedence diagram yang menggambarkan keseluruhan alur proses dari elemen-elemen kerja dari awal input, proses hingga output menjadi unit motor. 3.2.7 Pengolahan Data 2 Penulis melakukan pengukuran langsung dengan metode stopwatch time study seperti menghitung waktu siklus tiap stasiun kerja Assembly line B dengan menggunakan stopwatch. Kemudian hasil data-data waktu siklus tersebut dihitung waktu normalnya dengan melihat performa (performance rating) tiap manpower dengan metode Westing house dilihat dari kemampuan (skill), kondisi (condition), Usaha (Effort) dan konsistensi (consistency). Kemudian dihitung waktu bakunya dengan menggunakan kelonggaran (allowance) dari tabel ILO Allowance. Setelah menghitung waktu baku, dilakukan perhitungan efisiensi Assembly line B actual sehingga dapat perbandingan dengan efisiensi setelah metode MTM dan RPW melalui persentase peningkatannya. 3.2.8 Pengolahan Data 3 Pengolahan data 2 merupakan pengolahan data-data hasil rekaman gerakan kerja manpower menggunakan camera video sehingga didapatkan waktu penyelesaian elemen kerja di tiap stasiun kerja Assembly line B. Metode yang digunakan untuk menguraikan elemen-elemen kerja tersebut adalah Methods-time Measurement (MTM) dan dipetakan ke dalam tabel
32 “Peta Tangan Kiri Tangan Kanan” . Metode ini digunakan untuk mengurangi gerakan menganggur sehingga waktu siklus pekerjaan menjadi lebih singkat. 3.2.9 Perancangan Line Balancing Setelah mendapatkan hasil waktu siklus yang baru dan lebih singkat menggunakan MTM, penulis melakukan penyeimbangan beban kerja Assembly unit line B dengan metode RPW untuk keseimbangan lini produksi sehingga dapat mengurangi stasiun kerja dan meningkatkan efisiensi Assembly line B. 3.2.10 Analisis dan Bahasan Penulis melakukan analisis data dari hasil pengolahan data dan peningkatan efisiensi gerakan kerja dengan MTM dan hasil peningkatan efisiensi dari keseimbangan lini produksi dengan metode RPW. 3.2.11 Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisa yang didapat, penulis dapat menarik kesimpulan yang dapat menyelesaikan permasalahan berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis. Dari hasil kesimpulan tersebut, diharapkan dapat memberi solusi terbaik dan saran yang positif dan membangun untuk kemajuan perusahaan.