BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif
dengan sumber data sekunder berupa data time series yaitu laporan keuangan Bank Danamon dalam kurun waktu tertentu. Tanggal laporan keuangan yang digunakan sebagai tolak ukur adalah laporan keuangan per 31 desember. Laporan keuangan diambil dari laporan keuangan bulanan bank yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia dan laporan keuangan yang diunduh dari website resmi tiap-tiap bank. Adapun beberapa data tambahan diambil dan/atau diolah dari publikasi Bank Indonesia dalam Statistik Perbankan Indonesia (SPI), Laporan Pengawasan Perbankan (LPP), dan Booklet Bank Indonesia.
3.2
Penentuan Sampel Populasi menurut Sugiyono (2008) adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar sebagai Bank Umum Konvensional pada Direktori Perbankan Indonesia periode 2010-2012 atau 109 Bank. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yaitu memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada informasi yang tersedia atau dengan kata lain, didasarkan pada pada alasan dan kriteria yang jelas. Penelitian ini mengambil Bank Danamon sebagai satu-satunya sampel yang digunakan. Hal ini didasari pada: 39
1. Bank Danamon bukanlah bank milik pemerintah baik pusat maupun daerah, sehingga penyaluran kredit UMKMnya tidak didasarkan pada kepentingan pemerintah. 2. Bank Danamon telah meluncurkan program khusus untuk melanyani UMKM di tahun 2004 sehingga periode waktu yang digunakan dalam penelitian dapat lebih valid untuk menilai dampak kredit UMKM terhadap kinerja bank. 3. Dinilai dari total asetnya, Bank Danamon menguasai 3,48% dari total aset 109 Bank Umum Indonesia atau sekitar Rp127,128 Triliyun di tahun 2012 (Statistik Perbankan Indonesia, 2012). Hal ini sekaligus menempatkan Bank Danamon di peringkat enam bank umum dengan total aset terbesar.
3.3
Metode Pengumpulan Data Data dikumpulkan dari laporan keuangan bank yang diperoleh dari berbagai
sumber seperti Direktori Perbankan Indonesia dan publikasi Bank Danamon. Langkah yang dilakukan adalah dengan cara mencatat seluruh data yang diperlukan dalam penelitian dari laporan neraca, laporan laba rugi, laporan kualitas aktiva produktif, serta laporan kewajiban penyediaan modal minimum masing-masing perusahaan perbankan. Kemudian data tersebut dihitung sesuai dengan formulasi yang ada sehingga diperoleh angka-angka rasio yang akan dianalisis. Metode pengumpulan data umum yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research Method). Pengumpulan data dan berita-berita dilakukan dengan membaca, mencatat dan mempelajari bukubuku, literatur, website serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Metode ini dilakukan untuk mengumpulkan data sebagai landasan teori yang akan diterapkan pada masalah dalam penulisan skripsi. 40
3.4
Variabel Operasional dan Hipotesis Variabel yang akan diukur dan digunakan dalam penelitian ini adalah 7 rasio
kinerja keuangan umum perbankan seperti yang telah diterangkan dalam Bab sebelumnya atau dapat diringkas sebagai berikut: Tabel 3.1 Ringkasan Variabel Operasional Variabel
Indikator
X1
X2
X3
X4
Skala Rasio
Rasio
Rasio
Rasio
Rasio X5
X6
Rasio
Hipotesis terbentuk dari penelitian-penelitian terdahulu yang topiknya adalah kinerja Bank dengan rasio-rasio yang sama (serupa) dengan rasio yang digunakan dalam penelitian ini. Hipotesis untuk masing-masing variabel telah dijelaskan secara terperinci dalam bab sebelumnya dan dapat diringkas sebagai berikut: 41
Tabel 3.5 Ringkasan Hipotesis Penelitian
3.5
No 1
Indikator NPL
2
LDR
Ha2 : Sig LDR < 0,05
3
NIM
Ha3 : Sig NIM < 0,05
4
BOPO
Ha4 : Sig BOPO < 0,05
5
ROA
Ha5 : Sig ROA < 0,05
6
ROE
Ha6 : Sig ROE < 0,05
Ha1
Hipotesis : Sig NPL < 0,05
Metode Analisis Data Analisis kinerja keuangan bank dimulai dengan cara menghitung rasio-rasio
keuangan yang menjadi variabel operasional. Hasil tersebut kemudian digambarkan dengan analisis statistik deskriptif dengan didukung grafik rasio keuangan pada masing-masing dimensi waktu penelitian. Pengujian hipotesis mengunakan uji Paired Sample T-Test dilakukan terhadap dua sampel dengan subjek yang sama. Uji ini populer digunakan untuk model penelitian pre-post atau sebelum-sesudah. Uji beda digunakan untuk mengevaluasi perlakuan (treatment) tertentu pada satu sampel yang sama pada dua periode pengamatan yang berbeda yaitu sebelum dan sesudah adanya treatment. Treatment tertentu pada penelitian ini adalah diluncurkannya produk Danamon Simpan Pinjam (DSP) dalam sebagai salah satu bentuk keseriusan bank ini untuk melayani nasabah UMKM.
3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif Menururt Sugiyono (2008) statistik deskriptif adalah analisis statistik yang berfungsi untuk menganalisa data yang telah diperoleh dengan cara menggambarkan 42
data yang telah terkumpul tanpa disertai maksud untuk menarik kesimpulan yang berlaku umum atas data tersebut. Analisis statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang terlihat dari jumlah sampel (N), nilai minimum, nilai maksimum, nilai mean (rata-rata), median (nilai tengah), standar deviasi, dan range (jangkauan) dari masing-masing variabel penelitian sebelum dan sesudah Bank Danamon fokus pada pasar UMKM.
3.5.2 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan adalah Uji Kolmogorov-Smirnov
dan Shapiro-Wilk dengan menggunakan taraf signifikansi
0,05. Sehingga, data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05. Atau dengan persamaan sebagai berikut: 1. Jika Asymp Sig. < 0,05 H0 ditolak, H1 diterima. Maka data tidak berdistribusi normal. 2. Jika Asymp Sig. > 0,05 H0 diterima, H1 ditolak. Maka data berdistribusi normal. Jika data tidak berdistribusi normal, maka validasi hasil statistik dengan metode parametric dapat berkurang (diragukan). Sehingga yang dapat dilakukan hanyalah melakukan uji statistik dengan metode non-parametric. Kelemahan dari metode non-parametric adalah menurunnya kualitas data dari yang tadinya skala menjadi data ordinal.
43
3.5.3 Paired Sample T-Test (Uji Beda Rata-rata Dua Sampel Berpasangan) Analisis dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig (dua arah). Tingkat signifikansi yang ditentukan adalah 5% (0,05). Adapun hipotesis yang dapat ditarik dari besaran t hitung adalah sebagai berikut: •
Ha diterima jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel
•
Ha ditolak jika -thitung ≤ ttabel ≤ thitung Nilai thitung ditentukan dengan mengunakan perhitungan pada Microsoft Excel
dengan rumus =TINV(α,df). Dimana nilai α= 0,05 dan df (degree of freedom) sebesar n-1. Atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t-hitung, dengan kriteria sebagai berikut : •
Jika Sig < 0,05 maka Ha diterima, atau dengan kata lain kredit UMKM berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan yang di uji.
•
Jika Sig > 0,05, maka penyaluran kredit UMKM tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan yang di uji atau dengan kata lain, menolah Ha untuk variabel tersebut.
3.6
PT Bank Danamon Indonesia Tbk Sejarah Danamon dimulai pada tahun 1956 ketika didirikan sebagai Bank
Kopra Indonesia. Di tahun 1976 nama tersebut kemudian diubah menjadi PT Bank Danamon Indonesia. Di tahun 1988, Danamon menjadi bank devisa dan setahun kemudian mencatatkan diri sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta. Sebagai akibat dari krisis keuangan Asia di tahun 1998, pengelolaan Danamon dialihkan di bawah pengawasan Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sebagai BTO (Bank Taken Over). Di tahun 1999, Pemerintah Indonesia
44
melalui BPPN, melakukan rekapitalisasi sebesar Rp32,2 triliun dalam bentuk obligasi pemerintah. Gambar 3.1 Profil PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Sumber: Annual Report Bank Danamon 2012 Sebagai bagian dari program restrukturisasi, Danamon menjalani 8 proses merger dengan bank-bank BTO (Bank Tiara, PT Bank Duta Tbk, PT Bank Rama Tbk, PT Bank Tamara Tbk, PT Bank Nusa Nasional Tbk, PT Bank Pos Nusantara, 45
PT Jayabank International, PT Bank Risjad Salim Internasional) dan PT Bank PDFCI. Sebagai bagian dari paket merger tersebut, Danamon menerima program rekapitalisasinya yang kedua dari Pemerintah melalui injeksi modal sebesar Rp28,9 triliun. Sejalan dengan arahnya yang baru, pada tahun 2004 Danamon meluncurkan inisiatif Danamon Simpan Pinjam-nya, yang merupakan bisnis perbankan mikro, serta melakukan diversifikasi ke bidang kredit konsumer melalui akuisisi Adira Finance, salah satu perusahaan pembiayaan otomotif terbesar di Indonesia. Inisiatif tersebut diikuti dengan perluasan usaha Danamon Simpan Pinjam dan Adira Finance, serta akuisisi bisnis kartu American Express di Indonesia di tahun 2006. Pada tahun 2011, Danamon meluncurkan layanan baru, Solusi Emas, produk pembiayaan syariah berbasis emas, yang akan memperkokoh posisi Grup Danamon sebagai salah satu pemain terdepan dalam melayani segmen mass market di Indonesia. Per Desember 2012 Danamon merupakan bank keenam terbesar di Indonesia dalam hal jumlah aset dan kelima terbesar dalam jumlah kapitalisasi pasar, dengan lebih dari 3.200 kantor cabang dan pusat pelayanan dengan jangkauan layanan dari provinsi Aceh di ujung utara pulau Sumatera hingga bagian timur dari Papua.
46