BAB 3 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR (TERTUTUP) 3.1 Aliran Pendapatan dan Syarat Keseimbangan Perekonomian tiga sektor diartikan sebagai perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah. Dalam perekonomian tiga sektor kegiatan perdagangan luar negeri (eksporimpor) masih diabaikan. Oleh karena itu perekonomian tiga sektor dinamakan perekonomian tertutup. Campur tangan pemerintah dalam perekonomian menimbulkan tiga jenis aliran baru dalam sirkulasi aliran pendapatan. Ketiga jenis aliran yang baru tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Pembayaran pajak oleh rumah tangga dan perusahaan yang menimbulkan
pendapatan
kepada
pihak
pemerintah
(sumber
pendapatan utama). 2.
Pengeluaran dari sektor pemerintah ke sektor perusahaan yang menggambarkan nilai pengeluaran pemerintah atas barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor perusahaan.
3.
Aliran pendapatan dari sektor pemerintah ke sektor rumah tangga, sebagai akibat dari pembayaran atas konsumsi faktor-faktor produksi yang dimiliki sektor rumah tangga oleh pemerintah.
23
Gaji , Upah, Sewa, Bunga, Laba Gaji dan Upah
Pajak Perusahaan
Pemerintah
Perusahaan Investasi
Pengeluaran Pemerintah
Penanaman Modal
Rumah Tangga Pajak Perseorangan
Konsumsi Rumah Tangga
Tabungan Lembaga Keuangan
Pinjaman
3.2 Pendapatan Nasional dengan Kebijakan Fiskal Dengan aktifnya pemerintah melalui kebijakan fiskal melalui pengeluran-pengeluaran pemerintah dan upaya menarik pajak dari masyarakat, maka komposisi pendapatan nasional masyarakat tersebut berubah. Pengeluaran-pengeluaran pemerintah tersebut ada yang bersifat sebagai government expenditure (G) dan ada lagi yang bersifat government transfer (Tr). Transfer diasumsikan bersifat sama untuk semua penerima. Oleh Karena itu, pendapatan nasional masyarakat jika dilihat dari segi pengeluaran Y = C + I + G + Tr Dari pendapatan nasional tersebut, maka sebagian akan digunakan untuk konsumsi (C), untuk ditabung (S) dan sebagian lainnya untuk membayar pajak Tx. Pajak lump sum berasumsikan bahwa pajak bersifat
24
tetap untuk semua pembayar pajak, sehingga pendapatan nasional dapat dirumuskan sebagai berikut Y = C + S + Tx Bila kedua rumusan tersebut dihadapkan, maka diperoleh persamaan baru yaitu : C + I + G + Tr = C + S + Tx Atau I + G + Tr = S + Tx Persamaan tersebut menunjukkan bahwa pendapatan nasional dari suatu masyarakat berada dalam keseimbangan. Meskipun investasi tidak sama dengan tabungan, asalkan I + G + Tr = S + Tx, maka pendapatan nasional akan tetap berada dalam keseimbangan. 4.1.2 Fungsi Konsumsi dan Saving dengan Adanya Tindakan Fiskal Pemerintah Dengan
adanya
tindakan
fiskal
pemerintah,
pengeluaran
masyarakat untuk konsumsi tidak lagi secara langsung ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan nasional, akan tetapi, ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan yang siap untuk dibelanjakan yaitu disposible income (Yd) Yd = Y + Tr Tx Persamaan Fungsi konsumsi dengan kebijakan fiskal adalah C
= a + MPC. Yd
C
= a + MPC (Y + Tr Tx)
Persamaan Fungsi Saving dengan kebijakan fiskal adalah S = Yd C
25
= Yd (a + MPC. Yd) = Yd a MPC. Yd = (1 – MPC) Yd a S
= (1 – MPC) (Y + Tr Tx) a
Formula Untuk Menemukan Tingkat Pendapatan Nasional Ekuilibrium Cara ke-1
: Y
=C+I+G
C
= a + MPC. Yd
Yd
= Y + Tr Tx
Y
=C+I+G
Maka : = a + MPC. Yd+ I + G = a + MPC. (Y + Tr Tx )+ I + G = a + MPC. Y + MPC .Tr MPC .Tx + I + G Y MPC. Y
= a + MPC .Tr MPC .Tx + I + G
(1 MPC) Y
= a + MPC .Tr MPC .Tx + I + G
Y
a MPC.Tr MPC.Tx I G (1 MPC )
Cara ke 2 : S + Tx = G + Tr + I Yd – C + Tx = G + Tr + I Yd – (a + cYd) + Tx = G + Tr + I (Y + Tr – Tx) – [a + c (Y + Tr – Tx)] + Tx = G + Tr + I Y + Tr – Tx – a – cY – cTr + cTx + Tx = G + Tr + I Y – cY = -Tr + Tx + a + cTr – cTx –Tx + G + Tr + I
26
(1 – c) Y = a + cTr – cTx + G + I
Y
a cTr cTx G I 1 c
LATIHAN 1. Diketahui perekonomian tiga sektor rumah tangga, perusahaan dan pemerintah sebagai berikut: Pengeluaran sektor rumah tangga
: C = 40 + 4/5 Yd
Pengeluaran sektor perusahaan
: I = 60
Pengeluaran sektor pemerintah
: G = 40
Pajak
: Tx = 10%Y
Hitunglah: a. Besarnya pendapatan (Y) keseimbangan b. Besarnya pendapatan (Y) keseimbangan yang baru, jika dalam perekonomian tersebut terdapat kenaikan pengeluaran perusahaan (I) sebesar 20 c. Apabila dalam perekono0mian tersebut diketahui besarnya pendapatan (Y) full employment adalah 600, maka bertitik tolah pada soal a, kesenjangan apa yang terjadi dalam perekonomian tersebut, Jelaskan jawaban saudara d. Kalau pemerintah ingin menghilangkan kesenjangan tersebut (soal nomor c) melalui pengeluarannya (G), maka bagaimana caranya, Jelaskan jawaban saudara 2. Diketahui fungsi konsumsi suatu negara per tahun sebagai berikut:
27
C = 0,75 Yd + 35 m rp
Tr = 40 m rp
I = 40 m rp
Tx = 20 m rp
G = 60 m rp a. Berapa pendapatan nasional equilibrium ? b. Berapa pendapatan siap konsumsi (Yd) ? c. Berapa nilai saving equilibrium ? d. Berapa nilai konsumsi equilibrium ? 3. Bila diketahui fungsi konsumsi adalah C = 0,75 Y + 20 m Rp sedang fungsi investasi adalah I = 20 + 0,05 Y m Rp per tahun. Hitunglah: a. Besarnya pendapatan nasional ekuilibrium, tabungan eq dan investasi eq b. Dengan fungsi konsumsi dan fungsi investasi yang sama diatas, hitunglah angka pengganda investasi, dan hitunglah besarnya pendapatan nasional ekuilibrium yang baru apabila nilai Io menurun dengan 10 milyar rupiah 4. Diketahui data-data suatu perekonomian secara nasional, adalah sebagai berikut: Imvestasi domestik bruto I = 40 Pengeluaran pemerintah G = 60 Konsumsi = 20 + 0,75Yd Konsumsi otonom = 160 Pajak Tx = 20 – 0.2Y Subsidi pemerintah Tr = 40 Hitunglah besarnya pendapatan nasional ekuilibrium, konsumsi ekuilibrium, dan saving equilibrium!
28
BAB 4 KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR (TERBUKA) 4.1 Keseimbangan Perekonomian Terbuka Perekonomian terbuka (perekonomian empat sektor) merupakan suatu sistem perekonomian yang melibatkan kegiatan ekspor dan impor dengan negara-negara lain di dunia. Pengeluaran aggregate dalam perekonomian terbuka ada 5 jenis pengeluaran yaitu pengeluaran konsumsi rumah tangga (Cdn), Investasi perusahaan (I), Pengeluaran pemerintah (G), Ekspor (X) dan Impor (M). Impor yang dilakukan berhubungan positif dengan pendapatan nasional. Sehingga formula pengeluaran agregat: Y = AE = Cdn + I + G + X + M0+mY Keterangan : M0
: nilai autonomus yang tidak ditentukan oleh pendapatan nasional
mY
:
nilai
ratio
antara
impor
dengan
pendapatan
nasional,
pertambahan nilai impor akibat dari pertambahan pendapatan nasional Syarat kesembangan perekonomian terbuka: 1. Penawaran agregat (AS) sama dengan pengeluaran agregat (AE) Dalam perekonomian terbuka, barang dan jasa yang diperjualbelikan di dalam negeri terdiri dari dua golongan barang, yaitu i) yang diproduksi di dalam negeri dan meliputi pendapatan nasional (Y) dan ii) yang diimpor dari luar negeri sehingga di formulasikan: AS = Y + M0+mY AE = Cdn + I + G + X + M0+mY
29
C = Cdn + M Sehingga keseimbangan pendapatan nasional bisa dicapai apabila: AS = AE Y + M0+mY = C + I + G + X Atau Y = C + I + G + (X – M0+mY) 2. Suntikan sama dengan Bocoran Dalam pendekatan suntikan bocoran untuk menentukan keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka diperlukan untuk pencapaian dalam kesamaan, yaitu pendapatan nasional (Y) yang telah dikurangi oleh pajak pendapatan perusahaan serta pendapatan nasional yang mengalir ke sektor rumah tangga dikurangi pula oleh pajak pendapatan individu. Sisa yang diperoleh merupakan pendapatan disposable (Yd). Maka formulanya: Yd = Y – Pajak Perusahaan – Pajak Individu Yd = Y – T Selanjutnya Yd tersebut dapat digunakan untuk tujuan: 1) Membeli barang buatan dalam negeri dan barang impor, C = Cdn + M, 2) ditabung yaitu sebanyak S. Sehingga dapat diformulasikan sebagai berikut: Yd = C + S Y–T=C+S Y=C+S+T Dengan demikaian, dalam perekonomian terbuka yang mencapai keseimbangan pendapatan nasional berlaku kesamaan berikut:
30
C + I + G + (X – M0+mY) = C + S + T I + G + X = S + T + M0+mY Secara grafik, keseimbangan pendapatan nasional dalam perekonomian terbuka dengan pendekatan AE-AS ditunjukkan dalam Gambar 4.1 Secara grafik, keseimbangan pendapatan nasional dalam perekenomian terbuka menurut pendekatan suntikan – bocoran ditunjukan dalam gambar 4.2 Y= AE AE = C+I+G AE = C+I+G +(X-M)
AE
E1 E0
C
X-M
M I+G
Cdn
Gambar 4.1 Pendekatan Pengeluaran Agregat – Penawaran Agregat
Y
0
Yc
(+)
Y3
Y4 S+T+M
E1 X
S+T I+G+X
M
I+G
E0
Y
Yc (-)
31
Y3
Y4
Gambar 4.2 Pendekatan Suntikan-Bocoran
LATIHAN 1. Diketahui data makro dalam suatu perekonomian sebagai: Konsumsi rumah tangga
: C = 0,8Yd + 100
Investasi swasta
: I = 40
Pengeluaran pemerintah
: G = 820
Pajak
: Tx =20+ 0,4 Y
Ekspor
: X = 65
Import
: M = 50
Berdasarkan informasi diatas, tentukan : a. Berapa pendapatan nasional keseimbangan (Yeq) b. Apabila pemerintah melipatgandakan pengeluarannya, maka berapa pendapatan nasional keseimbangan (Yeq) yang baru? c. Konsumsi ekuilibrium d. saving ekuilibrium 2.
Diketahui : Fungsi konsumsi suatu negara adalah : C
= 200 + 1,6 Yd
Investasi
= Rp 60 milyar
Pengeluaran pemerintah
= Rp 100 milyar
Transfer payment
= Rp 30 milyar
Pajak pemerintah
= Rp 80 milyar
Ditanyakan : a. Besarnya pendapatan nasional ekuilibrium b. Besarnya disposable income c. Besarnya saving ekuilibrium
32
d. Besarnya konsumsi ekuilibrium e. Tunjukkan dalam gambar 3.
Diketahui fungsi konsumsi suatu Negara sebagai berikut (dalam milyar rupiah) C = 150 + 0,5 Yd
Tr = 40
X = 120
I = 100
Tx = 80
M = 80 + 0,5 Y
G = 140 Ditanyakan : a. Pendapatan nasional ekuilibrium b. Konsumsi ekuilibrium c. Saving ekuilibrium 4.
Diketahui : Fungsi saving Investasi
= 560
Import
= 40 + 0,4 Y
Ekspor
= 200
Pengeluaran Pemerintah
= 750
Hitunglah : a. Pendapatan nasional ekuilibrium b. Konsumsi ekuilibrium c. Saving ekuilibrium d. Impor ekuilibrium
33
= -80 + 0,6 Y