BAB 3 ANALISIS KEGIATAN KERJA PADA PT.KAWAN TRITAMA
3.1
Analisis Sistem Berjalan
3.1.1
Profil Perusahaan Kawan Event adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak di bidang event
organizer. Bermula sebagai sebuah department supporting dalam sebuah perusahaan periklanan, pada 14 Februari 2007 Kawan Event resmi menjadi sebuah perseroan terbatas dengan nama PT Kawan Tritama. Diusianya yang ke 7 tahun ini, PT Kawan Tritama atau lebih dikenal Kawan Event bukanlah pemain baru di bidang event organizer, Kawan Event mulai dikenal sejak tahun 1998, dimana pada saat itu krisis ekonomi melanda negri ini. Pada saat itu kegiatan advertising dapat dikatakan mengalami penurunan yang sangat drastis karena banyak perusahaan memangkas hampir semua biaya pengeluaran dalam melakukan penghematan, sehingga pemotongan bahkan penghentian biaya advertising menjadi pilihan utama. Untuk tetap melakukan promosi agar tetap aktif banyak klien yang memilih mengalihkan biaya advertising-nya menjadi direct marketing karena dirasa lebih efektif dan memiliki imbas langsung terhadap penjualan. PT Kawan Tritama resmi didirikan pada 14 Februari 2007, keputusan untuk melepaskan diri dari perusahaan utama dirasa perlu seiring dengan meningkatnya kegiatan maupun jumlah klien yang membutuhkan jasa Kawan Event, untuk itulah dibentuk sebuah perusahaan sendiri agar dapat melayani permintaan klien dengan lebih baik. Peluang untuk mendapatkan pasar yang lebih baik terbuka dengan berdirinya sebagai PT sendiri, Kawan Event sanggup membuktikan independensinya dengan meraup klien-klien lain diluar induk perusahaan utamanya. Saat ini PT Kawan Tritama memiliki 18 orang karyawan, dengan 14 orang diantaranya memiliki gelar Sarjana dari berbagai background pendidikan. Serta seluruh karyawan Kawan Event sudah bekerja diatas 3 tahun, sehingga dinilai memiliki pengalaman di bidang event organizer. Adapun Klien saat ini seluruhnya adalah bidang otomotif, yaitu : PT. Isuzu Astra Motor Indonesia, PT. Mazda Motor Indonesia, PT. Nissan Motor Indonesia, PT. Grand Auto Dinamika, PT. Astra Honda Motor, PT. Daihatsu Indonesia, PT. 51
52 Toyota Indonesia, PT. Ford Indonesia, PT. Subaru Motor Indonesia, dan juga sebagai perusahaan pendukung otomotif diantaranya terdapat PT. Michelin Indonesia dan juga PT. Robert Bosch.. Jasa yang ditawarkan oleh Kawan Event terus berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar, selama ini Kawan Event telah menangani beragam jenis event dari mulai exhibition, product launching, media & consumer driving, grand opening showroom, seminar sampai event khusus seperti Laga Pantura. Dilihat dari jumlah klien saat ini, dapat dipastikan bahwa Kawan Event memiliki kualitas dalam pelayanan jasa, sehingga mendapatkan kepercayaan dari seluruh kliennya. Hampir seluruh klien yang ditangani Kawan Event melakukan kontrak kerja yang diperpanjang setap tahunnya, sehingga dapat dipastikan seluruh kegiatan promosi dalam 1 tahun pada perusahaan itu ditangani oleh Kawan Event. Proses kerjasama antara Kawan Event dan klien yang tidak memiliki kontrak kerja berlangsung melalui tahap pitching dengan event organizer lain. Tetapi untuk mendapatkan undangan pitching tersebut, Kawan Event butuh menyebarkan contact number kepada klien, kegiatan ini dirasa sulit sebab belum ada media yang digunakan oleh Kawan Event untuk menyalurkan Informasi kepada potensial klien tersebut.
3.1.2 Struktur organisasi
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kawan Event
53 3.1.2.1 Deskripsi Pekerjaan Director -
Sebagai penanggung jawab penuh akan segala kegiatan yang terjadi pada Kawan Event
-
Sebagai pengambil keputusan terakhir
Project Manager -
Memimpin team yang menangani klien
-
Mengevaluasi laporan
-
Pengambilan keputusan sementara
Account excecutive -
Menjembatani antara perusahaan dan klien
-
Menyiapkan proposal
-
Mencari klien baru
-
Berhubungan dengan vendor
Project officer - Bertanggung jawab akan kelangsungan event - Membuat laporan kegiatan Finance Manager -
Mengaudit keuangan
- Membayar gaji karyawan - Membuat laporan keuangan Finance Staff -
Melakukan penagihan
-
Melakukan pembayaran Rumah Tangga kantor
54 Creative officer -
Membuat ide-ide pada kegiatan event
-
Menyiapkan konsep
Creative Staff -
Memikirkan ide-ide kreatif untuk event
-
Membuat semua bentuk design, denah yang dibutuhkan
Production Officer - Memproduksi bahan-bahan yang diperlukan untuk sebuah event Production Staff -
Membantu pelaksanaan produksi
Human Resource Manager -
Mengelola sumber daya manusia pada perusahaan
Human Resource Staff -
Membantu HR Manager dalam mengatur sistem kerja SDM pada perusahaan
3.1.3
Proses kerja pada Kawan Event Proses kerja pada Kawan Event saat ini ialah dengan melakukan pendekatan
kepada klien denggan cara pengiriman company profile kepada klien-klien yang berpotensial, sehingga jika klien yang berpotensial tersebut hendak melaksanakan event perusahaan, akan mempertimbangkan dalam menggunakan jasa Kawan Event. Yang biasanya dilakukan oleh perusahaan dalam mempertimbangkan event organizer manakah yang akan diajak bekerja sama yaitu dengan proses pitching, sebab pada proses pitching ini event organizer akan mempersentasikan ide mereka untuk mengoptimalkan event yang akan diadakan. Jika Kawan Event mendapatkan undangan pitching, akan diterima oleh admin, yang akan diteruskan kepada salah satu project manager Kawan Event, lalu Project manager menghubungi creative department untuk memikirkan konsep yang akan ditawarkan pada saat pitching berlangsung. Tim kreatif akan menyusun konsep
55 tersebut dalam bentuk proposal, yang lalu akan di presentasikan kepada calon klien oleh account excecutive. Pada tahapan ini calon klien yang akan memutuskan untuk menggunakan jasa Kawan Event atau tidak. Klien yang sudah menggunakan jasa Kawan Event dan menganggap event-nya berhasil, maka diharapkan mencertitakan keberhasilan event tersebut dan juga kepuasan menggunakan jasa Kawan Event sebagai event organizer kepada kolega serta partner bisnisnya. Biasanya competitor dari klien tersebut juga akan memonitor keberhasilan event tersebut. Sehingga dengan sendirinya akan mencari tahu siapa event organizer yang mendukung kegiatan tersebut
Start
Menggunak an jasa Kawan Event
Admin
Undangan Pitching
Potential Client
YA
Perjanjian kerjasama
Creative Department
Project Manager
End
Proposal Account Excecutive
Gambar 3.2 Proses kerja pada Kawan Event
Tidak
End
56 3.1.4
Tahap Pertama – Situation analysis Tahap pertama dari penerapan strategi e-marketing
dengan kerangka
SOSTAC adalah analisis situasi terhadap lingkungan yang terdapat pada Kawan Event. Analisis situasi yang digunakan meliputi demand analysis yang dilakukan melalui pendataan di beberapa mall diJakarta, serta penyebaran kuisioner, competitor analysis, serta menganalisis faktor eksternal dan internal serta SWOT analysis pada Kawan Event agar dapat membantu penerapan strategi e-marketing.
3.1.4.1 Demand Analysis Untuk saat ini belum ada lembaga pemerintah maupun nonpemerintah yang mendata kegiatan event, oleh sebab itu untuk menganalisis besarnya kebutuhan akan sebuah event organizer maka dilihat dari lokasi pengadaan event-event dalam mempromosikan prodak atau jasa suatu perusahaan, mall menjadi salah satu pilihan utama untuk perusahaan. Berikut adalah estimasi jumlah event yang diadakan pada periode 1 tahun (2015) di beberapa mall di Jakarta;
Gambar 3.3 Estimasi Jumlah Event di beberapa Mall
57 (Sumber : Data Mall Review, Kawan Event) Untuk menganalisis kebutuhan pelanggan terhadap jasa event organizer serta dalam penerapan strategi e-marketing pada Kawan Event, maka dilakukan penyebaran kuisioner dengan metode purposive sampling. (Oppong, 2013) The application of purposive sampling entails categorizing subjects in accordance with ex ante identified criteria based on the research problem. The sample size is more of function of available resources, time constraints and objectives of a researcher’s study. Berdasarkan penjelasan diatas, dijelaskan bahwa penerapan purposive sampling memerlukan pengkategorian responden sesuai dengan kriteria yang telah diidentifikasi sebelumnya berdasarkan permasalahan penelitian. Ukuran sampel lebih kepada fungsi sumber daya(responden) yang tersedia, kendala pada waktu, serta tujuan studi dari peneliti. Sehingga pada penulisan ini, subjek responden adalah perusahaanperusahaan yang melakukan proses pemasaran untuk mempromosikan prodak atau jasa dari perusahaannya. Dari 76 kuisioner yang disebarkan, hanya 54 kuisioner yang terisi dengan benar dan dikembalikan oleh respondennya. Sisanya tidak lengkap dan atau tidak dikembalikan.
Gambar 3.4 Grafik Responden yang Memasarkan Produk atau Jasa Perusahaan
58 Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 100% responden menjawab ya dan setuju bahwa perusahaannya melakukan promosi dalam memasarkan produk atau jasa perusahaan.
Gambar 3.5 Grafik Responden yang Membutuhkan Jasa Event Organizer Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 83% reponden menggunakan jasa event organizer dalam memasarkan produk atau jasa perusahaannya, sedangkan 17% responden lainnya tidak menggunakan jasa event organizer dalam memasarkan prodak atau jasanya. Sehingga untuk 17% responden tersebut, pertanyaan berhenti sampai disini.
59 Gambar 3.6 Grafik Responden Tentang Banyaknya Kegiatan Promosi Dalam 1 Tahun Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 47% responden menjalankan lebih dari 24 kali promosi untuk memasarkan produk atau jasanya dalam 1 tahun, 29% menjalankan promosi sebanyak 13 sampai dengan 24 kali dalam setahun, seelebihnya sebesar 24% menjalankan promosi sebanyak 6 sampai dengan 12 kali dalam setahun.
Gambar 3.7 Grafik Responden Tentang Pentingnya Peran Event Organizer
Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 60% responden menyatakan bahwa peran event organizer sangat penting dalam memasarkan prodak atau jasa perusahaan, 21% responden menyatakan penting, dan 19% responden menyatakan biasa saja.
60
Gambar 3.8 Grafik Responden Tentang Jenis Event Organizer yang Dibutuhkan Dari hasil kuisioner yang terkumpul 67%responden memilih event organizer yang mencakup keduanya, yaitu konseptor dan Eksekutor, 27% responden memilih sebagai eksekutor, serta 6% responden menyatakan membutuhkan event organizer sebagai konseptor.
Gambar 3.9 Grafik Responden Tentang Kriteria Dalam Memilih Event Organizer
Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 51% responden menyatakan bahwa kriteria yang diutamakan dalam memilih event organizer ialah yang memiliki akses informasi yang mudah di dapat, 36% berpengalaman, dan 13% kriteria lainnya.
61
Gambar 3.10 Grafik Responden Tentang Refrensi yang Dibutuhkan Dalam Memilih Event Organizer
Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 44% responden menyatakan memilih event organizer melalui refrensi dari testimoni kolega atau teman dan juga dari internet, 25% dari testimoni kolega atau teman, dan lainnya 31% dari online (internet).
Gambar 3.11 Grafik Responden Tentang Kriteria Website Event Organizer yang Diharapkan
Dari hasil kuisioner yang terkumpul, 51% responden menyatakan bahwa informasi yang diharapkan dalam sebuah website event organizer adalah Trust worthy yang dimana mencakup lama berdiri perusahaan daftar klien, serta
62 pengalaman. Sedangkan 42% menyatakan Creativity yang mencakup ide-ide kreatif, dan juga SDM yang dimiliki. Lainnya berupa 7% responden menyatakan lainnya.
Gambar 3.12 Grafik Tentang Konsiderasi Responden Akan SEO
Dari hasil kuisioner yang terkumpul 93% responden menyatakan setuju bahwa dalam pencarian informasi pada internet, urutan yang berada di list teratas menjadi konsiderasi para responden dalam memilih event organizer. Dan 7% lainnya menyatakan tidak setuju.
Gambar 3.13 Grafik Responden yang Mengetahui Kawan Event
Dari hasil kuisioner yang terkumpul 73% responden menyatakan bahwa mereka tidak mengetahui tentang Kawan Event, sedangkan 27% lainnya menyatakan bahwa mereka mengetahui tentang Kawan Event.
63 Dari hasil analisis kuisioner , dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh perusahaan melakukan promosi, 83% diantaranya menyatakan bahwa event organizer sangat penting dalam memasarkan produk perusahaan. Sedangkan hanya 27% dari responden Kawan Event yang mengetahui eksistensi perusahaan, sehingga Kawan Event memiliki peluang sebesar 73%. Sedangkan hal ini dilihat sulit, sebab melihat refrensi yang mendasari perusahaan dalam memilih Event Organizer sebesar 30% brdasarkan online (internet), dan pada saat ini Kawan Event belum dapat memenuhi hal tersebut.
3.1.4.2 Competitor analysis Competitor Analysis yang digunakan adalah dengan cara melakukan perbandingan antara Kawan Event dan kompetitornya. Pada proses ini Kawan Event menganalisis dua competitor yaitu Jitu EO dan Alive Indonesia.
Berikut contoh kompetitornya: 1.
PT. Kalyanamitra Adhara Mahardhika (Alive Indonesia) Perusahaan lokal yang bergerak di bidang event organizer yang telah berdiri sejak tahun 2007, Djarum Black adalah klien pertama mereka. Seiring waktu, pada tahun 2008 Beyond Media masuk sebagai investor utama sekaligus memecahkan masalah utama pada saat itu, yaitu finansial. Pertumbuhan karyawan yang semula hanya berjumlah 3 orang menjadi 27 orang dalam waktu 2tahun. Pada tahun 2009, alive Indonesia mengantarkan klien pertamanya yaitu Djarum Black meraih penghargaan New Wave Marketing Award yang diselenggarakan oleh majalah Markplus Inc. Alive Indonesia memiliki website yang memiliki tampiln yang kreatif, serta terdapat daftar klien yang banyak dari segala bidang perusahaan, serta foto-foto event yang telah diselenggarakannya. Namun kurang up to date. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai berikut : •
Kelebihan
64 -
Terpercaya sejak tahun 2007
-
Mendapatkan support biaya dari perusahaan asing
-
Tidak hanya menangani satu bidang perusahaan tertentu
-
Ide yang kreatif dalam pemasaran, terbukti dalam menghantarkan kliennya mendapatkan penghargaan
-
Mudah dalam pencarian informasi tentang perusahaan ini
-
Memiliki website yang tampilannya menarik dan memberikan First impression yang terlihat creative saat membuka website
-
Mencantumkan foto hasil kerja event-event yang telah ditangani pada website
•
Kekurangan -
Hasil kerja event-event yang ditangani tidak up to date, beberapa tidak dicantumkan tanggal pasti
-
Tidak ada testimoni dari klien akan tingkat kepuasan dari event-event yang telah dijalankan.
2. PT.Jitu Parama Mitra (Jitu EO) Perusahaan event organizer lokal yang beralamatkan di Jl.Bintaro Raya kav G no.2a berdiri sejak 2 tahun lalu, event organizer Jitu didirikan oleh Djoni Kusbianto dan Keliek GBI,yang dimana keduanya telah berkecimpung dibidang event organizer lebih dari 10 tahun. Mereka mememulai kegiatannya dengan menangani ATPM terkemuka yaitu PT. Krama Yuda Tiga Berlian Motor (Mitsubishi), yang sampai saat ini masih mempercayakan seluruh kegiatan promosinya
kepada
perusahaan
event
organizer
ini.
Hanya
65 beranggotakan 6 orang pekerja, Jitu Event Organizer menjalankan kegiatan bisnisnya. Dari hasil wawancara1 diketahui sampai saat ini klien yang ditangani yaitu sekitar perusahaan otomotif, yaitu PT. General Motor (Chevrolet), PT. Volvo Trucks Indonesia (Volvo), serta PT. Puninar Jaya. Sebagai perusahaan pemula dan dapat mempertahankan klien besar seperti beberapa ATPM besar diatas dianggap suatu langkah besar untuk perusahaan ini, walaupun informasi yang diakses cendrung sulit sebab belum adanya website. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa
perusahaan
ini
memiliki
kelebihan
dan
kekurangan sebagai berikut ;
•
Kelebihan -
Pendiri perusahaan adalah orang yang berpengalaman dibidangnya
-
Dapat mempertahankan Mitsubishi sebagai kliennya dari sejak perusahaan ini berdiri
-
Jumlah
klien
dibidang
otomotif
yang
perlahan
bertambah
•
Kekurangan -
Akses informasi yang sulit didapat
-
Terbatasnya modal perusahaan
3.1.4.3 Analisis internal Kawan Event Dengan pengalaman dan portofolio pengerjaan event yang sudah ada sejak tahun 1998, Kawan Event terbentuk dan besar dikarenakan makin banyaknya
1
Wawancara dilakukan dengan Bapak Keliek GBI selaku Operational Director dan salah satu pendiri perusahaan.
66 event yang dikerjakan dan bertambahnya klien yang mempercayakan kegiatan promosinya pada Kawan Event. Dengan
sendirinya dalam proses masa
perkembangannya, Kawan Event banyak belajar dari kekurangan untuk tetap dapat mempertahankan kualitas dari hasil pekerjaan serta memenuhi kebutuhan dan permintaan klien. Tuntutan untuk mencapai kinerja kerja yang maksimal serta memuaskan dan menjadi event organizer yang memiliki nama dan pengalaman kerja dibidangnya menjadi penting untuk ditelusuri lebih lanjut dan dikembangkan. Dalam bidang jasa event organizer memang belum ada ilmu pendidikan yang mengkhususkan untuk menjadikan tenaga ahli di bidang ini, namun lebih kepada pengalaman tenaga kerja tersebut dalam menangani event. Adapun ilmu pendidikan yang paling mendekati adalah Marketing dengan pendalaman di bidang promosi, itupun hanya pengertian dan pemahaman dasar saja. Tetapi tanpa pengalaman belum dapat dikatakan sebagai ahli. Namun tentunya kualifikasi S1 terutama di bidang Marketing dapat dijadikan persyaratan tertinggi dalam mendapatkan tenaga kerja baru, untuk itu S1 menjadi persyaratan Kawan Event dalam mencari tenaga kerja baru. Pada saat ini dari total karyawan yaitu sebanyak 18 orang, 14 orang diantaranya memiliki gelar Sarjana dari berbagai latar belakang pendidikan berbeda. Pemahaman terhadap kebutuhan promosi dari bisnis klien menjadi modal dasar untuk mengembangan ide-ide promosi, disertai ide-ide kreatif untuk mengemas agar usulan promosi tersebut menjadi unik dan menarik serta pesan yang ingin disampaikan perusahaan dapat tersampaikan bagi target market produk atau jasa yang ditawarkan. Namun dalam pelaksanaannya, pengalamanlah yang bicara dalam merealisaskan konsep ide atau usulan promosi menjadi kenyataan. Dengan modal pemahaman, ide kreatif terhadap bentuk-bentuk promosi dan pengalaman dalam bidangnya lebih dari 15 tahun menjadikan Kawan Event sebagai perusahaan event organizer yang dipercaya oleh klien-klienya selama ini. Banyak sudah klien-klien yang bertahan menggunakan jasa Kawan Event untuk menangani kegiatan promosinya. Bahkan rata-rata sudah lebih dari 5 tahun klien-klien Kawan mempercayakan kegiatan promisnya. Isuzu telah menjadi klien di Kawan Event sejak 1998 sampai sekarang. Mazda mulai mempercayakan promosinya ke Kawan Event sejak 2006 sampai sekarang dan begitu juga dengan klien lainnya. Begitu berharganya pengalaman dalam menangani event pada bidang jasa event organizer ini sehingga kepercayaan dalam memilih event organizer yang
67 tepatpun sangat bergantung dari lamanya perusahaan itu berdiri, banyaknya pengalaman dalam menangani event dan tentunya keberhasilan event itu sendiri. Yang dirasa perlu dari tenaga kerja sekarang ini adalah kualitas SDM yang kreatif dalam mengembangkan ide-ide promosi disamping penambahan jumlah SDM baik dalam penanganan klien maupun penyelenggaraan sebuah event. Selain memperkuat tenaga kerja ahli dan berpengalaman dalam menangani klien, Kawan Event juga merasa perlu untuk memastikan hasil akhir yang berkualitas, maka divisi produksipun dibentuk agar semua hasil kerja dapat dimonitor langsung serta kualitas yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Kepercayaan dari vendor-vendor yang telah bekerja sama sejak prusahaan ini berdiri juga menjadi jaminan dalam mensukseskan dan menghasilkan kegiatan promosi yang berkualitas. Demikian juga dalam memenuhi kebutuhan promosi di kota-kota besar lainnya selain ibukota Jakarta, Kawan Event merasa perlu untuk menguasai dan memperkuat team-nya sampai di luar kota Jakarta, beberapa kota dimana sudah dijadikan basis perwakilan antara lain : Bandung, Bali, Surabaya, Medan dan Makasar. Tentunya perwakilan di kota-kota besar tersebut memberikan nilai tambah serta keuntungan bagi klien dalam berpromosi, baik menjadikan murahnya tenaga kerja lokal dibandingkan harus memberangkatkan tenaga kerja dari ibukota, penguasaan kota diperlukan untuk area promosi, perijinan yang akan lebih mudah dengan adanya perwakilan. Pengalaman yang banyakpun tidak menjadikan Kawan Event menjadi event organizer yang terbaik dan terpilih, karena Kawan Event sampai saat ini belum memiliki bentuk komunikasi yang memadai untuk memasarkan jasanya bagi klienklien lainnya. Minimnya tools yang dimiliki Kawan Event dalam mempromosikan jasanya tentunya menjadi hambatan dalam mengembangkan bisnis dan menambah klien. Selama ini proses pemasaran Kawan Event hanya dalam bentuk hardcopy company profile dan word of mouth dari pihak klien maupun vendor. Diantara keunggulan yang dimiliki oleh Kawan Event tentunya juga banyak kekurangan yang terjadi dalam perjalanannya karir perusahaannya, untuk itu perlu kiranya memahami dan menelaah lebih jauh apa yang menjadi kekurangan dan kekuatan dari Kawan Event, yang diantaranya adalah ; •
Kekuatan
68 -
Hampir seluruh klien yang ditangani, mempercayakan jasa promosi kepada Kawan Event lebih dari 5 tahun.
-
Memiliki SDM yang berkualitas
-
Memilliki divisi produksi sendiri sehingga dapat menjamin kualitas
-
Memberikan hasil event yang memuaskan
-
Memiliki jaringan di beberapa kota besar di Indonesia
-
Sudah mendapatkan kepercayaan dari vendor-vendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event.
• Kekurangan -
Bentuk pemasaran yang masih secara tradisional (word of mouth)
-
Kurangnya jumlah SDM
-
Belum
memiliki
website,
sehingga
informasi
tentang
perusahaan sulit untuk di akses. -
Kurang beragamnya jenis bisnis chanel yang ditangani.
-
Belum ada standarisasi kualitas kerjaan yang dijadikan SOP.
3.1.4.4 Analisis External Perusahaan Persaingan yang ketat dalam memasarkan produk mewajibkan klien tidak hanya melakukan kegiatan komunikasi produk atau jasanya namun wajib disertai promosi dimana melibatkatkan langsung target pasarnya, direct marketing, disini jasa event organizer sangat dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Konsumen yang makin jeli terhadap produk atau jasa yang dibutuhkan melihat dan menilai dari keaktifan sebuah produk atau jasa dalam melakukan promosi. Kegiatan 360 degree marketing melibatkan hampir semua lini kegiatan dalam menunjang pemasaran : komunikasi, public relation, brand activation dan digital communication menjadi syarat mutlak bagi klien untuk dapat memenangkan persaingan.
69 Peluangpun tidak hanya didapat dari klien lokal saja, dengan adanya peraturan pemerintah berdasarkan AEC tahun 2015, yang berazaskan global market, maka peluang untuk mendapatkan klien-klien internasionalpun menjadi mungkin dengan kemudahan bagi klien internasional untuk memasarkan produknya di Indonesia. Perkembangan dunia promosi dan komunikasipun wajib dimonitor dengan ketat oleh Kawan Event untuk tetap dapat mempertahankan posisinya dan mampu bersaing dengan pesaingnya baik lokal mapun internasional. Era digital yang melanda dunia pada 10 tahun terakhir mempengaruhi pola pemasaran baik komunikasi maupun promosi, kegiatan digital yang banyak melibatkan komunitas inipun menjadi ancaman bagi Kawan Event apabila tidak melakukan pembenahan diri dan mempersiapkan perusahaan ini untuk berkecimpung di bidang digital. Pola promosi dan komunikasi bidang digital yang dapat dikatakan berbeda, wajib dipelajari karena hal tersebut juga menjadi trend bagi pola hidup konsumen, target market di era digital ini. Digitalpun menjadi faktor penting bagi konsumen dalam mendapatkan informasi dan juga kegiatan interaksi produk terhadap konsumennya. Ancaman lain bagi Kawan Event atau event organizer national lainnya adalah kemungkinan masuknya event organizer berskala internasional ke Indonesia, ini menjadi nyata dengan peraturan pemerintah yang memungkinan jenis bisnis ini dimiliki 100% oleh pihak asing. Dengan sendirinya kompetisipun akan berkembang dan kualitas persainganpun meningkat dimana standarisasi Internasional menjadi wajib dalam hal ini. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kawan Event memiliki peluang dan ancaman sebagai berikut ; • Peluang -
Banyaknya kegiatan kegiatan perusahaan yang membutuhkan jasa event organizer
-
Penerapan strategi 360 degree marketing, maka sebuah program promosi membutuhkan adanya Event Organizer
-
Diberlakukannya AEC tahun 2015 sehingga banyaknya perusahaan asing yang akan masuk ke Indonesia yang berarti peluang bagi Kawan Event dalam menangani event-nya.
70 • Ancaman -
Beralihnya trend pada dewasa ini yaitu creative digital marketing yang memberikan alternatif lain pada perusahaan dalam mempromosikan prodaknya.
-
Masuknya Event Organizer asing saat diberlakukannya AEC pada tahun 2015
-
Peraturan
pemerintah
untuk
melakukan
pembatasan
kepemilikan kendaraan bermotor yang akan berdampak pada industry otomotif di Indonesia.
3.2 Analisis data 3.2.1 Tahap Input Tahap ini dilakukan untuk mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan sehingga dapat diketahui seperti apa kondisi yang sedang dihadapi oleh PT Kawan Tritama pada saat ini. Untuk dapat mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal perusahaan maka penulis melakukan wawancara langsung dengan perusahaan. Data dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak terkait dalam perusahaan.
3.2.1.1 Matriks Internal Factors Evaluation ( IFE) 1. Faktor Kekuatan PT Kawan Tritama Tabel 3.1 Faktor Kekuatan PT Kawan Tritama No
Faktor Kekuatan PT Kawan Tritama
1
Jumlah Klien tetap yang tinggi
2
SDM kreatif dan inovatif.
3
Melakukan proses produksi sendiri
71 4
Memberikan hasil event yang memuaskan
5
Memiliki jaringan di kota-kota besar di Indonesia
6
Sudah mendapatkan kepercayaan dari vendor-vendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event. Sumber: Hasil Wawancara dengan PT Kawan Tritama
Keterangan tabel faktor kekuatan PT Kawan Tritama: 1) Jumlah Klien cukup tinggi PT Kawan Tritama memiliki pengalaman dan portofolio pengerjaan event sejak tahun 1998 sehingga mempunyai klien tetap dan bertambahnya klien baru yang memberikan kepercayaan eventnya kepada perusahaan. 2) Sumber Daya Manusia kreatif dan Inovatif PT
Kawan
Tritama
memiliki
sumber
daya
manusia
yang
berpengalaman dan ahli dalam event-event sehingga ide-ide promosi yang dihasilkan berkualitas sesuai target dengan yang diinginkan klien.
3) Melakukan Proses produksi sendiri PT Kawan Tritama melakukan pekerjaan produksi sendiri proses produksi dalam perusahaan menjadi lebih efisien dan efektif. 4) Memberikan hasil Event yang memuaskan PT Kawan Tritama dengan pengalaman 15 tahun sebagai perusahaan event organizer selalu merealisasikan konsep ide atau usulan promosi yang diminta oleh klien menjadi kenyataan. 5) Memiliki Jaringan di kota-kota besar Indonesia Karena banyaknya pemain dalam industri ini, maka banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menarik minat klien salah satunya adalah dengan , sehingga PT Kawan Tritama memiliki jaringan di kota-kota besar Indonesia. 6) Sudah mendapatkan kepercayaan dari vendor-vendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event.
72 Kepercayaan dari vendor-vendor yang telah bekerja sama sejak perusahaan ini berdiri menjadi jaminan dalam mensukseskan dan menghasilkan kegiatan promosi yang berkualitas.
2. Faktor Kelemahan PT Kawan Tritama Tabel 3.2 Faktor Kelemahan PT Kawan Tritama No
Faktor Kelemahan PT Kawan Tritama
1
Bentuk pemasaran secara tradisional (Word of mouth)
2
Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia
3
Sulitnya dalam penyebaran informasi
4
Kurang beragam bisnis chanel yang ditangani
5
Belum adanya standarisasi kualitas kerja yang dijadikan SOP Sumber: Hasil Wawancara dengan PT
Kawan Tritama
Keterangan tabel faktor kelemahan PT Kawan Tritama: 1. Bentuk pemasaran secara tradisional (Word of mouth). Minimnya
tools
mempromosikan
yang jasanya
dimiliki
PT
sehingga
Kawan
menjadi
Tritama
dalam
hambatan
dalam
pengembangan bisnis dan menambah klien yang selama ini hanya dilakukan dalam bentuk hardcopy Company profil dan World of mouth. 2. Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia Pada saat ini perusahaan hanya mempunyai 18 orang karyawan diataranya 14 orang sarjana dari berbagai latar belakang pendidikan berbeda dan 4 orang berpendidikan SMA yang sederajat. Kurangnya jumlah sumber daya manusia jika suatu event dikerjakan berbarengan dalam satu kota maka perusahaan harus mencari tenaga kerja tambahan dan ini selalu menjadi masalah. 3. Sulitnya dalam penyebaran informasi PT Kawan Tritama saat ini melakukan penyebaran informasi promosi kepada klien dengan cara hardcopy Company profil dan World of mouth sehingga saat ini perusahaan ingin merancang sebuah website. 4. Kurang beragam bisnis chanel yang ditangani Karena kurang informasi yang diberikan kepada klien dan vendor sehingga ragam chanel bisnis yang saat ini dilakukan kurang dapat
73 terinformasikan kepada klien. Sehingga seluruh klien yang ditangani hanya bidang otomotif saja. 5. Belum adanya standarisasi kualitas kerja yang dijadikan SOP Karena pekerjaan berdasarkan permintaan klien yang beragam serta ideide kreatif dan inovatif yang selalu cepat berubah yang di dukung oleh teknologi
canggih
sehingga
perusahaan
sulit
membuat
standar
operasional kerja.
Berdasarkan identifikasi variabel-variabel internal perusahaan dari PT Kawan Tritama
yang telah diuraikan, maka matriks Internal Factor
Evaluation atau IFE dapat dibuat dengan cara memberikan bobot dan peringkat, pemberian bobot didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan dan pemberian peringkat didasarkan pada kemampuan perusahaan tersebut.
Tabel 3.3Hasil Matriks Internal Factors Evaluation (IFE) No
Faktor-Faktor Internal
Bobot
Peringkat
Score
yang
0.143
3
0.429
Sumber Daya Manusia kreatif
0.107
4
0.429
0.107
3
0.321
0.107
3
0.321
0.107
4
0.429
Kekuatan 1
Jumlah
Klien
tetap
tinggi 2
dan inovatif. 3
Melakukan proses produksi sendiri
4
Memberikan hasil event yang memuaskan
5
Memiliki jaringan di kotakota besar di Indonesia
6
Sudah kepercayaan
mendapatkan dari
vendor-
0,143
0,571
74 vendor
ternama
dalam
melengkapi kebutuhan sebuah event.
No
Faktor-Faktor Internal
Bobot
Peringkat
Score
0.036
1
0.036
0.071
2
0.143
0.071
2
0.143
0.036
2
0.071
0.071
2
0.143
Kelemahan 1.
Bentuk
pemasaran
secara
tradisional (Word of mouth) 2.
Kurangnya jumlah Sumber Daya Manusia
3
Sulitnya dalam penyebaran informasi
4
Kurang beragam bisnis chanel yang ditangani.
5
Belum
adanya standarisasi
kualitas kerja yang dijadikan SOP. Total
1.00
3.036
Sumber: Pengolahan Data, 2014
Keterangan: Nilai total skor IFE biasanya berkisar antara 1 sampai 4 dimana nilai IFE yang berada dibawah 2.5 mengindikasikan bahwa posisi kekuatan internal perusahaan yang lemah sedangkan nilai IFE yang berada diatas 2.5 mengindikasikan bahwa posisi kekuatan internal perusahaan yang kuat. Dari hasil pengolahan data diperoleh jumlah nilai skor untuk PT Kawan Tritama adalah sebesar 3.036. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi internal yang cukup kuat, karena nilai yang diperolehnya di atas nilai rata-rata, yakni 2.50 dan nilai ini juga menunjukkan bahwa perusahaan ini sudah mampu memanfaatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan.
75
3.2.1.2 Matriks External Factors Evaluation (EFE)
1. Faktor Peluang PT Kawan Tritama Tabel 3.4 Faktor Peluang PT Kawan Tritama No
Faktor Peluang PT Kawan Tritama
1
Pengembangan Website e-Marketing
2
Banyaknya Sumber Daya Manusia Berkualitas
yang layak
dipekerjakan 3
Banyaknya jumlah event yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan
4
Penerapan strategi 360 degree marketing pada perusahaanperusahaan saat ini.
5
Pemberlakuan AEC tahun 2015. Sumber: Hasil wawancara dengan PT Kawan Tritama
Keterangan tabel faktor peluang PT Kawan Tritama 1. Pengembangan Website e-Marketing Dengan adanya website e-marketing ini perusahaan mempunyai peluang membuka chanel bisnis baru, dengan memberikan informasi – informasi terbaru misal testomoni event, foto-foto hasil kerja event yang terbaik. 2. Banyaknya Sumber Daya Manusia berkualitas yang layak di pekerjakan. Saat ini. Banyak sumber daya manusia yang berkualitas akan mendorong ide-ide kreatif yang akhirnya dapat memenang dalam persaingan saat ini sangat kompetitif. 3. Banyaknya jumlah event yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan. Banyaknya jumlah event yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan membuka peluang besar bagi perusahaan event organizer dalam membantu memperkenalkan produk mereka melalui promosi-promosi yang ter update
76 4. Penerapan Strategi 360 degree marketing pada perusahaan- perusahaan saat ini. Dalam penerapan strategi 360 dgree marketing perusahaan melibat semua lini dalam menunjang pemasaran komunikasi sebagai syarat mutlak bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan baik lokal maupun International. 5. Pemberlakuan AEC tahun 2015. Dengan pemberlakuan AEC 2015 perusahaan mempunyai peluang pasar yang besar baik lokal maupun Internasional karena pasar global mulai dibuka terhadap berbagai produk unggulan. 2. Faktor Ancaman PT Kawan Tritama Tabel 3.5 Faktor Ancaman PT Kawan Tritama No
Faktor Ancaman PT Kawan Tritama
1
Beralih tren menjadi digital marketing.
2
Masuknya Event Organizer asing.
3
Peraturan Pemerintah untuk membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor yang akan mempengaruhi industri otomotif di Indonesia. Sumber: Hasil wawancara dengan PT Kawan Tritama
Keterangan tabel faktor ancaman PT Kawan Tritama: 1. Beralih trend menjadi digital marketing Dengan beralih tren marketing dari tradisional marketing ke digital marketing merupakan ancaman bagi perusahaan, untuk itu perusahaan ini merancang website agar tidak tertinggal dengan pesaingnya. 2. Masuk Event Organizer asing. Dengan masuknya event organizer asing secara tidak langsung akan mengacam perusahaan-perusahaan tidak mempunyai modal besar, apalagi akan dimulai AEC 2015. 3. Peraturan Pemerintah untuk membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor yang akan mempengaruhi industri otomotif di Indonesia. Dengan dikeluarkan Peraturan Pemerintah dalam membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor akan mempengaruhi jumlah kendaraan terutama di kota-kota padat di Indonesia akibat akan mempengaruhi event-event
77 otomotif sedangkan pertumbuhan perusahan event organizer semakin bertambah. Berdasarkan identifikasi variabel-variabel external perusahaan dari PT Kawan Tritama yang telah diuraikan, maka matriks External Factors Evaluation atau EFE dapat dibuat dengan cara memberikan bobot dan peringkat, pemberian bobot didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan dan pemberian peringkat didasarkan pada kemampuan perusahaan tersebut.
Tabel 3.6 Hasil Matriks External Factors Evaluation (EFE) No
Faktor-Faktor External
Bobot
Peringkat
Score
0.174
4
0.696
0.130
4
0.522
0.174
3
0.522
Peluang 1
Pengembangan Website eMarketing
2
Banyaknya
Sumber
Daya
Manusia Berkualitas yang layak dipekerjakan 3
Banyaknya
jumlah
event
yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan.
78
4
Penerapan degree
strategi marketing
360 pada
0.130
4
0.522
0.130
3
0.391
Bobot
Peringkat
Score
0.087
2
0.174
0.087
2
0.174
0.087
2
0.174
perusahaan-perusahaan saat ini. 5
No
Pemberlakuan AEC tahun 2015.
Faktor-Faktor External
Ancaman 1
Beralih tren menjadi digital marketing.
2
Masuknya Event Organizer asing.
3
Peraturan Pemerintah untuk membatasi kendaraan
pertumbuhan bermotor
yang
akan mempengaruhi industri otomotif di Indonesia Total
1.00
3.174
Sumber: Pengolahan Data, 2014 Keterangan: Nilai total skor EFE biasanya berkisar antara 1 sampai 4 dimana nilai EFE yang berada dibawah 2.5 mengindikasikan bahwa posisi kekuatan eksternal perusahaan yang lemah sedangkan nilai EFE yang berada diatas 2.5 mengindikasikan bahwa posisi kekuatan eksternal perusahaan yang kuat. Dari hasil pengolahan data diperoleh jumlah nilai skor untuk PT Kawan Tritama adalah sebesar 3.174. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan memiliki posisi eksternal yang cukup kuat, karena nilai yang diperolehnya di atas nilai rata-rata, yakni 2.50 dan nilai ini juga menunjukkan bahwa perusahaan ini sudah mampu memanfaatkan peluang dan mengurangi ancaman.
79 3.2.1.3 Competitive Profile Matrix (CPM) Competitive Profile Matrix digunakan untuk mengidentifikasi para pesaing utama perusahaan mengenai kekuatan dan kelemahan utama mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis perusahaan.
Tabel 3.7 Tabel Competitive Profile Matrix Faktor penentu
Bobot
keberhasilan
PT Kawan
PT
PT.Jitu
Tritama
Kaynamitra
Parama Mitra
Adhara
(JITU EO)
Mahardika (Alive Indonesia) Pering
Nilai
kat 1.
Kualitas
Pering
Nilai
kat
Pering
Nilai
kat
0,143
4
0,571
4
0,571
3
0,429
0,095
2
0,190
4
0,381
2
0,190
Kualitas
0,190
4
0,762
3
0,571
3
0,571
Memiliki
0,143
4
0,571
3
0,429
3
0,429
0,190
3
0,571
3
0,571
3
0,571
Sumber Daya Manusia 2. Website emarketing 3. event 4.
Jaringan
di
kota-kota besar
di
Indonesia 5.Tingkat kepercayaan dari vendorvendor ternama.
80 6.
Bisnis
0,095
2
0,190
3
0,286
2
0,190
7. Kapasitas
0,143
4
0,571
4
0,571
2
0,286
chanel
Modal Jumlah
1.00
3.429
3.381
2.667
Sumber : Pengolahan data, 2014
Dari Tabel Matriks CPM di atas, dapat diketahui bahwa PT Kawan Tritama memiliki dua pesaing utama dalam industri event organizer, yaitu PT.Kaynamitra Adhara Mahardika (Alive Indonesia) dan PT.Jitu Parama Mitra (JITU EO). Nilai yang telah dibobot untuk PT Kawan Tritama adalah 3.429, PT Kaynamitra Adhara Mahardika (Alive Indonesia)3.381 dan PT.Jitu Parama Mitra (JITU EO). 2.667. Hal ini menunjukkan bahwa PT Kawan Tritama bila dibandingkan dengan pesaingnya sudah sangat kuat. PT Kawan Tritama sudah mampu bersaing dengan kedua perusahaan yang sejenis. Untuk itu diharapkan agar perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja perusahaannya.
3.2.2 Tahap Pencocokkan Tahap ini dilakukan untuk mencocokkan kekuatan dan kelemahan internal dengan Peluang dan ancaman eksternal. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui posisi perusahaan agar dapat menghasilkan strategi alternatif yang layak untuk PT.Kawan Tritama
3.2.2.1 Matriks SWOT Matriks SWOT merupakan suatu alat pencocokkan yang dapat membantu PT.Kawan Tritama dalam mengembangkan strategi bisnisnya. Matriks SWOT dilakukan dengan cara mencocokkan faktor internal dengan faktor eksternal perusahaan sehingga dapat menghasilkan startegi alternatif yang layak bagi perusahaan dalam menghadapi ancaman yang ada.
Tabel 3.8 Matriks SWOT PT.Kawan Tritama
81 Strengths – S
Weakness – W
1.
1.
Jumlah Klien tetap yang
tradisional (word of
tinggi 2.
3.
mouth)
SDM kreatif dan inovatif.
2.
.Kurangnya jumlah SDM
Melakukan proses
3.
Sulitnya dalam penyebaran informasi
produksi sendiri 4.
Memberikan hasil event
4.
yang memuaskan 5.
6.
Bentuk pemasaran secara
Memiliki jaringan di
Kurang beragam bisnis chanel yang ditangani.
5.
Belum adanya
kota-kota besar di
standarisasi kualitas kerja
Indonesia
yang dijadikan SOP.
Sudah mendapatkan kepercayaan dari vendor-vendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event
Oppurtunities – O
SO – Strategis
WO – Strategis
1.
Pengembangan
(S1.O2. O4): Meningkatkan
(W1.O2): Mempekerjakan
Website e-
jumlah klien agar event yang
SDM berkualitas
marketing
ditangani meningkat
(W1.W3.O1): Melakukan
Banyaknya SDM
(S4, O5): Meningkatkan
promosi melalui website e-
berkualitas yang
kualitas pelayanan untuk
marketing.
layak
bersaing saat AEC
dipekerjakan
diberlakukan
2.
3.
Banyaknya jumlah event yang diadakan oleh tiap-tiap perusahaan
82 4.
Penerapan strategi 360 degree marketing pada perusahaanperusahaan saat ini
5.
Pemberlakuan AEC tahun 2015
Threat – T
ST – Strategis
WT – Strategis
1.
Beralih trend
(S2.T2): Melatih
(W2.W5.T2): Menambah
menjadi digital
karyawannya(SDM) tentang
jumlah SDM yang berkualitas
marketing
digital marketing
dan menerapkan SOP agar
Masuknya Event
(S4.S5.S6.T2):
Organizer asing.
Meningkatkan kualitas
2.
3.
pelayanan, serta melebarkan
Peraturan pemerintah untuk membatasi pertumbuhan
dapat meningkatkan kualitas persaingan demi mencapai standarisasi internasional.
jaringan kerja di kota-kota
(W1.T3): Menerapkan bentuk
yang ada di Indonesia, serta
pemasaran yang lebih luas
meningkatkan kerjasama
untuk dapat mencari chanel
terhadap vendor-vendor yang baru dari jenis bisnis diluar
kendaraan
ada, demi mengungguli event otomotif.
bermotor yang
organizer asing yang masuk
akan
ke Indonesia
mempengaruhi industri otomotif di Indonesia
Sumber: Pengolahan data, 2014
a) Strategi SO (Integrasi ke Belakang) Meningkatkan jumlah klien serta meningkatkan pelayanan dalam menghadapi AEC tahun 2015 b) Strategi WO (Pengembangan Produk)
83 Memperkerjakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas agar menghasilkan kualitas event-event yang terbaik. c) Strategi ST ( Integrasi ke Belakang) Meningkatkan kualitas pelayanan, serta melebarkan jaringan kerja di kotakota yang ada di Indonesia, serta meningkatkan kerjasama terhadap vendorvendor yang ada, demi mengungguli event organizer asing yang masuk ke Indonesia d) Strategi WT (Pengembangan Produk) Menambah jumlah SDM yang berkualitas dan menerapkan SOP agar dapat meningkatkan kualitas persaingan demi mencapai standarisasi internasional. e) Strategi WT (penetrasi Pasar) Menerapkan bentuk pemasaran yang lebih luas untuk dapat mencari chanel baru dari jenis bisnis diluar otomotif.
3.2.2.2 IE Matriks (Internal External Matriks)
84
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014 Gambar 3.14 Hasil Matriks Internal-Eksternal (IE) PT Kawan Tritama
Berdasarkan hasil dari matriks EFE (External factor evaluation) dengan nilai sebesar 3,174 dan IFE (Internal factor evaluation) dengan nilai sebesar 3,036 maka dengan demikian PT.Kawan Tritama dapat diposisikan pada sel I yaitu pada divisi tumbuh dan membangun. Dimana pada divisi ini terdapat beberapa strategi alternatif yang sesuai bagi PT.Kawan Tritama antara lain: 1. Strategi Intensif a) Penetrasi Pasar Dengan melakukan aktivitas pemasaran produk dan promosi sehingga dapat menigkatkan keinginan klien untuk menggunakan produk yang ditawarkan oleh PT.Kawan Tritama b) Pengembangan Pasar Dengan membuka jaringan dan cabang perusahaan di berbagai kota yang memiliki potensi dalam bisnis utama maupun turunannya sehingga perusahaan dapat mendapatkan klien yang baru dan dapat meningkatkan pangsa pasar. c) Pengembangan Produk Dengan menyediakan varian produk
2. Strategi Integratif a) Integrasi ke Belakang Dengan proses produksi sendiri dan memasok bahan baku sendiri.
85 b) Integrasi ke Depan Dengan membuat jaringan informasi untuk membantu mempromosikan produk- produknya kepada klien dan vendor-vendor c) Integrasi Horizontal Dengan membeli perusahaan pesaing 3.2.2.3 Matriks Strategi Besar (Matrix Grand Strategy)
Pertumbuhan pasar yang cepat
Kuadran II
Kuadran I
PT Kawan Tritama Posisi kompetitif yang lemah
Posisi kompetitif yang kuat
Kuadran III
Kuadran IV
Pertumbuhan pasar yang lambat
Sumber: Pengolahan Data, 2013 Gambar 3.15 Matriks Grand Strategi PT Kawan Tritama.
Hasil Grand Strategy menandakan bahwa PT.Kawan Tritama berada pada kuadran I, yang menunjukkan perusahaan berada dalam posisi pertumbuhan pasar yang cepat dan posisi kompetitif yang kuat. Sehingga, dapat dikatakan bahwa perusahaan berada di posisi yang baik. Dan berdasarkan hasil CPM, PT.Kawan
86 Tritama memiliki total skor bobot sebesar 3.174 dengan hasil total skor bobot tersebut PT.Kawan Tritama berada di posisi pertama, sehingga dapat melaksanakan strategi-strategi yaitu, pengembangan pasar (market development), penetrasi pasar (market penetration), pengembangan produk (product development), integrasi kedepan (forward integration), integrasi ke belakang (backward integration), integrasi horizontal (horizontal integration). Strategi yang digunakan untuk tetap dapat bersaing dalam bisnis event organizer ini adalah strategi integrasi ke depan, pengembangan produk serta penetrasi pasar.
3.2.3 Tahap Keputusan Tahap keputusan dilakukan setelah melakukan tahap pemasukan dan tahap pencocokkan, dimana tahap keputusan ini memberikan masukan kepada perusahaan strategi apa yang cocok digunakan untuk melakukan persaingan. Berikut ini adalah strategi alternatif yang telah dibuat serta wawancara dengan manajer perusahaan. Tabel 3.9 Hasil strategi alternatif dari tahap pencocokan Strategi Alternatif
Tahap pencocokan
Pengembangan
Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand
Produk
Strategy
Penetrasi pasar
Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy
Integrasi ke belakang
Matriks SWOT, Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy
Sumber: Hasil analisis tahap pencocokan, 2014
3.2.3.1 Quantitative Strategy Planning Matrix (QSPM)
Tabel 3.10 Hasil Matriks QSPM PT Kawan Tritama STRATEGI-STRATEGI ALTERNATIF
40
Faktor Internal No
Kekuatan
1
Jumlah
Klien
tetap
yang
Penetrasi
Integrasi ke
Pengembang
Pasar
Belakang
an Produk
Bobot
AS
0.143
-
0.107
3
TAS
AS
TAS
-
AS
TAS
-
tinggi. 2
Sumber
Daya
Manusia kreatif
0,321
3
0,321
3
0,321
dan inovatif. 3
Melakukan proses produksi
0.107
-
-
-
sendiri 4
Memberikan hasil
event
0.107
4
0.428
3
0.321
2
0.214
4
0.428
3
0.321
3
0.321
yang memuaskan 5
Memiliki jaringan
0.107 di
kota-kota besar di Indonesia 6
Sudah
0,143
mendapatkan kepercayaan dari
vendor-
vendor ternama dalam melengkapi kebutuhan sebuah event.
No
Kelemahan
41 1
Bentuk
0.036
1
0.036
3
0.071
1
0,071
3
0.036
2
0,076
3
0.071
-
0.108
1
0.036
1
0,071
2
0,076
pemasaran secara tradisional (Word
of
mouth) 2
Kurangnya jumlah Sumber
0.071
Daya Manusia 3
Sulitnya dalam penyebaran
0,213
informasi 4
Kurang
0,108
beragam bisnis chanel
yang
ditangani 5
Belum adanya
-
-
standarisasi kualitas
kerja
yang dijadikan SOP. Total
1.00
Faktor Eksternal No
Peluang
1
Pengembangan Website
Bobot
AS
TAS
AS
TAS
AS
TAS
0.174
3
0.522
3
0.522
3
0.522
0.130
3
0.390
3
0.390
3
0.390
e-
Marketing 2
Banyaknya Sumber
Daya
Manusia Berkualitas yang
layak
42 dipekerjakan
3
Banyaknya jumlah
0.174
4
0.696
3
0.522
3
0.522
0.130
3
0.390
3
0.390
2
0.260
0.130
3
0.390
3
0.390
2
0.260
0.087
2
0.174
3
0.261
2
0.174
0.087
2
0.174
3
0.261
1
0.087
0.087
3
0.261
2
0.174
2
0.174
event
yang diadakan oleh
tiap-tiap
perusahaan 4
Penerapan strategi
360
degree marketing pada perusahaanperusahaan saat ini. 5
Pemberlakuan AEC
tahun
2015. Ancaman 1
Beralih
tren
menjadi digital marketing
2
Masuknya Event Organizer asing.
3
Peraturan Pemerintah untuk membatasi pertumbuhan kendaraan bermotor yang
43 akan mempengaruhi industri otomotif
di
Indonesia Total
1.00
4,357
4,302
3,428
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2014
Dari tabel matriks QSPM PT Kawan Tritama di atas, dapat dilihat bahwa Strategi Penetrasi Pasar memiliki total nilai daya tarik yang lebih tinggi yaitu sebesar 4.357 dibandingkan dengan strategi pengembangan produk dan integrasi ke belakang. Nilai ini menunjukkan bahwa Strategi Penetrasi Pasar lebih menarik untuk diterapkan bagi perusahaan sehingga diperlukan perancangan website. Dari hasil pengolahan data melalui matriks QSPM, dapat dilihat bahwa strategi Penetrasi Pasar lebih cocok untuk diterapkan oleh perusahaan. strategi ini dapat berjalan dengan baik apabila perusahaan lebih memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan yang merupakan faktor yang berperan sangat penting bagi keberlangsungan bisnis perusahaan. faktor-faktor tersebut adalah: 1.
Pengembangan Website e-marketing Perancangan website yang dilakukan oleh perusahaan sangat diperlukan dalam memperluas jaringan informasi kepada klien-klien tetap maupun yang baru. Disamping itu perusahaan saat ini akan mengembangkan chanel bisnis baru yang harus di informasikan kepada klien dan vendorvendor kesuluruh dunia.
2.
Penerapan strategi 360 degree marketing pada perusahaan-perusahaan saat ini. Kegiatan 360 degree marketing melibatkan hampir semua lini kegiatan pemasaran yaitu komunikasi, public relation, Band activition dan digital Communications menjadi syarat mutlak bagi perusahaan untuk memenangkan persaingan.
3.
Memiliki jaringan di kota-kota besar di Indonesia Dengan memiliki jaringan di kota-kota besar di Indonesia, perusahan lebih mudah dalam berkomunikasi dengan klien dan vendor, sehingga
44 mempermudah kegiatan-kegiatan terutama dalam menyediakan sumber daya manusia ahli dalam bidangnya. 4.
Sumber Daya Manusia kreatif dan inovatif Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor internal perusahaan yang berperan sangat penting bagi jalannya suatu usaha sehingga untuk dapat menerapkan strategi ini perlu adanya aktivitas-aktivitas yang dapat meningkatkan kinerja sumber daya manusia, aktivitas-aktivitas tersebut yaitu: a) Memberikan motivasi kerja kepada karyawan Motivasi yang diberikan dapat berupa promosi jabatan atau dapat juga berupa kompensasi sehingga semangat kerja karyawan meningkat dan kinerja pada karyawan juga dapat meningkat. b) Memberikan pelatihan kepada karyawan Memberikan pelatihan kepada karyawan sehingga karyawan dapat menambah wawasan baru dan karyawan tersebut dapat mengembangkan perusahaan dengan wawasan yang didapatnya dari pelatihan tersebut. c) Melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan secara berkala Penilaian kinerja karyawan dilakukan agar dapat mengetahui tingkat kinerja pada karyawan pada perusahaan.
3.2 Analisis E-Marketing 3.2.1
Tahap Kedua – Objectives Tahap kedua adalah menetapkan objektif yang ingin dituju. Setelah melakukan
analisa maka didapatkan objek yang harus dicapai, demi memenuhi tujuan/objektif secara efisien. Maka dalam tahapan ini di gunakan 5S sebagai pedoman. 5S sendiri terdiri dari (sell,serve,sizzle,speak,save)
5S adalah : a) Sell
45 Melalui
pengembangan
pada
sisi
e-marketing,
yaitu
pengembangan website Kawan Event ini di harapkan dapat mempermudah penyebaran informasi kepada masyarakat yang membutuhkan jasa event organizer. Sehingga dapat memberi kesempatan pada Kawan Event dalam menangani event-event yang akan diadakan. Strategi e-marketing yang akan di terapkan untuk mencapai tujuan tersebut adalah dengan memperbaharui website yang tidak berisikan konten saat ini. Informasi tentang perusahaan dan jenis pelayanan jasa, akan
dicantumkan di dalam website
Kawan Event. b.) Serve Dengan adanya website e-marketing , Kawan Event dapat memberi kemudahan untuk calon klien dalam mengetahui kualitas yang dimiliki perusahaan ini. Sebab akan dicantumkan video ataupun foto pada saat pelaksanaan event berlangsung, serta pada website ini klien yang dimiliki oleh Kawan Event diberikan hak akses berbentuk username dan password, serta dimohon untuk mengisi rating point dan juga comment dari acara tersebut. (Ilieska, 2011) Good customer satisfaction has an effect on the profitability of nearly every business.For example, when customers perceive good product/service, each will typically tell nine to ten people. Therefore, businesses that hope to prosper will realize the importance of this concept, putting together a functional and appropriate operational definition.
Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa pelanggan yang memiliki tingkat kepuasan yang tinggi memberikan dampak positif pada hampir di setiap jenis bisnis. Sebagai contoh, ketika pelanggan
46 merasa puas terhdap sebuah produk atau jasa, maka biasanya mereka akan memberitahu sembilan sampai sepuluh orang mengenai produk atau jasa tersebut. Oleh karena itu, bisnis yang mengharapkan keberhasilan akan menyadari pentingnya konsep ini, menyatukan fungsi dan definisi operasional yang tepat. Melihat hal diatas maka Kawan Event memberikan wadah kepada para klien dalam menuliskan kepuasan akan kinerja Kawan Event yang berbentuk ‘rating point and comment’, sehingga diharapkan kepuasan tersebut dapat terlihat oleh seluruh pengakses website. Hal ini diharapkan menjadi nilai tambah bagi calon Klien Jika terdapat rating point yang rendah dan komen yang bersifat negatif, maka hal ini dapat menjadi masukan untuk memperbaiki lagi kualitas Kawan Event kedepannya c.) Speak Dengan adanya website e-marketing, Kawan Event di harapkan dapat lebih berkomunikasi dengan masyarakat terutama calon pelanggan yang berpotensial. Dimana strategi e-marketing yang akan
diterapkan
untuk
mencapai
tujuan
yaitu
dengan
mempermudah komunikasi antara pihak Kawan Event kepada masyarakat dengan dicantumkan address, contact number, dan juga email address yang jelas. serta kotak message untuk meninggalkan pesan, yang akan segera di respon oleh pihak Kawan Event. Serta adanya link ke social media yang di gunakan oleh Kawan Event agar dapat lebih dekat dan menjalin hubungan yang baik dengan masyarakat .
d.) Save Setelah pengembangan website e-marketing diterapkan oleh Kawan Event. Diharapkan adanya pengurangan biaya dan waktu untuk
47 kegiatan pemasaran yang di lakukan. Hal ini dapat terjadi karena adanya website sebagai pusat informasi dalam melakukan kegiatan pemasaran, media pemasaran fisik dapat digantikan oleh media digital yang di tempatkan pada website tersebut. e.) Sizzle Dengan adanya pengembangan website e-marketing di harapkan dapat mengangkat brand online Kawan Event dengan memuat link kepada social media yang dimiliki oleh Kawan Event, seperti facebook maupun twitter
3.2.2
Tahap Ketiga – Strategy Setelah menetapkan tujuan dalam perencanaan strategi e-marketing langkah
selanjutnya adalah mendefinisikan bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Hal itu dapat dilakukan dengan melakukan target marketing strategy yang berupa segmentation, targeting, positioning dan value proposition. Keempat hal tersebut adalah kunci untuk meningkatkan pemasaran dalam meningkatkan stretegi emarketing dalam perusahaan.
3.2.2.1 Segmentation, Targeting, Positioning, dan Value Proposition Sebelum perencanaan E-Marketing a. Segmenting Berdasarkan wawancara serta observasi langsung terhadap perusahaan Kawan Event ini, sebenarnya menentukan segmentasi pasarnya berdasarkan jenis event yang akan dilaksanakan, tetapi sampai saat ini, karena proses pemasaran yang terbatas sehingga segmentasi yang terbentuk dengan sendirinya adalah bidang otomotif. Segmentasi yang seharusnya terbentuk adalah berdasarkan jenis event yang ahli ditangani oleh Kawan Event, sehingga kategori event yang terdapat dalam segmentasi event organizer adalah : launching, sampling, seminar, exhibition, dll. Namun dikarenakan pengalaman kerja dan penanganan event terbanyak adalah dari bidang otomotif maka dapat
48 dikatakan segmentasi Kawan Event adalah event- event yang diadakan oleh industri otomotif. b.
Targeting Targeting yang dilakukan oleh Kawan Event selama ini, sebelum direncanakan
penerapan
E-Marketing
yaitu
bagi
perusahaan-
perusahaan yang sudah tidak asing dengan Kawan Event. Yaitu seputar industri otomotif dan industri kaitannya. Dengan sendirinya, manakala Kawan Event memetakan segmentasi di bidang otomotif maka dengan sendirinya target yang dituju adalah klien-klien di bidang otomotif maupun kaitannya, dan pengalaman menangani event otomotif menjadi modal dasar untuk menawarkan jasa. c. Positioning Positioning sebelum direncanakan penerapan E-Marketing adalah Event Organizer yang berfokus pada bidang otomotif. Berdasarkan pengalaman kerja yang didapat dari klien-klien otomotif, Kawan Event memiliki jam terbang yang lebih tinggi dibandingkan kompetitornya terutama di bidang otomotif, hal tersebut menjadi selling point yang kuat, sehingga dengan sendirinya positioning Kawan Event adalah event organizer yang memiliki spesialisasi di bidang otomotif. d. Value Proposition Value Proposition Kawan Event adalah perusahaan event organizer spesialis otomotif yang berdiri cukup lama sehingga kualitas yang ditawarkan terjamin. Pengalaman demi pengalaman menangani eventevent otomotif menjadikan Kawan Event tidak hanya paham terhadap apa yang dibutuhkan oleh klien namun juga mengerti apa yang sebaiknya diusulkan kepada klien demi kepentingan promosinya, ini semua
dikarenakan
kesempatan
dan
pengalaman
menangani
bermacam ragam event otomotif dari berbagai macam klien yang bergerak di bidang otomotif, sehingga nilai lebih dari Kawan Event adalah event organizer ahli di bidang otomotif.
49 3.2.2.2 Segmentation, Targeting, Positioning, dan Value Proposition Setelah perencanaan E-Marketing a.
Segmentation Melalui perencanaan e-marketing pada Kawan Event maka segmentasi pasarnya diterapkan yang lebih luas yaitu berdasarkan jenis event yang akan dilaksanakan, tidak hanya terfokus pada event yang diadakan oleh industri otomotif. Segmentasi yang terlalu tajam di satu sisi memang memberikan keuntungan dalam menjalankan bisnis, Kawan Event yang mensegmentasikan diri sebagai event organizer spesialis di bidang otomotif tentunya telah merasakan benefit dari segmentasi khusus di bidang otomotif, namun disisi lain dilihat sebagai pembatasan lahan bisnis dikarenakan hanya terbatas di bidang otomotif saja, sementara bisnis lainpun mengalami perkembangan yang sangat signifikan dalam menjalankan promosinya. Untuk itu perlu kiranya Kawan Event untuk memperluas segmentasinya untuk dapat mendapatkan porsi yang lebih besar di bidang jasa event organizer dan tidak hanya khusus di bidang otomotif saja.
b.
Targeting Targeting setelah dilakukan perencanaan e-marketing menjadi lebih luas yaitu seluruh jenis perusahaan yang membutuhkan jasa event organizer dalam menjalankan kegiatan promosi perusahaan. Dengan adanya website e-marketing maka diharapakan informasi terhadap keberadaan dan kemampuan Kawan Event dapat dilihat lebih banyak pihak, terutama klien - klien yang memiliki potensial, tidak hanya dari bidang otomotif saja. Peluang ini memberikan harapan besar bagi Kawan Event untuk dapat menjaring klien-klien lain
yang
membutuhkan jasa event organizer dan tidak hanya di bidang otomotif saja.
c.
Positioning Positioning setelah direncanakan penerapan e-marketing adalah event organizer yang handal untuk segala jenis produk. Positioning Kawan
50 Event yang semula sebagai event organizer spesialis di bidang otomotif dengan sendirinya harus dirubah untuk mencapai peluang bisnis yang lebih besar. Tidak lagi membanggakan atau bahkan berkecimpung hanya di dunia otomotif saja, maka Kawan Event harus memiliki positioning sebagai event organizer yang mampu menangani segala jenis promosi produk maupun jasa, tentunya dengan mempertahankan kualitas team dan hasil kerja prima yang selama ini sudah mendapatkan kredibilitas dari klien-klien yang sudah ada. d.
Value Proposition Value Proposition Kawan Event adalah perusahaan event organizer yang berdiri telah lama sehingga kualitas yang ditawarkan terjamin dalam seluruh penanganan event yang ditawarkan.
Tujuan setelah adanya perencanaan E-Marketing pada Kawan Event adalah meningkatkan brand awareness perusahaan pada kliennya agar para calon klien melihat Kawan Event sebagai perusahaan event organizer yang memiliki ide-ide kreatif serta handal dalam penanganan acara sehingga terjamin kualitasnya. Dan juga pelayanan yang memuaskan, sehingga memiliki banyak klien yang loyal.
51