Bab 3 Analisis Data
Dalam bab ini penulis akan membahas mengenai pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada kata kerja: Doutaidoushi 「動態動 詞 」 , Jyoutaidoushi 「 状 態 動 詞 」 , Jidoushi 「 自 動 詞 」 , Tadoushi 「 他 動 詞 」 , Ishidoushi「意志動詞」dan Muishidoushi「無意志動詞」, menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia yang terdapat dalam manga Hikaru no Go jilid 6-10.
3.1 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Doutaidoushi「動態動詞」 BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada doutaidoushi「動態動詞」menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Kutipan 1: Pada saat guru Sakurano tidak bisa datang ke turnamen go. Akira dipanggil untuk menggantikannya, ia harus bermain go dengan anggota dewan kota, tetapi sebelumnya Akira sudah disarankan bahwa ia harus mengalah, karena anggota dewan kota tersebut merupakan sponsor dari pertandingan ini, dan ia memberikan kontribusi yang besar untuk acara ini. Sehingga sewaktu bermain, Akira berbicara dengan dirinya sendiri.
21
TSu: とにかくユルメテ打って差を詰めないようにしなくては ..(Hotta, 2000: 49) Tonikaku yurumete utte sa o tsumenaiyouni shinakute wa... TSa: Aku cukup main lembut, supaya perbedaannya tidak terlalu besar. (Armanda, 2005: 47)
Kata kerja ‘yurumete 「 ゆ る め て 」 ’ merupakan bentuk ‘ ~ て’ dari kata kerja ‘yurumeru「ゆるめる」’. Kata kerja ‘yurumete「ゆるめて」’ merupakan kata kerja bentuk II, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi TSa:
22
Tabel 3.1 Analisis Perubahan Kata Doutaidoushi「動態動詞」 TSu:
TSa: Bahasa Jepang 「動詞」
ゆるめて「動態動詞」
Bahasa Indonesia
(kata sifat)
Lembut (Matsuura, 1994: 1023)
固さなどの度合を弱くする (広辞苑, 1998: 2732) Bentuk dasar
Bentuk ~て
ゆるめる
ゆるめて
Lembut:
lunak dan halus; lemah; baik hati; tidak bengis (KBBI, 2002: 581)
Menurut Matsuura (1994: 1023) kata kerja ‘yurumeru「ゆるめて」’ memiliki arti 1. Melonggarkan; mengendurkan; 2. Melambatkan; memperlambat; memelankan; 3. Memperlonggar; 4. Mengendurkan. Kata kerja ‘yurumeru「ゆるめる」’ merupakan kata kerja yang merujuk pada tadoushi「他動詞」. Kata kerja ‘yurumeru「ゆるめ る」’ merujuk pada doutaidoushi 「動態動詞」karena ada aktivitas di dalamnya. Dalam konteks ini kata kerja ‘yurumeru「ゆるめる」’ merupakan ishidoushi 「意志動 詞」karena dilakukan dengan sengaja. Selain itu kata kerja ‘yurumeru「ゆるめる」’ masuk ke dalam kata kerja ‘tadoushi 「 他 動 詞 」 ’, ‘yurumeru 「 ゆ る め る 」 ’ digolongkan ke dalam ‘tadoushi 「他動詞」’ karena dalam konteks tersebut subjek 23
pelakunya (Akira) menyatakan dalam hati bahwa dia ingin melembutkan permainan igo. Yang merujuk kata kerja ‘tadoushi「他動詞」’ biasanya subjek pelaku menunjukkan perbuatan pada objeknya. Dalam korpus data ini objek yang dikenai pelaku adalah permainan igo, dimana yang menjadi subjek pelaku adalah Akira. Kata kerja ‘yurumete「ゆるめて」’ dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu ‘lembut’. Kata kerja ‘yurumete「ゆるめて」’ merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'melonggarkan; mengendurkan', diterjemahkan menjadi 'lembut' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahan, kata kerja ‘yurumete「ゆるめて」’ dalam BSu menjadi 'lembut' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 581) kata ‘lembut’ memiliki makna 1. Lunak dan halus(tidak keras); lemas (tidak kaku); lemah; 2. Tidak keras atau tidak nyaring (tentang suara, bunyi); 3. Baik hati; tidak bengis; tidak pemarah. Pada situasi ini terlihat
bahwa
penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa supaya Akira tidak secara mencolok mengalahkan anggota dewan kota dalam permainan go, ia tidak mengerahkan seluruh kemampuannya secara maksimal, sehingga ia bermain dengan lembut.Hal ini sesuai dengan kaidah kebahasaan BSa. Karena kata `lembut` dapat digunakan karena mewakili suasana percakapan yang terjadi, ketika Akira disuruh gurunya untuk bermain go tidak seperti biasanya, dengan cara mengalahkan permainan anggota dewan kota tidak terang-terangan,tapi dengan cara lemah lembut. Karena guru tahu kemampuan Akira yang mumpuni tidak sepadan dengan kemampuan anggota dewan. Bila merujuk 24
pada kata ‘lembut’ dikaitkan dengan emosi pembicara, yang menjelaskan gaya permainan Akira yang lembut sehingga penerjemah merasa dalam situasi pembicaraan tersebut lebih mengena dengan menggunakan BSa ‘lembut’.
3.2 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Jyoutaidoushi「状態動詞」 BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada jyoutaidoushi「状態動詞」menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Kutipan 2: Ketika turnamen Wakajishi akan dimulai, para peserta turnamen dan penonton berkumpul, Hikaru berasumsi bahwa para penonton adalah peserta turnamen dan akan menjadi para lawannya nanti, maka Hikaru senang. Kemudian Honda berkata kepada Hikaru. TSu: ハリきってなっ..(Hotta, 2000: 143) Harikittenaa... TSa: Senang amat sih… (Armanda, 2004: 141)
Kata kerja ‘harikitte(張り切って)’ merupakan bentuk ‘~て’ dari kata kerja
25
‘harikiru(張り切る)’. Kata ‘harikiru(張り切る)’ adalah kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi TSa:
Tabel 3.2 Analisis Perubahan Kata Jyoutaidoushi 「状態動詞」
TSu:
TSa: Bahasa Jepang 「動詞」
張り切って「状態動詞」
Bahasa Indonesia
(kata sifat)
Senang (Matsuura, 1994: 258)
意気ごむ。(広辞苑, 1998: 2190) Bentuk dasar
Bentuk ~て
張り切る
張り切って
Senang:
puas dan lega; berbahagia; suka, gembira (KBBI, 2002: 1032)
Menurut Matsuura (1994: 258) kata kerja ‘harikiru(張り切る)’ memiliki makna bersemangat. Kata kerja ‘harikiru(張り切る)’ merupakan kata kerja yang merujuk pada jyoutaidoushi 「 状 態 動 詞 」 , karena kata kerja ‘harikiru ( 張 り 切 る ) ’ merupakan kata kerja menjelaskan suatu keadaan. Kata kerja ‘harikiru(張り切る)’ merupakan jidoushi 「自動詞」karena kata ini diikuti dengan partikel ‘ga’. Dalam
26
konteks ini kata kerja ‘harikiru(張り切る)’ merujuk pada ishidoushi 「意志動詞」 karena dilakukan dengan sengaja. Kata ‘harikitte(張り切って)’ dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu ‘senang’. Kata ‘harikitte’ merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'bersemangat', diterjemahkan menjadi 'senang' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahan, kata ‘harikitte ( 張 り 切 っ て ) ’ dalam BSu menjadi 'senang' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 1032) kata 'senang' memiliki arti 1. Puas dan lega, tanpa rasa susah dan kecewa, dan sebagainya; 2. Berbahagia (tidak ada sesuatu yg menyusahkan, tidak kurang suatu apa dalam hidupnya); 3. Suka; gembira; 4. Dalam keadaan baik. Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa ketika Hikaru mengira para lawannya di pertandingan nanti adalah orang yang lemah, sehingga ia merasa senang. Pergeseran kata harikitte menjadi kata sifat `senang` dalam BSa, dikaitkan dengan kaidah kebahasaan dalam BSa, maka makna `senang` lebih tepat. Karena berasosiasi dan memiliki nuansa yang sepadan dengan kata ‘意気こむ’. Selain itu kata ‘senang’ dikaitkan dengan konteks pembicaraan itu terjadi, maka emosi pembicara yang menyatakan perasaan Hikaru pada konteks tersebut sedang senang sehingga topik pembicaraan lebih mengena dengan menggunakan BSa ‘senang’ daripada menggunakan kata ‘bersemangat’.
27
Kutipan 3: Ketika Akira mengajari Ochi mengenai cara bermain go agar dapat menghadapi Hikaru, sewaktu Ochi belajar bermain go ia memberitahu bahwa Hikaru kalah hari ini. Dengan kaget Akira menanyakan mengenai kekalahan Hikaru, kemudian Ochi menjawab. Tsa: プロ試験は長いから疲れが出たりリズムが狂ったりとかで取りこぼしもあるで しょ!! (Hotta, 2000: 33) Puro shiken wa nagaikara tsukare ga detari rizumu ga kuruttari toka de torikoboshi mo aru desho!! Tsa: Ujian pro ‘kan panjang! Kalah karena kelelahan atau kehilangan ritme permainan bukan hal yang aneh, ‘kan? (Armanda, 2005: 31 )
Kata kerja ‘torikoboshi mo aru「取りこぼしもある」’ merupakan kata kerja bentuk I, kata ‘torikoboshi「取りこぼし」’ merupakan bentuk nomina dari kata kerja ‘torikobosu「取りこぼす」’. Berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi TSa:
28
Tabel 3.3 Analisis Perubahan Kata Jyoutaidoushi 「状態動詞」
TSu:
TSa: Bahasa Jepang 「動詞」
(取りこぼしも)ある「状態動詞」
Bahasa Indonesia
(kata sifat)
kalah (Matsuura, 1994: 31; 1097)
負けるはずもない相手との試合に負ける。 (広辞苑, 1998: 1949) Bentuk dasar
kalah:
keadaan tidak menang;
(取りこぼしも)ある
merugi karena tidak menang (KBBI, 2002: 435)
Menurut Matsuura (1994: 1097) kata kerja ‘torikobosu「取りこぼす」’ memiliki makna gagal menang. Sedangkan kata kerja ‘aru「ある」’ menurut Matsuura (1994: 31) memiliki makna 1. ada; tersedia 2. mempunyai; punya. Kata kerja ‘aru「ある」’ merupakan kata kerja yang merujuk pada jyoutaidoushi 「 状 態 動 詞 」 karena menunjukkan suatu keadaan. Kata kerja ‘aru「ある」’ merupakan jidoushi 「自動 詞」karena diikuti dengan pertikel ‘ga’. Dalam konteks ini ‘aru「ある」’ merujuk pada muishidoushi 「無意志動詞」karena bukan merupakan hal yang disengaja. 29
Kata kerja ‘torikoboshi mo aru「取りこぼしもある」’ dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu ‘kalah’, kata ‘torikoboshi mo aru「取りこぼしもある」 ’ merupakan kata kerja, seharusnya diterjemahkan 'dikalahkan', diterjemahkan menjadi 'kalah' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahannya, kata kerja ‘torikoboshi mo aru「取りこぼしも ある」’ dalam BSu menjadi 'kalah' dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam percakapan bahasa Indonesia pada konteks seperti ini, kata BSa ‘kalah’ lebih alami didengar daripada menggunakan kata ‘dikalahkan’, sehingga digunakan padanan kata ‘kalah’. Dalam KBBI (2002: 435) kata 'kalah' memiliki arti 1. Menderita atau dalam keadaan tidak menang; 2. Kehilangan atau merugi karena tidak menang; 3. Tidak lulus. Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa Akira bertanya kepada Ochi mengenai kekalahan Hikaru pada ujian profesional go yang dianggap tidak wajar, kemudian Ochi mengatakan kepada Akira bahwa kekalahan Hikaru bukanlah sesuatu yang aneh.
Kutipan 4: Ketika para pemain go profesional sedang berkumpul, mereka membicarakan tentang artikel majalah go minggu lalu. Dalam artikel tersebut dibahas mengenai pemain go yang paling hebat sepanjang sejarah go, yaitu Shusaku Honinbo. Kemudian Sasaki pun memberikan pendapatnya.
30
TSu: 碁の研究は重ねられているのに最強棋士で過去の棋士の名があがってくるんだ から。 (Hotta, 2000: 50) Go no kenkyuu wa kasanerareteiru no ni saikyoukishi de kako no kishi no na ga agattekurundakara.
TSa: Padahal studi tentang go begitu banyak, tapi pada akhirnya nama pemain di masa lalu yang muncul sebagai pemain terkuat. (Armanda, 2004: 48) Kata kerja ‘kasanerareteiru (重ねられている)’ ialah bentuk pasif dari kata kerja ‘重ねる’. Kata kerja ‘重ねる’ merupakan kata kerja bentuk II, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi TSa:
Tabel 3.4 Analisis Perubahan Jyoutaidoushi 「状態動詞」 TSu:
TSa: Bahasa Jepang 「動詞」
重ねられている「状態動詞」
Bahasa Indonesia
(kata sifat)
Banyak (Matsuura, 1994: 443)
事の上に事を加える。(広辞苑, 1998: 491) Bentuk biasa
Bentuk ~ている
Bentuk ~られている
重ねる
重ねている
重ねられている
Banyak:
besar jumlahnya;
tidak sedikit (KBBI, 2002: 106) 31
Menurut Matsuura (1994: 443) kata kerja ‘kasaneru(かさねる)’ memiliki arti menyusun. Jadi, kata ‘kasanerareteiru(重ねられている)’ berarti ‘sedang disusun’ Kata ‘kasaneru(重ねる)’ merupakan kata kerja yang merujuk pada doutaidoushi 「 動 態 動 詞 」 , karena kata kerja ‘kasaneru ( 重 ね る ) ’ ialah kata kerja yang memerlukan pergerakan. Kata kerja ‘kasaneru ( 重 ね る ) ’ juga termasuk dalam tadoushi 「他動詞」 karena kata kerja‘kasaneru(重ねる)’ diikuti dengan partikel ‘wo’. Dalam konteks kalimat ini kata kerja ‘kasanerareteiru(重ねられている)’ juga termasuk dalam ishidoushi「意志同士」karena dilakukan dengan sengaja. Kata ‘kasanerareteiru(重ねられている)’ dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu ‘banyak’. Kata ‘kasanerareteiru(重ねられている)’ dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merupakan kata kerja, yang seharusnya diterjemahkan 'sedang disusun', diterjemahkan menjadi 'banyak' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahan, kata ‘kasanerareteiru(重ねられている)’ dalam BSu menjadi 'banyak' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 106) kata ‘banyak’ memiliki arti besar jumlahnya; tidak sedikit. Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa walaupun saat ini perkembangan dunia go sudah lebih baik sehingga penelitiannya sudah lebih banyak daripada sebelumnya, tetapi pemain yang terhebat ialah pemain di masa lalu.
Bila merujuk pada kata ‘banyak’ dikaitkan dengan emosi
pembicara, maka pergeseran makna menjadi kata sifat menjadi `banyak`lebih berasosiasi dekat dengan makna `banyak` dalam BSa,dibanding dengan kata `disusun`. Selain itu 32
bila dikaitkan dengan konteks pembicaraan yang menyatakan ‘studi tentang go’ lebih mengena dan tepat dengan menggunakan BSa ‘banyak’.
3.3 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Jidoushi 「自動詞」BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada jidoushi「自動詞」menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Kutipan 5: Ketika Ogata sedang berada di toko ikan, Akira menghampirinya dan menanyakan tentang pertandingan kemarin antara Ogata dan guru Kuwabara. Kemudian Ogata memberikan pendapat. TSu: タイトルの取るのも手間がかかるな.. (Hotta, 2000: 200) Taitoru o toru no mo tema ga kakaruna.. TSa: Merebut gelar darinya sangat berat. (Armanda, 2004: 198)
Kata kerja ‘tema ga kakaru(手間がかかる)’ merupakan kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi TSa:
33
Tabel 3.5 Analisis Perubahan Kata Jidoushi「自動詞」
TSu:
TSa: Bahasa Jepang 「動詞」
(手間が)かかる「自動詞」
Bahasa Indonesia
(kata sifat)
Berat (Matsuura, 1994: 409)
ある事のために費やす時間、また労力。 (広辞苑, 1998: 1839) Bentuk dasar (手間が)かかる
Berat:
sulit (susah, sukar) (KBBI, 2002: 138)
Menurut Matsuura (1994: 409) kata kerja ‘tema ga kakaru(手間がかかる)’ memiliki makna memakan waktu; memakan tenaga. Kata kerja ‘kakaru(かかる)’ merupakan kata kerja yang merujuk pada jidoushi「自動詞」, diantara kata ‘tema(手 間)’ dan ‘kakaru(かかる)’ terdapat partikel ‘ga(が)’ yang biasanya menyatakan bahwa kalimat tersebut adalah ‘jidoushi「自動詞」’. Kata kerja ‘kakaru(かかる)’ merujuk pada jyoutaidoushi 「状態動詞」karena merupakan suatu keadaan. Dalam konteks ini kata kerja ‘kakaru(かかる)’ merupakan muishidoushi 「無意志動詞」 karena tidak dilakukan dengan sengaja. Kata kerja ‘tema ga kakaru(手間がかかる)’ dalam BSu mempunyai padanan 34
kata dalam BSa yaitu ‘sangat berat’, dimana kata ‘tema ga kakaru(手間がかかる)’ merupakan kata kerja, seharusnya diterjemahkan 'memakan waktu; memakan tenaga', diterjemahkan menjadi 'sangat berat' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Dilihat dari sudut penerjemahannya, kata kerja ‘tema ga kakaru(手間が
かかる)’ dalam BSu menjadi 'sangat berat' dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 138), kata 'berat' memiliki arti sulit (susah, sukar). Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa kalau Ogata ingin merebut gelar guru Kuwabara merupakan pekerjaan yang sangat berat untuk dilakukan.Terjadinya pergeseran makna menjadi kata
sifat dalam BSa menjadi sangat
berat, hal ini sesuai dengan kaidah kebahasaan Bsa. Karena kata `sangat berat` berasosiasi langsung dan memiliki kesepadanan makna dengan kata `membutuhkan waktu` atau `tenaga`. Karena dilatar belakangi konteks pembicaraan yang muncul, bahwa merebut gelar dari guru Kuwabara membutuhkan waktu serta tenaga. Sehingga kata ‘sangat berat’ dikaitkan dengan emosi pembicara, yang menyatakan bahwa merebut gelar dari guru Kuwabara membutuhkan waktu serta tenaga, maka topik pembicaraan lebih mengena dengan menggunakan BSa ‘sangat berat’.
Kutipan 6: Ketika malam hari Hikaru sedang bermain go dengan Sai, kemudian Hikaru menyuruh Sai agar berkonsentrasi dalam permainannya agar tidak kalah. Tetapi Sai tidak terima, karena selama ini ia tidak pernah kalah dari Hikaru. Sai berteriak, dan 35
Hikaru pun membalasnya sehingga ibu Hikaru pun mendengar teriakan Hikaru. Dan berkata kepada Hikaru. TSu: 何一人で騒いでるの.. (Hotta, 2000: 46) Nani hitori de sawaideru no.. TSa: Ada apa, sih? Kok ribut sendiri begitu.. (Armanda, 2005: 44)
Kata kerja ‘sawaideru「騒いでる」’ merupakan bentuk ‘~ている’ dari kata kerja ‘sawagu「騒ぐ」’. Kata kerja ‘sawagu「騒ぐ」’ merupakan kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi TSa:
36
Tabel 3.6 Analisis Perubahan Kata Jidoushi「自動詞」 TSu:
TSa: Bahasa Jepang 「動詞」
騒いでる「自動詞」
Bahasa Indonesia
(kata sifat)
Ribut (Matsuura, 1994: 856)
1.やかましく声をたてる 2.ざわざわと音をたてる 3.そうぞうしく (広辞苑, 1998: 1098) Bentuk dasar
Bentuk ~て
騒ぐ
騒いでる
Ribut:
recok; ingar; gaduh; ramai; (KBBI, 2002: 955)
Menurut Matsuura (1994: 856) kata kerja ‘sawagu「騒ぐ」’ memiliki arti bergaduh; geger; rebut-ribut; gempar. Kata kerja ‘sawagu「騒ぐ」’ merupakan kata kerja yang merujuk pada jidoushi 「 自 動 詞 」 . Kata kerja ‘sawagu 「 騒 ぐ 」 ’ merupakan doutaidoushi 「動態動詞」karena ada aktivitas dalam kata kerja ini. Dalam konteks ini kata kerja ‘sawagu「騒ぐ」’ merujuk pada ishidoushi 「意志動詞」. Kata kerja ‘sawaideru「騒いでる」’ dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu ‘ribut’. Kata kerja ‘「騒いでる」’ merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'sedang bergaduh', diterjemahkan menjadi 'ribut' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. 37
Dilihat dari sudut penerjemahan, kata kerja ‘sawaideru’ dalam BSu menjadi 'ribut' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 955) kata ‘ribut’ memiliki makna recok; gaduh; ingar; ramai (rusuh) tidak keruan; marah-marah (mengamuk) . Pada situasi ini terlihat jelas bahwa penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa ibu Hikaru mendengar teriakan Hikaru dan tidak mendengar teriakan Sai, sehingga ibu berasumsi bahwa Hikaru sedang berteriak sendiri. Hal ini sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan BSa dan telah menjadi suatu kelaziman. Karena Dalam BSa makna kata `gaduh` sesuai dengan konteks pembicaraan yang muncul pada korpus data, ketika Sai dan Hikaru saling berteriak dan beradu argumen saat keduanya tidak mau saling disalahkan dalam permainan go. Dalam situasi ini digunakan kata dalam BSa ‘ribut’ bukannya ‘bergaduh’ karena dalam budaya Indonesia kata `ribut` biasanya merujuk pada hal yang dilatar belakangi dengan suasana cekcok karena saling adu arugumen. Sehingga kata `ribut` lebih tepat digunakan dalam penerjemahan situasi 3 ini.
Kutipan 7: Ketika malam hari di dapur Hikaru sedang bercakap-cakap dengan ibunya, ibu hikaru ingin pergi besok dan Hikaru disuruh menjaga rumah oleh ibunya. Tetapi Hikaru tidak bisa karena besok ada ujian untuk menjadi pemain go profesional. Ibu Hikaru kaget dan menyuruhnya untuk belajar saja untuk pelajaran sekolah agar nilainya tidak jelek seperti ujian pertengahan kemarin. Kemudian dengan kecewa Hikaru berkata kepada ibunya. TSu: 38
オレ昨日負けてイライラしてんだ。
(Hotta, 2000: 119)
Ore kinou makete irarashitenda. TSa: Kemarin aku gagal, makanya kesal. (Armanda, 2004:117)
Kata kerja ‘irairashite (イライラして)’ merupakan kata kerja bentuk ‘~て’ dari kata kerja ‘irairasuru (イライラする)’. Kata ‘irairasuru(イライラする)’ adalah kata kerja bentuk III, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi TSa:
39
Tabel 3.7 Analisis Perubahan Kata Jidoushi「自動詞」 TSu:
TSa: Bahasa Jepang 「動詞」
イライラして「自動詞」
Bahasa Indonesia
(kata sifat)
Kesal (Matsuura, 1994: 340)
ものごとが思うようにならず腹文たしいさま (広辞苑, 1998: 192) Bentuk dasar
Bentuk ~て
イライラする
イライラして
Kesal:
mendongkol; sebal; tidak suka lagi; jemu (KBBI, 2002: 558)
Menurut Matsuura (1994: 340) kata ‘iraira(イライラ)’ memiliki makna rasa gelisah; kegelisahan; kerisauan. Sedangkan kata kerja ‘irairasuru(イライラする)’ memiliki
makna gelisah; merasa gelisah. Kata ‘irairasuru ( イ ラ イ ラ す る ) ’
merupakan kata kerja yang merujuk pada jidoushi 「 自 動 詞 」 , karena kata kerja ‘irairasuru(イライラする)’ diikuti oleh partikel ‘ga’. Kata kerja ‘irairasuru(イラ イラする)’ merujuk pada jyoutaidoushi 「状態動詞」karena merupakan suatu keadaan. Dalam konteks ini kata kerja ‘irairasuru(イライラする)’ termasuk dalam muishidoushi
「無意志動詞」karena dilakukan tanpa sengaja.
Kata ‘irairashite(イライラして)’ dalam BSu mempunyai padanan kata dalam 40
BSa yaitu ‘kesal’. Kata ‘irairashite(イライラして)’ merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'merasa gelisah', diterjemahkan menjadi 'kesal' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata ‘irairashite ( イ ラ イ ラ し て ) ’ dalam BSu menjadi 'kesal' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Sesuai dengan kaidah kebahasaan BSa, bahwa kata `kesal` lebih sesuai dalam penerjemahan BSa. Karena menggambarkan situasi yang terjadi ketika Hikaru tidak bisa mewujudkan keinginannya untuk mendapat nilai bagus pada semester lalu sehingga Hikaru dilarang oleh ibunya ikut pertandingan go, agar Hikaru berkonsentrasi dalam belajar. Bila merujuk pada kata ‘kesal’ dikaitkan dengan emosi pembicara, yang menyatakan ‘kemarin Hikaru telah gagal’ maka topik pembicaraan lebih mengena dan terwakili dengan menggunakan BSa ‘kesal’. Karena dalam KBBI (2002: 558) kata 'kesal' memiliki arti 1. Mendongkol; sebal; 2. Kecewa (menyesal) bercampur jengkel; 3. Tidak suka lagi; jemu. Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa Hikaru kemarin mendapatkan nilai ujian sekolah yang buruk sehingga Hikaru merasa kesal, kecewa bahkan marah pada dirinya sendiri hasil ujian yang dia dapat pada semester lalu
3.4 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Tadoushi 「他動詞」BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis hanya menemukan kata ‘yurumete (ゆるめて)’ dalam analisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang 41
merujuk pada tadoushi「他動詞」menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Telah disebutkan pada bagian sebelumnya bahwa ‘yurumeru 「 ゆ る め る 」 ’ juga termasuk ke dalam ‘doutadoushi「動態動詞」’, sehingga tidak akan dibahas lagi pada sub bab ini.
3.5 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Ishidoushi 「意志動詞」BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada ishidoushi「意志動詞」menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Kutipan 8: Sebelum turnamen Wakajishi dimulai, para pemain go profesional dan insei berkumpul, pada saat itu Mashiba yang sudah menjadi pemain profesional menyatakan kepada para pemain insei bahwa kalau menjadi pemain go profesional itu lebih percaya diri, tidak seperti pemain go insei yang masih tegang ketika bermain. Kemudian melihat tingkah laku dari Washiba, para pemain go insei kesal. Setelah itu Honda berkata. TSa: プロになったら急にいばりだして!(Hotta, 2000: 145) Puro ni nattara kyuuni ibaradashite!
42
TSu: Baru juga jadi pro, sombong! (Armanda, 2004: 143)
Kata ‘ibaridashite「威張り出して」’ terdiri dari dua kata, yaitu ‘ibaru「威張る」’ dan ‘dasu「出す」’. Kata ‘ibaru「威張る」’, dan keduanya merupakan kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi TSa:
Tabel 3.8 Analisis Perubahan Kata Ishidoushi「意志動詞」
TSu:
TSa: Bahasa Jepang 「動詞」
威張り出して「意志動詞」 ことさらに威勢を張って強そうに、えらそう にする (広辞苑, 1998: 183) Bentuk dasar
Bentuk ~て
威張り出す
威張り出して
Bahasa Indonesia
(kata sifat)
Sombong (Matsuura, 1994: 136; 318)
Sombong:
mengangkat diri secara berlebihan; congkak; pongah (KBBI, 2002: 1083)
Menurut Matsuura (1994: 318) kata kerja ‘ibaru 「 威 張 り 」 ’ memiliki arti 43
mengangkat diri; mengambil sikap angkuh; sok jadi orang penting. Sedangkan kata kerja ‘dasu
「出す」’ memiliki makna mengeluarkan. (Matsuura, 1994: 136). Kata kerja
‘ibaridasu「威張り出す」’ merupakan kata kerja yang merujuk pada ishidoushi「意志 動詞」, karena ‘ibaridasu「威張り出す」’ merupakan perbuatan yang disengaja atau dikehendaki oleh si pelaku. Kata kerja ‘ibaridasu 「 威 張 り 出 す 」 ’ merupakan jyoutaidoushi 「状態動詞」karena menjelaskan suatu keadaan. Dalam konteks ini kata kerja ‘ibaridasu 「 威 張 り 出 す 」 ’ merupakan jidoushi 「 自 動 詞 」 karena diikuti dengan partikel ‘ga’. Kata kerja ‘ibaridashite「いばりだして」’ dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu ‘sombong’. Kata ‘ibaridashite「威張り出して」’ merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'mengangkat diri', diterjemahkan menjadi 'sombong' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut terjemahan, kata kerja ‘ibaridashite「いばりだして」’ dalam BSu menjadi 'sombong' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Karena pergeseran makna ibaridashite menjadi kata sombong, terjadi untuk disesuaikan dengan kaidah kebahasaan BSa. Dalam KBBI (2002: 1083) kata 'sombong' memiliki arti mengangkat diri secara berlebihan; congkak; pongah. Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa Honda menganggap Mashiba
pemain go profesional sebagai
seseorang yang sombong. Dilatar belakangi konteks dan situasi pembicaraan yang muncul, ketika Mishiba berseloroh kepada insei bahwa menjadi pemain pro tidak akan tegang dalam menghadapi pertandingan. Sehingga ucapan yang dikatakan Mishiba 44
memunculkan reaksi tanggapan Honda, bahwa Honda merasa Mishiba yang baru saja menjadi pemain pro, tentu ia dulunya sudah merasakan dan berpengalaman dalam menghadapi pertandingan.Menurut Honda, Mishiba tidak sepantasnya mengatakan hal seperti itu kepada yuniornya, bukan memberikan semangat tapi malah memunculkan reaksi yang tidak menyenangkan. Bila merujuk pada kata ‘sombong’ dikaitkan dengan emosi pembicara, yang mengomentari akan ucapan Mashiba yang sombong sehingga topik pembicaraan lebih mengena dengan menggunakan BSa ‘sombong’.
3.6 Analisis Pergeseran Penerjemahan Kata Kerja yang Merujuk pada Muishidoushi「無意志動詞」BSu Menjadi Kata Sifat Dalam BSa Dalam sub bab ini, penulis akan menganalisis pergeseran penerjemahan kata kerja dalam BSu yaitu bahasa Jepang yang merujuk pada muishidoushi「無意志動詞」 menjadi kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia.
Kutipan 9: Ketika Hikaru datang untuk pertama kalinya ke klub go untuk para insei (satu tingkat dibawah professional), ia disambut dingin oleh para anggota klub tersebut, kalimat sapaannya pun diacuhkan oleh para anggota klub insei. Sehingga dalam hatinya Hikaru berkata. TSu: あ~あ初日から重いやられるぜ.. (Hotta, 2000: 30) A~a shonichi kara omoiyarareruze..
45
Tsa: Ih… di hari pertama sudah nggak enak begini. (Armanda, 2004: 28)
Kata kerja ‘omoiyarareru「思いやられる」’ berasal dari kata kerja ‘omoiyaru「思 いやる」’ yang merupakan kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi TSa:
Tabel 3.9 Analisis Perubahan Kata Muishidoushi「無意志動詞」
TSu:
TSa: Bahasa Jepang 「動詞」
思いやられる「無意志動詞」 よくない状態になるのではないかと案じられ る (広辞苑, 1998: 404) Bentuk dasar
Bentuk pasif
思いやる
思いやられる
Bahasa Indonesia
(kata sifat)
Mendapat simpati (Matsuura, 1994: 764)
Enak:
nikmat atau menyenangkan; nyaman (KBBI, 2002: 300)
46
Menurut Matsuura (1994: 764), kata kerja ‘omoiyarareru 「 思 い や ら れ る 」 ’ memiliki arti ‘khawatir’. Kata ‘omoiyarareru「思いやられる」’ merupakan kata kerja yang merujuk pada muishidoushi「無意志動詞」, karena kata kerja tersebut ialah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh si pelaku. Kata kerja ‘omoiyarareru「思いやられ る 」 ’ merupakan jyoutaidoushi 「 状 態 動 詞 」 karena menjelaskan keadaan. Kata ‘omoiyarareru「思いやられる」’ merujuk pada jidoushi 「自動詞」karena diikuti dengan partikel ‘ga’. Kata kerja ‘omoiyareru「思いやられる」’ dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa yaitu ‘sudah nggak enak begini’. Kata kerja ‘omoiyareru「思いやられる」 ’ dalam BSu yaitu bahasa Jepang, merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'khawatir', diterjemahkan menjadi 'sudah nggak enak begini' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahan, kata ‘omoiyarareru「思いやられる」’ dalam BSu menjadi 'sudah nggak enak begini' dalam BSa mengalami pergeseran kelas kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 300), kata 'enak' dalam bahasa Indonesia memiliki arti nikmat atau menyenangkan (tentang perasaan, suasana, dan sebagainya); nyaman. Pada situasi ini penerjemah ingin menekankan kepada para pembaca bahwa Hikaru yang baru datang di klub go tersebut pada hari pertama latihan sudah disambut dengan dingin, sehingga perasaan Hikaru menjadi tidak enak. Dilatar belakangi dengan situasi dan konteks percakapan yang muncul, makna `nggak enak begini` sesuai dengan kaidah kebahasaan BSa. Karena konteks percakapan terjadi ketika Hikaru tidak mendapat tanggapan dari yuniornya ketika pertama kali memasuki kelas go. 47
Sehingga Hikaru merasa perlakuan orang lain yang diterimanya pada dirinya, membuat Hikaru merasa tidak enak dan kurang nyaman dengan situasi yang dihadapinya. Bila merujuk pada kata ‘nggak enak’ dikaitkan dengan emosi pembicara, yang menyatakan tentang kondisi di tempat latihan go yang tidak nyaman sehingga topik pembicaraan lebih mengena dengan menggunakan BSa ‘nggak enak’.
Kutipan 10: Ketika hari pertama Hikaru sampai di tempat dimana ujian profesional diadakan. Di pintu masuk ia bertemu dengan Waya dan menyapanya, kemudian setelah mereka masuk ke dalam gedung Setelah itu, Waya menanyakan keadaan Hikaru yang terlihat tegang, dan Hikaru menjawab. TSu: こ..こわばって何かないよ..
(Hotta, 2000: 165)
Ko.. kowabatte nanka nai yo.. TSa: Ngga tegang kok! (Armanda, : 163)
Kata kerja ‘kowabatte「こわばって」’ merupakan bentuk ‘~て’ dari kata kerja ‘kowabaru「こわばる」’. Kata kerja ‘kowabatte「こわばって」’ merupakan kata kerja bentuk I, berikut ini adalah tabel mengenai penerjemahan dari TSu menjadi TSa:
48
Tabel 3.10 Analisis Perubahan Kata Muishidoushi「無意志動詞」
TSu:
TSa: Bahasa Jepang 「動詞」
こわばって「無意志動詞」
Bahasa Indonesia
(kata sifat)
Tegang (Matsuura, 1994: 554)
1.しなやかだったものがかたくる 2.硬直する
(広辞苑, 1998: 1018) Bentuk dasar
Bentuk pasif
こわばる
こわばって
Tegang:
kencang; terasa mencekam (KBBI, 2002: 1155)
Menurut Matsuura (1994: 554) kata kerja ‘kowabaru「こわばる」’ memiliki arti menjadi kaku; menjadi kejang; mengeras; membeku. Kata kerja ‘kowabaru「こわば る」’ merupakan kata kerja yang merujuk pada muishidoushi「無意志動詞」, karena kata kerja ‘kowabaru 「 こ わ ば る 」 ’ merupakan kata kerja yang dilakukan tanpa disengaja. Kata kerja ‘kowabaru「こわばる」’ merupakan jyoutaidoushi 「状態動 詞」. Kata ‘kowabaru「こわばる」’ merujuk pada jidoushi 「自動詞」karena diikuti dengan partikel ‘ga’. Kata ‘kowabatte「こわばって」’ dalam BSu mempunyai padanan kata dalam BSa 49
yaitu ‘tegang’. Kata ‘kowabatte 「 こ わ ば っ て 」 ’ merupakan kata kerja yang seharusnya diterjemahkan 'menjadi kaku; menjadi kejang', diterjemahkan menjadi 'tegang' yang merupakan kata sifat dalam BSa yaitu bahasa Indonesia. Dilihat dari sudut penerjemahan, kata kerja ‘kowabatte’ dalam BSu menjadi 'tegang' dalam BSa mengalami pergeseran kategori kata yaitu dari kata kerja menjadi kata sifat. Dalam KBBI (2002: 558) kata ‘tegang’ memiliki arti 1. Kencang; 2. Terasa mencekam (tentang perasaan, jiwa). Pada situasi ini penerjemah ingin menjelaskan kepada para pembaca bahwa Hikaru yang datang di hari pertama pada ujian untuk menjadi pemain go profesional terlihat tegang dari raut mukanya.Hal ini sesuai dengan konteks dalam Bsa yang menyatakan `tegang`. Hal ini
ilator belakangi dengan situasi
dan konteks percakapan yang muncul, ketika Hikaru ditanya oleh Waya, untuk pertama kalinya Hikaru baru tiba di tempat pertandingan go diadakan, dan Hikaru akan menghadapi pertandingan go professional. Oleh karena itu untuk menggambarkan perasaan dan suasana yang dihadapi oleh Hikaru, lebih tepat dan terwakili dengan menggunakan kata `tegang’.
50
Tabel 3.11 Tabel Analisis Keseluruhan Pergeseran penerjemahan kata kerja dalam bahasa Jepang menjadi kata sifat dalam bahasa Indonesia
No
1
Kata Kerja (bahasa
Kata Sifat (bahasa
Jepang)
Indonesia)
ゆるめる
Lembut
Jyoutaidoushi
重ねる
Banyak
「状態動詞」
張り切る
senang
(取りこぼしも)ある
kalah
(手間が)かかる
sangat berat
騒ぐ
ribut
イライラする
kesal
威張り出す
sombong
思いやられる
(nggak) enak
こわばる
Tegang
Jidoushi
重ねる
Banyak
「自動詞」
張り切る
senang
(取りこぼしも)ある
kalah
(手間が)かかる
sangat berat
Jenis Doushi「動詞」
Doutaidoushi 「動態動詞」
2
3
51
4
騒ぐ
ribut
イライラする
kesal
威張り出す
sombong
思いやられる
(nggak) enak
こわばる
tegang
ゆるめる
Lembut
Ishidoushi
張り切る
Senang
「意志動詞」
重ねる
banyak
騒ぐ
ribut
ゆるめる
lembut
威張り出す
sombong
Muishidoushi
重ねる
Banyak
「無意志動詞」
思いやられる
(nggak) enak
(取りこぼしも)ある
kalah
(手間が)かかる
sangat berat
イライラする
kesal
こわばる
tegang
Tadoushi 「他動詞」
5
6
52