BAB 2
NYERI KEPALA
A . Tujuan pembelajaran Dokter muda mampu : 1. Melaksanakan anamnesis pada pasien nyeri kepala. 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala nyeri kepala. 3. Mengklasifikasikan nyeri kepala. 4. Menegakkan diagnosis banding pada pasien nyeri kepala 5. Menerangkan etiologi dan mekanisme terjadinya nyeri kepala. 6. Melaksanakan pemeriksaan neurologi pada pasien nyeri kepala. 7. Merencanakan manajemen terapi pada pasien nyeri kepala. 8. Membedakan aspek-aspek farmakologik obat-obat untuk nyeri kepala. 9. Menjelaskan prognosis pasien nyeri kepala B. Pertanyaan dan persiapan dokter muda Sebagai persiapan, dapatkah saudara menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut? 1. Apa saja yang menyebabkan nyeri kepala? 2. Bagaimana membedakan masing-masing penyebab nyeri kepala? 3. Bagaimana membedakan gejala-gejala dan tanda-tanda pada masing-masing tipe nyeri kepala? 4. Apa gejala-gejala lain yang menyertai/mendahului nyeri kepala?
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
5. 6. 7. 8. 9.
Apa saja tanda-tanda kenaikan tekanan intrakranial? Pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan untuk membuktikan hipotesis (diagnosis banding)? Pemeriksaan penunjang apa yang diperlukan untuk menegakkan diagnosis? Bagaimana prognosis kepala nyeri? Bagaimana penanganan kasus-kasus nyeri kepala?
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
C. Algoritme kasus Algoritme Nyeri Kepala
*
Migrain dengan aura adalah gejala batang otak atau serebral fokal transient yang menyertai nyeri kepala (misalnya : visual - khususnya skotomata skintilasi; penyempitan lapang pandang homonim) (EEG; Elektroensefalogram; TIK; LP)
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
D Da ar K 1. 2. 3. 4. 5.
Mampu Mampu Mampu Mampu Mampu
melakukan anamnesis yang benar untuk kasus nyeri kepala melakukan pemeriksaan nervus V, VII melakukan pemeriksaan refleks fisiologis melakukan pemeriksaan refleks patologis melakukan pemeriksaan fungsi motorik
E. Penjabaran prosedur 1. Anamnesis nyeri kepala Hal-hal penting pada anamnesis nyeri kepala kronis a. Jika pasien mempunyai lebih dari satu keluhan nyeri kepala, maka dicari informasi tiap-tiap keluhan nyeri kepalanya) b. Lokasi nyeri (misalnya hemicranial, holocranial, occipitonichal, bandlike) c Intensitas Nyeri d. Kualitas nyeri (e.g., steady, throbbing, stabbing) e. Keparahannya f. Waktu, durasi dan frekuensi nyeri g. Rata-rata penggunaan kopi tiap harinya h. Rata-rata penggunaan obat-obatan analgesik (termasuk obat-obat bebas) i. Faktor-faktor presipitasi (misalnya pemakaian alkohol, sleep deprivation, terlalu lama tidur, makanan, cahaya terang) j. Faktor-faktor yang meringankan gejala nyeri (misalnya istirahat, ruang gelap, aktivitas, obat-obatan) k. Respon terapi l. Keluhan-keluhan neurologis (misalnya numbness, paresthesias, weakness, speech disturbance) m. Keluhan-keluhan visual (misalnya scintillating scotoma, transient blindness)
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
n. Keluhan-keluhan gastrointestinal (e.g., nausea, vomiting, anorexia) o Gejala-gejala penyerta(misalnya photophobia, phonophobia, tearing, nasal stuffiness) p. Riwayat trauma kepala Modified from Campell WW, Pridgeon RP. Practical Primer of Clinical Neurology, Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkin, 2002
Contoh kasus Seorang penderita laki-laki umur 55 tahun dengan keluhan nyeri kepala dan penglihatan dobel, perjalanan penyakit kronis progresif. Keluhan tidak disertai mual, muntah, panas badan, gangguan bicara, perubahan tingkah laku, kelemahan separo atau keempat anggota gerak gerakan abnormal pada anggota gerak. Disangkal riwayat infeksi THT, gigi batuk lama, batuk darah, operasi tumor, terapi sinar, diabetes mellitus, trauma kepala diare kronis berak darah hipertensi dan minum obat-obatan jangka lama.