BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Proyek dan Investasi Yang dimaksud dengan proyek adalah suatu keseluruhan kegiatan yang menggunakan sumber-sumber untuk memperoleh manfaat (benefit), atau suatu kegiatan dengan pengeluaran biaya dan dengan harapan untuk memperoleh hasil pada waktu yang akan datang, dan yang dapat direncanakan, dibiayai, dan dilaksanakan sebagai satu unit. Kegiatan suatu proyek selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan (objective) dan mempunyai suatu titik tolak (starting point) dan suatu titik akhir (ending point). Baik biaya maupun hasilnya yang penting biasanya dapat diukur. Menurut Gitman (2000:332-334), investasi (jangka panjang) atau pengeluaran modal (capital expenditure) adalah komitmen untuk mengeluarkan dana sejumlah tertentu pada saat sekarang untuk memungkinkan perusahaan menerima manfaat di waktu yang akan dating, dua tahun atau lebih. Lebih lanjut, Fitzgerald (1978:6) menyatakan bahwa investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.
11
Dengan makna yang sama, van Horne (1981:106) dan J.J. Clark dkk. (1979:3) menyatakan bahwa investasi adalah kegiatan yang memanfaatkan pengeluaran kas pada saat sekarang untuk mengadakan barang modal guna menghasilkan penerimaan yang lebih besar di masa yang akan datang untuk waktu dua tahun atau lebih.
2.1.1 Proyek Penghematan Biaya (Cost Reducing Project) Menurut Murdifin Haming dan Salim Basalamah (2000:30), proyek penghematan biaya adalah proyek yang ditujukan untuk memperbaiki proses produksi atau proses bisnis dalam usaha menekan biaya usaha. Proyek ini merupakan bagian dari proyek perusahaan (business sector project, profit motive project), yang dibangun dan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umum dengan tujuan untuk menghasilkan laba.
2.2 Studi Kelayakan Proyek Kematangan dalam memutuskan apakah suatu proyek dianggap layak atau tidak layak untuk dijalankan sangatlah perlu dimiliki karena hal ini menyangkut keberhasilan investasi yang akan kita tanamkan nantinya apakah pada suatu waktu tertentu proyek tersebut akan menghasilkan keuntungan atau malah kerugian. Hal tersebut memerlukan suatu studi kelayakan yang dapat dilihat dari berbagai aspek terkait layak tidaknya suatu proyek.Berbagai aspek yang dapat menjadi pertimbangan
12
kita dalam memutuskan layak tidaknya suatu proyek untuk dijalankan antara lain; aspek financial, aspek teknis, aspek politik,dll. Secara umum, menurut Murdifin Haming dan Salim Basalamah (2000:12) kegunaan primer dari studi kelayakan adalah: 1. Memandu pemilik dana (investor) untuk mengoptimalkan penggunaan dana yang dimilikinya. 2. Memperkecil risiko kegagalan investasi dan, pada saat yang sama, memperbesar peluang keberhasilan investasi yang bersangkutan. 3. Alternatif investasi teridentifikasi secara obyektif dan teruji secara kuantitatif sehingga manajer puncak mudah mengambil keputusan investasi yang obyektif. 4. Aspek terkait terungkap secara keseluruhan dan lengkap sehingga penerimaan dan atau penolakan terhadap alternatif investasi didasarkan atas pertimbangan terhadap semua aspek proyek dan bukan hanya aspek finansial saja. Sedangkan menurut Suad Husnan dan Suarsono (2000:7), tujuan dilaksanakannya analisa kelayakan adalah untuk menghindari keterlanjuran penanaman modal yang besar untuk kegiatan yang tidak menguntungkan.
13
2.2.1 Aspek Teknis Aspek teknis merupakan kajian untuk menganalisa kelayakan proyek dari segi teknis engineering. Beberapa hal yang menjadi landasan teori dari kajian teknis proyek ini, yakni:
2.2.1.1 Painting System Proses Painting adalah proses pelapisan benda kerja atau part dengan bahan kimia berpigmen,dengan tujuan estetika maupun memberikan daya tahan pada benda kerja yang telah dicat tersebut. Secara umum system pengecatan dapat dibagi dalam 4 proses yaitu; -
Pretreatment
-
Dry Oven
-
Treatment
-
Baking oven
Berdasarkan susunan kata, maka pretreatment dapat diartikan sebagai, pre : sebelum, dan treatment : proses atau perlakuan. Pengertian umum pretreatment adalah suatu proses yang dijalankan sebelum melakukan proses inti. Pengertian khusus pretreatment painting adalah proses pendahuluan terhadap bahan sebelum dilakukan pengecatan. Tujuan pretreatment painting ialah : a.
Menambah daya rekat antara cat dengan bahan dasar (part)
b. Menghilangkan kotoran berupa minyak,debu,silicon yang menempel pada
14
part. Setelah melewati proses pretreatment .kemudian part tersebut dipanaskan pada dry oven pada suhu 70-80 o C. Hal ini dimaksud agar saat part akan dicat, part sudah benar-benar kering. Kareana apabila pada permukaan part masih basah atau masih terdapat butiran-butiran air,maka cat tidak akan menempel dengan baik pada bagian yang basah tersebut. Setelah part dikeringkan dioven kurang lebih 30 menit part dipastikan benar-benar kering dan siap masuk ke proses selanjutnya yaitu proses pengecatan. Proses treatment atau proses pengecatan part terbagi dalam dua proses yaitu proses under coat dan top coat. Under coat adalah pengecatan dasar, tujuannya untuk menutup pori-pori yang terdapat pada permukaan part agar benar-benar rata. Top coat adalah proses pengecatan akhir ( finishing ). Proses ini memastikan part sudah terlapisi cat dengan ketebalan tertentu. Setelah dicat, part dikeringkan pada baking oven denag temperature mencapai 70-80o C selama 30 menit agar cat benar-benar kering.
Setelah itu part tersebut dilakukan pengecekan secara kualitas di final
inspection sebelum masuk pada proses selanjutnya.
2.2.1.2 Manual Painting System Sistem pengecatan menggunakan tenaga angin terdapat dua metode pengecatan yaitu pengecatan dilakukan secara manual atau hanya mengandalkan murni tenaga angin serta settingan bukaan katup air gun atau yang lebih dikenal dengan manual spray system, atau dengan menggunakan electrostatic spray system,
15
yaitu pengecatan yang memanfaatkan tenaga listrik untuk menghasilkan muatan electron yang saling tarik menarik antara muatan positif ( part ) dan muatan negative ( cat ). Ilustrasi Proses pengecatan spray dengan manual spray gun, udara ditekan melalui gun dan akan tercampur serta terjadi pengadukan yang kuat antara udara dan cat. Akibat tekanan, cairan cat akan terpecah menjadi butir-butir partikel semprotan cat. Proses pemecahan ini disebut atomisasi, yang merupakan kunci penting dari pengecatan sistem spray. Rangkaian proses pengecatan sistem spray dapat dilihat pada gambar.2.1 berikut ini.
Gambar 2.1. Pengecatan sistem spray
16
Adapun komponen-komponen dalam pengecatan system spray adalah : a.
Kompresor udara, yaitu alat penghasil tekanan udara dari gerakan pompa piston dengan tenaga listrik yang akan menjaga tekanan udara luar dalam tangki penampung berada pada harga tertentu.
b.
Transformer udara, yaitu suatu regulator/pengatur yang memungkinkan operator mengatur tekanan udara pada harga tertentu di mana cairan cat teratomisasi. Transformer juga berfungsi sebagai penahan air dan oli yang masuk ke dalam selang udara yang akan mempengaruhi kualitas hasil pengecatan.
c.
Pompa cat adalah tempat penampungan cat dan pompa yang akan mengirim cat.
d.
Spray gun berfungsi sebagai pengkabut cat, mendorong dan mengarahkan cat pada benda kerja, mengontrol bentuk dan pola pengecatan serta beberapa fungsi khusus lainnya. Pengecatan menggunakan cara manual memiliki kelemahan yaitu cat yang
terbuang ( over spray ) cukup banyak yaitu mencapai kurang- lebih 60 % dibandingkan cat yang terdeposit ( hanya kurang lebih 40 % ) dari total cat yang digunakan tiap unit part yang dicat. Ilustrasi pengecatan secara manual dapat dilihat pada gambar berikut,
17
Benda Kerja
Manual Spray gun
Gambar 2.2 Pengecatan menggunakan metode manual
2.2.1.3 Electrostatic Painting System Pada dasarnya system pengecatan electrostatic terjadi akibat adanya tarik menarik antara partikel-partikel bermuatan negatif dan partikel-partikel bermuatan positif. Bilamana elektroda pada ujung jarum electrostatic spray gun kita berikan muatan tegangan tinggi yang negatif dan mengarahkannya pada benda yang berhubungan dengan bumi (grounded), maka medan elektrostatis akan terbentuk antara elektroda dan benda tersebut. Pada saat yang sama, udara disekitar elektroda akan terionisasi (terjangkiti oleh muatan negative). Demikian pula partikel-partikel cat yang disemprotkan melalui electrostatic spray gun akan terionisasi oleh muatan
18
elektrostatis negative dan tertarik kearah benda yang dicat. Proses tersebut dapat kita lihat pada gambar berikut. Keuntungan menggunakan system elektrostatic adalah : 1. Hemat cat (bahan baku) karena daya tarik menarik antara cat dan benda sehingga cat yang teroverspray sedikit. 2. Penggunaan bahan kimia (paint killer) sedikit karena over spray sedikit ( cat yang teroverspray akan ditangkap air layar dan dinetralisir oleh paint killer). 3. Over spray yang sedikit akan menurunkan tingkat polusi (limbah yang dihasilkan ). 4. Tidak membutuhkan ketrampilan tinggi untuk mengopersikan gun karena pengecatan yang mudah menjangkau bagian pinggir, lengkungan-lengkungan atau tonjolan-tonjolan pada part (benda kerja). Kekurangan dari system elektrostaitc adalah; 1. Investasi lebih mahal dibanding dengan system pengecatan manual 2. Hanya berlaku untuk part ( benda kerja) yang terbuat dari logam atau kayu/rotan dengan kandungan air 5 % dan telah diberi primer untuk menciptakan sifat logam (konduktor) pada benda kerja yang bersifat isolator. Ilustrasi pengecatan dengan metode electrostatic dapat dilihat pada gambar dibawah,
19
electric power generator
Grounding Benda Kerja
Electrostatic Spray gun
Gambar 2.3 Pengacatan menggunakan metode elektrostatik
2.2.1.4 Perhitungan Efisiensi Mesin Efisiensi adalah merupakan ukuran kinerja suatu alat apakah alat tersebut mendapatkan hasil yang optimal dari mulai proses awal hingga akhir. Efisiensi mesin secara umum dapat dirumuskan sebagai berikut;
η=(
out ) x 100 % in
Dalam proses painting baik pengecatan secara manual ataupun secara electrostatic, efisiensi mesin dapat kita hitung dengan membandingkan banyaknya cat ( bahan baku ) yang terdeposit ( terpakai ) pada part yang dicat dan jumlah cat yang dibutuhkan untuk melakukan proses painting dalam jumlah yang telah ditentukan.
20
Atau perbandingan cat yang mengalami over spray (terbuang) dengan jumlah cat yang dibutuhkan untuk melakukan proses painting. Dengan demikian kita dapat mengetahui seberapa optimalkah alat tersebut ( spray gun ) dapat bekerja. Efisiensi mesin painting spray dapat dirumuskan sebagai berikut;
η=(
Ma Mb ) x 100 % atau η = 1 - ( ) x 100 Mtot Mtot
η = Efisiensi Mesin Ma = Jumlah Cat yang terdeposit Mb = Jumlah Cat yang overspray Mtot = Jumlah Cat total
2.3 Aspek Finansial Studi mengenai aspek finansial merupakan aspek yang paling penting dari studi kelayakan. Hal tersebut disebabkan karena, meskipun studi mengenai aspek-aspek selain aspek finansial menyatakan bahwa proyek tersebut layak, tetapi apabila studi aspek finansial memberikan hasil yang tidak layak, maka usulan proyek akan ditolak karena tidak akan memberikan manfaat ekonomi.
21
2.3.1 Dana Kebutuhan Investasi Dihubungkan dengan jenis penggunaan dana, maka dana yang diperlukan dibedakan atas: 1. Dana investasi inisial (initial investment), yaitu dana investasi yang diperlukan untuk mengadakan barang modal. 2. Dana modal kerja (working capital), yaitu dana yang diperlukan untuk membiayai aktivitas operasi sesudah proyek memasuki fase operasi komersial. Berdasarkan uraian diatas, maka sebuah proyek memerlukan dua macam pengeluaran, yakni: 1. Pengeluaran modal (capital expenditure), yaitu pengeluaran untuk investasi inisial. 2. Pengeluaran operasi untuk pendapatan (operating or revenue expenditure), yaitu modal kerja yang dibutuhkan untuk membiayai operasi sesudah memasuki fase komersial.
2.3.2 Depresiasi Mesin Menurut I Nyoman Pujawan (2003:186), depresiasi pada dasarnya adalah penurunan nilai suatu properti atau asset karena waktu dan pemakaian. Dampak dari konsep depresiasi adalah pengurangan jumlah penghasilan yang dikenakan pajak dan
22
penurunan kemampuan ataupun fungsi kerja dan asset tersebut. Komponen yang digunakan untuk melakukan perhitungan depresiasi ada 3 (tiga), yaitu: 1. Nilai sekarang (P) Nilai sekarang adalah harga dari peralatan pada waktu sekarang. Apabila perhitungan depresiasi dihitung sejak peralatan masih baru, maka nilai sekarang merupakan harga terpasang diperalatan tersebut. 2. Nilai sisa (S) Nilai dari peralatan pada akhir guna pemakaian, dalam hal ini penentuan harganya adalah dengan memperkirakan dengan kondisi yang ada. 3. Umur ekonomis (N) Umur produktif yang menunjukan lamanya asset tersebut ingin dioperasikan secara ekonomis. Salah satu metode depresiasi adalah metode penyusutan garis lurus atau Straight
Line Method. Metode ini memberikan kemungkinan untuk menyusutkan nilai suatu asset pada laju konstan selama periode penyusutan berlangsung. Persamaan dalam metode ini yaitu:
dimana: AD = Arus depresiasi (Rp) P = Biaya awal (Rp)
23
S
= Nilai sisa (Rp)
N = Usia ekonomis
2.3.3 Kriteria Perhitungan Kelayakan Proyek Penentuan kelayakan suatu proyek dari aspek finansial dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode perhitungan. Beberapa metode tersebut adalah sebagai berikut:
2..3.3.1 Metode Nilai Sekarang (Present Value Method) Metode nilai sekarang adalah metode penilaian kelayakan investasi yang menyelaraskan nilai akan datang arus kas menjadi nilai sekarang dengan melalui pemotongan arus kas dengan memakai faktor pengurang (diskon) pada tingkat biaya modal tertentu yang diperhitungkan. Nilai sekarang, apabila arus kas tidak seragam atau berbeda dari periode ke periode, dapat dihitung dengan persamaan dibawah ini : PVt = At ( 1 + i)-t dimana: PVt
= nilai sekarang dari arus kas periode ke – t
At
= arus kas nominal pada periode ke – t
i
= tingkat bunga yang diperhitungkan
t
= periode 1,2,…,n
sedangkan nilai sekarang total adalah
24
n TPV = ∑
i=1
At ( 1 + i)-t
dimana: TPV
= nilai sekarang total
At ( 1 + i)-t
= nilai sekarang arus kas A setipa periode ke – t
selanjutnya, nilai sekarang bersih ( net present value ) adalah: NPV
= -Io + TPV
NPV
= net present value ( nilai sekarang bersih )
-Io
= nilai sekarang investasi inisial ( investasi periode awal )
TPV
= nilai sekarang total Kriteria kelayakan dari metode ini adalah: 1. Proyek dinyatakan layak apabila NPV bertanda positif ( > 0 ) 2. Proyek dinyatakan tidak layak apabila NPV bertanda negatif ( < 0 ) Apabila terdapat dua alternative perbandingan NPV1 dan NPV2, maka pilihlah; 1. Proyek yang nilai NPV nya lebih kecil apabila kedua NPV bernilai negatif 2. Proyek dengan nilai NPV lebih apabila kedua NPV bernilai positif
25
2.3.3.2 Metode Periode Pengembalian (Payback Period ) Metode pemulihan investasi (payback method) adalah metode analisis kelayakan investasi yang berusaha untuk menilai persoalan kelayakan investasi menurut jangka waktu pemulihan modal yang diinvestasikan. Jangka waktu pemulihan modal (payback period) adalah jangka waktu yang diperlukan, biasanya dinyatakan dalam satuan tahun, untuk mengembalikan seluruh modal yang diinvestasikan. Menurut Murdifin Haming dan Salim Basalamah (2000:94,103), acuan untuk menghitung masa pemulihan modal adalah sebagai berikut: 1. Metode arus kumulatif. Metode ini dipakai sebagai alat penilai kelayakan apabila arus kas proyek tidak seragam, atau berbeda dari tahun ke tahun. 2. Metode arus rata-rata. Metode ini dipakai apabila arus kas proyek seragam, atau sama besarnya dari tahun ke tahun selama usia ekonomis proyek. Persamaan yang digunakan adalah:
dimana: T = periode pemulihan modal I o = investasi inisial A = Arus kas yang seragam Kriteria kelayakan dari metode ini adalah:
26
1. Proyek dikatakan sebagai proyek yang layak jika masa pemulihan modal lebih pendek daripada usia ekonomis proyek. 2. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika masa pemulihan modal lebih lama daripada usia ekonomis proyek yang bersangkutan.
2.3.3.3 Metode Tingkat Pengembalian Internal ( Internal Rate of Return ) Metode tingkat pengembalian internal ( IRR ) adalah rasio laba dari penanaman modal dalam jumlah tertentu dan dalam waktu tertentu, dimana nilai sekarang arus kas masuk adalah sama dengan nilai sekarang pengeluaran investasi inisial. NPV = 0, sehingga Io = TPV Io
= nilai sekarang investasi inisial ( investasi periode awal )
TPV
= nilai sekarang total
Moddel interpolasi untuk mendapatkan IRR
= p% + ∆1 / ∆2 ( q% - p% )
IRR dimana: p%
= persen tingkat bunga yang lebih kecil daripada perkiraan IRR
q%
= persen tingakat bunga yang lebih besar daripada perkiraan IRR
∆1
= factor diskon kumulatif untuk p% pada n yang sesuai dikurangi dengan masa pemulihan modal.
∆2
= factor diskon kumulatif untuk p% pada n yang sesuai dikurangi dengan
27
factor diskon kumulatif untuk q% pada n yang sesuai. Kriteria kelayaka dari metode ini adalah membandingkan hasil i IRR dengan i MARR (tingkat pengembalian minimum yang diinginkan atau (Minimum
Attractive Rate of Return). Apabila i IRR lebih besar atau sama dengan MARR, maka alternatif proyek dapat diterima.
2.4 Forecasting Untuk melakukan analisa ekonomi , atau analisa kegiatan usaha perusahaan, harus diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha pada masa yang akan datang. Menurut Sofjan Assauri (1984:1), forecasting atau permaramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. 2.4.1 Metode Trend Linier Dalam metode ini, terdapat pola hubungan yang berbentuk garis lurus dari variable yang diramalkan dengan satu variable yang mempengaruhinya yang bukan merupakan variable waktu. Garis tersebut dinyatakan dalam bentuk berikut Y=a+bX Dimana Y adalah variable yang diramalkan , a adalah nilai trend pada periode dasar, b adalah tingkat perkembangan nilai yang diramalkan, dan X adalah variable tahun. Cara mencari nilai atau besaran a dan b, dapat dilakukan dengan menggunakan metode least squares, yaitu metode yang meminimalisasikan kesalahan
28
ramalan dan menyamakan dengan nol. Formula dari metode least squares adalah sebagai berikut; ∑ Y = n.a + b. ∑X ∑X Y = a . ∑X + b. ∑X2 Apabila menggunakan metode titik tengah sebagai tahun dasar, maka jumlah nilai dalam skala X harus sama dengan nol ( ∑X = 0 ). Oleh karena itu formula untuk mencari a dan b adalah sebagai berikut: a=(∑Y)/n b = ( ∑X Y ) / n ∑X2 , n menyatakan banyaknya tahun