BAB 10. SHOULDER MOMENT ESTIMATION Rancangan pekerjaan seringkali melibatkan tugas mengangkat beban yang mungkin dapat menyebabkan cedera bahu. Salah satu faktor utamanya meliputi kekuatan bahu. Apabila kekuatan bahu yang diperlukan untuk melakukan suatu pekerjaan melebihi tenaga maksimum yang dapat dihasilkan oleh bahu, maka berbagai cedera bahu dapat terjadi. Kekuatan bahu yang dibutuhkan untuk melakukan suatu pekerjaan dapat diperkirakan dengan menghitung momen bahu yang dihasilkan dari gaya gravitasi yang bekerja pada upper extremity (lengan atas, lengan bawah, tangan) dan beban yang diangkat. Setelah besarnya momen bahu ditentukan, hasilnya dibandingkan dengan kekuatan rata-rata (persentil 50) dari pria dan wanita. Hal tersebut menunjukkan persen kapasitas kekuatan maksimum yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut dari rata-rata pria dan wanita. Apabila persentase tersebut tinggi, maka pekerjaan tersebut memiliki risiko yang signifikan bagirata-rata pekerja dan mungkin menjadi risiko untuk semua pekerja. Apabila persentase terebut rendah, pekerjaan terebut risiko yang rendah untuk sebagian besar pekerja. APLIKASI Estimasi kasar untuk momen bahu pada pekerjaan mengangkat. Model ini hanya diterapkan ketika gaya dari beban pada satu/kedua tangan bekerja langsung terhadap tanah. Estimasi persen kekuatan bahu maksimum rata-rata dari pria/wanita untuk pekerjaan yang spesifik. Perancangan pekerjaan yang melibatkan tugas pengangkatan beban, dalam posisi berdiri ataupun duduk. Tugas pengangkatan yang terjadi langsung di depan orang yang melakukannya (dalam daerah sagital). Pekerjaan yang tidak memerlukan pengangkatan yang berulang atau pengangkatan untuk waktu yang diperpanjang.
59
TAMPILAN
ASUMSI Asumsi Karakteristik Pekerjaan Pekerjaan hanyaberlangsung pada daerah sagital. Ini merupakan analisis daerah sagital 2 dimensi.Lebih banyak pekerjaan memerlukan gerakan di luar daerah sagital, model ini semakin kurang akurat. Pekerjaan mengangkat hanya dilakukan sekali. Model ini tidak mempertimbangkan frekuensi pekerjaan ataupun durasinya.
Asumsi Posisi Tubuh yang Diukur Posisi tubuh yang diukur untuk perhitungan model adalah posisi pekerjaan yang menghasilkan momen bahu terbesar.
Asumsi Perhitungan Rumus Nilai kapasitas kekuatan maksimum bergantung pada 4 sudut lengan bawah dan 5 sudut lengan atas. Sebuah pekerjaanyang membutuhkan sudut lengan atas atau lengan bawah selain sudut-sudut spesifik tersebut akan menghasilkan persentase rasio maksimum yang agak kurang akurat.
60
Kapasitas kekuatan maksimum bergantung pada kemampuan pria dan wanita pada persentil 50.
RUMUS YANG DIGUNAKAN DALAM MODEL Total momen bahu ditentukan dengan menjumlahkan momen bahu yang dihasilkan oleh upper extrimity (lengan atas, lengan bawah, tangan) dan momen bahu yang dihasilkan oleh berat beban. Perhitungan Momen Upper Extrimity Momen upper extrimity dihitung dengan mengalikan jarak horizontal antara pusat upper extrimity dan pangkal bahu dengan berat dari upper extrimity. Jarak antara pusat massa upper extrimity dan pangkal bahu bervariasi karena perbedaan ukuran tubuh (semakin besar panjang lengan, jarak semakin besar) dan karena posisi bahu, siku dan pegelangan tangan (semakin siku tertekuk, jarak semakin kecil). Berat dari upper extrimity juga bervariasi (semakin besar tubuh seseorang, berat semakin besar). Perhitungan momen upper extrimity yang lebih akurat membutuhkan tabel antropometri (yang menghubungkan berat tubuh dengan berat upper extrimity), pengetahuan tentang pusat massa upper extrimity, dan memperhitungkan panjang anggota tubuh.
Perhitungan Momen Beban Perhitungan momen bahu yang dihasilkan oleh beban diperoleh mengikuti rumus umum momen(momen = berat x jarak) dengan satu putaran. Oleh karena itu diasumsikan bahwa beban diangkat dengan 2 tangan, sebuah konstanta sebesar 0.5 digunakan dalam perhitungan untuk menghasilkan momen beban untuk satu bahu.
Perhitungan Total Momen Bahu Mt= total momen pada bahu
Mt = Mb + Mf = ((0.0115) x (D) x (BW)) + ((0.5) x (D) x (L) dimana : Mb = momen bahu yang dihasilkan oleh beban upper extrimity. Mf = momen pada bahu yang dihasilkan oleh berat beban di tangan. D = jarak horizontal antara pusat beban dan pangkal bahu. BW = total berat tubuh. L= berat beban.
61
Nilai Kekuatan Bahu Maksimum Kekuatan maksimum bhu telah ditentukan dengan mempelajari rata-rata (persentil 50) pria dan wanita. Tabel nilai-nilai tersebut ini berdasarkan perbedaan sudut lengan atas (A) dan sudut lengan atas (B) dapat dilihat di bawah ini.
Forearm angle (A)
45
90
Upper arm angle (B)
135 180
50% Male
0
632
691
751 810
45
598
658
717 777
90
565
624
684 743
135
531
591
650 710
180
498
557
617 676
Upper arm angle (B)
50% Female
0
332
363
395 426
45
314 346/p> 377 408
90
297
328
359 381
135
279
310
342 373
180
262
293
324 355
Perhitungan Persentase Kekuatan Bahu Maksimum Persentase kekuatan bahu maksimum diperoleh dengan membagi totl momen bahu yang telah dihitung (Mt) dengan kekuatan bahu maksimum (Mc). Persentase kekuatan bahu maksimum = (Mt / Mc) x 100
INTERPRETASI Apabila Persentase Kekuatan Bahu Maksimum Lebih Besar dari 100% Total momen bahu lebih besar dari kekuatan bahu maksimum, artinya pekerjaan tersebut membutuhkan kekuatan yang melebihi kapasitas dari rata-rata orang. Dengan demikian pekerjaan terebut : •
Memiliki risiko yang tinggi untuk rata-rata pekerja atau pekerja yang dibawah rata-rata.
•
Mungkin berisiko atau tidak berisiko bagi pekerja yang berada di atas rata-rata.
62
Untuk saat ini, model ini tidak cukup memuaskan untuk menyediakan petunjuk mengenai risiko cedera untuk pekerja yang berada di atas rata-rata. Apabila Persentase Kekuatan Bahu maksimum Lebih Kecil dari 100% •
Pekerjaaan tersebut bukan merupakan risiko bagi pekerja rta-rata ataupun pekerja yang berada di atas rata-rata.
•
Pekerjaan tersebut mungkin berisiko atau tidak berisiko bagi pekerja yang berada di bawah rata-rata.
Catatan : Frekuensi pekerjan mempengaruhi risiko ergonomis, tetapi bukan merupakan hal yang dipertimbangkan oleh mdel. Sangat logis untuk mengasumsikan bahwa semakin rendah persentase kapasitas maksimum, semakin banyak frekuensi pekerjaan yang dapat dilakukan oleh seorang pekerja rt-rata tanpa mengalami cedera. Bagaimanapun juga, panduan frekuensi yang spesifik tidak dapat ditentukan. Fungsi masa depan dari model ini akan mengkorelasikan risiko dengan seluruh ukuran pekerja dan frekuensi melakukan suatu pekerjaan.
REKOMENDASI PERANCANGAN ULANG PEKERJAAN Kendali Rekayasa Ada 2 variabel yang perlu dipertimbangkan untuk mendesain ulang pekerjaan, yaitu : 1. Berat beban 2. Jarak horizontal diantara beban dan bahu. Mengurangi variabel-variabel tersebut akan memperkecil risiko ergonomis dengan memperkecil nilai momen bahu dan kekuatan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Kendali Administratif Frekuensi dan durasi perlu diperiksa ulang untuk pekerjaan-pekerjaan yang memiliki kapasitas maksimum mendekati 100%. Seperti yang telah disebutkan di atas, tidak panduan yang jelas mengenai model ini dalam hal frekuensi. Akan tetapi, dengan meningkatnya persentase pekerjaan (mendekati 100%), frekuensi pekerjaan sebaiknya dikurangi oleh pekerjaan rata-rata pria maupun wanita.
63