BAB 10 PENGOLAHAN AIR LIMBAH DOMESTIK INDIVIDUAL ATAU SEMI KOMUNAL
189
10.1 Beban Air Limbah Domestik Rumah Tangga Air limbah kota-kota besar di Indonesia khususnya Jakarta secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga yaitu air limbah industri dan air limbah domestik yakni yang berasal dari buangan rumah tangga dan yang ke tiga yakni air limbah dari perkantoran dan pertokoan (daerah komersial). Saat ini selain pencemaran akibat limbah industri, pencemaran akibat limbah domestikpun telah menunjukkan tingkat yang cukup serius. Di Jakarta misalnya, sebagai akibat masih minimnya fasilitas pengolahan air buangan kota (sewerage system) mengakibatkan tercemarnya badan sungai oleh air limbah domestik, bahkan badan sungai yang diperuntukkan sebagai bahan baku air minumpun telah tercemar pula. Permasalahan yang ada sampai saat ini adalah laju perkembangan pembangunan sarana pengelolaan air limbah secara terpusat sangat lambat hanya sekitar 3,5 % dari total daerah pelayanan), serta teknologi pengolahan air limbah rumah tangga invidual (On Site treatment), ataupun semi komunal yang ada tidak memadai atau sangat kurang sekali, sehingga pelaksanaan pengelolaan limbah untuk wilayah yang belum terlayani oleh jaringan air limbah belum dapat dilaksanakan. Sistem penbuangan air limbah yang umum digunakan masyarakat yakni air limbah yang berasal dari toilet dialirkan ke dalam tangki septik dan air limpasan dari tangki septik diresapkan ke dalam tanah atau dibuang ke saluran umum. Sedangkan air limbah non toilet yakni yang berasal dari mandi, cuci serta buangan dapur dibuang langsung ke saluran umum. Berdasarkan survey di Jakarta tahun 1989, tiap orang rata-rata mengeluarkan beban limbah organik sebesar 40 gram BOD per orang per hari, yakni dari limbah toilet 13 gram per orang per hari dan dari limbah non toilet sebesar 27 gram BOD 190
per orang per hari. Jika hanya air limbah toilet yang diolah dengan sistem tangki septik dengan efisiensi pengolahan 65 %, maka hanya 22,5 % dari total beban polutan organik yang dapat dihilangkan, sisanya 77,5 % masih terbuang keluar. Hal ini secara umum dapat diterangkan seperti pada Gambar 10.1.
Gambar 10.1 : Sistem pengelolaan air limbah rumah tangga yang banyak digunakan saat ini. Dalam rangka mengatasi masalah air limbah rumah tangga, berdasarkan Pergub Propinsi DKI Nomor 122 tahun 2005, untuk pengolahan air limbah domestik individual, seluruh air limbah rumah tangga baik air limbah toilet maupun air limbah non toilet harus diolah dengan unit pengolahan air limbah di tempat (on site treatment), selanjutnya air olahannya dibuang ke saluran umum. Jika efisiensi pengolahan “On site treatment “ rata-rata 90 %, maka hanya tinggal 10 % dari total beban polutan yang masih terbuang keluar. Sistem pembuangan air limbah dengan sistem “on site treatmet ”secara sederhana ditunjukkan seperti pada Gambar 10.2.
191
Gambar 10.2 : Pengolahan air limbah domestik dengan sistem “On Site Treatment “. Beberapa contoh teknologi pengolahan air limbah rumah tangga dengan sistem “ On Site Treatment “ anatara lin adalah teknologi biofilter baik anaerob, aerob ataupun kombinasi anaerob-aerob, Sistem modifikasi lumpur aktif (modified activated sludge) dan lainnya. Sistem tersebut dapat diaplikasikan untuk tiap-tiap rumah tangga maupun semi komunal yakni beberapa rumah menggunakan satu unit alat pengolahan air limbah.
10.2 Kriteria Penentuan Kapasitas Individual atau Komunal.
IPAL
Domestik
Untuk menentukan kapasitas IPAL Individual yang harus dipasang dilakukan dengan mengacu pada besaran People Equivalent (PE) yaitu untuk rumah biasa perkiraan jumlah air limbah adalah 120 liter/orang.hari. Untuk kategori jenis 192
peruntukan bangunan yang lain besaran People Equivqalent (PE) dapat dilihat pada lampiran II Peraturan Gubernur Propinsi DKI Nomor 122 tahun 2005 seperti terlihat pada Tabel 10.1. Untuk menghitung besarnya kapasitas IPAL dapat dilakukan berdasarkan besarnya koefisen luas bangunan atau berdasarkan jumlah penghuni bangunan. Untuk bangunan yang baru, perkiraan jumlah air limbah umumnya dilakukan berdasarkan PE untuk tiap-tiap peruntukan dikalikan dengan satuan kapasitas (jumlah orang atau luas lantai atau lainnya).
10.3 Kriteria Perencanaan IPAL Domestik Individual Di dalam merancang IPAL domestik individual yang paling penting adalah menetukan jumlah air limbah yang akan diolah. Cara yang paling akurat adalah menghitung jumlah rata-rata air bersih sebenarnya yang digunakan per hari. Atau dapat dilakukan dengan menetukan debit air limbah perkapita. Selanjutnya menetukan besarnya polutan organik (BOD) inlet, BOD air olahan yang diharapkan, efisiensi pengolahan serta beban pengolahan atau waktu tinggal di dalam reaktor IPAL serta jenis proses yang digunakan. Salah satu contoh dapat dilihat seperti pada Tabel 10.2. Besarnya parameter yang ditetapkan akan menentukann besarnya IPAL yang akan digunakan.
193
Tabel 10.1 : Besaran Population Equivalen (Pe) untuk Perancangan IPAL berdasarkan Jenis peruntukan bangunan. No. 1.
Peruntukan Bangunan Rumah Mewah
Pemakaian Air Bersih 250
Debit Air Limbah 200
Satuan
PE
Acuan
Liter/penghuni/hari
1,67
Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura Study JICA 1990 (proyeksi 2010) Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura
2.
Rumah Biasa
150
120
Liter/penghuni/hari
1,00
3.
Apartment
250
200
Liter/penghuni/hari
1,67
4. 5. 6.
Rumah Susun Asrama Klinik / Puskesmas
100 120 3
80 96 2,7
Liter/penghuni/hari Liter/penghuni/hari Liter/pengunjung/hari
0,67 0,80 0,02
195
Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura
Lanjutan Tabel 10.1: No. 7.
Peruntukan Bangunan Rumah sakit Mewah
Pemakaian Air Bersih 1000
Debit Air Limbah 800
750
Rumah Sakit Umum
Sekolah Dasar SLTP SLTA Perguruan Tinggi
Rumah Menengah
8. 9. 10. 11.
Sakit
Satuan
PE
Acuan
Liter/jumlah tempat tidur pasien/hari
6,67
600
Liter/jumlah tempat tidur pasien/hari
5,00
425
340
Liter/jumlah tempat tidur pasien/hari
2,83
40 50 80 80
32 40 64 64
Liter/siswa/hari Liter/siswa/hari Liter/siswa/hari Liter/mahasiswa/hari
0,27 0,33 0,53 0,53
Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura SNI 03-7065-2005 SNI 03-7065-2005 SNI 03-7065-2005 SNI 03-7065-2005
196
Lanjutan Tabel 10.1 : No.
15. 16.
Peruntukan Bangunan Rumah Toko / Rumah Kantor Gedung Kantor Toserba (toko serba ada, mall, department store) Pabrik / Industri Stasiun / Terminal
17.
Bandara Udara *
18. 19. 20. 21.
Restoran Gedung Pertunjukan Gedung Bioskop Hotel Melati s/d Bintang 2
12. 13. 14.
Pemakaian Air Bersih 100
Debit Air Limbah 80
50 5
40 4,5
50 3
40 2,7
3
2,7
15 10 10 150
13,5 9 9 120
Satuan
PE
Liter/penghuni dan pegawai/hari Liter/pegawai/hari Liter/m2 luas lantai/hari
0,67
SNI 03-7065-2005
0,33 0,04
SNI 03-7065-2005 SNI 03-7065-2005
Liter/pegawai/hari Liter/penumpang tiba dan pergi/hari Liter/penumpang tiba dan pergi/hari
0,33 0,02
SNI 03-7065-2005 SNI 03-7065-2005
0,02
Liter/kursi/hari Liter/kursi/hari Liter/kursi/hari Liter/tempat tidur/hari
0,11 0,08 0,08 1,00
Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura SNI 03-7065-2005 SNI 03-7065-2005 SNI 03-7065-2005 SNI 03-7065-2005
197
Acuan
Lanjutan Tabel 10.1 : No.
23.
Peruntukan Bangunan Hotel Bintang 3 ke atas Gedung Peribadatan
24.
Perpustakaan
25
22,5
25.
Bar
30
24
Liter/jmlh. pengunjung/hari
0,20
26.
Perkumpulan Sosial
30
27
Liter/jmlh. pengunjung/hari
0,23
22.
Pemakaian Air Bersih 250
Debit Air Limbah 200
5
4,5
198
Satuan
PE
Acuan
Liter/tempat tidur/hari Liter/orang/hari (belum dengan air wudhu) Liter/jmlh. pengunjung/hari
1,67
SNI 03-7065-2005
0,04
SNI 03-7065-2005
0,19
Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura
Lanjutan Tabel 10.1 : No. 27.
Peruntukan Bangunan Klab Malam
Pemakaian Air Bersih 235
Debit Air Limbah 188
Satuan
PE
Acuan
Liter/kursi/hari
1,57
Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura Perancangan dan Pemeliharaan Sistem Plambing, Soufyan M. Noerbambang dan Takeo Morimura
28.
Gedung Pertemuan
25
20
Liter/kursi/hari
0,17
29.
Laboratorium
150
120
Liter/staf/hari
1,00
30.
Pasar Tradisional / Modern
40
36
Liter/kios/hari
0,30
Keterangan : * Untuk pelayanan publik - Perhitungan menggunakan pendekatan PE hanya dipakai apabila tidak ada data aktual jumlah pemakaian air bersih per hari.
199
Tabel 10.2 : Kriteria Perencanaan IPAL domestik Individual. KRITERIA PERENCANAAN PARAMETER Debit Air limbah per kapita BOD Inlet BOD Outlet Efisiensi Penurunan BOD Waktu tinggal air limbah di dalam reaktor
: : : : : :
Jenis air limbah yang diolah Proses Anaerobik
: :
Proses Aerobik atau Kombinasi Proses AnaerobikAerobik Kendala
:
:
NILAI 250 liter/org.hari 250 mg/l 50 mg/l 80 % 1 – 3 hari Untuk Proses Anaerobik Minimal 1 hari untuk proses Aerobik atau kombinasi AnaerbikAerobik. Toilet, kamar mandi, air bekas cuci, dapur, wastafel dll. Hanya menurunkan polutan organik (BOD, COD) dan Padatan Tersuspensi (SS). Efluen BOD < 60 mg/l. menurunkan polutan organik (BOD, COD) dan Padatan Tersuspensi (SS), amoniak, sulfida, deterjen dll.). Efluen BOD < 30 mg/l. Sistem ini memerlukan luas area tertentu sehingga tidak sesuai untuk kawasan dengan kepadatan penduduk tinggi.
200
10.4 Cara Pemasangan IPAL Individual A. Untuk IPAL Skala Rumah Tangga Air limbah toilet dialirkan langsung ke IPAL. Air limbah non toilet dialirkan ke bak kontrol, selanjutnya dilairkan ke IPAL. Lubang outlet IPAL harus berada di atas saluran penerima.
Gambar 10.3 : Cara pemasangan IPAL Individual.
B. Untuk IPAL Restoran Skala Kecil Atau Unit Usaha Yang Banyak Mengeluarkan Lemak. Air limbah toilet dialirkan langsung ke IPAL. Air limbah non toilet dialirkan ke bak pemisah lemak, selanjutnya dilairkan ke IPAL. Lubang outlet IPAL harus berada di atas saluran penerima.
201
Gambar 10.4 : Cara pemasangan IPAL Individual untuk kegiatan yang banyak menghasilkan lemak.
C. Untuk IPAL Domestik Kapasitas 40 0rang Lebih , Restoran Besar, Atau Unit Usaha Yang Banyak Mengeluarkan Lemak. Air limbah toilet dialirkan tangki septik, dan selnjutnya air limpasannya dialirkan ke IPAL. Air limbah non toilet dialirkan ke bak pemisah lemak, selanjutnya dilairkan ke IPAL. Lubang outlet IPAL harus berada di atas saluran penerima.
Gambar 10.5 : Cara pemasangan IPAL individual untuk kapasitas 40 orang atau lebih. 202
D.
BAK PEMISAH LEMAK SEDERHANA
Spesifikasi Alat : Waktu Tinggal : 30 – 60 menit Untuk IPAL kapasitas 6 m3 atau setara 25 orang atau lebih, harus dilengkapi dengan bak pemisah lemak. Minimal terdiri dari dua ruang. Dipasang pada air limbah non toilet yang banyak mengadung lemak. Untuk air limbah restoran wajib dilengkapi dengan bak pemisah lemak. Dipasang sebelum IPAL.
Unit : cm
Gambar 10.6 : Pemisah lemak sederhana.
203
10.5 IPAL Domestik Individual dengan Proses Biofilter Anaerob atau Aerob. Proses pengolah air limbah domestik individual dengan proses biofilter dapat dilakukan dengan menggunakan unit IPAL yang dibuat sendiri atau menggunakan unit IPAL yang dijual dipasaran. Proses pengolahannya adalah sebagai berikut : air limbah dilairkan ke bak pengurai (digester) pertama, selanjutnya dialirkan ke bak pengurai ke dua. Dari bak pengurai ke dua air limbah dilairkan ke bak biofilter dengan aliran dari bawah ke atas. Air limpasan dari bak biofilter merupakan air olahan. Jika prosesnya tanpa aerasi disebut proses biofilter anaerob. Jika menggunakan proses aerasi dinamakan biofilter aerob. Jika prosesnya menggunakan kombinasi anaerob-aerob dinamakan biofilter anerob-aerob. Jika pengolahan air limbah domestik hanya menggunakan proses anaerob maka hasil olahan hanya dapat menurunkan konsentrasi polutan mimyak atau lemak, organik (BOD, COD) dan total padatan tersuspensi (TSS), sedangkan amoniak, deterjen dan hidrogen sulfida tidak bisa turun. Jika prosesnya aerob atau kombinasi anaerob-aerob, maka dapat menurunkan konsentrasi polutan minyak atau lemak, organik, amoniak, TSS, deterjen serta phospat. Oleh kerana itu jika standart efluen didasarkan pada Peraturan Gubernur Propinsi DKI Nomor 122 Tahun 2005, maka disarankan proses pengolahan air limbah domestik individual menggunakan proses aerob atau kombinasi anaerb-aerob. Beberapa contoh IPAL individual untuk beberapa kapsiatas yang berbeda dapat dilihat pada Tabel 10.3 sampai dengan Tabel 10, serta Gambar 10.7 sampai dengan Gambar 10.21.
204
Tabel 10.3 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Kapasitas 5 0rang. Spesifikasi Alat Jumlah Orang
:
5 orang
Debit perkapita
:
250 liter
Debit Air Limbah
:
1250 liter per hari
Beban BOD
:
0,31 kg BOD per hari
BOD Inlet
:
250 mg/l
BOD Outlet
:
50 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD
:
80 %
Panjang Efektif
:
200 cm
Lebar Efektif
:
100 cm
Kedalaman efektif
:
125 cm
Tinggi Ruang Bebas
:
25 cm
Volume Efektif
:
Dimensi :
Waktu Tinggal rata-rata
2 hari
Diameter Inlet / Outlet
:
4“
Volume Media Biofilter
:
0,45 m3
Tipe media
:
Bioball, media plastik sarang tawon, batu apung , batu pecah (split ) .dll.
Bahan
:
Pasangan batu bata, beton dll
Konstruksi
:
Gambar 10.7.
Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 40 (40 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt
205
Lebar Bak : 100 cm
Biofilter Anaerobik
Biofilter Aerobik
Gambar 10.7 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik - Kapasitas 5 0rang.
206
Tabel 10.4 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Kapasitas 8 0rang Spesifikasi Alat Jumlah Orang
:
8 orang
Debit perkapita
:
250 liter
Debit Air Limbah
:
2000 liter per hari
Beban BOD
:
0,50 kg BOD per hari
BOD Inlet
:
250 mg/l
BOD Outlet
:
50 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD
:
80 %
Panjang Efektif
:
225 cm
Lebar Efektif
:
100 cm
Kedalaman efektif
:
150 cm
Tinggi Ruang Bebas
:
25 cm
Volume Efektif
:
3,375 m3
Waktu Tinggal Rata2
:
1,69 hari
Diameter Inlet / Outlet
:
4“
Volume Media Biofilter
:
0,70 m3
Tipe media
:
Bioball, media plastik sarang tawon, batu apung , batu pecah (split ) .dll.
Bahan
:
Pasangan batu bata, beton dll
Konstruksi
:
Gambar 10.8.
Dimensi :
Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 40 (40 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt
207
Lebar Bak : 100 cm
Biofilter Anaerobik
Biofilter Aerobik
Gambar 10.8 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik - Kapasitas 8 0rang.
208
Tabel 10.5: Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Kapasitas 10rang Spesifikasi Alat Jumlah Orang
:
10rang
Debit perkapita
:
250 liter
Debit Air Limbah
:
2500 liter per hari
Beban BOD
:
0,625 kg BOD per hari
BOD Inlet
:
250 mg/l
BOD Outlet
:
50 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD
:
80 %
Panjang Efektif
:
250 cm
Lebar Efektif
:
100 cm
Kedalaman efektif
:
175 cm
Tinggi Ruang Bebas
:
25 cm
Volume Efektif
:
4,375 m3
Waktu Tinggal Rata2
:
1,75 hari
Diameter Inlet / Outlet
:
4“
Volume Media Biofilter
:
0,85 m3
Tipe media
:
Bioball, media plastik sarang tawon, batu apung , batu pecah (split ) .dll.
Bahan
:
Pasangan batu bata, beton dll
Konstruksi
:
Gambar 10.9
Dimensi :
Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 40 (40 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt
209
Lebar Bak : 100 cm
Biofilter Anaerobik
Biofilter Aerobik
Gambar 10.9 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik - Kapasitas 10 0rang.
210
Tabel 10.6 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Kapasitas 15 orang Spesifikasi Alat Jumlah Orang
:
15 orang
Debit perkapita
:
250 liter
Debit Air Limbah
:
3750 liter per hari
Beban BOD
:
0,938 kg BOD per hari
BOD Inlet
:
250 mg/l
BOD Outlet
:
50 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD
:
80 %
Panjang Efektif
:
275 cm
Lebar Efektif
:
125 cm
Kedalaman efektif
:
175 cm
Tinggi Ruang Bebas
:
25 cm
Volume Efektif
:
6,016 m3
Waktu Tinggal Rata2
:
1,60 hari
Diameter Inlet / Outlet
:
4“
Volume Media Biofilter
:
1,06 m3
Tipe media
:
Bioball, media plastik sarang tawon, batu apung , batu pecah (split ) .dll.
Bahan
:
Pasangan batu bata, beton dll
Konstruksi
:
Gambar 10.10.
Dimensi :
Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt
211
Lebar Bak : 125 cm
Biofilter Anaerobik
Biofilter Aerobik
Gambar 10.10 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik - Kapasitas 15 0rang.
212
Tabel 10.7 : Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik Kapasitas 20 orang Spesifikasi Alat Jumlah Orang
:
20 orang
Debit perkapita
:
250 liter
Debit Air Limbah
:
5000 liter per hari
Beban BOD
:
1,25 kg BOD per hari
BOD Inlet
:
250 mg/l
BOD Outlet
:
50 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD
:
80 %
Panjang Efektif
:
300 cm
Lebar Efektif
:
125 cm
Kedalaman efektif
:
200 cm
Tinggi Ruang Bebas
:
25 cm
Volume Efektif
:
7,5 m3
Waktu Tinggal Rata2
:
1,50 hari
Diameter Inlet / Outlet
:
4“
Volume Media Biofilter
:
1,5 m3
Tipe media
:
Bioball, media plastik sarang tawon, batu apung , batu pecah (split ) .dll.
Bahan
:
Pasangan batu bata, beton dll
Konstruksi
:
Gambar 10.11.
Dimensi :
Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt
213
Lebar Bak : 125 cm
Biofilter Anaerobik
Biofilter Aerobik
Gambar 10.11 : Contoh Konstruksi Biofilter Untuk Pengolahan Air Limbah Domestik - Kapasitas 20 0rang.
214
Tabel 10.8 : Biofilter Anaerobik Sistem Super Sept. Jumlah Ekivalen Orang
3– 5
6 - 10
11 - 15
16 - 25
26 - 35
985
1620
2765
6550
9270
Filter Anaerobik (liter)
113
240
390
610
930
Konsentrasi BOD keluar (mg/l)
< 50
< 50
< 50
< 50
< 50
Tinggi (B)- meter
1,43
1,67
1,9
2,4
2,8
Diameter Pipa Inlet / Outlet (mm)
100
100
100
150
150
Diameter Pipa Ventilasi (mm)
25
25
25
75
75
Level Pipa Inlet ( C ) - meter
0,25
0,25
0,25
0,30
0,35
Level Pipa Outlet ( D ) - meter
0,30
0,30
0,30
0,40
0,45
Bak Pemisah (separation Chamber) –(liter)
Kontruksi IPAL : Gambar 10.12.
215
Gambar 10.12 : Contoh konstruksi Biofilter Anaerobik Sistem Super Sept.
216
Tabel 10.9 : Biofilter Anaerobik – Aerob Kapasitas 10 Orang Spesifikasi Alat Jumlah Orang
:
10 orang
Debit perkapita
:
250 liter
Debit Air Limbah
:
2500 liter per hari
Beban BOD
:
0,625 kg BOD per hari
BOD Inlet
:
250 mg/l
BOD Outlet
:
25 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD
:
90 %
Panjang Efektif
:
180 cm
Lebar Efektif
:
100 cm
Kedalaman efektif
:
140 cm
Tinggi Ruang Bebas
:
20 cm
Volume Efektif
:
2,52 m3
Waktu Tinggal Rata2
:
1 hari
Diameter Inlet / Outlet
:
4“
Volume Media Biofilter
:
0,81 m3
Tipe media
:
Bioball, media plastik sarang tawon,.
Bahan
:
Fiberglass (FRP)
Konstruksi
:
Gambar 10.13
Dimensi :
Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt
217
Lebar Bak : 100 cm
Unit : cm
Gambar 10.13 : Contoh Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 10 Orang.
218
Tabel 10.10 : Biofilter Anaerobik – Aerob Kapasitas 24 Orang Spesifikasi Alat Jumlah Orang
:
10 orang
Debit perkapita
:
250 liter
Debit Air Limbah
:
6000 liter per hari
Beban BOD
:
1,50 kg BOD per hari
BOD Inlet
:
250 mg/l
BOD Outlet
:
25 mg/l
Efisiensi Penghilangan BOD
:
90 %
Panjang Efektif
:
320 cm
Lebar Efektif
:
100 cm
Kedalaman efektif
:
200 cm
Tinggi Ruang Bebas
:
20-30 cm
Volume Efektif
:
6,4 m3
Waktu Tinggal Rata2
:
25,6 jam (+ 1hari)
Diameter Inlet / Outlet
:
4“
Volume Media Biofilter
:
2,7 m3
Tipe media
:
Media plastik sarang tawon.
Bahan
:
Fiberglass (FRP)
Konstruksi
:
Gambar 10.14
Dimensi :
Untuk Proses Aerobik : Blower : Hiblow 60 (60 liter /menit) Pompa Sirkulasi : 25 watt
219
Unit : cm
Lebar Bak : 100 cm
Gambar 10.14 : Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 24 Orang.
220
Gambar 10.15 : Contoh Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 24 Orang.
221
Tabel 10.11 : Kombinasi Biofilter Anaerob – Aerob Kapasitas 34 Orang Spesifikasi Alat :
Dimensi Biofilter Anaerob-aerob :
Jumlah Orang
: 34 orang
Panjang Efektif
: 3,2 cm
Debit perkapita
: 250 liter
Lebar Efektif
: 100 cm
Debit Air Limbah : 8500 liter/hari
Kedalaman efektif
: 200 cm
Beban BOD
: 2,125 kg BOD per hari
Tinggi Ruang Bebas : 30 cm
BOD Inlet
: 250 mg/l
Total Volume Efektif
BOD Outlet
: 25 mg/l
Waktu Tinggal rata-rata : 25,6 Jam
: 8,4 m3
Efisiensi Penghilangan BOD : 90 %
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Terdiari dari dua buah bak : Bak Pengurai Awal dan Biofilter Anaerob-aerob
Volume Media Biofilter : 2,7 m3 Tipe media: Media plastik sarang tawon.
Dimensi Bak Pengurai Awal :
Blower:
Panjang Efektif
: 100 cm
Kapasitas
Lebar Efektif
: 100 cm
Daya Listrik : 60 watt
Kedalaman efektif
: 200 cm
: 60 lt/menit
Bahan Reaktor : Fiberglass (FRP)
Tinggi Ruang Bebas : 30 cm Konstruksi : Gambar 10.16.
222
Lebar Bak : 100 cm
Unit: Cm
Gambar 10.16 : Contoh konstruksi biofilter anaerob – aerob, kapasitas 24 Orang 223
Tabel 10.12 : Kombinasi Biofilter Anaerob – Aerob, Kapasitas 56 Orang Spesifikasi Alat :
Dimensi Biofilter Anaerob-aerob :
Jumlah Orang
: 56 orang
Panjang Efektif
: 3,2 cm
Debit perkapita
: 250 liter
Lebar Efektif
: 150 cm
Kedalaman efektif
: 200 cm
Debit Air Limbah : 14.000 liter/hari Beban BOD
: 3,50 kg BOD per hari
BOD Inlet
: 250 mg/l
Total Volume Efektif
BOD Outlet
: 25 mg/l
Waktu Tinggal rata-rata : 24 Jam
Tinggi Ruang Bebas : 30 cm : 14,1 m3
Efisiensi Penghilangan BOD : 90 %
Diameter Inlet / Outlet : 4 “
Terdiari dari dua buah bak : Bak Pengurai Awal dan Biofilter Anaerob-aerob
Volume Media Biofilter : 4,05 m3
Dimensi Bak Pengurai Awal : Panjang Efektif
: 150 cm
Lebar Efektif
: 150 cm
Kedalaman efektif
: 200 cm
Tipe media : Media plastik sarang tawon. Blower : Kapasitas
: 120 lt/menit
Daya Listrik : 120 watt Bahan Reaktor : Fiberglass (FRP)
Tinggi Ruang Bebas : 30 cm Konstruksi : Gambar 10.17. 224
Lebar Bak : 150 cm
Unit: Cm
Gambar 10.17 : Konstruksi biofilter anaerob – aerob, kapasitas 56 Orang 225
Gambar 10.18 : IPAL domestik dengan proses biofilter anaerob-aerob kapasitas 15 m3 per hari. (50 – 60 orang) 226
Tabel 10.13 : Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats) Kapasitas 15 – 20 Orang Jenis Air Limbah Yang Diolah
:
Air Limbah Domestik
Jumlah Orang
:
15 – 20
Jumlah Tangki
:
1
Volume Bak Pemisah (Separation Tank) – m3
:
1,63
Volume Tangki Aerasi (Aeration Tank) – m3
:
0,87
Volume Ruang Disinfeksi – m3
:
0,02
Tinggi Tangki (H) – m
:
1,53
Lebat Tangki (W) – m
:
1,54
Panjang tangki (L) – m
:
2,17
Diameter Tangki (D) – m
:
-
Diameter Pipa Inlet / Outlet – mm
:
100
Level Pipa Inlet (A) – m
:
0,26
Level Pipa Outlet (B) – m
:
0,38
Tipe Pompa Udara (Air PumP) – atau yang setara
:
LA 2BB
Power Blower –watt
:
48
Luas Tanah Yang dibutuhkan (hanya untuk Tangki)
:
2,4 m x 1,8 m
Pengurasan Lumpur
:
Satu tahun sekali
Konstruksi
:
Gambar 10.19.
227
Gambar 10.19 : Konstruksi IPAL dengan Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats), Kapasitas 15 – 20 Orang
228
Tabel 10.14 : Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats) Kapasitas 20 – 40 Orang Jenis Air Limbah Yang Diolah
:
Air Limbah Domestik
Jumlah Orang
:
20 - 40
Jumlah Tangki
:
2
Volume Bak Pemisah (Separation Tank) - m3
:
3,306
Volume Tangki Aerasi (Aeration Tank) - m3
:
1,91
Volume Ruang Disinfeksi - m3
:
0,04
Tinggi Tangki (H) - m
:
1,80
Lebat Tangki (W) - m
:
1,67
Panjang tangki (L) - m
:
1,78
Diameter Tangki (D) - m
:
1,96
Diameter Pipa Inlet / Outlet - mm
:
100
Level Pipa Inlet (A) - m
:
0,25
Level Pipa Outlet (B) - m
:
0,46
Tipe Pompa Udara (Air PumP) – atau yang setara
:
LA 60
Power Blower -watt
:
85
Luas Tanah Yang dibutuhkan (hanya untuk Tangki)
:
4,2 m x 2,2 m
Pengurasan Lumpur
:
Satu tahun sekali
Konstruksi
:
Gambar 10.20
229
Gambar 10.20 : Konstruksi IPAL dengan Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats), Kapasitas 20 – 40 Orang 230
Tabel 10.15 : Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats) Kapasitas 50 – 80 Orang Jenis Air Limbah Yang Diolah
:
Air Limbah Domestik
Jumlah Orang
:
50 – 80
Jumlah Tangki
:
2
Volume Bak Pemisah (Separation Tank) – m3
:
6,43
Volume Tangki Aerasi (Aeration Tank) – m3
:
4,81
Volume Ruang Disinfeksi – m3
:
0,07
Tinggi Tangki (H) – m
:
2,62
Lebat Tangki (W) – m
:
-
Panjang tangki (L) – m
:
-
Diameter Tangki (D) – m
:
2,24
Diameter Pipa Inlet / Outlet – mm
:
150
Level Pipa Inlet (A) – m
:
0,40
Level Pipa Outlet (B) – m
:
0,55
Tipe Pompa Udara (Air PumP) – atau yang setara
:
LA 120
Power Blower –watt
:
130
Luas Tanah Yang dibutuhkan (hanya untuk Tangki)
:
5,0 m x 2,5 m
Pengurasan Lumpur
Satu tahun sekali
Konstruksi
Gambar 10.21
231
Gambar 10.21 : Konstruksi IPAL dengan Proses Modifikasi Lumpur Aktif (Sistem Sats), Kapasitas 50 – 80 Orang 232