BAB 1 Pendahuluan
1.1
Latar belakang Perkembangan teknologi otomotif di dunia semakin berkembang, terutama untuk kendaraan-kendaraan pribadi baik beroda dua maupun beroda empat. Dengan adanya perkembangan ini, banyak membantu manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Selain membantu kehidupan manusia, perkembangan ini juga membawa dampak yang kurang baik seperti, kemacetan, polusi dan lainnya yang cukup membahayakan kehidupan manusia. Perkembangan penduduk di Indonesia kian bertambah, demikian pula dengan perkembangan jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, baik beroda empat maupun beroda dua. Peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan bermotor juga menyebabkan peningkatan kemacetan di Indonesia, terutama di Jakarta saat ini, dan beberapa kota besar lainnya seperti Bandung, Surabaya, dan kota besar lainnya. Di masa modern sekarang ini, tuntutan akan ketepatan waktu semakin tinggi karena itu masyarakat di Indonesia lebih memilih kendaraan beroda dua, karena itu pertumbuhan penjualan kendaraan bermotor roda dua pun semakin meningkat. Kendaraan beroda dua memiliki beragam jenis dan merek, seperti motor 4 tak (tanpa kopling dan jenis matic) dan motor 2 tak (dengan kopling),
2
untuk merk tersedia pula beragam merk seperti Honda, Yamaha, Suzuki, KTM, Bajaj dan lainnya. Melihat peminat akan kendaraan beroda dua yang terus meningkat, maka dapat dilihat suatu peluang yang cukup baik untuk mencoba mengembangkan kendaraan roda dua tersebut menjadi lebih baik, sehingga dapat menambah kenyamanan dari pengguna kendaraan beroda dua.
1.2
Identifikasi dan perumusan masalah Selain melihat peluang yang semakin berkembang, dapat difokuskan kepada pengguna kendaraan beroda dua dan jenis kendaraan beroda dua dengan sistem otomatis, dimana dimasa yang akan datang diharapkan semua pengendara kendaraan bermotor mengalami otomatisasi. Pengguna kendaraan beroda dua saat ini sering kali bermasalah dengan cuaca, baik hujan maupun panas. Jika cuaca panas atau musim kemarau, pengguna kendaraan beroda dua aka secara langsung terkena terik matahari, jika hal ini berlanjut dalam jangka waktu yang cukup lama dapat menyebabkan kanker kulit, untuk menghindari hal tersebut, biasanya pengendara mengenakan jaket dan sarung tangan, namun hal ini juga sering kali menimbulkan rasa ketidak nyamanan karena udara terasa semakin panas dengan jaket yang tertutup. Pengendara yang mengenakan jaket biasanya berkeringat, hal ini lah yang menjadi penyebab utama ketidak nyamanan dalam mengenakan jaket.
3
Selain musim kemarau, musim hujan juga sering kali mengganggu pengendara roda dua. Saat hujan tiba pengendara roda dua biasanya berteduh di bawah pohon yang besar, halte bus, dan di bawah jembatan layang, selain itu ada pula pengendara yang mengenakan jas hujan. Pengendara roda dua biasanya mengenakan jas hujan jenis kalong atau setelan, walau sudah mengenakan jas hujan, pengendara tetap basah di beberapa tempat seperti lengan baju dan kaki. Hal ini lah yang sering kali menyebabkan si pengendara motor terganggu dan merasa kurang nyaman dalam mengenakan jas hujan, selain itu pengendara yang berteduh di bawah jembatan juga sering kali menyebabkan kemacetan di ruas-ruas jalan tertentu di kota Jakarta. Melihat hal ini, maka pengembangan terhadap kendaraan roda dua cukup penting, baik untuk menghemat waktu pengendara dan meningkatkan kenyamanan dalam berkendaraan, untuk itu perlu diadakan survey apakah penting pengembangan kendaraan beroda dua untuk menghindarkan pengendara dari panas dan hujan. Jika responden menyambut baik hal ini, maka diperlukan pengembangan lebih lanjut dalam spesifikasi, desain dan arsitektur badan motor yang dapat menghindarkan pengendara semaksimal mungkin dari gangguan panas dan hujan.
4
1.3
Ruang lingkup Proses pengembangan kendaraan roda dua ini, diawali dengan identifikasi kebutuhan dari konsumen akan produk ini yaitu tipe motor yang diinginkan serta optional-optional yang ingin ditambahkan pada motor tersebut. Oleh karena itu, responden haruslah orang-orang yang pernah mengendarai motor, baik sebagai penumpang maupun sebagai pengendara motor itu sendiri, karena dengan begitu responden dapat menyarankan motor apakah yang ingin mereka gunakan untuk pengembangan motor lebih lanjut. Setelah kebutuhan-kebutuhan dari responden teridentifikasi, maka tahap selanjutnya adalah menterjemahkan kebutuhan tersebut dalam metrik kebutuhan, yang kemudian diimplementasikan pada spesifikasi produk yang akan dikembangkan. Konsep yang akan muncul akan bervariasi sesuai dengan spesifikasi produk yang didapatkan, baik dalam perbedaan bentuk, desain, optionaloptional lain dan sebagainya. Konsep-konsep tersebut dijabarkan lebih lanjut untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan masing-masing konsep, dimana diberikan bobot pada masing-masing konsep sesuai dengan nilainya, yang disebut sebagai penyaringan konsep. Penyeleksian konsep berlanjut sampai mendapatkan konsep terbaik dari konsep-konsep yang ada, yang kemudian konsep tersebut diuji kembali kepada para responden apakah konsep tersebut sesuai dengan kebutuhan mereka, jika
5
sesuai dengan kebutuhan maka proses selanjutnya dibuat gambaran mendetail atau dapat dikatakan sebagai prototype awal. Prototype ini digunakan untuk menggambarkan produk secara visual kepada responden. Selain sebagai objek visual prototype juga dapat digunakan sebagai penilai jika ada kekurangan dari konsep-konsep yang dipilih. Jadi ruang lingkup pembahasan skripsi ini terbatas proses pelaksanaan pengembangan dan teori tahapan pengembangan dengan pasar utama produk yaitu pengguna motor di Indonesia, dengan responden yang terutama dari wilayah kota Jakarta dan beberapa responden dari luar Jakarta seperti Surabaya, Bandung, Bali, Yogya dan lainnya, yang dilakukan via e-mail. Diharapkan responden dari luar Jakarta tersebut dapat sedikit mewakili keseluruhan konsumen pengguna motor di Indonesia karena dengan cuaca dan iklim yang sama.
1.4
Tujuan dan manfaat Tujuan : •
Menghindarkan pengendara dari terik matahari dan hujan.
•
Menentukan kebutuhan pelanggan pengendara roda dua, sebagai dasar acuan konsep pembuatan motor tanpa hujan dan panas
•
Membuat konsep produk yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dan memilih konsep yang terbaik.
6
•
Menghitung biaya produksi untuk pembuatan konsep yang terpilih
•
Menguji kelayakan produk yang terpilih
•
Mengimplementasikan
teori
pengembangan
produk
secara
langsung. •
Sebagai topik skripsi yang merupakan syarat kelulusan jenjang S1 Teknik Industri Universitas Bina Nusantara.
Manfaat : •
Membantu mengurangi kesulitan pengendara roda dua disaat panas dan hujan
•
Membantu mengatasi kemacetan pada musim hujan terutama di kota Jakarta
•
Bila respon yang didapat disambut baik, maka produk ini dapat dijual dan menjadi peluang bisnis bagi yang memproduksi.
•
1.5
Pengembangan dalam dunia transportasi umum.
Gambaran Objek Motor dengan penutup seperti mobil, diperuntukan menghemat waktu disaat hujan. Pengendara kendaraan roda dua tidak lagi perlu berhenti baik untuk mengenakan jas hujan maupun berteduh. Selain itu kendaraan ini bisa menjadi alternatif kendaraan untuk transportasi umum.