1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan berkembangnya dunia usaha saat ini, restoran merupakan industri yang dapat diandalkan. Menurut data pertumbuhan ekonomi 2012 dari Badan Pusat Statistik menyebutkan bahwa peningkatan sektor perdagangan, hotel dan restoran di Indonesia meningkat sebesar 8,11 % di tahun 2012 yang lalu dan menduduki peringkat kedua dibawah industri Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 9,98%. Distribusi PDB ini menunjukkan peranan dan perubahan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Menurut Lapangan Usaha
Lapangan Usaha
Atas Dasar Harga
Laju
Berlaku (Trilliun)
Pertumbuhan
2010
2011
2012
2012 (%)
Pengangkutan dan Komunikasi
423,2
491,3
549,1
9,98
Perdagangan, Hotel dan Restoran
882,5
1024
1145,6
8,11
Konstruksi
660,9
754,5
861,1
7,5
466,5
535,2
598,5
7,15
Keuangan, Real Estate, Jasa Perusahaan
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2012 Bisnis ini sangat menjanjikan jika dikelola dengan manajemen yang baik seperti Pizza Hut. Pizza Hut merupakan salah satu restoran ternama yang menjual pizza sebagai produk utamanya. Restoran ini sudah berkembang semenjak tahun
2
1984 dan sudah mempunyai 207 gerai di Indonesia. Di kota DKI Jakarta sendiri terdapat 60 gerai Pizza Hut yang tersebar di area DKI Jakarta. Produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang ditawarkan kepada pasar atau konsumen untuk dikonsumsi dan merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan. Produk disebut juga sebagai pusat dari kegiatan pemasaran. Menurut Kotler dan Keller (2009) menyebutkan bahwa konsumen menyukai produk yang menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik. Dari pernyataan Kotler dan Keller dapat disimpulkan bahwa tugas pemasaran bukanlah lagi mencari pelanggan yang tepat untuk produk, melainkan menemukan produk yang tepat untuk pelanggan. Maka dari itu seorang manajer atau perusahaan harus bersikeras mengetahui dan menganalisa kualitas produk yang seperti apa yang dibutuhkan konsumen, features atau inovasi yang bagaimana yang harus dilakukan dan dibuat oleh perusahaan terhadap produk agar konsumen selalu diberi kejutan di dalam setiap perjalanan hidup suatu produk dari perusahaan tersebut. Ketika suatu produk masih terbatas, konsumen tidak terlalu memperhatikan kualitas produk yang diberikan oleh perusahaan. Jika dibandingkan dengan keadaan pada saat ini, banyak perusahaan pesaing yang muncul dengan memainkan produk sejenis di dalam suatu industri, membuat konsumen akhirnya mempertimbangkan dan membandingkan mereka dalam segi kualitas produk. Sebagian
perusahaan
perusahannya dengan
menggunaan
strategi
untuk
mempertahankan
strategi “product development” dimana perusahaan
memfokuskan diri pada pengembangan produknya atau pun melakukan inovasi terhadap produknya. Inovasi produk dapat memungkinkan perusahaan untuk memasuki pasar baru dengan memperbaiki produk untuk mempengaruhi sikap
3
pembelian para konsumen (M. Ali : 2013). M. Ali juga mengatakan bahwa “Apabila restoran yang tidak melakukan inovasi produk maka resiko untuk kehilangan konsumen akan besar karena pesaing akan memanfaatkannya”. Seiring dengan perkembangan konsumen, Pizza Hut telah melakukan banyak strategi dalam pengembangan produknya. Mulai dari adanya membentuk rasa-rasa baru dari produk utama mereka, yakni pizza kemudian menciptakan menu nasi hingga menu sarapan yang bervariasi. Hal ini dilakukan Pizza Hut untuk memasuki target pasar baru yang memungkinkan untuk menjangkau konsumen yang tidak menyukai makanan pasta dan pizza (A. Maulana, Restaurant Manager Pizza Hut Matraman Jakarta:2013) . Selain itu juga dengan adanya pengembangan menu, restoran ini membuat strategi peningkatan angka penjualan dengan menyediakan menu sarapan sehingga Pizza Hut menjadi tempat yang dapat dipertimbangkan bagi konsumen yang ingin memenuhi kebutuhan makanan mereka pada waktu pagi hari. Terdapat fenomena permasalahan yang diperoleh dari data penjualan di Pizza Hut, Matraman, Jakarta mengenai beberapa produk menu mereka yang bergerak secara tidak stabil. Berikut penulis melampirkan tabel data penjualan dari sistem laporan yang ada di outlet Pizza Hut Matraman, Jakarta.
4
Tabel 1.2 Data Penjualan Berbagai Menu Pizza Hut Matraman Maret – April 2013 Nama Menu Tanggal 4-10 Maret 11-17 Maret 18-24 Maret 25-31 Maret 1-7 April 8-14 April 15-21 April Total
Chillic Hot Rice
Meat Lover
Mix 4fun Ice Cream
155
232
98
166
177
218
77
71
110
130
190
73
45 46
59 58
125 160
164 210
280 211
88 93
24
44
152
189
281
76
17
30
111
122
207
81
339
441
971
1147
1419
586
Barbeque Beef Fusili
Salad Bar
77
91
147
70
88
60
Puff Pastry Mushroom Creme Soup
Sumber : Pizza Hut Matraman, Jakarta Tabel di atas merupakan daftar laporan penjualan berdasarkan jumlah pesanan pada menu-menu atau produk-produk dari Pizza Hut, Matraman, Jakarta yang diperoleh dari sistem operasional periode bulan Maret hingga minggu ketiga bulan April 2013. Dari tabel di atas dapat kita lihat produk di Pizza Hut angka penjualannya sangat berfluktuasi. Di samping itu kualitas produk juga menjadi elemen yang sangat penting untuk penerapan stategi yang dipilih perusahaan dalam memenangkan pasar. Kualitas produk dapat didefinisikan yaitu merupakan karakteristrik produk atau jasa yang tergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan (Kotler & Amstrong 2008:272). Untuk menunjang dalam hal kualitas produk, sebagian perusahaan melakukan pembentukan divisi baru yang disebut strategy business unit yang memfokuskan diri
5
ke dalam sebuah divisi yang dimaksud perusahaan. Contohnya adalah Quality Assurance yang bertugas untuk mengawasi, menilai dan menjaga kualitas produk pada perusahaan itu sendiri seperti yang ada pada restoran Pizza Hut. Dalam sebuah restoran, keputusan pembelian merupakan hal yang sangat diperhitungkan untuk sebagai alat ukur bagaimana dan seberapa besar konsumen masih membutuhkan produk dari restorannya. Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan dari pembeli dimana konsumen benar-benar akan membeli karena peran pembelian selalu berubah (Kotler dan Armstong, 2008). Konsumen cenderung memilih tempat yang menawarkan produk yang bervariasi dan lengkap yang ditawarkan penjual. Semua dilakukan oleh beberapa restoran untuk meningkatkan volume penjualan mereka. Berdasarkan latar belakang dan fenomena di atas penulis ingin meneliti apa yang sudah ada dan melihat sejauh mana kekuatan kualitas produk di restoran Pizza Hut Matraman, Jakarta yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Maka penulis akan membahas mengenai “PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI PIZZA HUT MATRAMAN JAKARTA”. 1.2 Rumusan Masalah a) Bagaimana kualitas produk yang terdapat di Pizza Hut, Matraman, Jakarta ? b) Bagaimana proses keputusan pembelian terhadap produk-produk yang terdapat di Pizza Hut, Matraman, Jakarta ? c) Apakah terdapat pengaruh antara kualitas produk terhadap keputusan pembelian di Pizza Hut, Matraman, Jakarta ?
6
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : a)
Untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang kualitas produk yang
terdapat di Pizza Hut Matraman, Jakarta. b)
Untuk mengetahui proses keputusan pembelian yang dilakukan oleh
konsumen Pizza Hut Matraman, Jakarta. c)
Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya pengaruh kualitas produk
terhadap keputusan pembelian di Pizza Hut Matraman, Jakarta. 2. Manfaat a) Penulis berharap memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas dengan ilmu-ilmu yang di dapat secara teori sehingga dapat mempertajam pemikiran ilmiah dibidang perilaku konsumen khususnya menyangkut kualitas produk terhadap keputusan pembelian. b) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan serta referensi untuk penelitian selanjutnya terutama yang berhubungan dengan ilmu pemasaran. c)
Bagi manajemen Pizza Hut Matraman, Jakarta, berdasarkan hasil
penelitian ini bisa dijadikan bahan masukan untuk perbaikan dan pengelolaan produk yang akan berpengaruh kepada keputusan pembelian yang dampaknya kepada peningkatan tingkat penjualan restoran.
7
1.4 Ruang Lingkup Untuk mencapai tujuan yang terarah, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti yakni pada variabel kualitas produk dan keputusan pembelian yang sumber datanya diperoleh dari konsumen yang ada di restoran Pizza Hut Matraman, Jakarta. 1.5 Hipotesis Hipotesis nol (Ho) : Tidak adanya pengaruh kualitas produk yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Hipotesis Alternatif (Ha) : Adanya pengaruh Kualitas Produk yang signifikan terhadap Keputusan Pembelian. 1.6 Metode Penelitian •
Jenis metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif.
•
Jenis penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan asosiatif-kausal.
•
Pengumpulan data akan dilakukan oleh penulis dengan menggunakan instrumen kuesioner.
1. 7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, ruang lingkup
8
penelitian, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian yang diharapkan penulis, keputusan hipotesis, metode penelitian yang digunakan serta sistematika penulisan yang akan direncanakan oleh penulis. BAB 2. LANDASAN TEORI Pada bab ini penulis mengacu kepada studi kepustakaan dimana berisi tentang dasar-dasar teoritis yang berkaitan dengan kualitas produk dan keputusan pembelian konsumen serta kajian pustaka pendukung lainnya yang menunjang penelitian. BAB 3. METODE PENELITIAN Bab ketiga akan diuraikan tentang rancangan penelitian yang digunakan peneliti, teknik pengumpulan data yang dilakukan, bagaimana metode analisis data yang dilakukan, dan penerapan operasional variabel yang relevan dengan topik penelitian. BAB 4. ANALISIS DAN BAHASAN Dalam bab ini akan membahas mengenai profil perusahaan , penjelasan deskriptif dari kriteria responden, data tentang responden mengenai hasil pengumpulan data, pengujian instrumen penelitian serta hasil pengujian hipotesis dan pembahasan-pembahasan lain yang diperlukan untuk menjawab permasalahan peneliti. BAB 5. SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan memuat kesimpulan yang berpedoman kepada pencapaian tujuan penelitian dari permasalahan yang ada, dan beberapa saran
9
yang diharapkan dapat menjadi bahan masukan serta perbaikan bagi pihak restoran dan pihak yang diharapkan oleh penulis. 1.8 Tinjauan Pustaka Adapun beberapa peneliti dari jurnal ilmiah terdahulu yang mendukung adanya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan jurnal yang berjudul “Pengaruh Keragaman Menu, Kualitas Produk, Citra Merek dan Iklan terhadap Keputusan Pembelian di McDonald’s Java Mall Semarang “ (Muhammad Wahyu Ali A.H., Handoyo Djoko.W., Sari Listyorini. Journal of Social and Politic. Bandung : 2013. pg 1-9). “This study aims to determine effect of the diversity of menu, product quality, brand image, and advertising on consumer purchasing decisions McDonald’s Java Mall Semarang.” 2. Berdasarkan jurnal yang berjudul “Pengaruh Harga dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Motor Honda Matic Beat di PT. Nusantara Solar Sakti, (Purwati, Heri Setiawan, Rohmawati. Jurnal Ekonomi dan Informasi Akutansi. Politeknik Negeri Sriwijaya: Sept 2012. Vol.2 No.3; pg. 260), “The aim of this research are, to know how much the price and quality of product take effect to the customer’s decision in order to purchase Honda Beat Scootermatic, and to know which one of the two variables is dominant. Thus, Result of this analysis suggest that Pt. Nusantara Sakti should maintain their price stability especially in increasing the strategy to give affordable price because it can affect the people to purchase Honda Beat Scootermatic.” 3. Berdasarkan jurnal yang berjudul “Symbolic purchase in sport: the roles of self-image congruence and perceived quality” (Kwak, D.H., Kang J.H. Journal of Management Decisions: 2009. Vol 47, Iss.1; pg 85-99) “Relationship existed between perceived product quality with purchase intention.” 4. Berdasarkan jurnal yang berjudul “The relationship between product quality and purchase intention : The case of Malaysia’s national motorcycle manufacture”, (Mohd Rizaimy Shaharudin, Suhardi Wan Mansor, Anita Abu Hassan, Maznah Wan Omar, Etty Harniza Harun. Journal of Business Management. Malaysia:Sept 2011. Vol. 5 Iss.20; pg 8163-8176) “This study aims to determine the level of product quality based on the eight quality dimensions framework and the relationship towards the buyer purchase behavior. The introduction of beneficial impact as a mediator between product quality and purchase intention (indirect effect) as suggested by past researches which could increase the importance of perceived quality in the study relationships.” 5. Berdasarkan jurnal yang berjudul “Consumer’s Perceived Quality, Perceived Value and Perceived Risk Towards Purchase Decision on
10
Automobile”, (Shoy Johnn Yee, Ng Cheng San. Journal of Economics and Business Administration. Malaysia:2011. Vol. 3, Iss. 1; pg 47-57), “All the 200 sets of data were reliable where Cronbach’s alpha is more than 0,6. Pearson correlation also showed the strenght of the relationship between those variables and normality assumption was meet. Result from multiple regression analysis showed the positive association between the three factors mentioned previously with purchase decision.”