BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) berkembang sesuai dengan
perkembangan kehidupan umat manusia. Ketika manusia mengenal alat, sebenarnya sejak saat itulah manusia mulai mengenal Iptek. Pada awalnya, Iptek berkembang untuk memenuhi kebutuhan manusia baik untuk keperluan langsung maupun tidak langsung. Perkembangan Iptek telah membuat revolusi yang besar pada peradaban manusia, budaya suatu bangsa yang sebelumnya terisolasi di suatu daerah terbatas, kini telah menjadi kebudayaan dunia. Pendidikan, penelitian, dan teknologi adalah sebuah paket yang sejalan yang harus diterima bila sebuah negara ingin maju. Seperti yang terjadi pada abad milenium ini para peneliti ataupun kelompok penelitian berlomba-lomba untuk menunjukkan kemampuannya dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang menghasilkan sesuatu yang baru, yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat didalam meningkatkan kesejahteraan. Yang dapat dilihat pada saat ini antara lain seperti Satelit, Stasiun Antariksa, dan bahkan ada beberapa negara, selain manusia juga robot yang dilengkapi dengan peralatan canggih untuk mengirim data hasil rekamannya di antariksa untuk diteliti apakah sebuah planet di antariksa tersebut dapat dihuni oleh manusia seperti di bumi ini. Bila dicermati, munculnya suatu teknologi baru karena didukung oleh historis, ”Data dari masa yang telah lalu dan informasi yang ada di saat ini”. Dengan
2 melakukan rekayasa proses, maka pengolahan data menjadi informasi dan dapat direkayasa, sehingga pada gilirannya akan memunculkan suatu bentuk teknologi baru. Rekayasa proses merupakan suatu prosedur dari daur kehidupan sistem (System Life Cycle) yang bertujuan untuk mendapatkan suatu sistem yang ideal yang dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang sangat kompleks. Melalui pendekatan sistem maka pengembangan suatu sistem dapat dilakukan bila para pelakunya senantiasa berpotensi dan terkoordinasi serta didukung oleh beberapa sumber daya organisasi yang lain. Kinerja beberapa sumber daya yang ada dalam suatu organisasi, dimana manusia adalah satu diantaranya akan menghasilkan sinergi bagi suatu organisasi. Dari studi komparasi tentang sumber daya organisasi dapat disimpulkan bahwa sumber daya selain manusia keberadaannya senantiasa pasif, yang berarti tidak akan berpengaruh banyak bila tidak berinteraksi dengan manusia. Karena alasan itulah sumber daya manusia menjadi bernilai strategis dalam pengembangan organisasi dan sekaligus sebagai dinamisator dari beberapa sumber daya organisasi yang lainnya. Berdasarkan geografi, letak wilayah Indonesia sangat sesuai bagi pemanfaatan dan pengembangan kemampuan teknologi dirgantara. Sebagai negara kepulauan yang cukup luas dan letaknya pada posisi silang memberikan akses yang lebih besar dalam pemanfaatan
transportasi,
komunikasi,
informasi
dan
komunikasi
dengan
menggunakan media dirgantara. Letak pada khatulistiwa, memberikan kondisi yang efisien untuk menempatkan satelit pada Obit Geostasioner (GSO), dibangunnya bandar antariksa yang kompetitif. Di samping itu, tercurah di wilayah ini energi surya yang memberikan manfaat besar dalam pengembangan energi baru.
3 Berdasarkan keadaan sumber daya alam, salah satu potensi nasional adalah sumber daya alam baik yang terkandung di daratan, perairan maupun di dirgantara. Sumber daya alam di daratan dan perairan wilayah yuridis nasional yang belum terinventarisasi secara lengkap baik langsung ataupun tidak langsung mendukung pembangunan kedirgantaraan nasional, sedangkan GSO yang berada di atas wilayah Republik Indonesia mempunyai nilai stategis dan ekonomi yang tinggi dalam pembangunan kedirgantaraan nasional. Jelaslah bahwa suatu lembaga penelitian sudah merupakan hal pokok dan penting terhadap eksistensi hasil penelitian tersebut dan yang tidak kalah pentingnya adalah bagaimana mendapatkan hasil-hasil penelitian itu untuk dapat dimanfaatkan. Berbicara masalah pemanfaatan hasil penelitian, maka pertanyaan yang muncul adalah apa yang telah dihasilkan dalam penelitian itu, bagaimana prosedur/mekanisme pelayanan dan penyebaran informasinya, dimana pelayanan informasi itu didapatkan dan kepada siapa pelayanan itu diberikan. Untuk menjawab pertanyaan itu, maka berdasarkan masalah diatas, melalui Keputusan Presiden No. 236 Tahun 1963, pada tanggal 27 November 1963, lahirlah sebuah lembaga penelitian dirgantara yaitu Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (LAPAN) yang bertanggung jawab kepada Presiden tentang kebijakan nasional di bidang kedirgantaraan dan pemanfaatannya untuk kepentingan tercapainya sasaran pembangunan nasional pada khususnya dan tujuan nasional pada umumnya. Didalam melaksanakan penelitian diperlukan sumber daya manusia yang berjiwa peneliti yang memiliki dedikasi yang tinggi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi.
4 Kegiatan penelitian mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa penelitian maka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi akan terhambat. Penelitian itu tidaklah berdiri sendiri, akan tetapi harus dilihat kaitannya dengan pembangunan dalam arti luas. Artinya, penelitian tidak hanya semata-mata untuk hal yang diperlukan atau yang langsung dapat digunakan oleh masyarakat pada saat itu saja, tetapi harus dilihat dengan proyeksi ke masa depan. Keberhasilan penelitian ini sangat ditentukan oleh metoda pengelolaan yang didukung dengan Manajemen Pelayanan dan Penyebaran Informasi. Didalam manajemen tersebut terdapat proses-proses perencanaan, pengorganisasian, dan kontrol terhadap elemen-elemen organisasi yang berupa segala sumber daya untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan. Serangkaian kegiatan manajerial di atas telah memacu pada profesionalisme sistem pelayanan informasi untuk mengembangkan teknologi informasi di bidang pelayanan dan penyebaran informasi hasil penelitian yaitu dengan melihat kebutuhan dunia industri, bisnis, pemerintahan maupun institusi yang membutuhkannya. Untuk membangun sistem informasi, pelayanan informasi ini perlu dilakukan pemilihan teknologi informasi yang meliputi teknologi hardware, teknologi software, dan metode yang berorientasi pada penyebaran ataupun pendistribusian informasi kepada konsumen. Umpan balik dari proses sistem informasi pelayanan informasi hasil penelitian dan pendistribusian tersebut dapat dipastikan akan kembali berdampak luas pada kepuasan konsumen dan kegiatan-kegiatan penelitian itu sendiri dan juga pada kegiatan manajemen pelayan informasi secara umum. Oleh karena itulah, maka
5 teknologi sistem informasi pelayanan informasi hasil penelitian perlu dikembangkan secara terpadu sehingga dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Studi pengembangan sistem telah memberikan suatu tuntutan bahwa dalam rekayasa informasi diperlukan serangkaian langkah mulai dari perencanaan hingga implementasinya yang dikenal dengan System Development Life Cycle (SDLC). Perencanaan merupakan suatu mekanisme pada langkah awal yang bernilai strategis bagi pengembangan sistem, untuk ini diperlukan tindakan-tindakan yang terproyeksi pada masa yang akan datang agar sistem yang sedang dikembangkan tetap dapat beradaptasi dengan perubahan ekosistemnya. Perkembangan sistem haruslah terukur dengan suatu satuan tertentu untuk setiap variabel yang teridentifikasi, sejalan dengan kepentingan tersebut dapat dilakukan dengan analisis dari berbagai faktor baik internal maupun eksternal hingga pada gilirannya akan didapatkan suatu formulasi yang mencerminkan suatu rancangan model tentang sistem yang sedang dikembangkan. Bila semua langkah di atas telah dilaksanakan dengan baik maka konstruksi dan implementasi dari perencanaan pengembangan sistem merupakan suatu kegiatan untuk merealisasikan tujuan pengembangan sistem informasi yang telah didefinisikan pada tahap perencanaan.
1.2.
Identifikasi Masalah Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional yang menjadi objek studi
kasus dalam skripsi ini adalah lembaga penelitian dirgantara yang bertanggung jawab kepada Presiden. Lembaga ini membutuhkan perangkat lunak yang secara khusus
6 digunakan untuk menampilkan perbandingan trayektori roket sebelum nantinya direalisasikan dalam bentuk sesungguhnya. Diharapkan dengan program simulasi yang dibuat dalam skripsi ini akan membantu pihak lembaga untuk mempermudah dalam merealisasikan peluncuran roket dengan sebaik-baiknya.
1.3.
Ruang Lingkup Dalam penulisan skripsi ini, penulis memiliki ruang lingkup sebagai berikut : • Input data dimasukkan langsung oleh pengguna. • Aplikasi dibatasi hanya pada proses validasi input. • Implementasi tidak dilakukan secara aktual ke lapangan karena berupa simulasi. • Tidak membahas hal-hal yang berhubungan dengan hardware.
1.4.
Tujuan dan Manfaat
1.4.1. Tujuan Rancangan Ada pun tujuan skripsi ini adalah sebagai berikut : •
Menghasilkan suatu aplikasi simulasi trayektori roket;
•
Mempelajari atau memperdalam serta mempraktekkan beberapa bidang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan perangkat lunak, matematika, dan fisika, yaitu antara lain mengenai Hukum Newton Kedua, kalkulus yang digunakan untuk mengembangkan trayektori roket.
7 1.4.2. Manfaat Rancangan • Bagi Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Memberikan gambaran simulasi sehingga mempermudah lembaga sebelum peluncuran direalisasikan. • Bagi penulis Menambahkan pengetahuan tentang trayektori peluncuran roket melalui ilmu Fisika yang berlaku sebagai bentuk penerapan secara nyata. • Bagi pembaca Memberikan referensi pengetahuan Fisika dan Matematika untuk penelitian dan pengembangan selanjutnya.
1.5.
Metodologi Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut : 1. Studi Literatur Pencarian serta pembelajaran literatur-literatur terkait berupa buku referensi, artikel-artikel, konsultasi dengan pembimbing, serta sumbersumber lainnya; 2. Merencanakan dan membuat keseluruhan sistem yang diperlukan; 3. Memodelkan
sistem
dengan
karakteristik
yang
dimiliki
serta
mensimulasikannya dengan parameter-parameter yang digunakan; 4. Melakukan analisis secara kualitatif terhadap parameter-parameter kinerja, serta untuk memperoleh kinerja yang optimal.
8 1.6.
Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini dibagi menjadi lima bab, dimana masing-masing bab
dapat dibagi lagi menjadi beberapa sub bab. Sistematika dari masing-masing bab tersebut adalah sebagai berikut : •
Bab 1. Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang dan identifikasi masalah, ruang lingkup, rumusan, spesifikasi dan komponen rancangan, tujuan dan manfaat, metodologi yang digunakan dan sistematika penulisan laporan.
•
Bab 2. Landasan Teori Bab ini menguraikan teori yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini. Bab ini berisi gambaran dan teori mengenai roket, Hukum Newton Kedua, serta teori-teori yang berkaitan dengan skripsi ini.
•
Bab 3. Perancangan Program Aplikasi Bab ini menguraikan analisis sistem berjalan, permasalahan yang ada, dan usulan pemecahan masalah, gambaran umum perancangan, rancangan layar dari program simulasi.
•
Bab 4. Implementasi dan Evaluasi Bab ini berisi spesifikasi komputer yang dipakai untuk implementasi, cara pengoperasian program, analisis program yang telah dibuat menggunakan kasus nyata dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional dan evaluasi dari program, serta flowchart.
•
Bab 5. Kesimpulan dan Saran
9 Bab ini berisi kesimpulan dari hasil perancangan program dan saran yang berguna bagi lembaga dan pengembangan selanjutnya.