BAB 1 Pendahuluan Di Indonesia terdapat berbagai macam perusahaan dengan berbagai strateginya masingmasing, salah satunya adalah dalam hal diversifikasi. Perusahaan-perusahaan tersebut ada yang memilih strategisingle industry, related diversified,dan unrelated diversified.Contoh perusahaan single industry di Indonesia adalah Sumber Alfaria Trijaya Tbk. Perusahaan ini hanya bergerak dalam bidang perdagangan retail. Sementara itu, perusahaan related diversified di Indonesia contohnya adalah Indofarma (Persero) Tbk. yang bergerak di bidang farmasi dan kesehatan. Perusahaan ini juga mempunyai anak perusahaan yang bergerak dalam bidang saluran distribusi dari Indofarma. Perusahaan unrelated diversified misalnya adalah Astra International Tbk. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan umum kendaraan bermotor, selain itu perusahaan ini juga bergerak dalam bidang agriculture, pertambangan, pembiayaan dan lain-lain. Dikarenakan adanya perbedaan strategi yang digunakan oleh perusahaan tersebut, maka studi ini dilakukan dengan tujuan utama untuk menguji apakah pilihan cara diversifikasi yang diambil oleh perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitasnya. Studi ini penting untuk dilakukan karena akan memberikan gambaran strategi diversifikasi manakah yang lebih menguntungkan antara single industry, related diversified, atau unrelated diversified. Studi ini penting agar perusahaan bisa memilih cara diversifikasi yang tepat, yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Selain itu, mengapa studi ini penting untuk dilakukan adalah karena akan memberikan gambaran kepada investor, manakah yang lebih menguntungkan dan lebih aman antara berinvestasi di perusahaan dengan strategi single industry, related diversified, atau unrelated diversified. Hal ini akan sangat bermanfaat agar investor bisa mengoptimalkan struktur portofolio investasinya.
Dengan menggunakan laporan keuangan dari 356 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2013, studi ini menganalisis perbedaan profitabilitas perusahaan yang direpresentasikan oleh ROA dari perusahaan single industry, related diversified, dan unrelated diversified. Strategi perusahaan dalam melakukan diversifikasi, ukuran perusahaan, leverage perusahaan, usia perusahaan, serta ROAt-₁ akan dijadikan indikator yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan-perusahaan tersebut. Dalam studinya Lichtenthaler (2005) mendefinisikan secara pragmatis bahwa diversifikasi adalah “sebuah peningkatan jenis produk atau pasar dari perusahaan”. Diversifikasi dilakukan oleh perusahaan dengan berbagai motif dan tujuan, di antaranya untuk meningkatkan ukuran bisnis, meningkatkan skala ekonomi dengan meningkatkan kapasitas produksinya, meningkatkan pangsa pasar, meningkatkan inovasi perusahaan melalui research and development, serta meningkatkan sinergi untuk semua operasi lini bisnis perusahaannya (Amit dan Livnat, 1988). Jika perusahaan memilih menjadi perusahaan single industry, perusahaan bisa mengendalikan pesaingnya dalam industri tersebut. Selain itu, perusahaan bisa lebih fokus dalam meningkatkan kualitas produk atau mengoptimalkan pasar tersebut. Ketika perusahaan memilih menjadi perusahaaan related diversified, perusahaan akan mendapatkan berbagai keuntungan dan kemudahan, di antaranya kemudahan mendapatkan supply produk yang dibutuhkan untuk memproduksi produknya. Dengan kata lain, menurut Amit dan Livnat (1988) perusahaan bisa memperoleh manfaat dari adanya sinergi dalam operasi perusahaannya. Dengan begitu perusahaan akan mendapatkan competitive advantage dibanding pesaing-pesaingnya dan dalam jangka panjang akan memberikan profit yang lebih besar bagi perusahaan.
Ketika perusahaan memilih menjadi perusahaan unrelated diversified, perusahaan tersebut akan mendapatkan keuntungan dari risiko bisnis yang lebih rendah karena tidak ada keterkaitan antara produk atau pasar perusahaan induk dengan perusahaan anaknya. Akan tetapi, perusahaan induk akan lebih sulit dalam mengontrol aktivitas bisnis anak perusahaannya. Selain itu, menurut Amit dan Livnat (1988) perusahaan unrelated diversified akan mendapatkan manfaat secara finansial karena adanya peningkatanleverage yang tercermin dalam manfaat pajak karena adanya pengurangan bunga. Beberapa peneliti sebelumnya menemukan hasil yang berbeda dalam meneliti manfaat diversifikasi, di antaranya Lee dan Jang (2007) menemukan bahwa strategi diversifikasi tidak menyebabkan profit bertumbuh, tetapi diversifikasi bisa menyebabkan kinerja menjadi lebih stabil. Chong et al.(2014) menemukan bahwa manfaat utama dari diversifikasi adalah adanya risiko sistemik dari perusahaan kelas menengah yang terkelola dengan lebih efektif dan pertahanan yang lebih kuat dari kerasnya persaingan dan dunia bisnis yang tidak menentu, bukan untuk peningkatan profit atau penurunan biaya operasi menjadi lebih rendah. Amit dan Livnat (1988) menemukan bahwa perusahaan yang terdiversifikasi memperoleh profit yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang tidak terdiversifikasi, terutama perusahaan yang melakukan unrelated diversified. Sedangkan Gupta dan Donleavy (2008) menemukan bahwa secara relatif tingginya return dan rendahnya korelasi akan memberikan manfaat diversifikasi yang lebih baik. Hasil dari studi yang dilakukannya merekomendasikan kepada manager portofolio Australia untuk menggunakan emerging market untuk meningkatkan hubungan risk and return nya. Krapl (2014) menemukan dalam studinya bahwa “diversifikasi dapat meningkatkan volatilitas aliran kas dan juga pendapatan”. Dalam beberapa penelitian di atas terdapat beberapa perbedaan antara studi yang dilakukan oleh Lee dan Jang (2007), Chong et al. (2014), Amit dan Livnat (1988), dengan studi yang dilakukan oleh Gupta dan Donleavy (2008) dan Krapl (2014). Lee dan Jang
(2007), Chong et al.(2014), dan Amit dan Livnat (1988) menemukan dalam studi mereka bahwa diversifikasi tidak secara langsung bisa menumbuhkan profit menjadi lebih tinggi, tetapi diversifikasi bisa meningkatkan stabilitas kinerja. Sedangkan Gupta dan Donleavy (2008) dan Krapl (2014) menemukan dalam studinya bahwa diversifikasi akan memberikan return yang relatif tinggi. Selain itu, diversifikasi bisa meningkatkan volatilitas aliran kas dan pendapatan. Dengan adanya perbedaan di atas, studi ini dilakukan dengan tujuan untuk melengkapi hasil studi yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Apakah hasil studi ini akan mendukung salah satu hasil dari penelitian sebelumnya atau memperoleh hasil yang berbeda dari penelitian sebelumnya. Tentunya dikarenakan sample yang digunakan berbeda, dengan tahun yang berbeda, serta indikator penilaian yang berbeda. Sehingga pertanyaan penelitian dalam studi ini adalah apakah pilihan cara diversifikasi yang diambil oleh perusahaan yaitu single industry,related diversified, atau unrelated diversified, memiliki pengaruh terhadap profitabilitasnya? Untuk menjawab pertanyaan penelitian di atas, studi ini dilakukan dengan mengelompokkan 356 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menjadi kelompok perusahaan single industry, related diversified, serta unrelated diversified. Selanjutnya dari kelompok perusahaan tersebut dibandingkan antara ROA, strategi yang diambil, leverage, ukuran perusahaan, usia perusahaan serta ROAt-₁ dari kelompok perusahaan satu dengan kelompok perusahaan lain. Analisis tersebut dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara cara diversifikasi yang diambil oleh perusahaan dengan profitabilitasnya. Selain itu, dengan melakukan analisis di atas akan diketahui strategi diversifikasi manakah yang memberikan profit yang paling tinggi bagi perusahaan. Informasi dari hasil analisis di atas akan berguna bagi pengambil keputusan seperti manager dan investor.
Tahun 2015 adalah tahun dimulai aktifnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Dengan aktifnya MEA, Indonesia dan negara Asean lainnya dituntut untuk lebih terbuka dalam arus barang, jasa, sumber daya manusia, sumber daya modal dan lain-lain yang menjadi lebih bebas keluar masuk antar negara Asean. Selain itu, adanya MEA menyebabkan lingkungan persaingan yang dihadapi oleh perusahaan dan dunia industri menjadi lebih kompleks. Oleh karena itu, perusahaan dan dunia industri dituntut untuk menemukan strategi yang bisa membuatnya bertahan dalam lingkungan persaingan yang kompleks. Dan diversifikasi merupakan salah satu strategi yang dibutuhkan untuk bisa bertahan dalam dunia persaingan yang kompleks tersebut.Oleh karena itu, studi ini penting untuk dilakukan.