BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan aset sebesar Rp 500 triliun merupakan bank terbesar di Indonesia saat ini. Bank Mandiri memiliki 6 (enam) Strategic Business Unit (SBU) dan 5 (lima) Supporting Unit. Direktorat Corporate banking merupakan salah satu Strategic Business Unit (SBU) dari 6 SBU yang dimiliki oleh PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank Mandiri saat ini menerapkan 3 (tiga) fokus strategi bisnis, yaitu wholesale transaction, retail payment/ deposit dan retail financing. Penerapan Strategi Bank Mandiri ini memasuki tahun kedua dari periode 2011-2014. Strategi bisnis wholesale transaction banking berfokus pada peningkatan fee based income dan low cost fund. Direktorat Corporate banking merupakan salah satu direktorat dari 3 direktorat yang harus menerapkan strategi bisnis wholesale transaction banking. Strategi bisnis wholesale transaction banking bertujuan untuk memfokuskan pada peningkatan dana murah (low cost fund) dan fee based income. Menurut Standar Operasional Prosedur segmentasi pengelolaan nasabah yang berlaku di Bank Mandiri saat ini, Direktorat Corporate banking mengelola perusahaan besar yang ada di Indonesia dengan Gross Annual Sales (GAS) lebih dari Rp 1 triliun, perusahaan Multi National Company (MNC), Badan Usaha
1
Milik Negara (BUMN) dan mensupervisi Kantor Cabang Luar Negeri Singapore, Hongkong dan Shanghai serta mensupervisi anak perusahaan Mandiri Sekuritas dan Bank Mandiri London (BMEL). Berdasarkan data per 31 Maret 2012, kinerja Direktorat Corporate banking Dana Murah (Giro dan Tabungan Bisnis) mencapai Rp 24.151 triliun atau hanya 91,5% dari target Maret 2012 sebesar Rp 26.395 triliun. Pencapaian Fee base income per Maret 2012 sebesar Rp 182,6 miliar atau 80% dari target. Sedangkan Kredit Corporate banking mencapai Rp 113.045 triliun atau 104,45% dari target Maret 2012. Kredit Corporate banking 32,8% dari tahun sebelumnya (year on year) sedangkan Dana Murah Corporate banking hanya tumbuh sebesar 7,3% (year on year). Portofolio kredit yang masih tinggi dibandingkan jumlah dana yang dihimpun Corporate banking, maka rasio kredit dibagi Dana Pihak Ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) sebesar 236% atau sangat jauh diatas LDR yang ditetapkan Bank Indonesia untuk suatu perbankan yaitu sebesar 90%. Dari rasio LDR Corporate banking ini juga dapat disimpulkan bahwa kredit-kredit yang diberikan oleh Direktorat Corporate banking lebih dari 50% pendanaannya dari Direktorat lain. Kondisi ini sangat ironis karena spread kredit di Direktorat Corporate banking sangat tipis sekitar 2-3% untuk spread rupiah dan 0,5-1% untuk spread valas. Jika dilihat pola industri perbankan, bank-bank asing pada umumnya sudah mengurangi porsi kredit pada perusahaan korporasi. Bank-bank asing saat ini lebih banyak meningkatkan pendapatan dari fee base income seperti layanan
2
trade maupun jasa-jasa perbankan lainnya. Berdasarkan hal-hal diatas merupakan menjadi isu kontekstual yang dalam penelitian ini. Sedangkan isu konseptual penelitian ini didasarkan pada model strategic management yang sudah umum yaitu comprehensive strategic-management model terdapat tiga tahapan terkait dengan strategi: 1. Strategy formulation, tahapan ini dimulai dari penentuan visi dan misi, analisis internal dan external, pengembangan tujuan jangka panjang, dan menetapkan strategi yang dipilih. 2. Strategy implementation, tahapan ini merupakan proses pelaksanaan strategi di semua bagian yang terkait. 3. Strategy Evaluation, untuk mengetahui kesuksesan pelaksanaan strategi maka dibutuhkan pengukuran dan evaluasi kinerja. Berdasarkan pemaparan isu kontekstual dan isu konseptual diatas, maka penulis ingin mengevaluasi kesuksesan pelaksanaan strategi 3 (tiga) fokus Bank Mandiri khususnya
strategi
bisnis
wholesale
transaction
banking
yang
telah
diimplementasikan di Direktorat Corporate banking.
B. Rumusan Masalah Masih besarnya portofolio kredit Direktorat Corporate banking menjadi tantangan bagi penerapan strategi bisnis wholesale transaction banking yang lebih fokus pada pertumbuhan fee based income dan low cost fund, yang berarti menahan pertumbuhan kredit Corporate banking. Di sisi lain, kredit Bank Mandiri harus tetap tumbuh dan pertumbuhan kredit yang seharusnya lebih ditopang pada
3
retail financing saat ini masih belum optimal pertumbuhannya dengan portofolio kredit sebesar 19% dari total kredit Bank Mandiri (per 31 Maret 2012). Kondisi ini menjadi alasan utama bagi peneliti untuk mengevaluasi strategi Direktorat Corporate banking – PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
C. Pertanyaan Penelitian Apakah implementasi strategi bisnis wholesale transaction banking sudah optimal dan sesuai dengan corporate plan Bank Mandiri 2011-2014?
D. Tujuan Penelitian Untuk menganalisis dan mengevaluasi implementasi strategi bisnis wholesale transaction banking dan kesesuaiannya dengan corporate plan Bank Mandiri 2011-2014.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi praktisi dan akademisi. Bagi penulis, hasil penelitian ini dapat membantu dan menjadi refrensi dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari di kantor. Metoda penelitian ini dimungkin juga dimanfaatkan kelak untuk mengevaluasi strategi lainnya, yang tentunya akan ada penyesuaian beberapa variabel sesuai dengan kondisi saat itu.
4
F. Batasan Penelitian Berdasarkan subjek, penelitian ini hanya terbatas pada Direktorat Corporate banking - Bank Mandiri, sedangkan berdasarkan teori comprehensive strategic-management model maka penelitian ini hanya terbatas pada tahapan evaluasi strategi
5