BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Keberhasilan pembangunan di berbagai bidang dan kemajuan ilmu pengetahuan dan tegnologi telah meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dan kesadaran akan hidup sehat. Hal ini mempengaruhi meningkatnya kebutuhan pelayanan dan pemerataan yang mencangkup tenaga sarana dan prasarana baik jumlah maupun mutu.1) Kabupaten Banjarnegara dengan penduduk 878.615 jiwa2) dalam kaitannya dengan perkembangan jumlah rumah sakit, baru memiliki 3 buah rumah sakit, yakni : RSUD
: 104 Tempat Tidur
RS Islam
: 40 Tempat Tidur
RS Emanuel
: 106 Tempat Tidur3)
Sehingga, jumlah keseluruhan tempat tidur yang baru tersedia di kota ini adalah 250 tempat tidur. Jika perbandingan tempat tidur dan penduduk 1/1000
4)
maka dapat disimpulkan bahwa 1 tempat tidur untuk 3514,46 jiwa. Perbandingan yang tinggi antara jumlah penduduk dan ketersediaan tempat tidur pada Kab. Banjarnegara perlu adanya upaya pembenahan dan peningkatan pada fasilitas pelayanan kesehatan, untuk itu redesain RSUD Kab. Banjarnegara adalah langkah yang tepat guna tercapainya pelayanan kesehatan yang merata kepada masyarakat.
1) 2) 3) 4)
Penjelasan Atas Undang Undang RI Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan. Kabupaten Banjarnegara Dalam Angka 2002 Kantor Statistik Kabupaten Dati II Banjarnegara. Rujukan Peraturan Pemerintah
1
1.2
Kelayakan Proyek Masalah pokok yang dihadapi sistem pelayanan medik antara lain, kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan pelayanan rumah sakit. Rasio tempat tidur dibandingkan jumlah penduduk di Indonesia nomor delapan terendah di dunia, yaitu 60 tempat tidur rumah sakit per 100.000 penduduk. Infeksi Nosokomial5) merupakan beban tambahan bagi pasien yang disebabkan antara lain fasilitas perawatan pasien untuk pelaksanaan tehnik isolasi serta setiap personil rumah sakit terhadap personil hygiene sebagai aspek tunggal yang paling penting dalam mencegah terjadinya infeksi nosokomial masih jauh memadai. Beberapa faktor yang sering menimbulkan infeksi nosokomial antara lain adalah adanya kontak langsung antara pasien sumber infeksi dengan pasien lainnya, kontak langsung antara petugas yang terkontaminasi kuman dengan pasien. (Petunjuk teknis Pengendalian Infeksi Nosokomial RSUP DR Sardjito, 1993 ) Bertolak pada berbagai fakta tersebut, maka Redesain Rumah Sakit Umum Daerah Banjarnegara dengan penekanan pada efektifitas sirkulasi adalah langkah yang tepat demi tercapainya pelayanan kesehatan yang prima kepada masyarakat di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
1.3
Tinjauan Pustaka Rumah sakit pada umumnya terbagi dalam bidang – bidang perawatan, penelitian, pengobatan dan pemeliharan, administrasi dan tehnik. Ada juga bidang untuk untuk pengajaran sebagai tambahan. (Neufert,1992 : 205).
5) Infeksi yang didapat para penderita rawat inap di rumah sakit atau selama mendapatkan pelayanan di rumah sakit dimana sebelum mendapatkan pelayanan tersebut penderita tidak mendapat infeksi.
2
Pada rumah sakit terbagi dalam beberapa zona, yakni : 1. Zona Klinis 2. Zona Perawatan
3. Zona Penunjang Rumah sakit dengan rancangan yang kompleks membutuhkan sistematik perencanaan, untuk mencapai satu heterogenitas dan fleksibilitas pada susunan luas proyek dan jumlah bagian – bagiannya. Pada pertimbangan ekonomis, kriteria – kriteria disamping jalan – jalan rumah sakit yang pendek, proses kerja yang bermanfaat dan program ruang yang fungsional harus diperhatikan. (Neufert, 1992 : 206). Sirkulasi
pada sebuah rumah sakit mempunyai pengaruh pada
kemudahan dan kecepatan penanganan pasien, hal ini sering menjadi suatu masalah dalam perencanaan. Tuntutan desain sirkulasi pada rumah sakit harus memenuhi persyaratan yang meliputi pencapaian, jalan masuk ke dalam bangunan, konfigurasi jalan, hubungan jalan dan ruang, bentuk ruang sirkulasi. ( F. D. K. Ching, 2000 : 229 ).
1.4
Deskripsi Awal Rumah Sakit Umum Daerah Banjarnegara direncanakan untuk menampung pasien dari Kabupaten Banjarnegara dan sekitarnya. Rumah Sakit Umum berkapasitas 200 tempat tidur ini, melayani penderita berbagai macam penyakit. Fasilitas-fasilitas di atas dirancang dengan pertimbangan efektifitas sirkulasi sebagai fokus penekanan desain. Rumah Sakit Umum Daerah ini diselenggarakan dengan subsidi silang sehingga pasien yang tidak mampu tetap bisa memperoleh pelayanan kesehatan yang layak.
3
1.5
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka ada beberapa rumusan masalah yang harus dijelaskan, yaitu :
1. Bagaimana merancang
Rumah Sakit Umum di Banjarnegara yang dapat
mewadahi kegiatan pelayanan kesehatan secara prima kepada masyarakat, dengan efektifitas sirkulasi pada rumah sakit sebagai acuan desain 2. Bagaimana mewujudkan rumah sakit yang mampu bersaing dengan rumah sakit lain di Banjarnegara dalam bidang pelayanan kesehatan. 3. Bagaimana merancang rumah sakit yang sesuai dengan standar rumah sakit rujukan type C.
1.6
Tujuan Tujuan dari pembahasan permasalahan adalah merancang Ulang Rumah Sakit Umum Banjarnegara dengan efektifitas sirkulasi pada rumah sakit sebagai fokus penekanan desain.
1.7
Sasaran Sasaran yang akan dicapai dari pembahasan permasalahan yang telah dijelaskan diatas adalah :
1. Melakukan studi tentang fasilitas pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Type C. 2. Melakukan studi tentang Rumah Sakit Umum Banjarnegara. 3. Melakukan studi tentang pengaruh efektifitas sirkulasi terhadap pelayanan kesehatan bagi pasien.
4
1.8
Lingkup Lingkup pembahasan diutamakan dalam lingkup bidang ilmu arsitektur dengan mempertimbangkan kaitannya dengan disiplin ilmu lainnya, yaitu :
1. Banjarnegara dibatasi pada site RSUD Banjarnegara. 2. Klarifikasi penyakit yang dibahas meliputi penyakit yang umum diderita masyarakat. 3. Fasilitas pelayanan kesehatan dibatasi pada pelayanan medik, penunjang medik, penunjang non medik dan servis. 4. Masalah efektivitas sirkulasi dibatasi pada pola, besaran dan suasana sirkulasi serta pengelompokan sirkulasi.
1.9 Metode Pembahasan Metode yang digunakan untuk menelusuri pemecahan masalah antara lain adalah: 1. Mengidentifikasi permasalahan secara arsitektural menurut data – data yang sudah ada untuk dianalisis secara komparatif. 2. Mencari alternatif pemecahan masalah melalui studi banding rumah sakit untuk digunakan sebagai referensi pada tiap sintesa. 3. Menbuat kesimpulan secara deduktif dari hasil analisa dan studi referensi untuk digunakan sebagai konsep dasar perencanaan dan perancangan.
1.10 Sistematika Penulisan BAB 1 : PENDAHULUAN Mengungkapkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan, sasaran, lingkup, metode dan sistematika penulisan.
5
BAB 2
: TINJAUAN BANGUNAN RUMAH SAKIT UMUM TYPE C Mengungkapkan design requirement Rumah Sakit.
BAB3
: TINJAUAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANJARNEGARA Mengungkapkan kualitas dan jenis pelayanan kesehatan serta sirkulasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Banjarnegara beserta segala fasilitasnya.
BAB 4 : ANALISA PENDEKATAN MENUJU KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi atau site tertentu.
BAB 5 : PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Mengungkapkan proses untuk menemukan ide-ide konsep perencanaan dan perancangan melalui metode-metode tertentu yang diaplikasikan pada lokasi atau site tertentu.
6