BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kemajuan dibidang pemograman juga mengalami peningkatan kerumitan dan fungsi. Salah satu bidang yang sedang berkembang yaitu sistem pengenalan pola untuk otentifikasi pengguna. Pengenalan pola (Pattern Recognition) merupakan bidang studi yang melakukan proses analisis gambar yang input-nya adalah gambar ataupun citra digital yang menghasilkan output suatu deskripsi dengan tujuan untuk mendapatkan informasi yang disampaikan oleh gambar atau citra, dengan kata lain meniru kemampuan otak manusia dalam mengenali suatu objek atau pola tertentu untuk menghasilkan suatu informasi yang diperlukan (Gazali & Santoso, 2009). Salah satu sistem pengenalan pola yang sedang berkembang sekarang adalah sistem pengenalan biometrika yang menggunakan wajah. Wajah seseorang telah digunakan untuk proses pengenalan selain suara, sidik jari, maupun cara jalan. Bahkan saat ini berbagai karateristik biometrika lain secara aktif masih dikembangkan oleh para peneliti seperti: DNA, tanda tangan, retina mata, dan lain-lain (Fadlil & Yeki, 2010). Pengenalan citra wajah sudah diterapkan sebagai bagian dari sistem keamanan di berbagai tempat. Salah satu contohnya sistem keamanan pengenalan wajah yang diterapkan pada pintu. Hal ini meningkatkan keamanan ketika sesorang
1
2
ingin masuk kedalam suatu ruangan. Tidak hanya pada pintu tetapi komputer maupun smartphone juga menggunakan teknik keamanan yang sama. Dalam membangun suatu sistem pengenalan citra wajah banyak metode yang digunakan salah satu contohnya adalah Local Binary Pattern. Local Binary Pattern adalah salah satu metode pengenalan yang mulai banyak digunakan namun dengan begitu banyaknya metode yang ada menjadi sulit bagi pengembang aplikasi pengenalan citra wajah untuk menentukan metode mana yang lebih baik untuk diimplementasikan. Atas dasar hal tersebut, lahir pemikiran untuk membuat pengenalan citra wajah menggunakan metode Local Binary Pattern yang akan dapat dijadikan panduan peneliti maupun pengembang untuk menentukan metode mana yang sesuai untuk device yang mempunyai komputasi terbatas seperti smartphone, televisi, kulkas, dan perangkat keras lainnya. Dimana untuk menjalankan aplikasi pengenalan wajah dibutuhkan komputasi yang cukup kompleks untuk mendapatkan hasilnya. Oleh karena itu, alasan kami memilih metode Local Binary Pattern adalah proses komputasinya yang cepat dengan perhitungan integer dan tingkat keakuratan yang cukup baik jika dilihat dari tingkat kecepatan komputasinya.
1.2 Ruang Lingkup Dalam penulisan skripsi ini dilakukan pengujian performa pengenalan wajah menggunakan metode Local Binary Pattern pada berbagai pose wajah. Ruang lingkup yang diambil berdasarkan kecepatan dan ketepatan pengenalan citra wajah meliputi fakta-fakta sebagai berikut:
3
1. Penelitian dilakukan menggunakan OS Windows 8, namun pada dasarnya aplikasi ini juga dapat berjalan di OS lain seperti Windows XP dan Windows 7. 2. Pemrograman dikerjakan menggunakan Microsoft Visual Studio 2010 3. Pengguna aplikasi perlu memverifikasi wajah tampak depan, kiri dan kanan. 4. Metode yang digunakan untuk pengenalan wajah adalah local binary pattern. 5. Kamera yang digunakan untuk mendeteksi adalah webcam laptop. 6. Menguji hasil keakuratan metode LBP untuk pengenalan wajah. 7. Menguji berbagai posisi wajah berdasarkan sudut. 8. Menguji tingkat threshold.
1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian ini secara rinci dapat disebutkan : • Mengembangkan metode pengenalan wajah menggunakan algoritma Local Binary Pattern dengan library OpenCV. • Melakukan
analisa
kondisi
untuk
mencari
performa
terbaik
dengan
menggunakan algoritma Local Binary Pattern pada variasi posisi wajah dan perubahan threshold.
Perangkat lunak ini dapat menghasilkan manfaat sebagai berikut:
4
• Sebagai tolak ukur penggunaan metode oleh peneliti dan pengembang aplikasi pengenalan citra wajah. • Sebagai bahan referensi pengembangan penelitian pengenalan citra wajah.
1.4 Metodologi Penelitian Metodologi yang digunakan dalam penulisan skripsi untuk analisa perbandingan performa pengenalan wajah Local Binary Pattern pada variase posisi wajah meliputi dua bagian pokok yaitu: 1. Metode Pengumpulan Data Pada metode ini akan dilakukan pengumpulan data dan informasi dengan cara menggunakan studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk medapatkan informasi sebagai bahan referensi serta sebagai bukti otentik dan studi kasus di lingkungan yang bersangkutan. Hal ini dapat digunakan untuk membantu dalam merancang aplikasi.
2. Metode Perancangan Berdasarkan
metode rapid application development yang merupakan
salah satu model yang cukup dikenal dalam dunia rekayasa perangkat lunak terdapat
tahapan
yang
dilakukan
dalam
pengembangan
perangkat
lunak(Mulyanto, 2008): •
User Requirements Pada tahap ini developer dan klien bertemu dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan
5
dibutuhkan berikutnya. Detil kebutuhan mungkin tidak dibicarakan pada tahap ini.
•
Develope Prototype Pada tahap ini dilakukan perancangan prototype sistem oleh developer, perancangan sistem dilakukan secara cepat dan rancangan diusahakan mewakili semua aspek software yang telah diketahui.
•
Revise Prototype Pada tahap ini dilakukan evaluasi prototype sistem. Apabila prototype sistem yang telah dikembangkan sesuai dengan tujuan maka prototype tersebut dapat digunakan, akan tetapi jika prototype tersebut tidak sesuai, maka prototype tersebut akan dilakukan revisi dan digunakan sebagai acuan dalam memperjelas kebutuhan software dan kemudian dikembangkan prototype selanjutnya. Siklus ini (develop-revise prototype) akan terus berlangsung hingga didapatkan prototype sistem yang sesuai dengan kebutuhan user.
1.5 Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam penyusunan skripsi ini, maka penulisan dibagi secara sistematis menjadi lima bab sebagai berikut:
6
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini berisi hal-hal yang mengantar ke pokok permasalahan yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya. Bab pendahuluan ini terdiri dari lima sub-bab, yaitu sub-bab latar belakang yang menjelaskan secara umum apa yang menjadi dasar pembuatan skripsi ini, sub-bab tujuan dan manfaat yang menjelaskan tujuan yang ingin dicapai dan manfaat yang diharapkan dapat diperoleh setelah menyelesaikan sistem dan laporan skripsi ini, sub-bab metodologi yang menjelaskan mengenai cara dan metode serta langkah-langkah apa saja yang dilaksanakan dalam pembuatan skripsi ini dan subbab sistematika penulisan yang menerangkan secara singkat gambaran umum tiap bab dalam laporan skripsi ini.
BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan beberapa teori dasar yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan analisa serta pengembangan sistem. Teori-teori yang akan dibahas dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu teori umum dan teori khusus. Teori umum adalah teori-teori yang berhubungan dengan computer vision khususnya pada pengenalan wajah. Selanjutnya, teori khusus meliputi pembahasan mengenai pengenalan wajah dengan metode local binary pattern.
BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN Bab ini berisi pembahasan yang menggambarkan bagaimana situasi yang terjadi pada saat penulisan melaksanakan skripsi ini, seperti hal-hal yang berkaitan mengenai pengidentifikasian masalah perangkat lunak yang serupa dengan perangkat lunak yang akan dibuat melalui skripsi ini, bagaimana kondisi sistem
7
perangkat lunak yang ada berjalan pada komputer dan solusi apa yang diberikan untuk meningkatkan fitur sistem perangkat lunak.
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan mengenai perangkat keras dan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem yang dibuat, bagaimana proses pengenalan wajah, seluruh kode pemograman yang digunakan dalam pengembangan peranti lunak, rancangan implementasi, dan juga mengenai evaluasi dari hasil testing terhadap sistem yang telah dibuat.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup dari penulisan skripsi ini yang memiliki dua buah pembahasan yaitu hasil yang diperoleh dari pengembangan aplikasi pengenalan wajah metode local binary pattern serta saran-saran yang merupakan tindakan yang perlu diambil atau dilakukan oleh pengguna aplikasi sehingga dapat memaksimalkan potensi manfaat dari aplikasi yang telah dibuat.