BAB 1 PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang Penelitian Pelayanan publik merupakan suatu kewajiban yang harus disediakan oleh
pemerintah pusat maupun daerah. Salah satunya adalah pelayanan publik di bidang transportasi. Pelayanan transportasi saat ini belum mencapai suatu pelayanan yang memuaskan bagi masyarakat di Indonesia, salah satunya di DKI Jakarta. Beberapa layanan transportasi seperti angkutan umum, bus, dan kereta api dinilai belum dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap kebutuhan sarana transportasi yang aman, nyaman, ekonomis, efektif, dan efisien. Setiap sarana pelayanan sektor publik tentunya dibangun menggunakan dana anggaran dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dana anggaran tersebut diperoleh melalui penerimaan pajak dan pendapatan lainnya bukan pajak. Untuk itu pemerintah baik pusat maupun daerah berkewajiban melaporkan penggunaan anggaran mereka kepada masyarakat. Hal tersebut untuk menilai akuntabilitas dan kinerja organisasi sektor publik. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempunyai Badan Layanan Umum dengaan program untuk pengembangan transportasi publik berbasis bus. Badan Layanan Umum termasuk kategori organisasi sektor publik. Organisasi ini didirikan melalui dana yang berasal dari masyarakat (dalam bentuk pajak). Untuk itu kegunaannya harus benar-benar untuk pelayanan kepada publik. 1
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta selaku penerima wewenang pengelolaan dana publik
yang
digunakan
untuk
penyediaan
pelayanan
publik
harus
dapat
mempertanggungjawabkan pengelolaan berbagai sumber daya yang dimiliki kepada publik. Value for money (VFM) bagi penyelenggaraan pemerintahan merupakan suatu keharusan sebagai wujud tanggungjawabnya mewujudkan akuntabilitas publik. Konsep VFM penting bagi pemerintah sebagai pemberi layanan kepada masyarakat, karena implementasi tersebut akan memberi manfaat bagi efektivitas layanan publik, meningkatkan mutu layanan publik, menggunakan sumber daya dan ekonomi secara ekonomis, efisien dan efektif, meningkatkan kesadaran atas dana publik dan mengelola serta mengembalikan kembali dana yang dipercayakan dari publik kepada publik dalam berbagai bentuk aktivitas, sarana, sumber daya dan layanan yang bermutu kepada publik. Saat ini masyarakat sudah lebih pintar dan menuntut akuntabilitas dan transparansi dari penyelenggara pemerintahannya. Masyarakat menuntut agar organisasi sektor publik meningkatkan kualitas, profesionalisme dan akuntabilitas publik serta value for money dalam menjalankan aktivitasnya serta untuk menjamin dilakukannya pertanggungjawaban publik oleh organisasi sektor publik, maka diperlukan audit terhadap organisasi sektor publik tersebut. Secara umum ada tiga jenis audit dalam sektor publik, yaitu audit keuangan (financial audit), audit kepatuhan (compliance audit) dan audit kinerja (performance audit). Audit keuangan adalah audit yang menjamin bahwa sistem akuntansi dan pengendalian keuangan berjalan secara efisien serta transaksi keuangan diotorosasi serta 2
dicatat dengan benar. Audit kepatuhan adalah audit yang memeriksa bahwa pengeluaran-pengeluaran untuk pelayanan masyarakat telah sesuai dengan undangundang atau peraturan yang berlaku. Audit kinerja adalah audit yang memfokuskan pemeriksaan pada kejadian dari kegiatan ekonomi yang menggambarkan kinerja entitas atas fungsi yang diaudit. Kinerja suatu organisasi publik dinilai baik jika organisasi tersebut mampu melaksanakan kegiatannya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan pada standar yang tinggi dengan biaya yang rendah. Kinerja yang baik bagi suatu organisasi dicapai ketika administrasi dan penyediaan jasa dilakukan pada tingkat yang ekonomis, efisien dan efektif. Berdasarkan uraian diatas dengan jelas bahwa dalam wewenangnya mengelola keuangan yang berasal dari dana masyarakat dan untuk memberikan pelayanan publik, organisasi sektor publik atau dalam hal ini Badan Layanan Umum harus dapat mempertanggungjawabkan kepada publik kinerja yang telah dicapainya apakah telah mencapai tingkat ekonomis, efektif dan efisien. Dengan alasan ini penulis tertarik untuk mengadakan penulisan dalam bentuk skripsi dengan judul : “AUDIT KINERJA TERHADAP PELAYANAN BADAN LAYANAN UMUM TRANSJAKARTA BUSWAY”
3
I.2
Ruang Lingkup Penelitian 1.
Fungsi – fungsi yang terkait dalam operasional pelayanan.
2.
Standar pelayanan minimal dan standar operasi prosedur BLU Transjakarta Busway.
I.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini adalah : 1.
Menganalisis standar dan prosedur dalam pelayanannya terhadap pengguna jasa Transjakarta.
2.
Menilai efektivitas pengoperasian dan pelayanan jasa yang diberikan BLU Transjakarta Busway kepada para penumpangnya.
Adapun manfaat dari penilitian yang dilakukan meliputi : 1.
Untuk memaksimalkan mutu pelayanan Badan Layanan Umum.
2.
Untuk menentukan kekurangan dan kelebihan dalam pelayanan kepada publik.
3.
Sebagai dasar pertimbangan untuk mengetahui sejauh mana teori atau ilmu pengetahuan yang diperoleh saat kuliah yang akan diaplikasikan pada keadaan sesungguhnya.
4
I.4
Metode Penelitian Untuk memperoleh data yang relevan dengan masalah yang akan dibahas, maka
penulis melakukan serangkaian penelitian dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data. Penulis menggunakan dua macam data, yang secara garis besar dapat disebut data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari perusahaan yang menjadi obyek penelitian, serta data sekunder yaitu data atau informasi yang diperoleh melalui buku-buku. Adapun metode yang digunakan sebagai pelengkap dan pendukung data primer dan sekunder adalah: 1.
Studi literatur Penelitian dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku diktat dan bahan referensi lainnya yang relevan dengan audit kinerja pada sector publik dengan tujuan untuk mendapatkan data sebagai landasan teori.
2.
Studi lapangan Studi lapangan yang dilakukan adalah dengan mengunjungi badan layanan umum yang bersangkutan. Penulis berusaha untuk memperoleh data-data yang berhubungan dengan obyek penelitian. Untuk memperoleh data keterangan tersebut, maka dilakukan dengan cara: a. Pengamatan Langsung (Observasi) Pengamatan langsung terhadap kegiatan perusahaan khususnya aktifitas yang terkait dalam pelayanan serta bagian atau fungsi yang berkaitan.
5
b. Wawancara (Interview) Penulis melakukan wawancara langsung dengan pemilik badan layanan umum, kepala
bagian
dan
karyawan-karyawan
yang
terkait
dengan
sistem
pelayanannya. Lingkungan penelitian merupakan lingkungan yang riil, karena langsung terjun ke lapangan, riset dilaksanakan dengan secara langsung mengobservasi ke BLU Transjakarta Busway.
I.5
Sistematika Pembahasan Dalam menulis skripsi ini, susunannya oleh penulis akan dibagi menjadi lima
bab. Maksud dari pembagian ini adalah agar dapat memberikan gambaran umum mengenai kerangka pelaksanaan Audit Kinerja Terhadap Pelayanan BLU Transjakarta Busway sehingga dapat dipahami dengan benar dan mudah. Adapun gambaran singkat tentang isi tiap bab, akan diuraikan sebagai berikut :
BAB I :
PENDAHULUAN Bab ini merupakan pembukaan dari skripsi yang terdiri dari latar belakang penelitian, ruang lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.
6
BAB II :
LANDASAN TEORI Dalam bab ini pembahasan yang dilakukan mencakup teori-teori dasar yang berhubungan dengan audit pada sektor publik khususnya audit kinerja. Teori-teorinya mencakup pengertian, tujuan, konsep, jenis dan standar audit sektor publik maupun audit kinerja.
BAB III :
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini pembahasan yang dilakukan mencakup sejarah singkat badan layanan umum, kegiatan badan layanan umum, struktur organisasi. Sistem dan spesifikasi ticketing, operasional bus.
BAB IV :
PEMBAHASAN Pembahasan yang dilakukan mencakup pelaksanaan audit kinerja terhadap pelayanan badan layanan umum yang meliputi perencanaan audit kinerja, survey pendahuluan, hasil temuan audit serta penyusunan prosedur audit untuk tindak lanjut audit kinerja.
BAB V :
SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini pembahasan yang dilakukan mencakup kesimpulan secara singkat, serta memberikan saran perbaikan, rekomendasi yang mungkin dapat berguna untuk mengatasi permasalahan dan memperbaiki kelemahan yang ada pada BLU Transjakarta Busway. 7