1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Pada tahun 2008 terjadi krisis keuangan di Amerika Serikat yang memberi dampak
buruk terhadap perekonomian di banyak Negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena dampak dari krisis ekonomi yang dialami Amerika Serikat tersebut. Banyak sektor industri tanah air gulung tikar karena bangkrut dan tidak dapat menggaji karyawannya. Sebagian industri lainnya yang masih dapat bertahan harus mengorbankan sejumlah besar karyawannya dengan melakukan PHK atau merumahkan mereka. Ketidakstabilan perekonomian kita juga diperburuk dengan terus meningkatnya kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan penting, bukan hanya bagi masyarakat secara perorangan, namun juga bagi kemajuan perekonomian suatu negara. Oleh karena itu setiap komponen di dalamnya dituntut untuk dapat memberikan kontribusi yang maksimal. Bentuk dari kontribusi itu dapat ditinjau dari mulai aspek kepemimpinan sampai mutu dari sumber daya manusia dan kerjasama antar individu, antar tim maupun antar tingkat struktural. Hal ini dapat tercermin dalam suatu budaya organisasi yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Organisasi yang ingin tumbuh berkembang tidak dapat hanya bergantung pada satu faktor saja. Banyak hal tumbuh berkembang dan memengaruhi keberhasilan setiap organisasi. Salah satu faktor yang paling sering terdengar oleh telinga kita adalah masalah SDM atau Sumber daya Manusia. Permintaan akan SDM yang bermutu tinggi sudah menjadi hal wajib bagi setiap perusahaan guna mendongkrak optimalisasi output atau hasil akhir dari bisnis yang digeluti. Persaingan antar organisasi khususnya Bank pada saat krisis keuangan ini diperlihatkan oleh mereka dengan berlomba-lomba memberikan service kepada para
2
customernya. Adapula bank yang lebih memfokuskan dalam membuat dan menjual produkproduk barunya yang terus bertambah menarik dari waktu ke waktu. Dunia perbankan Indonesia berkembang begitu pesat dari tahun ke tahunnya. Sejarah perbankan Indonesia tidak tumbuh berkembang dalam waktu yang singkat. Sejarah pertumbuhan perbankan Indonesia tidak terlepas dari zaman penjajahan Hindia Belanda. Namun pada zaman kemerdekaan, perbankan Indonesia memperlihatkan kemajuan dan perkembangan yang pesat. Perkembangan ini tidak hanya dilihat dari bertambahnya jumlah bank yang ada, namun perkembangan sektor perbankan Indonesia dapat dilihat dari sisi lain di mana munculnya sebuah bank dengan prinsip syariah. Tepatnya tahun pada tahun 1991, lahir Bank Muamalat Syariah sebagai pelopor bank syariah pertama di Indonesia. Bank Muamalat yang diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak berkembang dengan mudah di tengah persaingan perbankan yang sudah ada. Pada akhir tahun 1990-an bank ini, bersama dengan bank konvensional lainnya, Bank Muamalat sempat terimbas dengan adanya krisis moneter. Namun pada akhirnya Bank Muamalat terselamatkan dari krisis tersebut setelah mendapatkan suntikan dana dari Islamic Development Bank (IDB) pada periode 1992-2002. Dalam kurun waktu tersebut, Bank Muamalat berhasil membalikkan kondisi dari rugi menjadi laba berkat upaya dan dedikasi setiap karyawan atau SDM Muamalat, serta ditunjang dengan kepemimpinan yang kuat, strategi pengembangan usaha yang tepat, serta ketaatan terhadap pelaksanaan perbankan syariah secara murni. Ketaatan dalam penerapan syariah secara murni berarti mengatur dan membatasi segala bentuk aktifitas dalam organisasi tersebut dengan prinsip-prinsip syariah yang dianut di dalam organisasi. Prinsip-prinsip syariah yang diterapkan oleh Bank Muamalat pada akhirnya membentuk suatu kebudayaan di dalam organisasi ini. Prinsip syariah yang tadinya merupakan suatu hal baru di dunia perbankan Indonesia yang diterapkan oleh Bank Muamalat tidak dianggap berhasil oleh segelintir orang saja. Hal ini dapat dilihat dengan
3
penerapan prinsip-prinsip syariah oleh Bank Muamalat diikuti oleh beberapa bank konvensional lainnya. Prinsip syariah dianggap memiliki sebuah daya tarik dan keunggulan tersendiri oleh beberapa bank konvensional yang ada. Secara singkat budaya organisasi dapat dirumuskan sebagai sebuah pola dari asumsi dasar yang dipelajari tersebut untuk menyelesaikan masalah dari adaptasi eksternal dan integrasi internal, yang sudah bekerja dengan baik dan akan dipertimbangkan validitasnya. Budaya organisasi dipelopori oleh para pendiri dan para pemimpin yang kemudian akan diajarkan kepada anggota baru sebagai cara yang benar untuk melihat, berfikir dan merasakan dalam berhubungan dengan masalah masalah tersebut. Selain
pembentukan
budaya
organisasi
melalui
penerapan
prinsip
syariah,
kepemimpinan juga merupakan faktor yang penting dalam pengendalian sebuah organisasi. Jika sikap seorang pemimpin baik maka akan berdampak baik pada para pekerjanya. Bagaimana ia menghadapi masalah, bagaimana ia berkomunikasi dan bersosialisasi dengan para pekerja lainnya akan menjadi teladan atau contoh bagi para pekerja atau bawahannya. Para pekerja akan mencontoh apa yang dikerjakan oleh para pemimpinnya. Oleh sebab itu kepemimpinan dalam sebuah organisasi akan memiliki dampak secara langsung pada kinerja karyawannya. Kepemimpinan dalam suatu organisasi juga membantu dalam pembentukan suatu budaya di dalam organisasi tersebut. Prinsip-prinsip budaya organisasi dalam suatu organisasi dapat lebih mudah terbentuk dengan kepemimpinan yang kuat atau
solid. Pada Bank Muamalat, prinsip syariah yang dianut atau diterapkan sebagai suatu budaya dalam organisasi ini akan lebih mudah terbentuk dan diterapkan oleh seluruh pekerja dengan seorang pemimpin yang dapat menerapkan dan mencontohkan bagaimana prinsipprinsip syariah tersebut harus dilaksanakan. Dengan contoh dari seorang pemimpin dalam penerapan prinsip-prinsip (syariah) yang diterapkan, maka para pekerja akan lebih mudah dalam mempelajari dan menerapkan prinsip-prinsip yang dianut dalam perusahaan tersebut.
4
Prinsip suatu organisasi dalam menjalankan organisasinya akan memengaruhi kebudayaan dalam organisasi tersebut yang juga memengaruhi kinerja dan produktiftas karyawannya. Begitu pula dengan gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seorang pemimpin perusahaan atau organisasi akan memiliki dampak langsung kepada kinerja karyawannya. Namun dengan berdasarkan prinsip syariah, Bank Muamalat tentunya memiliki budaya organisasi yang tidak sama dengan kebanyakan organisasi lainnya. Yaitu budaya organisasi yang tentunya dapat membentuk cara bekerja yang baik, di antaranya membentuk agresifitas dan stabilitas dalam bekerja berdasarkan prinsip syariah. Berdasarkan hal-hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian pada Bank Muamalat dengan menyusun skripsi ini yang berjudul : “ ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN TERHADAP BUDAYA ORGANISASI SERTA DAMPAKNYA PADA KINERJA KARYAWAN BANK MUAMALAT KPO. PERIODE 2008 ”
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan dengan latar belakang di atas, maka penulis dapat menyimpulkan
beberapa masalah yang muncul dan merumuskannya, antara lain adalah: 1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pimpinan Bank Muamalat? 2. Bagaimana penilaian karyawan terhadap budaya organisasi Bank Muamalat? 3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi Bank Muamalat? 4. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Bank Muamalat? 5. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Bank Muamalat?
5
6. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan serta budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Bank Muamalat? 1.3
Tujuan Penelitian Adapula tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan seperti apa yang diterapkan oleh pimpinan Bank Muamalat.(T-1) 2. Untuk mengetahui penilaian karyawan terhadap budaya organisasi Bank Muamalat. (T-2) 3. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap budaya organisasi Bank Muamalat. (T-3) 4. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan Bank Muamalat (T-4) 5. Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Bank Muamalat (T-5) 6. Untuk menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan serta budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Bank Muamalat. (T- 6)
1.4
Manfaat Penelitian Adapun hasil penelitian ini dapat menyimpulkan beberapa manfaat, antara lain
adalah: 1. Bagi perusahaan (Bank Syariah Muamalat), hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan bahan masukan dan pertimbangan dalam rangka meningkatkan kinerja karyawannya yang bermuara ke arah kemajuan organisasi atau perusahaan ini sendiri. 2. Bagi penulis, penelitian ini memberikan penjelasan yang mendalam mengenai pentingnya perilaku pimpinan terhadap budaya organisasi yang terbentuk serta dampaknya terhadap
6
kinerja karyawan dan hal ini dapat dijadikan pedoman pada masa mendatang saat berada di dunia karir. 3. Bagi para pembaca, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam membentuk perilaku yang baik dalam memimpin sebuah organisasi sehingga dapat tercipta budaya organisasi yang baik dalam organisasinya yang bermuara pada keberhasilan organisasi atau perusahaan.