BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh
pada kehidupan manusia. 99% orang Amerika memiliki televisi di rumahnya. Tayangan televisi mereka dijejali hiburan, berita dan iklan. Mereka menghabiskan waktu menonton televisi sekitar 7 jam dalam sehari(Agee, 2001). Televisi merupakan media yang menyiarkan program acara dari berbagai tema, seperti news, drama atau sinetron, talk show, variety show, dll. Program yang paling diminati oleh audiens. Saat ini program variety show sudah sangat awam bagi masyarakat. Variety show merupakan suatu program yang menayangkan sajian ragam seni atau ragam hiburan bagi audiens. Program variety show menayangkan pertunjukan terutama dalam bentuk pertunjukan musik dan biasanya dibawakan oleh beberapa orang presenter atau host. Jenis lainnya adalah pertunjukan sulap, atraksi hewan, pertunjukan sirkus dan lain sebagainya(Naratama, 2006). Di Indonesia siaran televisi secara resmi dimulai pada tahun 1962 yaitu saat TVRI (Televisi Republik Indonesia)
menayangkan siaran langsung Hari Ulang
Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-17 pada tanggal 17 Agustus 1962. Pada tahun 1989 lahirlah stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, yaitu Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Saat ini RCTI merupakan stasiun televisi yang memiliki jangkauan terluas di Indonesia, melalui 48 stasiun relaynya programprogram RCTI disaksikan oleh lebih dari 190,4 juta pemirsa yang tersebar di 478 kota di seluruh Nusantara, atau kira-kira 80,1% dari jumlah penduduk Indonesia.
1
2 Kondisi demografi ini disertai rancangan program-program menarik diikuti rating yang bagus, menarik minat pengiklan untuk menayangkan promo mereka di RCTI. Sejak awal, cita-cita RCTI adalah menciptakan serangkaian acara unggulan dalam satu saluran, yang memungkinkan para pengiklan memilih RCTI sebagai media iklan-iklan mereka. Cita-cita itu menjadi nyata karena sejak berdiri hingga saat ini RCTI senantiasa menjadi market leader. Di usianya yang ke-22, tahun 2011 (periode Januari - Desember 2011) RCTI tetap mempertahankan posisi market leader dengan pangsa pemirsa mencapai 17.5% (ABC, 5+) dan 17.8% (All Demography). RCTI juga berhasil mempertahankan pangsa periklanan televisi tertinggi sebesar 15.7% (periode Januari - Nopember 2011), seperti dilaporkan oleh Nielsen Audience Measurement. Di RCTI, kualitas bukanlah kata tanpa makna, melainkan harmonisasi dari mimpi, idealisme, kesungguhan, kerja keras, kebersamaan, dan doa.6 (enam) aspek tersebut tercermin dan mewarnai program-program RCTI yang mengusung motto "Kebanggaan Bersama Milik Bangsa" namun tampil dalam kemasan yang "oke". Kualitas program-program RCTI pada akhirnya mengantarkan RCTI untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri penyiaran TV di Indonesia (Sumber Data: RCTI). Setelah munculnya stasiun televisi RCTI, mulai muncul stasiun tv suasta lain, diantaranya adalah SCTV (Surya Citra Televisi), TPI (Televisi Pendidikan Keluarga Indonesia), Anteve (Andalas Televisi) dan Indosiar (Indosiar Visual Mandiri). Pada tahun 1998 melalui Surat Keputusan (SK) Menteri Penerangan No. 286/ SK/ Menpen/ 1999 diberikan izin kepada lima perusahaan TV swasta baru, yaitu Trans TV (PT. Televisi Transformasi Indonesia), TV 7 (PT. Kompas Gramedia Group), Global TV (PT. Global Informasi Bermutu), Lativi (PT. Pasar Raya
3 Mediakarya), dan Metro TV (Koran Media Indonesia). Dua Surat keputusan tersebut dibarui dengan Undang-Undang Penyiaran (UU no. 32 tahun 2002) yang memberikan kelonggaran mengenai pendirian stasiun-stasiun televisi yang baru. Kemunculan undang-undang ini memacu pertumbuhan televisi-televisi lokal baik yang berskala propinsi, kabupaten maupun kota. Stasiun-stasiun televisi tersebut, baik lokal maupun nasional, mempunyai kebebasan untuk menayangkan acara-acara yang dapat
memberikan informasi, menghibur serta mendidik audiencenya.
Sehingga pemirsa Indonesia mempunyai banyak pilihan stasiun televisi dengan beragam variasi acara. Hal inilah yang memacu stasiun-stasiun televisi untuk mengemas acara dengan sekreatif mungkin guna memenangkan persaingan untuk merebut perhatian audience. Karena kapanpun audience sudah tidak tertarik dengan cara yang disuguhkan, mereka akan segera mengganti saluran televisinya. Interaksi antara komunikator terhadap komunikan dalam menyampaikan pesan dapat ditentukan oleh teknologi yang digunakan pada saat ini, sedangkan tingkat keberhasilan misi ditentukan oleh tingkat intelektual dan cara dalam menyampaikan pesan tersebut. Perkembangan proses televisi di Indonesia tidak lepas dari perkembangan jaman serta mengikuti selera pasar. Pada dasarnya siaran televisi merupakan hasil kerja kolektif yaitu manusia sebagai pengelola siaran, teknik, administrasi harus mampu bekerja sama dengan efektif dan efisien(Wahyudi, 1994). Selain itu sumber daya manusia yang harus berkualitas, setiap program yang akan ditayangkan memiliki ciri
khas yang akan selalu di ingat oleh audience.
Entertaiment adalah program acara yang dibuat untuk menghibur pemirsanya. Program ini merupakan acara yang mempunyai persentase terbesar 3 dalam stasiun
4 televisi, untuk itulah stasiun-stasiun televisi saling berlomba dalam menghadirkan program hiburan terbaik di layar kacanya. Entertaiment adalah program acara yang dibuat untuk menghiburpemirsanya. Program ini merupakan acara yang mempunyai persentase terbesar dalam stasiun televisi, untuk itulah stasiun-stasiun televisi saling berlomba dalam menghadirkan program hiburan terbaik di layar kacanya. Seperti halnya fenomena atau tren yang sedang marak dibanyak stasiuntelevisi sekarang adalah program acara hiburan seperti halnya, program acara musik. Oleh karena itu, sekarang ini banyak stasiun televisi yang manyajikan program musik untuk audiencenya. Sebagai buktinya stasiun Global TV yang menyajikan program acara yang bernama “100% Ampuh”, di stasiun televisi SCTV ada program acara “Inbox”, program acara “Hitzteria” yang di usung oleh stasiun televisi INDOSIAR, stasiun televisi Trans TV dengan program acara “Derings” nya, dan stasiun televisi RCTI menayangkan program acara “Dahsyat”. Menurut Wibowo, program musik merupakan suatu elemen penghias. Maksudnya disini adalah program musik ini termasuk dalam kategori program hiburan pop. Hiburan pop terdiri dari beberapa macam program entertaiment, baik berupa lawakan, pop music, made show, ataupun gabungan dari ketiganya. Setting atau tempat penyajian program dapat dilakukan indoor, di dalam studio khusus atau gedung pertunjukkan, dan dapat dilakukan juga di outdoor, ataupun juga bisa di lapangan terbuka dengan panggung pertunjukkan (Wibowo, 2007). “Dahsyat” merupakan program acara musik yang diluncurkan oleh stasiuntelevisi swasta yaitu RCTI. Acara ini pertama kali tayang pada bulan April 2008. Acara musik ini menampilkan deretan klip-klip lagu teratas musisi dalam
5 negeri. Tidak hanya itu “Dahsyat” juga menampilkan penyanyi atau group band secara live ataupun lipsync. Acara musik ini dipandu oleh dua selebritis sebagai host utama seperti RaffiAhmad dan Olga Syahputra serta host tamu yang sering mendampingi kedua host utama tersebut, seperti Ayu Dewi, Olla Ramlan, Ayu Ting Ting, Deny Cagur, Jessica Iskandar dan Cika Jessica. Latar belakang yang berbeda dari semua host ini menjadikan kehidupan pribadi mereka sebagai bahan lawakan, seperti saling mencela, memperolok diri, serta saling membocorkan gossip yang lagi hangat di masyarakat. Seperti halnya pada waktu bulan April lalu, diadakan acara award untuk artis-artis atau penyanyi ter-Dahsyat secara live pukul 19.00. Pada waktu acara tersebut digunakan oleh para host untuk menggoda Jessica Iskandar dan Olga Syahputra yang diberitakan sedang menjalin hubungan serius. Contoh lainnya yaitu pada waktu siaran “Dahsyat” tanggal 19 Desember 2011, Olga dan para host tamu yang ada menyindir gosip asmara Raffi Ahmad dengan Yuni Shara. Pada tanggal 19 Februari 2099 program ini kedatangan menteri luas negeri AS yaitu Hillary Clinton. Kesempatan ini digunakan Raffi dan Luna Maya menggunakan kelemahan Olga dalam berbahasa Inggris. Olga ditantang oleh Raffi apakah dia sanggup mewawancarai Hillary Clinton. Selain itu terdapat sesi untuk berkirim salam lewat email ataupun secara on the street dari sahabat Dahsyat di rumah yang terkadang membuat kelucuan tersendiri. Terdapat juga sesi phone session yaitu “Kring-Kring “Dahsyat” dengan artis atau penyanyi yang terkadang dibiarkan ditebak oleh presenter maupun bintang tamu yang hadir. Untuk menambah variatif acara ini “Dahsyat” menambah sajian sesi baru yaitu “Dahsyat Kantor”, “Dahsyat Sekolah”, dan “Dahsyat Pasar”. “Dahsyat Kantor” hadir setiap hari Rabu. Disini biasanya sahabat “Dahsyat” yang
6 hadir di studio RCTI, tetapi ini berbeda para presenter bahkan artis penyanyi juga hadir menghibur sahabat “Dahsyat” tersebut di kantor-kantor. Begitu pula halnya dengan “Dahsyat Sekolah” yang hadir setiap hari Selasa dan “Dahsyat Pasar” yang hadir setiap hari Kamis. Dalam semua sesi ini pemirsa bisa langsung berinteraksi dengan artis dan presenter “Dahsyat”. Dalam sesi ini biasanya pemirsa diminta untuk membacakan deretan lagu dari peringkat 20 hingga 11 sekaligus kirim salam langsung untuk teman ataupu keluarga yang dirumah. Menurut data acara musik “Dahsyat” ini dinilai cukup sukses menarik animo audience dalam menyaksikan acara ini. Hal ini terbukti seperti yang dituturkan oleh produser “Dahsyat” yang menyatakan perolehan rating “Dahsyat” sekitar 1.6 dan share 15.0% (sumber: AGB Nielsen Research). Kelebihan acara ini dibanding program acar musik lain seperti Inbox, Derings, Hitzteria dan 100% Ampuh yaitu program “Dahsyat” mampu menghadirkan di studio orang-orang dari berbagai jenis pekerjaan, contohnya seperti penjual balon gas, tukang sayur keliling, tukang jajajnan makanan ringan, dll. Ada juga sesu kirim salam ataupun request lagu langsung dari para artis sinetron, penyanyi, ataupun grup band yang biasanya ditujukan untuk sahabat “Dahsyat” atau anggota keluarganya. Selain itu program “Dahsyat” mendapatkan kepercayaan untuk mendatangkan tamu-tamu istimewa seperti menteri luar Negeri AS yaitu Hillary Clinton, David Foster dan Miss World. Ciri khas acara “Dahsyat” dibandingkan acara lain yaitu memadukan musik dengan jokes segar antar presenter. Tayangan hiburan yang disajikan sedemikian rupa harus kreatif dan inovatif, guna untuk memperoleh perhatian dan daya tarik kepada masyarakat. Hiburan ringan yang tidak banyak konsentrasi dan ketegangan, saat ini menjadi alternatif tayangan yang dianggap paling menguntungkan bagi media televisi. Sebagai salah satu media
7 penghibur. RCTI berusaha menyajikan berbagai macam bentuk tontonan yang sangat menarik. Salah satunya adalah yang dikemas dalam bentuk program musik. Di tahun 2013 lagi-lagi presenter utama dahsyat yaitu Raffi Ahmad tersandung dengan kasus narkoba yang menyeret namanya dan belum dapat diketahui bagaimana kelanjutannya. Dahsyat memenangkan Panasonic Awards untuk kategori Music & Variety Show Terbaik selama 3 tahun berturut-turut (2010, 2011, dan 2012) ( Sumber Data: RCTI ).
1.2
Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan salah satu tahap diantara sejumlah tahap
penelitian yang memiliki kedudukan sangat penting dalam kegiatan penelitian. Rumusan maslah atau yang biasa disebut dengan research problem, diartikan sebagai sutu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai femomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun akibat. Rumusan masalah memiliki empat fungsi, yang pertama sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan. Yang kedua adalah sebagai pedoman, penentu arah atau focus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan. Fungsi ketiga adalah sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana
8 yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya. Sedangkan fungsi keempat dari suatu perumusan masalah dalah dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti mnmenjadi dapat dipermudah dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian (Ahmad kurnia, 2009). Adapun rumusan masalah yang digunakan oleh peneliti dapat dijabarkan sebagai berikut:“Adakah perubahan strategi produksi yang dilakukan oleh tim Dahsyat setelah Raffi Ahmad absen sebagai Host di program tersebut ?”.
1.3
Manfaat dan Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi sebuah tujuan dari penelitian ini adalah strategi produksi apa yang digunakan oleh tim Dahsyat setelah Raffi Ahmad tersandung masalah hukum sehingga harus absen untuk sementara waktu untuk menjadi Host di program Dahsyat. Manfaat Penelitian Dengan melihat dari tujuan di lakukannya penelitian ini, penulis menjabarkan manfaat menjadi tiga faktor: 1. Kegunaan Aplikatif Dengan di lakukannya penelitian ini, maka dapat memberikan sebuah cara pandang baru tentang permasalahan yang terjadi, yaitu adakah perubahan yang digunakan oleh tim Dahsyat pada saat Raffi Ahmad absen sebagai Host di program tersebut.
9 2. Kegunaan Teoritis Penelitian ini dapat memberikan paradigma baru terhadap hal-hal yang berkaitan dengan teori yang berhubungan dengan penelitian yang di lakukan terhadap strategi program dahsyat pada saat Raffi Ahmad abesn sebagai Host di program Dahsyat. 3. Kegunaan Praktis Hasil Penelitian ini dapat menjadi manfaat dan berguna bagi PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA (RCTI) untuk menjadi referensi untuk mengevaluasi strategi produksi yang dilakukan oleh tim Dahsyat dari proses pra produksi hingga pasca produksinya selama Raffi Ahmad absen sebagai host di program Dahsyat.
1.4
Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan metodologi penelitian kualitatif
dan menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview), karena dalam penulisan penelitian ini, metodologi tersebut membutuhkan wawancara untuk mendukung proses kegiatan penelitian yang di lakukan oleh penulis untuk mencapai hasil penelitian yang maksimal (Kriyantono, 2012).
10 1.5
Sistematika Penulisan
Secara garis besar, sistematika penulisan disusun sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini, peneliti menguraikan tentang pokok permasalahan yang akan diteliti agar pembaca dapat memperoleh gambaran mengenai permasalahan yang akan dibahas oleh peneliti. Bab ini dibagi atas beberapa sub bab, antara lain: latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini meliputi teori-teori yang digunakan oleh peneliti sebagai landasan teori dan kerangka pemikiran dalam melakukan penelitian. Adapun teori yang digunakan adalah teori produksi yang menjelaskan bagaimana proses pembuatan suatu program dari proses pra produksi, rehearsal, produksi dan pasca produksi. BAB III INTI PENELITIAN Dalam bab ini, peneliti akan menerangkan data tentang perusahaan dan mengenai metode penelitian yang digunakan yaitu kualtitatif dengan teknik wawancara mendalam (In-depth Interview). BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi hasil pengkodingan wawancara disertai dengan hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang dapat diberikan oleh peneliti setelah melalui proses-proses penelitian yang telah dilakukan.