BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian Memasuki abad ke-20, terjadi perubahan dan perkembangan perekonomian
yang semakin kompleks dan global. Perubahan dan perkembangan perekonomian ini menyebabkan adanya tekanan yang sangat kuat terhadap bisnis manufaktur saat ini dan perusahaan dituntut untuk lebih cerdas dalam menjalankan operasinya. Adanya perubahan permintaan pasar menuntut perusahaan untuk beroperasi lebih efisien, fleksibel dan menempatkan produk tepat waktu di pasar tanpa mengabaikan standar kualitas sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Setiap perusahaan yang bergerak dalam sektor industri tidak terlepas dari persaingan harga maupun kualitas produk yang dihasilkannya. Untuk menghadapi persaingan ini setiap perusahaan dituntut untuk mencapai hasil usaha yang optimal dan memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage) agar tetap mampu bertahan di tengah persaingan usaha yang semakin ketat. Keunggulan bersaing (competitive advantage) ditentukan oleh beberapa faktor, seperti faktor desain, mutu barang, pengembangan produk, input teknologi, nilai tambah, harga, penyerahan tepat waktu dan pelayanan pasca penjualan. Pemahaman terhadap kondisi ini dan komitmen untuk memuaskan pelanggan mendorong perusahaan merancang proses produksi dan operasinya sedemikian rupa sehingga produk yang dihasilkan mampu memenuhi persyaratan pelanggan dalam kualitas, kuantitas dan waktu yang tepat. Waktu merupakan salah satu komponen utama dalam keunggulan bersaing. Ketepatan waktu dalam menyediakan produk di pasar adalah kebutuhan utama strategi bersaing perusahaan. Terlambat menyediakan produk di pasar sama artinya 1
dengan tidak menyediakan sama sekali, karena perusahaan telah kehilangan kesempatan dan pelanggan akan memilih produk sejenis yang banyak tersedia di pasar. Perusahaan tidak boleh merasa cukup jika hanya mengandalkan loyalitas pelanggan yang dengan setia menunggu sampai dengan produk yang dihasilkan tersedia di pasar. Tetapi yang lebih penting, menyediakan produk tepat waktu di pasar adalah penghargaan kepada pelanggan atas loyalitasnya menggunakan produk perusahaan dalam memenuhi kebutuhannya. Selain waktu, efisiensi dan efektivitas perusahaan harus diusahakan semaksimal mungkin. Kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan merupakan faktor yang menentukan keberhasilan peningkatan nilai perusahaan. Pada umumnya tujuan didirikannya perusahaan adalah untuk memperoleh laba dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka waktu yang tidak terbatas. Akan tetapi, pada kenyataanya setiap perusahaan tidak selalu mengalami peningkatan laba tetapi pasti mengalami penurunan laba. Penurunan laba perusahaan yang terjadi merupakan petunjuk adanya inefisiensi kerja dalam proses produksi. Kelebihan produksi akan memperbesar biaya yang harus dikeluarkan seperti biaya penyimpanan atau biaya pemeliharaan, sedangkan kekurangan produksi akan berakibat pada tingginya biaya produksi rata-rata per unit dan hilangnya kesempatan untuk menjual. Salah satu faktor penting yang harus menjadi perhatian utama manajemen adalah proses produksi, karena pelaksanaan proses produksi yang tepat akan turut menentukan keberhasilan tercapainya tujuan perusahaan. Proses produksi merupakan kegiatan utama bagi perusahaan-perusahaan manufaktur. Fungsi produksi dan operasi yang mentransformasikan input menjadi output bertanggung jawab untuk menghasilkan produk dalam kuantitas dan kualitas yang telah ditentukan, tepat waktu, secara efektif dan efisien. Dalam aktivitasnya di 2
mulai dari perencanaan sampai dengan pengendalian dan evaluasi, fungsi ini harus secara optimal menghubungkan kebutuhan pelanggan dengan kemampuan internal yang dimiliki perusahaan. Kebijakan produksi dan operasi, kapasitas produksi (sumber daya dan fasilitas), jadwal produksi, inovasi, dan peningkatan berkelanjutan harus dikonsentrasikan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, agar perusahaan memiliki keunggulan dalam intensitas persaingan yang ketat ini. Mengingat betapa pentingnya fungsi produksi bagi perusahaan, maka proses produksi harus dilakukan secara efisien dan efektif agar tercapainya sasaran yang diharapkan. Oleh karena itu, diperlukan suatu cara untuk mengevaluasi kegiatan operasional perusahaan yang dikenal dengan nama audit operasional. Audit operasional merupakan suatu jenis audit yang dilakukan dalam operasional perusahaan dan laporan alternatif pemecahannya. Dengan audit operasional diharapkan dapat diketahui apakah proses produksi telah dilaksanakan secara efisien dan efektif. Selain itu dengan diadakan audit operasional dapat memberikan hasil audit yang berupa temuan dan rekomendasi yang berguna bagi manajemen perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk meneliti audit operasional atas fungsi produksi PT. LASER METAL MANDIRI yang bergerak di bidang manufacturing sheet metal seperti, box panel listrik, capasitor bank, wallmount, rack battery, box hidrant, server rack, open rack, case lift (elevator), design interior laser metal art, lettering stainless, case neon box, parts of machine, furniture, accesories sheet metal for conveyor, laser metal plat, art metal design interior sebagai tempat penelitian dalam rangka penulisan skripsi dengan judul “Audit Operasional atas
3
Fungsi Produksi pada PT. LASER METAL MANDIRI untuk Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas”.
1.2
Perumusan Masalah Sehubungan dengan uraian diatas, maka penulis merumuskan masalah
sebagai berikut: 1. Apakah perusahaan dapat melakukan pengiriman produk secara tepat waktu (on time delivery) kepada pelanggan? 2. Bagaimanakah penolakan produk oleh pelanggan dapat terjadi dalam perusahaan? 3. Apakah perusahaan dapat meminimalkan terjadinya redundant work pada saat pergantian antar shift? 4. Apakah perusahaan sering mengalami beberapa jenis kesalahan pada saat proses produksi? 5. Apakah target produktivitas perusahaan selalu tercapai? 6. Apakah target overtime perusahaan selalu tercapai? 7. Apakah target efektivitas mesin TruBend 5130A, 5130B dan 5170 selalu tercapai?
1.3
Ruang lingkup Penelitian Menyadari begitu luasnya ruang lingkup yang ada dalam pembahasan audit
operasional, maka penulis membatasi ruang lingkup penelitian menjadi audit operasional yang hanya memfokuskan pada fungsi produksi PT. Laser Metal Mandiri.
4
1.4
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian adalah untuk: 1. Mengetahui apakah perusahaan mampu melakukan pengiriman barang secara tepat waktu (on time delivery) kepada pelanggan. 2. Mengetahui penyebab terjadinya penolakan produk oleh pelanggan dalam perusahaan. 3. Mengetahui apakah perusahaan mampu meminimalkan terjadinya redundant work pada saat pergantian antar shift. 4. Mengetahui jenis kesalahan yang paling sering terjadi pada saat proses produksi. 5. Mengetahui dan menilai apakah target produktivitas perusahaan selalu tercapai setiap periodenya. 6. Mengetahui dan menilai apakah target overtime perusahaan selalu tercapai setiap periodenya. 7. Mengetahui dan menilai apakah target efektivitas mesin TruBend 5130A, 5130B dan 5170 selalu tercapai setiap periodenya.
1.5
Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, penelitian ini memberikan bekal dan membuka cakrawala pandang pengetahuan penulis terutama penerapan teori mengenai audit operasional dan pengendalian internal produksi, selain itu dapat menambah pengalaman dalam bidang pemeriksaan operasional pada fungsi produksi dan dapat menjelaskan gambaran peranan audit operasional dalam menunjang efektivitas dan efisiensi produksi pada PT. Laser Metal Mandiri.
5
2. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi bagi manajemen mengenai pelaksanaan audit operasional sebagai sarana pengendalian untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi perusahaan, terutama dalam bidang produksi. 3. Bagi pihak lain yang tidak terlibat secara langsung dalam penelitian, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian lainnya yang sejenis.
1.6
Metodologi Penelitian Penulis mengumpulkan data dan informasi melalui kegiatan penelitian atau
research. Adapun penelitian yang dilakukan di sini lebih bersifat sebagai riset terpakai (applied research) yaitu riset yang bertujuan agar setelah diadakan penelitian, akan menghasilkan kegiatan produksi yang lebih ekonomis, efisien dan efektif. Adapun metode yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Literatur (Library Research) Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan mempelajari buku-buku atau literatur-literatur yang berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah agar penulis memperoleh dasar teori dan konsep yang berhubungan dengan masalah penelitian sehingga dapat digunakan sebagai alat dalam penelitian lapangan. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan meninjau atau meneliti secara langsung ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan data primer yang akurat serta datadata lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Selain itu, peneliti juga dapat
6
mengetahi secara langsung bagaimana keadaan atau kondisi perusahaan. Penelitian lapangan ini dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu: a. Observasi Penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap suatu gejala yang diselediki. Pengamatan dilakukan dengan cara meninjau langsung objek penelitian khususnya bagian produksi
serta mempelajari catatan-catatan dan
dokumen-dokumen perusahaan yang diberikan kepada penulis untuk memperoleh data yang dapat dipercaya. b. Wawancara (Interview) Mengumpulkan data dan keterangan dari pimpinan, bagian produksi dan para staf perusahaan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang sedang dihadapi baik secara langsung maupun tidak langsung. c. Daftar Pertanyaan (Questioner) Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara menyusun pertanyaanpertanyaan terstruktur mengenai hal-hal yang berhubungan dengan sistem dan prosedur yang digunakan perusahaan dalam menangani suatu proses produksi.
1.7
Sistematika Pembahasan Adapun sistematika penulisan dalam skripsi ini secara garis besar terdiri
dari lima bab, yaitu:
7
BAB 1
PENDAHULUAN Bab ini akan membahas secara singkat mengenai latar belakang penelitian, identifikasi masalah, ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan yang menggambarkan rincian pembahasan skripsi.
BAB 2
LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan dasar-dasar teoritis yang berkaitan dengan topik objek penelitian. Teori-teori yang digunakan adalah teori yang berkaitan dengan definisi audit, tujuan dan jenis audit, definisi audit operasional, tujuan dan manfaat audit operasional,
tahap-tahap
audit
operasional,
definisi
pengendalian internal, komponen pengendalian internal, definisi produksi, fungsi produksi, jenis-jenis proses produksi, ruang lingkup audit operasional atas fungsi produksi. BAB 3
OBJEK PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah singkat berdirinya perusahaan, bidang usaha,
visi
dan
misi
perusahaan,
struktur
organisasi
perusahaan dan uraian tugas, serta gambaran mengenai proses produksi perusahaan. BAB 4
PEMBAHASAN Bab ini akan membahas tentang pokok permasalahan skripsi. Bab ini menerapkan teori – teori yang dibahas pada bab sebelumnya, dengan mengadakan penelitian pada PT Laser
8
Metal Mandiri. Dalam bab ini membahas tahap – tahap audit operasional atas fungsi produksi. Tahap pertama menguraikan tentang survei pendahuluan, tahap kedua menguraikan tentang evaluasi pengendalian manajemen atas fungsi produksi PT Laser Metal Mandiri, tahap ketiga menguraikan prosedur audit untuk tahap audit rinci dan tahap keempat akan menguraikan pelaporan hasil audit operasional atas fungsi produksi. Hasil evaluasi atau analisis disajikan dalam format temuan yaitu : kondisi, kriteria, sebab, akibat dan rekomendasi. BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan – kesimpulan yang dibuat berdasarkan penelitian yang telah dilakukan serta saran – saran yang diharapkan dapat berguna bagi kelangsungan dan kemajuan PT Laser Metal Mandiri terutama dalam bidang produksi.
1.8
Tinjauan Pustaka Berikut ini adalah beberapa penelitian terkait yang telah dilakukan: 1. Penelitian yang dilakukan oleh Rr. Indah Mustikawati dan Randi Maipan (2012) dengan judul Audit Manajemen Atas Fungsi Produksi Pada PTP. Nusantara VI Kayu Aro Kerinci, Jambi memiliki beberapa tujuan yaitu untuk mengetahui aktivitas dan efektivitas fungsi produksi pada PTP. Nusantara VI Kayu Aro, serta memberikan saran atau rekomendasi untuk peningkatan efektivitas fungsi produksi pada PTP. Nusantara VI Kayu Aro di masa yang akan datang. 9
2. Penelitian kedua dilakukan oleh Niki Purwitasari (2010) dengan judul Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Pada PT Perkasa Primarindo. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi pengendalian untuk produksi, mengetahui audit operasional atas fungsi produksi pada perusahaan yang menjadi objek audit. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh bahwa pengendalian atas fungsi produksi yang dilaksanakan oleh PT Perkasa Primarindo cukup efektif, walaupun masih ditemukan beberapa kelemahan. Namun hal ini tidak mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan. Dan audit operasional telah berperan dalam mengendalikan kegiatan produksi pada PT Perkasa Primarindo. Hal ini dapat dilihat pada pelaksanaannya yang dapat memberikan informasi kepada perusahaan mengenai kelemahan yang terjadi pada proses produksinya. 3. Penelitian ketiga dilakukan oleh Suci Wulandari (2009) dengan judul Audit Operasional Atas Fungsi Produksi Pada PT Dunia Daging Food Industries. Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa perusahaan seringkali mengalami kesulitan dan hambatan seperti terjadinya kekurangan bahan baku yang dibutuhkan pada saat proses produksi. Hal ini disebabkan karena adanya tambahan kuantitas pesanan dari pelanggan pada saat proses berlangsung. Terjadi jumlah retur produk sosis retail yang tidak biasa karena kurangnya pemantauan dan pengecekan terhadap kondisi produk retail tersebut sebelum pengiriman. Terjadi penyimpangan prosedur pembelian yang dilakukan oleh Bagian Produksi dengan melakukan pembelian sendiri serta penggunaan drum untuk penyimpanan tidak dikomunikasikan oleh Bagian Produksi kepada Bagian Gudang. Pemeliharaan terhadap beberapa mesin yang digunakan untuk kegiatan operasional masih kurang memadai karena jadwal 10
pemeliharaan ditentukan berdasarkan jam kerja mesin yang terlalu lama, mengingat mesin tersebut sudah tua. Maka dapat disimpulkn bahwa perusahaan harus melakukan perbaikan pada perencanaan, pelaksanaan, pengendalian proses produksi. Perusahaan harus melakukan evaluasi berkala antara Bagian Gudang, Bagian Produksi dan Bagian Purchasing dalam menentukan rencana produksi yang tepat. Ketersediaan persediaan pengaman bahan baku perlu disiapkan. Pemantauan dan pengecekan yang ketat terhadap kondisi setiap produk yang diproduksi sebelum barang dikirim harus lebih diperhatikan. Seluruh unit, khususnya Bagian Produksi harus mematuhi prosedur yang ada. Pemeliharaan mesin yang sudah tua harus dilakukan secara ekstra dan perlu mempetimbangkan untuk melakukan peremajaan mesin-mesin produksinya. 4. Penelitian berikut dilakukan oleh Anatoliy G. Goncharuk. Penelitian ini dikhususkan untuk menganalisis efisiensi perusahaan gula Ukraina dan cara memperbaikinya. Menentukan penurunan skala pengembalian (return to scale) dan inefisiensi skala besar untuk sebagian perusahaan gula. Faktor utama dari inefisiensi tanaman gula harus ditemukan. Mengembangkan benchmarking
telah
mengungkapkan
cadangan
signifikan
mengenai
pengurangan input dasar dan pertumbuhan efisiensi yang potensial. Dibandingkan dengan perusahaan asing, tanaman gula Ukraina memiliki kapasitas bahan baku yang lebih kecil dari biaya produksi dan barang-barang, serta rendahnya biaya tenaga kerja dan produktivitas modal. Rekomendasi untuk pemilik dan manajer dari perusahaan gula untuk membuat keputusan pada peningkatan efisiensi yang dibuat.
11