BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat penting, sebab saraf gigi
berhubungan dan berpengaruh dengan saraf organ tubuh lain sehingga kesehatan gigi dapat berpengaruh pula pada kesehatan organ lain. Sebagai contoh, posisi gigi yang miring dapat mempengaruhi saraf otak dan menimbulkan rasa pusing disertai demam. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi dengan membiasakan diri rajin menggosok gigi penting untuk dilakukan termasuk pergi ke dokter gigi untuk memeriksakan gigi secara berkala setiap enam bulan sekali. Meskipun demikian, sebagian besar orang mulai dari anak kecil hingga orang dewasa sangat enggan untuk memeriksakan gigi ke dokter gigi, apalagi jika tidak ada keluhan yang dirasakan. Di samping biaya yang tak sedikit, rasa sakit yang turut membayangi juga menjadi alasan orang malas ke dokter gigi. Banyak orang yang menganggap bahwa kesehatan gigi bukan merupakan kesehatan yang penting. Untuk menjawab permasalahan di atas, penulis berusaha membangun sebuah sistem layaknya pakar yang dapat menganalisis tentang gejala yang dialami untuk kemudian menghasilkan kesimpulan berupa jenis penyakit yang diderita. Dengan demikian, pengguna yang merasa takut ke dokter gigi dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan sistem agar mengetahui penyakit yang dideritanya. Di samping itu, masyarakat dapat menambah pengetahuan baru tentang penyakit gigi sehingga dapat mencegah timbulnya penyakit tersebut.
1.2.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan pada subbab
sebelumnya, penulis merumuskan beberapa masalah yang menjadi tujuan penelitian sistem, yaitu dapatkah sistem ini diterapkan pada kasus penyakit gigi
1
dan mulut serta menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat membantu masyarakat dalam menjawab keluhannya secara tepat dan akurat dengan menggunakan metode forward chaining pada mesin inferensinya. Masalah lain yang ingin diangkat adalah mengenai tampilan antarmuka sistem yang user friendly sehingga memudahkan pengguna dalam melakukan konsultasi.
1.3.
Batasan Masalah Adapun batasan dalam sistem ini adalah : 1. Sistem menyediakan explanation facility yang hanya menyediakan penjelasan mengenai alasan ditanyakannya pertanyaan tersebut sesuai dengan penalaran yang digunakan dalam sistem. 2. Sistem belum dapat menyediakan fasilitas knowledge acquisition yaitu penambahan secara otomatis tentang pengetahuan dari pakar yang mungkin berkembang di waktu yang akan datang. 3. Sistem tidak menyediakan self training facility yaitu kemampuan sistem dalam mempelajari pengetahuan-pengetahuan baru yang sering muncul untuk ditambahkan dalam aturan produksi secara otomatis. 4. Jenis penyakit yang akan diteliti adalah 29 jenis penyakit gigi dan mulut yang paling umum terjadi dan dapat dilihat dengan kasat mata tanpa bantuan alat medis berdasarkan penelitian dari dokter gigi yang merupakan pakar dalam penelitian ini. Penyakit-penyakit tersebut terbatas pada keabnormalan menurut lokasi anatomi, temuan intraoral dengan perubahan warna, dan temuan intraoral melalui perubahan permukaan. 5. Hasil output sistem ini hanya berupa jenis penyakit yang diderita. Pada beberapa jenis penyakit akan diberikan cara-cara perawatan hanya jika itu dapat diberikan tanpa bantuan dan resep dokter. 6. Pakar yang saya gunakan adalah seorang dokter gigi, Drg. Elisabeth Dina Herlina, yang telah memiliki pengalaman praktek selama setengah tahun di kota Gombong.
2
7. Sasaran pengguna adalah penderita penyakit gigi dan mulut yang dapat mengoperasikan komputer dengan baik. 8. Sistem ini berbasis desktop.
1.4.
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dengan pembuatan sistem ini adalah membuat
sebuah sistem pakar berbasis desktop menggunakan metode forward chaining dengan representasi pengetahuan berupa aturan produksi. Di samping itu, manfaat lain yang dapat diperoleh dari sistem ini adalah memudahkan pakar dalam mendokumentasikan pengetahuannya untuk analisis ataupun untuk perbaikan, memudahkan masyarakat dalam melakukan pengecekan gigi tanpa harus ke dokter gigi, serta menambah pengetahuan dan referensi bagi masyarakat luas tentang gejala penyakit yang sering dialami sehingga dapat menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dapat menyebabkan terjadinya penyakit gigi dan mulut.
1.5.
Metode Penelitian Beberapa metode yang penulis lakukan dalam pembuatan sistem ini
adalah : 1. Studi Pustaka Mempelajari literatur tentang sistem pakar dan metode-metode yang dianggap cocok untuk diimplementasikan serta literatur tentang penyakit gigi beserta gejalanya. 2. Wawancara Melakukan
wawancara
secara
langsung
kepada
pakar
gigi,
menanyakan tentang jenis-jenis gangguan gigi dan gejala-gejala yang mungkin dialami oleh penderita. Pakar gigi yang saya gunakan adalah Drg. Elisabeth Dina Herlina yang melanjutkan praktek almarhum ayahnya yang telah terkenal di kota Gombong, setelah menyelesaikan kuliah di Universitas Trisakti yang ditempuhnya sejak tahun 2001.
3
Beliau sudah membuka praktek sendiri di rumah maupun membuka praktek di Rumah Sakit Palang Biru Gombong.
1.6.
Sistematika Penulisan Tugas akhir ini disusun dalam laporan yang dibagi secara sistematis
menjadi lima bab, adapun ringkasannya sebagai berikut : Bab pertama adalah pendahuluan, yang berisi latar belakang masalah tentang sedikitnya orang yang mempedulikan tentang kesehatan gigi. Masalah tersebut dirumuskan dalam perumusan masalah tentang ketepatan implementasi sistem pakar dalam kasus penyakit gigi dan mulut
dengan metode forward
chaining berbasis aturan yang dibatasi permasalahannya dalam subbab batasan masalah. Beberapa tujuan yang ingin dicapai di antaranya adalah membuat sebuah sistem pakar untuk mendeteksi penyakit gigi dan mulut yang akan dijabarkan pada bagian tujuan penelitian. Ada beberapa metode yang digunakan dalam menyusun tugas akhir ini, yaitu studi pustaka dan wawancara yang dijelaskan pada subbab metode penelitian, serta sistematika penulisan yang menjelaskan secara garis besar bab-bab yang terdapat dalam tugas akhir ini. Bab kedua adalah tinjauan pustaka, yang akan menjelaskan teori sistem pakar dan penyakit-penyakit yang biasa dialami oleh penderita serta dapat dilihat dengan kasat mata. Bab ketiga adalah perancangan sistem, bab ini memuat tiga hal pokok, yaitu bahan / materi yang menyatakan alat yang digunakan dalam riset sistem pakar ini, variabel dan data yang menjelaskan variabel yang digunakan dalam aturan produksi pembuatan sistem, pengetahuan-pengetahuan tentang penyakit yang sering diderita, serta cara perancangan sistem mulai dari diagram alir pembuatan sistem pakar hingga simulasi atau perencanaan yang dilakukan. Bab keempat adalah implementasi dan analisis sistem, yang akan memberikan informasi berisi tentang implementasi hasil perancangan program sistem pakar yang berupa menu konsultasi dan analisis tentang keakuratan sistem tersebut dalam merunut gejala yang dialami penderita.
4
Bab kelima adalah kesimpulan dan saran, yang berisikan kesimpulan yang diambil berdasarkan perumusan masalah yang telah dirumuskan sebelumnya dan saran untuk kemungkinan pengembangan program.
5