BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Fenomena multilingualisme kini merupakan hal yang tidak asing lagi
dalam masyarakat modern. Tidak hanya di berbagai negara di dunia, bahkan banyak masyarakat kota dan daerah di Indonesia berkomunikasi dalam dua bahasa yang berlainan, seperti berkomunikasi dengan bahasa daerah dan bahasa Indonesia, atau bahkan bahasa Indonesia dan bahasa asing. Kebiasaan pemakaian dua bahasa dalam hubungan pembicaraan dengan orang lain disebut dengan kedwibahasaan atau bilingualisme (bilingualism) (Jendra, 1991:85), sedangkan untuk
kemampuan
seseorang
memakai
dua
bahasa
disebut
dengan
kedwibahasawanan atau bilingualitas (bilinguality) (Nababan, 1993:27). Dalam kondisi kedwibahasaan atau bilingualisme sering kali seseorang mengganti bahasa atau ragam bahasa tergantung pada keadaan atau keperluan berbahasa itu (Nababan, 1993:31). Sebagai contoh, terjadi percakapan antara dua orang dengan menggunakan bahasa daerah, kemudian ketika datang pihak ketiga, mereka segera mengubah bahasa daerah yang sebelumnya mereka gunakan dengan bahasa nasional. Hal ini disebabkan karena pihak pertama dan kedua mengetahui bahwa pihak ketiga tidak akan dapat mengerti ucapan mereka jika tidak melakukan peralihan bahasa. Peristiwa peralihan bahasa seperti inilah yang dinamakan peristiwa kebahasaan alih kode.
1
2
Peristiwa alih kode kini banyak ditemukan tidak hanya pada wacana interaksi, namun juga sering ditemukan dalam karya sastra. Penggunaan alih kode dalam karya sastra baik tulis maupun lisan sangat mengalami peningkatan. Salah satu negara dengan karya sastranya yang mengalami peningkatan pada penggunaan alih kode ialah dunia permusikan Jepang. Berikut merupakan salah satu contoh penggunaan alih kode dalam lirik lagu berbahasa Jepang : 1)
You are always gonna be my love いつか誰かとまた恋に落ちても (itsuka dare ka to mata koini ochitemo) I remember to love You taught me how Your always gonna be the one 今はまだ悲しいlove song (ima wa mada kanashii) 新しい歌うたえるまで (atarashii uta utaeru made) (Utada Hikaru, First Love dari album First Love 1999)
Dari lirik lagu tersebut terlihat dua bahasa yang digunakan, yaitu bahasa Jepang dan bahasa Inggris. Dapat dijelaskan sebagai berikut : You are always gonna be my love Bait pada lirik ini mulanya menggunakan bahasa Inggris. Kemudian pada bait selanjutnya beralih bahasa menjadi bahasa Jepang yaitu : いつか誰かとまた恋に落ちても (itsuka dare ka to mata koini ochitemo) Peristiwa inilah yang disebut dengan alih kode, yaitu peristiwa peralihan dari bahasa satu ke bahasa yang lain. Dalam hal ini adalah peralihan dari bahasa Inggis ke bahasa Jepang. Dari contoh bagian lirik lagu tersebut dapat dilihat adanya peristiwa alih kode yang membuktikan bahwa bahasa Jepang juga tidak luput dari percampuran
3
budaya asing yang kemudian digunakan dalam hal berbahasa. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Stanlaw (2005:282) faktanya bahasa Inggris kini adalah bahasa kedua yang digunakan Jepang dalam seni dan sastra. Pernyataan Stanlaw tersebut juga dikuatkan oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Nyman pada tahun 2012 yang berjudul English Influence on Japanese Popular Music : A Case Study of Language Contact. Dalam penelitian tersebut, Nyman meneliti lirik-lirik lagu pada salah satu grup boyband ternama asal Jepang yaitu Arashi. Hasil yang didapatkan adalah sekitar 79.31% peristiwa alih kode terjadi pada lirik-lirik lagu boyband Arashi (Nyman, 2012:63). Faktor yang di duga berpengaruh terhadap digunakannya bahasa Inggris dalam lirik lagu Jepang modern saat ini adalah faktor komersial. Penggunaan bahasa Inggris pada lirik lagu dianggap akan dapat meningkatkan penjualan lagu tersebut. Dilihat dari situasi semakin meningkatnya penggunaan peralihan bahasa pada karya sastra khususnya lagu, merupakan hal yang menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian terhadap peristiwa kebahasaan alih kode. Seperti yang dinyatakan oleh Loveday (1996:124) yaitu, terlepas dari makna sosial dan untuk hiburan komersial dalam masyarakat modern, komunikasi komersial massa ini juga perlu diperhatikan oleh ahli bahasa terhadap peristiwa kebahasaannya. Pernyataan dari Loveday tersebut semakin menguatkan alasan peneliti untuk melakukan penelitian alih kode. Selain Arashi, peristiwa alih kode juga banyak terlihat pada lirik-lirik lagu grup pop Jepang lain seperti Akihabara48 atau yang dikenal dengan AKB48. AKB48 telah merilis enam buah album yang terdiri dari 119 buah lagu. 46 buah lirik lagu diantaranya terdapat peristiwa alih kode antara bahasa Jepang dan
4
bahasa Inggris. Dari keenam buah album AKB48, peneliti memilih album Set List Greatest Songs untuk dianalisis dengan dasar pertimbangan yaitu pada album Set List Greatest Songs memiliki peristiwa alih kode terbanyak dibandingkan dengan lima album AKB48 lainnya. Pada album Set List Greatest Songs ini terdiri dari 13 buah lagu, yang 9 buah lagu di antaranya terdapat peristiwa alih kode. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah lagu-lagu pada album Set List Greatest Songs ini terdapat peristiwa alih kode. Setelah peneliti mendapatkan album yang memiliki peristiwa alih kode terbanyak, kemudian dari kesembilan buah lagu yang ada pada album Set List Greatest Songs, hanya satu buah lagu yang diteliti, yaitu lagu yang berjudul BINGO!. Dasar pertimbangannya adalah karena pada lirik lagu BINGO! tersebut terdapat ketiga komponen penggunaan alih kode yang tidak ada pada lirik-lirik lagu lainnya. Komponen tersebut yaitu alih kode pada tag (tag switching), alih kode pada intrakalimat (intrasentential switching), dan alih kode pada antarkalimat (intersentential switching). Berlandaskan latar belakang tersebut peneliti merasa sangat tertarik untuk melakukan penelitian terhadap peristiwa alih kode antara bahasa Jepang dan bahasa Inggris yang terdapat dalam lirik lagu BINGO! oleh AKB48.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah
yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penggunaan alih kode tag (tag switching) dalam lirik lagu BINGO! oleh AKB48?
5
2. Bagaimanakah penggunaan alih kode intrakalimat (intrasentential switching) dalam lirik lagu BINGO! oleh AKB48? 3. Bagaimanakah penggunaan alih kode antarkalimat (intersentential switching) dalam lirik lagu BINGO! oleh AKB48?
1.3
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.3.1
Tujuan Umum Secara umum tujuan dari penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
khasanah penelitian sosiolinguistik khususnya pada peristiwa kebahasaan alih kode dengan lirik lagu sebagai objek penelitiannya. 1.3.2
Tujuan Khusus Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, tujuan khusus dari
penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Mengetahui penggunaan alih kode tag (tag switching) dalam lirik lagu BINGO! oleh AKB48.
2.
Mengetahui penggunaan alih kode intrakalimat (intrasentential switching) dalam lirik lagu BINGO! oleh AKB48.
3.
Mengetahui penggunaan alih kode antarkalimat (intersentential switching) dalam lirik lagu BINGO! oleh AKB48.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
6
1.4.1
Manfaat Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan yang berkenaan
dengan peristiwa alih kode. Penelitian ini juga sebagai bukti bahwa dalam lirik lagu tidak luput dari adanya peristiwa alih kode. 1.4.2
Manfaat Praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai bahan
bacaan perbandingan dengan penelitian-penelitian lain yang telah ada sebelumnya dalam menganalisis alih kode, serta dapat memberi dorongan kepada peneliti lain untuk melaksanakan penelitian sejenis.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Dari permasalahan yang telah dijabarkan, maka diperlukan adanya
pembatasan ruang lingkup agar pembahasan dari penelitian tidak terlalu luas. Romaine memiliki dua buah teori yang berhubungan dengan peralihan bahasa yaitu, teori alih kode berdasarkan sifat, dan teori penggunaan alih kode tag, intrakalimat dan antarkalimat. Pada penelitian ini hanya digunakan salah satu teori dari Romaine yaitu teori penggunaan alih kode tag, intrakalimat dan antarkalimat. Alasan tidak digunakannya teori alih kode berdasarkan sifat dari Romaine dalam penelitian ini adalah berdasarkan dari teori alih kode sifat dari Romaine, untuk menentukan sifat-sifat dari alih kode dibutuhkan komponen mitra tutur dan percakapan. Oleh karena pada lirik lagu tidak ada komponen mitra tutur dan percakapan, maka teori alih kode sifat dari Romaine tidak dapat diterapkan dalam penelitian ini. Maka dari itu, penelitian ini hanya dibatasi pada pembahasan
7
mengenai penggunaan alih kode keluar (ekstern1) pada tataran tag, intrakalimat, dan antarkalimat terhadap bahasa Jepang dan bahasa Inggris dalam lirik lagu BINGO! oleh AKB48.
1.6
Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer, yaitu
menggunakan lirik lagu yang berjudul BINGO! dari AKB48 dalam album Set List Greatest Songs yang peneliti dapatkan dari website http://j-lric.net/artist/.
1.7
Metode dan Teknik Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari tiga tahapan yaitu,
tahap pengumpulan data, tahap analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis data. 1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan pada tahap pengumpulan data adalah metode simak dan teknik catat. Metode simak yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh data yang dilakukan dengan menyimak penggunaan bahasa (Mahsun, 2005:90). Data yang disimak dalam penelitian ini yaitu data tertulis berupa lirik lagu yang berjudul BINGO! oleh AKB48. Selanjutnya, teknik yang digunakan yaitu teknik catat. Teknik catat digunakan untuk mencatat beberapa bentuk yang relevan bagi penelitian dari penggunaan bahasa secara tertulis (Mahsun, 2005:92). Data-data
1
Alih kode keluar (ekstern) adalah jenis peralihan bahasa ibu pada masyarakat tuturnya dengan bahasa negara lain. Contoh : Peralihan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris
8
yang termasuk alih kode (code switching) disimak, dipahami dan kemudian dicatat, sehingga dapat mempermudah dalam proses penganalisisan data. 1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data Tahap selanjutnya setelah data terkumpul adalah tahap analisis data. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis menggunakan metode padan intralingual. Metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur yang bersifat lingual (Mahsun, 2005:112). Metode padan intralingual ini dapat digunakan untuk menganalisis unsur lingual yang terdapat dalam satu bahasa maupun bahasa yang berbeda, sehingga metode ini dapat diterapkan untuk penelitian sosiolinguistik, khususnya yang berkaitan dengan alih kode, campur kode2, serta interferensi3 (Mahsun, 2005:114). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode padan intralingual dengan teknik hubung banding menyamakan hal pokok (HBSP). Teknik HBSP adalah teknik yang digunakan untuk menyamakan hal pokok diantara yang diperbandingkan. Karena penelitian ini merupakan penelitian alih kode (code switching), maka seluruh data yang terkumpul terdiri dari dua buah bahasa yang berbeda. Kedua bahasa yang berbeda tersebut kemudian dihubungkan dan dibandingkan satu sama lain, sehingga menemukan kesamaan hal pokok. Kesamaan hal pokok yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah tiga buah hal pokok yang sesuai dengan teori dari Romaine (1995) yaitu, tag, intrakalimat, antarkalimat. Dalam penelitian ini juga digunakan teknik deskriptif. Teknik
2
Campur kode adalah percampuran dua (atau lebih) bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak bahasa tanpa adanya situasi yang menuntut penutur untuk melakukan peralihan tesebut 3 Interferensi (kekacauan bahasa) merupakan gejala penyusupan sistem suatu bahasa yang bersifat negatif karena dianggap sebagai penyimpangan dari kemandirian bahasa
9
deskriptif adalah teknik yang berupa uraian pembahasan mengenai bahasa yang digambarkan atau dipaparkan dalam bentuk kata-kata (Mahsun, 2012:257). Teknik deskriptif digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau memaparkan penggunaan alih kode (code switching) dalam lirik lagu BINGO! oleh AKB48 melalui uraian kata. 1.7.3
Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Tahap paling akhir adalah tahap penyajian hasil analisis. Dalam penyajian
hasil analisis, metode yang digunakan peneliti adalah metode informal. Metode informal merupakan metode yang diterapkan dengan cara penyajian melalui katakata dan kalimat agar penjelasannya dapat lebih teruraikan (Mahsun, 2007:123). Kedua buah bahasa yang berbeda pada masing-masing data yang terdapat dalam lirik lagu BINGO! oleh AKB48 kemudian dijabarkan dan disimpulkan untuk kemudian dimasukkan ke dalam penggunaan alih kode tag, intrakalimat, atau antarkalimat. Penyajian hasil analisis dari tahap penjabaran pada masing-masing bahasa yang berbeda sampai tahap pengklasifikasian penggunaan alih kode tag, intrakalimat, dan antarkalimat tersebut digunakan kata-kata dan kalimat.
10