1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang Pada era global ini peran serta informasi dari media massa telah menjadi
kebutuhan, untuk mendukung berbagai aktifitas sosialisasi di kehidupan para remaja Indonesia. Jaringan teknologi informasi yang telah berkembang, semakin memudahkan remaja untuk memperoleh informasi secara cepat dan mengikuti perkembangan informasi terbaru. Media massa, contohnya komunikasi pesan sudah menjadi bagian tidak terpisahkan dari komunikasi antar manusia (Rivers, 2004:27). Pada tujuannya media merupakan saluran komunikasi dalam meningkatkan kapasitas manusia untuk mengembangkan kehidupan sosialnya. Media massa memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dalam mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku remaja. Bahkan media massa dapat mengarahkan remaja dalam membentuk opini akan suatu peristiwa yang sedang terjadi. Karena media massa mampu mengarahkan, membimbing, dan mempengaruhi kehidupan remaja di masa kini dan dimasa yang akan datang (Nurudin, 2003:255). Karakteristik media menjadi acuan yang sangat penting dalam mengatur strategi pemilihan media promosi. Media yang dapat berinteraksi secara langsung atau tidak langsung dengan konsumen. Strategi pemilihan media membantu perusahaan dalam menentukan besar biaya promosi dengan prediksi pendapatan dalam kurun waktu tertentu. Pemahaman segmentasi pasar sangat penting untuk menetapkan penggunaan media, bentuk visual, dan pesan iklan, karena tiga hal itu sangat menentukan efektivitas penyampaian pesan pada khalayak. (Kennedy & Soemanagara, 2009:91).
1
2
Media massa terus berkembang, ketika muncul teknologi jaringan informasi bernama internet. Kegiatan online sangat berhubungan dengan konektivitas pada media internet. Internet adalah suatu media seperti halnya media cetak, radio, dan TV. Menurut Berners-Lee dalam buku Lorenzo Cantoni, dan Stefano Tardini Awal kelahiran media online dengan memanfaatkan jaringan internet terjadi mulai tahun 1990. Dunia komputer dan dunia internet tetap sepenuhnya terpisah sampai akhir tahun 1980-an, karena tingkat grafis dan kekayaan multimedia komputer online pada periode tahun itu masih tidak dapat diakses oleh aplikasi jaringan. Pertemuan dua dunia terjadi pada tahun 1993, ketika model hypermedia dari internet menggantikan model pengirim pesan, berkat penemuan World Wide Web (WWW). Web ini dirancang di tahun 1989 dan 1990 oleh Tim Berners-Lee di CERN (Conseil Europeen pour la Recherche Nucléaire Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir) di Jenewa (Swiss). Pada dasarnya, Berners-Lee mengumpulkan jaringan hypertext dan komputer. Berkat penemuan web, internet bukan lagi tempat untuk percakapan yang cukup terisolasi antara manusia, tetapi menjadi alat untuk berkonsultasi dengan semua jenis dokumen (2006: 25). Media online merupakan salah satu saluran komunikasi massa yang dapat memudahkan untuk mendapatkan informasi, dengan berkembangnya jaringan teknologi informasi, melalui pemanfaatan jaringan teknologi informasi perusahaan media dapat membangun sumber informasi secara langsung terus menerus, seperti blog, website dan mobile application lainnya. Media online dapat menawarkan kepada penggunanya sebagai media yang berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia, media ini bisa mengantarkan teks, grafik, gambar, audio dan juga audio-video pada saat yang sama dan juga mempunyai fungsi sebagai media massa seperti halnya televisi, radio dan surat
3
kabar. Media online disebut juga dengan media interaktif yang memungkinkan partisipasi aktif oleh penerima dan pengirim (interaktif) (Subakti, 2011:3). Pertumbuhan web sebagai media online semakin meningkat, setidaknya terdapat dua faktor yang menjadikan website melonjak tinggi, pertama, karena teknologi dan infrastruktur sudah menyebar dalam jumlah besar di masyarakat khususnya telepon dan komputer, kedua, website multifungsi dan internet juga mempunyai fungsi yang meluas. Selain itu, website pada awalnya gratis, karena penyediaan akses internet dilakukan oleh pemerintah dan perusahaan non profit (Carverth, 2004:270). Perkembangan media online telah mempengaruhi media lama (terutama cetak), karena pasar mereka beralih ke media online. Hal ini menjadi fakta telekomunikasi telah menjadi bagian dari hidup. Jaringan internet sebagai saluran komunikasi telah mampu membantu mempermudah komunikasi antar personal, maupun dengan jumlah audiens sangat besar (Subakti, 2011:2). Media massa online memiliki peranan dalam memajukan peradaban umat manusia yang kian pesat didorong tidak lepas dari peran serta teknologi komunikasi yang serba canggih (Subakti, 2011:2). Penggunaan media online telah memperbaiki bentuk-bentuk media, yaitu terjadinya proses komunikasi dua arah antara penerbit dengan pihak pembaca. Dalam perkembangannya, media online bersaing dengan media cetak dan media elektronik. Reaksi dari perusahaan media cetak memulai memindahkan produk mereka ke media online, tetapi dengan tampilan yang sama, sebagian besar perusahaan penerbit media massa memasukkan beberapa elemen dari isi artikel dan tetap menerbitkan versi cetaknya (Subakti, 2011:3). Pertumbuhan media online dan jumlah pengguna internet di Indonesia sangat bermanfaat untuk di gunakan oleh perorangan dan perusahaan, sebagai sarana
4
membangunan citra baik dan media promosi merek. Memiliki citra baik menjadi pertimbangan yang penting dalam menarik hati para konsumen, pada saat melakukan keputusan untuk memilih suatu produk atau merek (Subakti, 2011:8). oleh karena itu perusahaan Kompas Gramedia terus mengembangkan dan memperbaiki kinerja tim redaksi majalah ini. Pada proses aktivitas dari majalah ini untuk membangun citra secara baik, maka perlu melakukan strategi-strategi dalam mewujudkan citra positif. Salah satu strategi dalam meningkatkan citra positif yaitu membangun media online, majalah Hai memanfaatkan kemajuan jaringan teknologi informasi dengan membangun website www.hai-online.com. Efektivitas strategi penggunaan media online pada proses pencapaian tujuan membangun citra yang baik, yaitu melakukan penyebarluasan informasi, berita, laporan sesuai dengan estetika dan etika jurnalistik, serta meningkatkan hubungan erat dengan para pembacanya.
1.2
Ruang Lingkup 1.
Peneliti melakukan penelitian mengenai strategi penggunaan media online majalah Hai.
2.
Penelitian menyesesuaikan dengan target pembaca majalah pada remaja pria berusia 15-23 tahun.
3.
1.3
Peneliti melakukan penelitian media online yaitu website Hai online
Perumusan Masalah 1.
Bagaimanakah strategi penggunaan media online dalam meningkatkan citra pada majalah Hai?
5
1.4
Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui strategi penggunaan media online dalam meningkatkan citra majalah Hai.
1.4.2 Manfaat Akademis 1.
Memberikan referensi bagi mahasiswa Marketing Communication, mengenai pencitraan merek.
2.
Untuk universitas Bina Nusantara, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai referensi dalam sebuah karya ilmiah khususnya mengenai citra media massa untuk para mahasiswa.
1.4.3 Manfaat Praktis 1.
Untuk pihak manajemen majalah Hai, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai salah satu contoh dalam analisis strategi dalam membangun citra positif.
2.
Kepada majalah Hai mengetahui strategi efektif dalam penggunaan media online.
3.
Penelitian ini dapat di manfaatkan dalam membangun citra suatu merek dagang media bagi masyarakat.
6
1.5
Metodologi Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif, menurut Catherine dikutip
oleh Jonathan Sarwono yaitu Kualitatif riset didefinisikan sebagai suatu proses untuk mencoba mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (2006: 193). 1.5.1 Metode pengumpulan data 1.
Wawancara terstruktur : Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik mengumpulkan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang telah diperoleh (Sugiyono, 2010 : 194).
2.
Wawancara Semistruktur : Wawancara terarah atau wawancara bebas terpimpin. Artinya, wawancara dilakukan secara bebas, tapi terarah dengan tetap berada pada jalur pokok permasalahan yang akan ditanyakan dan telah disiapkan terlebih dahulu (Kriyanto, 2009:99-100).
3.
Studi pustaka : Pada bagian ini berisi kajian pustaka pendukung yang berkaitan dengan konsep, teori, data atau temuan hasil penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dan yang mendasari penelitian yang sedang dijalankan (Sarwono, 2006: 254).
1.5.2 Populasi dan sampel 1.
Populasi online
: Divisi digital media Hai online dan pembaca website Hai
7
2.
Teknik sampel convenience : Memilih unit-unit analisis dengan cara yang dianggap sesuai oleh peneliti. Keuntungan ialah dapat dilakukan dengan cepat dan murah (Sarwono, 2006: 254)
1.6
Asumsi Penelitian Dengan menggunakan strategi penggunaan media online lebih memudahkan
dalam meningkatkan citra majalah Hai
1.7
Sistematika Penulisan Untuk memberikan gambaran secara garis besar, mengenai pembahasan disetiap
bab dari skripsi ini. Penulis telah membagi penulisan penelitian ini menjadi 5 bab: BAB 1 PENDAHULUAN Penulis mengulas latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi yang digunakan, asumsi penelitian dan sistematika penulisan. Pada bab ini menjelaskan proses pelaksanaan penelitian secara garis besar. BAB 2 LANDASAN TEORI Penulis membahas mengenai landasan teori umum dan teori khusus yang digunakan selama penelitian berlangsung. Yang membahas definisi serta pengertian secara luas dari berbagai tinjauan pustaka dari para ahli, dasar pemikiran selama penelitian yang dilakukan. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bagian ini membahas mengenai metode-metode yang digunakan dalam melakukan penelitian, seperti pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data,
8
batasan penelitian, fokus penelitian, narasumber, serta waktu dan lokasi penelitian yang dilakukan. BAB 4 PEMBAHASAN PENELITIAN Pada bab ini akan membahas permasalahan secara keseluruhan penelitiandari hasil pencarian data melalui wawancara dengan subjek penelitian. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini menguraikan pernyataan singkat yang diambil dari hasil analisa serta pembahasan penelitian. Peneliti juga menyumbangkan pernyataan pikiran yang dihasilkan dari penelitian ke dalam isi saran.