BAB 1 PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Saat ini teknologi informasi menjadi salah satu faktor pendukung
perusahaan dalam mengembangkan usahanya. Teknologi merupakan alat yang berguna
untuk
membantu
individu
dalam
menyelesaikan
pekerjaannya
(Handayani, 2010 dalam Ratnaningsih, 2014). Teknologi informasi merupakan teknologi
yang
membantu
menghasilkan,
memanipulasi,
menyimpan,
mengkomunikasikan, dan atau menyampaikan informasi (Suyanto, 2005 dalam Luh Putu Virra, 2014). Selain itu teknologi informasi juga dapat digunakan untuk membantu fungsi-fungsi manajemen yang baik, yaitu planning, organizing, implementation, dan control. Salah satu cara agar fungsi-fungsi manajemen tersebut dapat tercapai adalah dengan menerapkan sistem informasi akuntansi. Pemanfaatan sistem informasi menjadi suatu keharusan yang tidak dapat dihindari oleh setiap perusahaan yang ingin menempatkan dirinya pada posisi paling depan dalam suatu industri. Oleh karena itu, kemampuan sistem informasi memegang peranan yang sangat penting untuk menunjang suksesnya sebuah perusahaan. Menurut Hall (2011), sistem merupakan kumpulan atau kelompok yang terdiri dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan atau subsistem-subsistem untuk mencapai tujuan yang sama.
1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi komputer dan informasi dewasa ini, sistem informasi akuntansi telah berkembang menjadi sistem informasi akuntansi yang berbasisis komputer. Sistem Informasi Akuntansi yang terkomputerisasi memungkinkan pemakai laporan keuangan dapat melihat laporan keuangan setiap saat dengan lebih cepat dan akurat. Penyajian informasi keuangan dan non-keuangan dapat dilakukan dengan lebih mudah karena adanya dukungan paket program sistem informasi akuntansi yang dewasa ini semakin banyak variasinya dan dapat diperoleh dengan mudah di pasaran. Banyak perusahaan yang mulai mengembangkan dan memberikan perhatian khusus pada tekonologi informasi sebagai sumber yang memfasilitasi pengumpulan dan penggunaan informasi secara efektif. Salah satu bentuk perhatian ini adalah penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer (software akuntansi) untuk memperlancar arus informasi perusahaan. Menurut Goodhue (1995) dalam Bondan Dwi Iranto (2012), keberhasilan sistem informasi suatu perusahaan tergantung bagaimana sistem itu dijalankan, kemudahan sistem itu bagi para pemakainya, dan pemanfaatan teknologi yang digunakan. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kepuasan pengguna akhir sistem informasi serta bagaimana dampak kualitas sistem informasi terhadap kepuasan pengguna akhir yang menggunakan sistem informasi merupakan hal yang menarik untuk diteliti. Masalah yang biasanya terjadi dalam pemakaian paket software akuntansi adalah tidak kompatibelnya sistem dengan proses bisnis dan informasi yang diperlukan organisasi (Lucas, Walton, dan Ginzberg, 1998 dalam Istianingsih dan Wijanto, 2008).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Sistem informasi akuntansi yang terintegrasi merupakan komitmen nyata dari sebuah perusahaan dalam memberikan informasi akurat dan berkualitas kepada pemilik kepentingan perusahaan. Informasi akuntansi yang diberikan oleh perusahaan tidak terhenti setelah sistem tersebut dapat berjalan dengan baik, akan tetapi bagaimana sistem tersebut dapat terus dikembangkan sesuai kebutuhan operasional perusahaan. Pada umumnya perusahaan memiliki proses bisnis yang beragam. Hal ini menjadi sebuah faktor pendorong perusahaan untuk menyesuaikan proses bisnis dengan aplikasi software akuntansi yang akan digunakan. Penggunaan sistem yang berubah, kesulitan software dan hardware secara teknis
dan terdapat masalah mekanisme komunikasi antara pengguna
(user) dengan sistem mengakibatkan pemakai harus mempelajari pemakaian aplikasi software akuntansi yang baru. Tindakan perusahaan dalam penyesuaian proses bisnis dengan software akuntansi dapat menurunkan tingkat kepuasan pemakai. EUCS (End User Computer Satisfaction) dapat digunakan sebagai metode dalam mengevaluasi tingkat kepuasan user terhadap sebuah sistem informasi berdasarkan pengalaman saat menggunakan sistem informasi tersebut (Istianingsih dan Dr. Setyo Hari, 2008). Kepuasan pengguna (user) merupakan suatu penentu bagi keberhasilan penerapan suatu sistem informasi sehingga membuat pihak manajemen mengukur tingkat kepuasan pengguna untuk mengetahui seberapa optimal dan efektif sistem informasi yang selama ini digunakan, serta dapat menjadi bahan masukan untuk pengembangan dan perencanaan sistem informasi akuntansi berikutnya dalam unit informasi dan teknologi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
4
Penelitian di Indonesia atas instrumen kepuasan pengguna sistem informasi juga telah dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008), Irene (2012) serta Ester Noviana (2013) dengan menggunakan variabel persepsi kegunaan, kualitas sistem informasi dan kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna akhir software akuntansi. Hasil penelitian tersebut adalah persepsi kegunaan, kualitas sistem informasi, dan kualitas informasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna. Model Penerimaan Teknologi atau Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (1987) dari Theory Of Reasoned Action (TRA) merupakan model yang paling banyak digunakan dalam penelitian sistem informasi. TAM menambahkan 2 konstruk terhadap TRA yaitu persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use). Persepsi kegunaan menunjukkan bahwa pengguna (user) akan mau menggunakan sistem jika sistem tersebut berguna untuk meningkatkan kinerjanya. Persepsi kemudahan penggunaan menunjukkan bahwa pengguna (user) akan mau menggunakan sistem jika sistem tersebut mudah digunakan olehnya atau dengan kata lain sejauh mana seseorang percaya bahwa penggunaan teknologi akan membebaskannya dari usaha. Pertimbangan - pertimbangan inilah yang mendorong peneliti untuk memfokuskan seberapa besar pengaruh kualitas sistem informasi dan informasi akuntansi dengan dua persepsi yaitu perceived usefulness (kegunaan sistem informasi) dan perceived ease of use (kemudahan kegunaan sistem informasi) terhadap kepuasan pengguna sistem informasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
Perceived enjoyment diartikan sebagai tingkat kepercayaan individu dalam menggunakan suatu teknologi akan menyenangkan (Davis, 1989). Persepsi kenyaman menunjukkan tingkat kenyamanan dan rasa senang pengguna akhir. Suhartono (2005) mengemukakan enjoyment sebagai aspek kenyamanan yang tinggi pada seseorang ketika melakukan interaksi dengan teknologi informasi. Hal ini bertentangan dengan
perceived usefulness yang dinilai sebagai motivasi
eksternal, sedangkan perceived enjoyment sebagai motivasi internal penggunaan sistem informasi. Hubungan antara persepsi kenyamanan dan minat menggunakan telah menerima dukungan teoritis dan empiris. Alasannya adalah bahwa individu yang mengalami kesenangan atau kenikmatan dari menggunakan sistem informasi lebih cenderung untuk membentuk niat untuk menggunakannya daripada yang lain (Sun and Zhang, 2006). Pengguna akan terus menggunakan software apabila user dapat menemukan rasa nyaman dan senang dalam melakukan aktivitas dengan penggunaan software. Sebaliknya, pengguna (user) akan berhenti memakai software apabila pengguna tidak menemukan rasa nyaman dan senang saat melakukan aktivitas dengan penggunaan software akuntansi. Kualitas sistem informasi mengukur karakteristik seperti kemudahan untuk digunakan, keandalan sistem, kecepatan akses, fleksibelitas sistem, serta keamanan. Kualitas informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi. Kualitas informasi yang dihasilkan harus relevan, lengkap, dan mudah dimengerti. Belkaoui (2000), mendefinisikan informasi akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menentukan pilihan-pilihan diantara alternatif-alternatif tindakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
B.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Istianingsih dan Wijanto (2008), Arqam (2014), maka secara lebih spesifik permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1.
Apakah perceived usefulness berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi ?
2.
Apakah perceived ease of use berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi ?
3.
Apakah perceived enjoyment berpengaruh terhadap kepuasan pengguna software akuntansi ?
4.
Apakah kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasana pengguna software akuntansi ?
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukukan untuk mencapai beberapa tujuan utama yaitu : 1.
Untuk mengetahui pengaruh perceived usefulness terhadap kepuasan pengguna software akuntansi
2.
Untuk mengetahui pengaruh perceived ease of use terhadap kepuasan pengguna software akuntansi
3.
Untuk mengetahui pengaruh perceived enjoyment terhadap kepuasan pengguna software akuntansi ?
4.
Untuk mengetahui pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan pengguna software akuntansi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
D.
Manfaat Penelitian
1.
Bagi Peniliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan bahan pustaka
yang dapat digunakan sebagai pertimbangan serta kajian dalam penelitian selanjutnya
sehingga
menghasilkan
kesempurnaan
penelitian
dan
dapat
memberikan ilmu pengetahuan kepada lingkungan sekitar. Khususnya untuk penelitian yang berkaitan dengan Sistem Informasi Akuntansi.
2.
Bagi Objek Penelitian Penilitian ini diharapkan dapat menjadi evaluasi untuk mengetahui
kesesuaian pemakaian software akuntansi dengan proses bisnis yang dimiliki dalam memberikan informasi yang berkualitas, serta sebagai saran atau masukan untuk perusahaan dalam perencanaan dan perkembangan terhadap sistem informasi selanjutnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/