BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia Industri saat ini perkembang semakin cepat membuat banyak perusahaan muncul dan mengalami kemunduran bahkan memutuskan untuk tutup. Dengan begitu perusahaan- perusahaan yang telah ada ingin bertahan agar dapat bersaing dengan perusahaan yang baru muncul. Maka suatu perusahaan harus melakukan strategi untuk efektif, efisien, berhati-hati dalam melakukan pengambilan keputusan.
Pengambilan
keputusan manajemen, menyangkut efektifitas pemanfaatan modal efisien dari kegiatan perusahaan. Setiap perusahaan pasti ingin mencapai probabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri disampaikan oleh (Sartono, 2001;119). Profitabilitas juga sebagai bahan pertimbangan oleh investor untuk melakukan investasi. Profitabilitas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Return on Assets (ROA) termasuk salah satu rasio profitabilitas. Menurut Brigham dan Houston (2001:89), rasio profitabilitas (profitability ratio) menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aktiva, dan utang terhadap hasil operasi. Perusahaan perlu melakukan analisis terhadap laporan keuangan. Analisis laporan keuangan umumnya menggunakan analisis rasio keuangan. Rasio keuangan sendiri merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya (Kasmir,2015 :104). Hanafi (2009;77) menyatakan dalam melihat ukuran kemampuan perusahaan dalam mengelola likuiditas jangka pendeknya dapat menggunakan rasio likuiditas. Rasio aktivitas
1
2
ini dapat dijadikan indikator kinerja manajemen yang menjelaskan tentang sejauh mana efisiensi dan efiktivitas kegiatan perusahaan yang dilakukan oleh manjemen. Kemampuan perusahaan dalam melunasi sejumlah utang jangka pendek memakai rasio likuiditas. Evans(2000) dalam buku Harmono menyatakan bahwa rasio likuiditas menjelaskan mengenai kesanggupan perusahaan untuk melunasi utang jangka pendek. Current ratio dapat diukur menggunakan aktiva lancar dibagi utang lancar. Rasio aktiva ini dapat dijadikan indikator untuk mengukur mengukur efisiansi dan efektivitas kegiatan operasi perusahaan yang dilakukan manajemen (Haromono,2009:107). Total Asset Turn Over mengukur tingkat efektiftas perusahaan dalam penggunaan aset operasi perusahaan untuk menghasilkan penjualan agar memperoleh pendapatan (Prihadi, 2012: 255). Rasio ini menggambarkan total perputaran aktiva dalam satu periode tertentu. Semakin besar rasio ini menunjukkan bahwa aktiva dapat digunakan secara efektif dan berputar lebih cepat dalam memperoleh laba. Jika perusahaan tidak mampu menghasilkan profitabilitas yang cukup, maka perusahaan tersebut tidak akan mampu untuk menjaga kelangsungan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus mencari sumber dana yang berasal dari luar perusahaan untuk menjaga kelangsungan usahanya. Pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari luar perusahaan dapat diperoleh meminjam dana kepada pihak kreditur seperti bank atau lembaga keuangan bukan bank. Menurut Joel G.siegel dan Jae K. Shim dalam Fahmi (2011:128), mendefinisikan Debt to Equity Ratio
sebagai ukuran yang dipakai dalam
menganalisa laporan keuangan untuk memperlihatkan besarnya jaminan yang tersedia untuk kreditor.
Pemenuhan sumber dana melalui utang (pinjaman) akan mempengaruhi
tingkat leverage perusahaan, karena leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa jauh perusahan menggunakan utang. Rasio leverage artinya p
3
enggunaan biaya tetap dalam usaha untuk meningkatkan profitabilitas (Van Horne& Wachowicz, 2007:182). Husnan (2007), menyatakan bahwa jika perusahaaan menggunakan lebih banyak utang dibandingkan dengan sumber dana sendiri maka tingkat leverage perusahaan akan menurun karena beban bunga yang harus ditanggung meningkat, hal ini berdampak pada menurunya profitabilitas. Riyanto (2008), menyatakan bahwa penggunakan utang yang terlalu besar melebihi aktiva akan berdampak pada penurunan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, namun apabila utang dapat dikelola dengan baik dan digunakan untuk proyek investasi yang produktif, hal tersebut dapat memberikan pengaruh positif yang berdampak pada peningkatan profitabilitas. Perusahaan berukuran besar memiliki peluang untuk mendapatkan sumber dana dari berbagai pihak, sehingga untuk mendapatkan pinjaman lebih mudah karena perusahaan yang berukuran besar mempunyai probabilitas yang lebih besar untuk bersaingan atau bertahan dalam industri. Ada beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan mengenai profitabilitas. Seperti penelitian Andri yanto ( 2013) Pengaruh current ratio (CR), debt to equity ratio (DER) dan net profit margin (NPM) terhadap Return On Asset (ROA) pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2012 menyatakan bahwa Current Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA), debt to equity ratio (DER) dan net profit margin (NPM) berpengaruh signifikan terhadap Return On Assets (ROA) Penelitian Elyas Setiawan (2015) Pengaruh current ratio, inventory turnover, debt to equity ratio, total asset turnover, sales, dan firm size terhadap ROA pada perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013 yang menyatakan bahwa current ratio, inventory turnover berpengaruh terhadap Return On Asset sedangkan debt to equity ratio, total asset turnover, sales, dan
4
firm size tidak berpengaruh terhadap Return On Asset . Penelitian Fitri Linda Rahmawati (2009) Pengaruh current ratio, inventory turnover, dan debt to equity ratio, terhadap return on asset(Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2009) yang menyatakan bahwa current ratio, inventory turnover, dan debt to equity berpengaruh terhadap return on asset. Penelitian Nailal Husna (2015) Analisis firm size, growth opportunity, dan total asset turnover terhadap Return On Asset pada Perusahaan Food and Beverage menyatakan bahwa total asset turnover dan firm size berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset. tetapi Growth Opportunty tidak berpengaruh signifikan terhadap Retur On Asset Berbeda lagi dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Claudia yuke kartika sefiani (2015) tentang Pengaruh current ratio, total asset turn over, dan umur perusahaan terhadap profitabilitas pada terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur sektor Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menyatakan bahwa bahwa secara uji parsial menunjukkan bahwa total asset turnover tidak signifikan terhadap profitabilitas tetapi umur perusahaan dan current ratio berpengaruh terhadap profitabilitas. Maka terdapat ketidak konsistensi hasil current ratio, total asset turnover, firm size dan debt to equity terhadap return on asset. Tabel 1 Presentase Profitabilitas Perusahaan Food and Beverage dari tahun 2008-2014 No
1 2 3 4 5 6 7
Kode
DLTA INDF MLBI MYOR SKLT STTP ULTJ
2008
2009
2010
16,86% 6,57% 33,35% 9,38% 3,67% 0,59% 15,54%
23,41% 10,41% 47,56% 15,52% 6,33% 7,26% 5,67%
27,23% 11,49% 52,25% 14,97% 3,10% 6,94% 10,11%
Sumber: Laporan Keuangan
Profitabilitas 2011
29,43% 11,85% 55,74% 9,49% 3,74% 6,46% 7,19%
2012
2013
2014
38,58% 10,64% 52,71% 11,56% 4,67% 7,45% 18,92%
41,34% 5,15% 88,49% 13,97% 5,50% 9,71% 15,53%
38,26% 7,25% 48,33% 5015% 7,10% 9,87% 12,87%
5
Berdasarkan pada Tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa profitabilitas pada perusahaan Food and Beverages mengalami pertumbuhan pada tingkat yang fluktuatif.Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas ekonomi, khususnya sektor Food and Beverages di Indonesia sangat menarik untuk dicermati. Sektor Food and Beverages merupakan sektor yang dapat dikatakan dinamis, terbukti dengan data profitabilitas diatas, banyaknya perusahaan yang terdaftar di BEI dan adanya beberapa perusahaan yang listed dan delisted dari BEI. Sektor Food and Beverages selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, jangka panjang, dan melakukan efektivitas operasional sehingga dapat menghasilkan keuntungan atau laba perusahaan. Laba tersebut diharapkan mampu meningkatkan Retrun on Assets (ROA), sehingga dapat menarik investor ataupun kreditour untuk menginvestasikan modalnya.Hal tersebut tentu tidak lepas
hubungannya
dengan
tingkat
profitabilitas
dan
faktor-faktor
yang
dapat
mempengaruhi perkembangan profitabilitas. Berdasarkan latar belakang tersebut,adanya fenomena dan perbedaan dari penelitian terdahulu,maka penulis tertarik untuk menguji kembali beberapa variabel yang pernah diteliti sebelumnya dengan melakukan penelitian perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiakepada dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka didapatkan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah likuiditas yang diproksi melalui current ratio berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
6
2. Apakah aktivitas yang diproksi melalui total asset turnover berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Apakah leverage yang diproksi melalui debt to equity berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 4. Apakah firm size berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 1.3. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui apakah likuiditas yang diproksi melalui current ratio berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui apakah aktivitas yang diproksi melalui total asset turnover berpengaruh terhadap profitabilitas pada Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Untuk mengetahui apakah leverage yang diproksi melalui debt to equity ratioberpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4. Untuk mengetahui apakah firm size berpengaruh terhadap profitabilitas pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian menjelaskan kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi praktis
7
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi manajer keuangan dalam pengambilan keputusan dan upaya memaksimalkan profitabilitas sebagai tujuan utama perusahaan, serta dapat digunakan sebagai salah satu alternatif metode bagi para praktisi dan pelaku bisnis yang memiliki kepentingan dalam keuangan. 2. Kontribusi teoritis Teori
yang ada ini diharapkan memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih
mendalam, serta digunakan sebagai referensi bagi penelitian-penelitian yang serupa di masa yang akan datan dan bisa menjadi sebuah perbandingan atas teori yang ada dengan apa yang terjadi di lingkungan. 3. Kontribusi Kebijakan Sebagai informasi yang dapat digunakan untuk bahan pertimbangan akan penelitian selanjutnya pada bidang yang sama.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk menghindari pembahasan yang meluas maka penulis akan membatasi ruang lingkup pada penelitian ini. Adapun ruang lingkup dalaam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Objek yang akan diteliti adalah perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Profitabilitas perusahaan diukur dengan Return On Asset (ROA) dan digunakan sebagai variabel dependen. 3. Beberapa variabel independen yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: a. Likuiditas meliputi: Current Ratio b. Aktivitas meliputi: Total Asset Turnover
8
c. Leverage meliputi: Debt to Equity Ratio d. firm size