BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Perkembangan era globalisasi sekarang ini mengalami pertumbuhan yang begitu cepat dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Pertumbuhan yang terjadi dalam era globalisasi ini telah membuat perusahaan untuk fokus mengubah cara dan perilaku perusahaan menjalankan bisnisnya. Model persaingan pun berubah menjadi sangat kompetitif, dan hanya akan dimenangkan oleh perusahaan yang memiliki daya saing yang tinggi dan berkelanjutan. Oleh sebab itu, investasi yang paling penting bagi perusahaan adalah knowledge sumber daya manusia. Knowledge sumber daya manusia merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan agar tetap bertahan dan berkembang. Pentingnya faktor knowledge sumber daya manusia, mengharuskan perusahaan membuat program pelatihan yang dirasakan sebagai kebutuhan untuk meningkatkan
knowledge
karyawan.
Perusahaan
haruslah
mampu
mengidentifikasi kebutuhan organisasi dan individu sehingga mampu membuat model pelatihan yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Penggunaan dan pemanfaatan Teknologi Informasi (TI) dalam industri manufacturing khususnya perusahaan elektronik telah merambah disegala aspek, dalam hal ini yaitu model pelatihan karyawan sales engineer. Perubahan model pelatihan yang dilakukan sebelumnya dilakukan secara tradisional yaitu instruktur dan learners harus bertemu muka (face-to-face) didalam ruangan kelas dan waktu yang
1
2 ditentukan. Akan tetapi dengan memanfaatkan TI, instruktur dan learner tidak perlu bertemu muka dan tidak terbatas oleh waktu serta ruangan kelas. Model pelatihan yang berbasiskan TI ini sering disebut dengan e-learning, e-learning pada perusahaan dikembangkan untuk mempermudah karyawan melakukan pelatihan yang diakibatkan oleh faktor keterbatasan waktu dan lokasi, serta memberikan kontribusi terhadap peningkatan knowledge, keterampilan dan sikap karyawan. Oleh karena itu, model perancangan e-learning harus dirancang sesuai Techonology Acceptance Model (TAM) agar sales engineer dapat menerima TI sesuai dengan persepsi kemudahan pengguna (perceived ease of use), persepsi kemanfaatan (perceived usefulness), Behavioral Intention To Use, Attitude Towards Using, dan Actual System Usage . Permasalahan yang timbul dalam pengembangan e-learning di perusahaan yaitu model pelatihan yang dilakukan perusahaan seringkali belum sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan individu, sehingga e-learning tidak mendukung prestasi kerja dan karir karyawan sedangkan biaya investasi untuk mengembangkan e-learning bernilai besar. Penerimaan karyawan yang bersifat active rejection atas cara belajar yang menggunakan e-learning dapat mengubah budaya cara belajar diperusahaan. Penerimaan cara belajar yang active rejection dapat menimbulkan stress pada karyawan, hal tersebut dapat terjadi oleh karena faktor usia dan latar belakang pendidikan yang tidak mendukung untuk metode belajar secara online. Permasalahan yang terjadi di PT. OMRON Electronics, sebagai perusahaan multinasional elektronik yang telah menerapkan e-learning yaitu 40% sales
3 engineer menerima teknologi secara general acceptance (Sumber: PT. OMRON Electronics, 2011). Perilaku penerimaan sales engineer yang tidak secara sepenuhnya aktif menggunakan e-learning membuat penulis termotivasi untuk menganalisis model penerimaan sales engineer yang dalam penggunaan elearning di PT. OMRON Electronics dengan menggunakan TAM. Penggunaan model TAM didasarkan pada Venkatesh (2000) yang menyatakan bahwa sejauh ini TAM merupakan konsep yang dianggap paling baik dalam menjelaskan perilaku user terhadap penerimaan sebuah sistem teknologi informasi baru. Penelitian ini menggunakan beberapa variabel TAM yaitu Persepsi tentang Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use), Persepsi Kemanfaatan (perceived usefulness), Persepsi tentang Perilaku Penggunan (Behavioral Intention To Use), Persepsi tentang Sikap Penggunaan
(Attitude Towards Using),
Subjective Norm dan Facilitating Conditions. Penelitian ini sebelumnya telah dilakukan penelitian oleh Prof. Dr. Ertugrul Tarcan, penelitian tersebut menguji tentang model penerimaan teknologi (TAM) pada perilaku akademisian di institusi pendidikan Turki. Variabel – variabel TAM yang digunakan dalam penelitian oleh Prof. Dr. Ertugrul Tarcan yaitu Persepsi tentang Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use), Persepsi Kemanfaatan (perceived usefulness), Persepsi tentang Perilaku Penggunan (Behavioral Intention To Use), Subjective Norm dan Facilitating Conditions. Model penelitian TAM yang dilakukan oleh Prof. Dr. Ertugrul Tarcan di instansi pendidikan Turki pun dilakukan penelitian oleh penulis pada bidang industri perusahaan elektronik dengan menambahkan variabel Persepsi tentang
4 Sikap Penggunaan (Attitude Towards Using). Hal ini dilakukan karena instansi pendidikan dan industri atau perusahaan memiliki kesamaan yaitu terdapat sharing knowledge, sharing knowledge yang terjadi di industri atau perusahaan yaitu melalui mini seminar dan training yang dilakukan di kantor. Untuk membuktikan secara empiris perilaku sales engineer atas penggunaan e-learning menggunakan konsep TAM. Dengan demikian penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh Technology Accepptance Model (TAM) Untuk Memahami Perilaku Sales Engineer Dalam Menggunakan E-Learning di PT. XYZ”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang mendasari penelitian ini di PT XYZ yaitu: 1.a. Apakah Subjective Norm akan mempengaruhi Perilaku Sales Engineer (Behavioral Intention To Use) dalam menggunakan e-learning? b. Apakah Subjective Norm akan mempengaruhi Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) dalam menggunakan e-learning? c. Apakah Subjective Norm akan mempengaruhi Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) dalam menggunakan e-learning? 2.a. Apakah Facilitating Conditions (FC) akan mempengaruhi Perilaku Sales Engineer (Behavioral Intention To Use) dalam menggunakan e-learning? b. Apakah Facilitating Conditions (FC) akan mempengaruhi Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) dalam menggunakan e-learning?
5 c. Apakah Facilitating Conditions (FC) akan mempengaruhi Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) dalam menggunakan e-learning? 3.a. Apakah Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) akan mempengaruhi Perilaku Sales Engineer (Behavioral Intention To Use) dalam menggunakan e-learning? b. Apakah Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) akan mempengaruhi Attitude Towards Using dalam menggunakan e-learning? c. Apakah Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use) akan mempengaruhi Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) dalam menggunakan e-learning? 4.a. Apakah Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) akan mempengaruhi Perilaku Sales Engineer (Behavioral Intention To Use) dalam menggunakan e-learning? b. Apakah Persepsi Kemanfaatan (Perceived Usefulness) akan mempengaruhi Attitude Towards Using dalam menggunakan e-learning? 5. Apakah Attitude Towards Using akan mempengaruhi Perilaku Sales Engineer (Behavioral Intention To Use) dalam menggunakan e-learning?
1.3 Ruang Lingkup Pelaksanaan penelitian dilakukan pada karyawan sales engineer di PT OMRON Electronics Jakarta dan distributor di Jakarta, Surabaya, Semarang, Bandung, dan Medan terhadap penggunaan e-learning. Jangka waktu penelitian
6 dilakukan pada bulan november - desember 2011. Sampel penelitian dibatasi untuk usia sales engineer kurang dari 40 tahun dan tingkat pendidikan sales engineer minimum Diploma III. Tujuan pembatasan kriteria usia kurang dari 40 tahun pada sampel penelitian yaitu untuk menghindari tingkat kemauan dan minat belajar sales engineer yang kurang tinggi terhadap teknologi baru. Sedangkan tujuan pemilihan kriteria sampel pendidikan minimum Diploma III yaitu untuk mengurangi keterbatasan kemampuan penggunaan internet dan komputer.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui besar pengaruh Technology acceptance Model (TAM) terhadap perilaku sales engineer dalam penggunaan e-learning di perusahaan. 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: a) Bagi PT. OMRON Electronics Perusahaan dapat mengetauhi model penerimaan sales engineer yang berpengaruh terhadap perilaku dalam menggunakan e-learning di perusahaan. Sehingga dapat dipakai sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan manajemen terkait penerapan sistem teknologi yang baru.
7 b) Bagi Para Akademisi Penelitian
ini
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
untuk
pengembangan literatur dalam bidang model penerimaan teknologi (TAM).