1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Dalam kehidupan modern perkembangan masyarakat telah memasuki era
globalisasi, seiring perkembangan era globalisasi berinteraksi dengan orang lain (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam era globalisasi ini pula peran public relations sangatlah penting untuk diperlukan dalam menunjang operasional perusahaan. Komunikasi diperlukan dalam kehidupan manusia begitu juga dalam kehidupan perusahaan. Komunikasi merupakan kegiatan yang tidak dapat dilepaskan dari diri manusia sejak lahir, karena dengan komunikasi itulah manusia dapat tumbuh dan berkembang. Komunikasi dilakukan untuk memungkinkan seseorang mampu menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai kebutuhannya. Komunikasi diperlukan dalam kehidupan manusia begitu juga dalam kehidupan perusahaan. Komunikasi merupakan saran dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Dalam suatu perusahaan pada perkembangan zaman saat ini pasti memerlukan divisi humas atau divisi public relations. Saat ini hampir setiap departemen pemerintahan, lembaga-lembaga sosial dan perusahaan swasta telah mempunyai badan atau bagian humas. Bidang ini semakin terkenal karena sebagai tempat pendapat masyarakat semakin dihargai demi kemajuan dan kepercayaan bagi masing-masing badan atau lembaga, misalnya pemerintahan atau perusahaan tertentu.
2 Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, public relations masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. Public relations sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain. Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini public relations mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan public relations dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan public relations lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
Public relations mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjalin hubungan dengan publiknya, baik dengan public internal perusahaan atau organisasi maupun dengan publik eksternal. Public relations tidak hanya mempunyai kegiatan untuk menyampaikan informasi kepada publiknya tetapi juga sebagai sarana penerangan di dalam perusahaan atau organisasi tersebut tugas utama humas adalah menerima dan memberikan segala bentuk informasi yang diperlukan oleh organisasi agar dapat membentuk komunikasi yang efektif dengan publik nya. Public relations memerlukan tempat menggambarkan isi peran dan fungsinya untuk membangun citra positif perusahaan, menjalin hubungan yang harmonis dengan publiknya dan menyelesaikan krisis yang terjadi. Hampir semua perusahaan pernah mengalami krisis. Krisis tidak dapat diprediksi, kehadirannya sangat tidak diharapkan. Tidak semua krisis yang terjadi merupakan krisis public relations. Sebuah krisis dapat disebut krisis public relations apabila krisis yang terjadi mengakibatkan rusaknya citra perusahaaan, atau organisasi dimata publik. Maraknya pemberitaan di media massa mengenai berita tentang jasa
3 transportasi udara akan berdampak terhadap publik yang akan menilai citra suatu perusahaan. Citra perusahaan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan tersebut. Yang menentukan citra postif ataupun negatif adalah tergantung dari pemikiran publik. Citra (image) adalah kesan, perasaan, gambaran dari publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu obyek, orang atau organisasi .
Krisis yang dialami oleh suatu perusahaan maskapai penerbangan pasti sering terdengar. Seperti kejadian kecelakaan pesawat, pembatalan keberangkatan pesawat secara masal dan lain-lain. Peranan public relations sangat berpengaruh di masyarakat bahkan dapat diandalkan untuk mempengaruhi dan mengendalikan pemikiran publik. Dalam era globalisasi , bidang kehumasan akan sangat berperan. Perusahaan yang tidak memanfaatkan bidang tersebut bakal tertinggal karena tidak menguasai perolehan dan penyebaran informasi. Ketika perusahaan mengalami krisis, yang sangat dibutuhkan pada situasi tersebut adalah public relations. Apabila public relations tidak dapat menjalankan tugasnya yaitu sebagai jembatan penghubung antara perusahaan dan publiknya maka citra perusahaan pun akan dinilai tidak bagus di mata publiknya. Terkait dengan adanya krisis yang terjadi di PT Garuda Indonesia Tbk pada tanggal 7 Maret 2007 lalu, terjadi kecelakaan pesawat yang mengakibatkan adanya korban meninggal. Pesawat GA-200 rute Jakarta-Yogyakarta meluncur ke luar landasan, terbakar dan meledak sesaat setelah mendarat di Bandar Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Krisis tersebut pasti juga akan berdampak pada citra PT Garuda Indonesia Tbk yang pada awalnya dinilai sangat profesional dalam keselamatan penerbangan. Saat krisis seperti itu dapat dijadikan tantangan bagi public relations perusahaan untuk menangani permasalahan dan menggunakan peranan public relations, yaitu mempertahankan citra
4 positif publik terhadap perusahaan yang mengalami krisis. Penulis mengangkat kasus krisis kecelakaan GA-200 yang terjadi pada tanggal 7 Maret 2007 ini karena kejadian tersebut merupakan kejadian krisis yang paling berdampak pada citra perusahaan PT Garuda Indonesia Tbk. Ketika krisis itu terjadi mengakibatkan 21 orang meninggal dunia, sehingga jelas sekali berdampak terhadap citra perusahaan jasa penerbangan PT Garuda Indonesia yang terkenal safety dalam penerbangan. Dalam menangani masalah krisis tersebut pasti akan menemukan hambatan dalam proses menyelesaikan masalah. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tentang PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM
MEMPERTAHANKAN
CITRA
PASCA
MENGHADAPI
KRISIS
PERUSAHAAN PADA PT GARUDA INDONESIA Tbk. Penulis memilih judul ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peranan public relations dalam mempertahankan citra pasca menghadapi krisis perusahaan pada PT Garuda Indonesia Tbk.
1.2 Ruang Lingkup
Dalam penulisan skripsi ini ruang lingkup hanya dibatasi oleh bagaimana peran public Relations yang sebenarnya dan bagaimana public relations bisa mempertahankan citra setelah kejadian krisis pada perusahaan.
a. Public Relations
Menurut Cutlip dkk yang dikutip oleh (Krisyantono,2008: 5) , “Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan
5 yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut”
Peranan PR dalam suatu organisasi dapat dibagi empat kategori (Dozier & Broom, 1995) (Ruslan,2008: 20) ;
1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber) 2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator) 3. Fasilitator Proses Pemecah Masalah (Problem Solving Process Fasilitator) 4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician) b. Citra
Citra adalah cerminan dari identitas sebuah perusahaan. Identitas sebuah perusahaan adalah manifestasi actual dari realita perusahaan seperti nama baik perusahaan. Dengan kata lain, citra adalah organisasi sebagaimana terlihat dari sudut pandang publiknya (Argenti, 2010: 78).
c. Krisis
Krisis public relations adalah peristiwa atau rumor , atau informasi yang membawa pengaruh buruk terhadap reputasi, citra dan kredibilitas perusahaan. Krisis juga dianggap sebagai “turning point in history life” , yaitu sebagai titik balik dalam kehidupan yang dampaknya memberikan pengaruh signifikan, kearah negatif maupun positif, tergantung reaksi yang diperlihatkan oleh individu, kelompok masyarakat, atau suatu bangsa (Nova, 2009: 54-55). Di era
6 informasi dan transparasi dunia saat ini, kecepatan informasi yang luar biasa merupakan tantangan bagi setiap perusahaan untuk memiliki kemampuan dan melakukan solusi krisis PR secara efektif dan professional.
Sebagai objek penelitian, akan diteliti peranan public relations dalam PT Garuda Indonesia Tbk ketika mengatasi krisis dan tetap mempertahankan citra perusahaan agar tetap positif dimata publik nya. Memilih PT Garuda Indonesia Tbk, karena perusahaan ini merupakan perusahaan maskapai penerbangan nasional Indonesia yang sudah terkenal professional dan juga merupakan salah satu operator penerbangan milik pemerintah (BUMN) yang telah cukup berpengalaman dan lama dalam menyediakan jasa transportasi udara di Indonesia. Hal ini membuat penulis ingin mengetahui berbagai macam peristiwa dan kejadian yang menuntut keahlian dan pengalaman berbagai macam unit kerjanya, khususnya peran public relations didalamnya pada saat menangulangi kasus krisis yang telah terjadi.
1.3 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan daripada penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan public relations dalam mempertahankan citra PT Garuda Indonesia Tbk 2. Untuk memahami krisis yang terjadi pada PT Garuda Indonesia Tbk 3. Untuk mengetahui peranan public relations dalam mempertahankan citra pasca menghadapi krisis perusahaan pada PT Garuda Indonesia Tbk
7 Adapun manfaat dari penulisan ini adalah :
a.) Manfaat bagi peneliti :
1. Dalam jangka pendek berguna sebagai penulisan skripsi agar dapat memperoleh data yang baru dan akurat. 2. Dalam jangka panjang berguna sebagai pilihan pemecahan masalah yang terjadi.
b.) Manfaat bagi perusahaan :
Penulisan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan ilmu sehingga dapat menjadi masukan bagi PT Garuda Indonesia Tbk dalam memecahkan masalah atau persoalan perusahaan.
c.) Bagi mahasiswa dan masyarakat luas :
Untuk membantu mahasiswa lainnya yang ingin mengetahui bagaimana sebuah perusahaan maskapai penerbangan dalam melaksanakan peran public relations dalam mempetahankan citra setelah kejadian krisis. Dan untuk memberikan pandangan positif kepada masyarakat mengenai krisis yang terjadi.
1.4 Metodelogi Penelitian
Metodelogi penelitian yang digunakan
pada penelitian penulis yaitu dengan
menggunakan metodelogi kualitatif yang datanya berupa statement-statement atau
8 pernyataan-pernyataan. Dalam pengumpualan data dibutuhkan dari beberapa sumber. Sumber data yang digunakan adalah :
Data primer
Data sekunder : buku, internet dan jurnal penelitian
: wawancara, observasi dan penelaahan dokumentasi
Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. Dalam penelitian kualitatif lebih ditekankan adalah soal kedalaman (kualitas) data bukan banyaknya (kuantitas data). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis Deskriptif-Kualitatif. Ciri lain metode deskriptif kualitatif ialah menitik beratkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting). Peneliti terjun langsung ke lapangan, bertindak sebagai pengamat (Ardianto, 2010: 60).
1.5 Sistematika Penulisan
Berikut ini adalah penjelasan secara singkat mengenai isi keseluruhan bab yang akan dibahas dalam peneltian, yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN : Pada bab yang pertama ini berisi mengenai latar belakang alasan penulis mengenai pembahasan
tentang
“PERANAN
PUBLIC
RELATIONS
DALAM
MEMPERTAHANKAN CITRA PASCA MENGHADAPI KRISIS PERUSAHAAN PADA PT GARUDA INDONESIA Tbk”. Setelah latar belakang kemudian adalah ruang
9 lingkup mengenai bahasan yang terkait dengan judul laporan. Tujuan dan manfaat disini menjelaskan maksud dari penulisan penelitian ini. Metodelogi yaitu menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari bebrapa data primer dan seskunder. Lalu mengenai sistematika penulisan dalam skripsi ini.
BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN : Pada bab ini berisi kutipan teori dari para ahli yang digunakan dalam peneltian. Teori tersebut dijelaskan berdasarkan subbab kerangka konsep dasar dan khusus yang berhubungan dengan topik yang dibahas. Kemudian dalam bab ini disajikan kerangka pikir, untuk menjelaskan hubungan antara permasalahan dengan data yang terkumpul, dan teknik analisis sehingga hasil penelitian akan menjadi jelas.
BAB 3 PERUMUSAN OBYEK PENELITIAN : Pada bab ini berisi profil perusahaan PT Garuda Indoenesia Tbk yang meliputi, sejarah perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan lain sebaginya. Kemudian pada bab ini dijelaskan lebih mendalam mengenai metode penelitian , metode pengumpulan data, serta membahas permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Penulis juga memberikan alternatif pemecah masalah pada bab ini.
BAB 4 HASIL PENELITIAN : Bab ini merupakan penjelasan secara lengkap mengenai hasil penelitian yang penulis dapatkan, yang terdiri dari penyajian data peneltian melalui wawancara dengan berbagai
10 narasumber. Kemudian penjelasan mengenai pengolahan data yan terkumpul dan pembahasan hasil peneltian.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis memberikan simpulan mengenai garis besar inti dari penelitian. Kemudian pada subbab saran, penulis memberikan masukan atau saran untuk perusahaan dengan demikian perusahaan mendapatkan manfaat dari hasil penelitian yang penulis buat.