ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
14
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Tujuan
berdirinya
perusahaan
adalah
untuk
meningkatkan
nilai
perusahaan atau meningkatkan kekayaan pemegang saham yang tercermin pada harga saham. Oleh karena itu, manajer dituntut untuk melakukan tugasnya dengan baik dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Salah satu tugas manajer adalah melaksanakan fungsi keuangan yang meliputi keputusan investasi, keputusan dividen, dan keputusan pendanaan. Keputusan investasi berkaitan dengan pemilihan alternatif investasi yang dinilai lebih menguntungkan. Keputusan dividen berkaitan dengan penentuan berapa besar dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Sementara itu, keputusan pendanaan berkaitan dengan pemilihan alternatif sumber dana yang digunakan untuk membiayai investasi agar diperoleh kombinasi pendanaan yang efisien. Pada perusahaan perseorangan tugas manajer dapat dilakukan sendiri oleh pemilik perusahaan, akan tetapi, dengan semakin berkembangnya perusahaan, pemilik tidak mungkin menjalankan perusahaannya sendiri. Dengan demikian, pemilik akan menunjuk manajer untuk menjalankan perusahaannya. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajer atau disebut dengan masalah keagenan. Masalah keagenan akan timbul ketika manajer harus menjalankan tugas untuk meningkatkan nilai perusahaan, namun di sisi lain manajer juga mempunyai kepentingan yang berbeda yaitu memaksimumkan
1 Tesis
LEVERAGE KEUANGAN ....
ELVA FARIHAH
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
15
kesejahteraan pribadi. Masalah keagenan ini tidak akan terjadi apabila perusahaan sepenuhnya dijalankan oleh pemilik yang sekaligus menjadi manajer karena pemilik-manajer akan menjalankan perusahaan secara maksimal untuk meningkatkan nilai perusahaan. Perusahaan
di
Indonesia
memiliki
struktur
kepemilikan
yang
terkonsentrasi. Hasil penelitian Rawi (2008) menyatakan bahwa struktur kepemilikan di Indonesia terkonsentrasi pada kepemilikan institusi, sementara itu, proporsi kepemilikan manajemen kurang dari 5% dalam struktur kepemilikan perusahaan. Berdasarkan teori keagenan, jika manajer tidak memiliki proporsi kepemilikan perusahaan, maka manajer akan cenderung melakukan tindakan untuk kepentingannya sendiri. Sementara itu, jika manajer memiliki proporsi kepemilikan perusahaan, maka manajer akan memaksimalkan nilai perusahaan karena hal ini berkaitan dengan kesejahteraan pribadinya. Jensen dan Murphy (1989) menyatakan bahwa masalah keagenan tersebut dapat diminimalisasi dengan memberikan kompensasi yang cukup kepada manajer berupa bonus, fasilitas mewah, maupun opsi saham. Kompensasi juga dapat berfungsi untuk mempertahankan tenaga profesional perusahaan. Kebijakan kompensasi merupakan kebijakan yang sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan harus memiliki sistem kompensasi yang baik, diketahui dan mudah dipahami oleh karyawan, sehingga dapat meningkatkan motivasi karyawan. Rahayu (2011: 32) menyatakan bahwa sejak kuartal III/2010 kompensasi mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebagai akibat meningkatnya
Tesis
LEVERAGE KEUANGAN ....
ELVA FARIHAH
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
16
kebutuhan tenaga profesional di Indonesia. Selain itu, besar kompensasi juga dipengaruhi oleh inflasi, peraturan pemerintah, kondisi pasar yang disesuaikan dengan tanggung jawab pekerjaan, dan kemampuan finansial perusahaan. Hasil survei SWA dan BTI Consulting (2011) juga menunjukkan bahwa pada periode 2007-2011, kompensasi berbagai sektor industri di Indonesia cenderung mengalami kenaikan. Besar kompensasi juga bervariasi antar sektor industri. Sektor industri yang memiliki kompensasi tertinggi yaitu sektor perbankan dan migas yang mencapai Rp 300 juta per bulan, sedangkan yang terendah adalah sektor logistik yang mencapai Rp 125 juta rupiah per bulan. Sementara itu, sektor lain seperti sektor telekomunikasi besar kompensasi mencapai Rp 250 juta, sektor asuransi, perkebunan, manufaktur, dan teknologi informasi mencapai Rp 200 juta. Leverage keuangan dalam struktur modal juga dapat meminimalisasi masalah keagenan (Ross, 2009: 471-472). Hal ini karena leverage keuangan dapat meningkatkan monitoring kreditur terhadap kinerja manajer, mengurangi free cash flow yang tersedia bagi manajer, dan membuat manajer untuk fokus meningkatkan nilai perusahaan dalam menghadapi ancaman kebangkrutan (Jensen, 1986; Grossman dan Hart, 1982). Namun demikian, leverage keuangan yang besar dapat meningkatkan risiko perusahaan dan menjadikan perusahaan tersebut kurang menarik bagi investor. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa Indonesia merupakan negara sedang berkembang yang perekonomiannya masih bergantung pada investor asing. Investor asing lebih menyukai perusahaan
Tesis
LEVERAGE KEUANGAN ....
ELVA FARIHAH
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
17
dengan leverage ratio (rasio utang) yang rendah karena tingkat risikonya rendah (Chiang dan Quo, 2006; Gurunlu dan Gursoy, 2010). Oleh karena itu, perusahaan akan mengurangi proporsi penggunaan leverage keuangan untuk menarik investor asing. Hal ini dapat dilihat dari hasil olah data ICMD tahun 2006-2010 yang menunjukkan bahwa rata-rata leverage ratio perusahaan cenderung mengalami penurunan yaitu pada tahun 2006 mencapai 30% dan pada tahun 2010 mencapai 19%. Rata-rata leverage ratio juga bervariasi antar sektor. Sektor pertambangan memiliki rata-rata leverage ratio tertinggi, yaitu mencapai 41%, sedangkan sektor perdagangan memiliki nilai terendah yaitu 4%. Sementara itu, leverage ratio pada sektor lain seperti sektor pertanian bernilai 37%, peternakan 23%, manufaktur 13%, travel dan perhotelan 16%, dan properti 30%. Kompensasi dan leverage keuangan memiliki fungsi yang sama untuk meminimalisasi masalah keagenan dan keduanya dapat saling mensubtitusi (Ortiz-Molina, 2007). Artinya, apabila fungsi leverage keuangan dalam meminimalisasi masalah keagenan menurun, maka fungsi kompensasi dalam meminimalisasi keagenan meningkat, dan sebaliknya. Hal ini tampak pada tren leverage ratio yang cenderung menurun diiringi dengan tren kompensasi yang cenderung naik. Dengan demikian, kompensasi dan leverage keuangan memiliki hubungan negatif. Ada beberapa penelitian yang memberikan gambaran empiris terkait dengan hubungan antara kompensasi manajemen dengan leverage keuangan. Ortiz-Molina (2007) periode 1993-1999 melakukan penelitian tentang pengaruh leverage keuangan terhadap kompensasi manajemen pada perusahaan di
Tesis
LEVERAGE KEUANGAN ....
ELVA FARIHAH
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
18
Amerika. Hasil penelitian menyatakan bahwa leverage keuangan berpengaruh negatif terhadap kompensasi manajemen dan sesuai dengan kebijakan struktur modal agency cost theory. Sementara itu, penelitian yang sama yang dilakukan oleh Papa dan Speciale (2011) periode 1995-2002 pada perusahaan di UK menunjukkan hasil yang berbeda, yaitu leverage keuangan berpengaruh positif terhadap kompensasi manajemen dan akan berpengaruh negatif apabila penggunaan leverage keuangan sudah melampaui titik optimal. Penelitian Papa dan Speciale (2011) sesuai dengan kebijakan struktur modal trade-off theory. Sementara itu, perusahaan di Indonesia mayoritas menerapkan kebijakan struktur modal pecking order theory (Pithaloka, 2009). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk melihat pengaruh leverage keuangan terhadap kompensasi manajemen di Indonesia apakah sama atau berbeda dengan penelitian sebelumnya. Leverage keuangan juga berkaitan erat dengan shareholder wealth (kesejahteraan pemegang saham). Leverage keuangan dapat memberikan keuntungan pajak, sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga pasar ekuitas. Hal ini dapat memengaruhi besar kompensasi yang akan diberikan kepada pihak manajemen. Apabila leverage keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, pemegang saham dapat menyetujui pemberian kompensasi yang cukup kepada manajer. Dengan demikian, apabila penggunaan leverage keuangan dapat meningkatkan nilai perusahaan, besar kompensasi yang diterima manajer akan meningkat. Selain itu, kompensasi manajemen juga dipengaruhi oleh firm size, investment opportunity, profitability, dan ownership
Tesis
LEVERAGE KEUANGAN ....
ELVA FARIHAH
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
19
structure (Core et al, 1999; Hermalin dan Wallace, 2001; Ortiz-Molina, 2007; Papa dan Speciale, 2010).
1.2.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka, rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: 1) Apakah leverage keuangan berpengaruh terhadap kompensasi manajemen pada perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2010? 2) Apakah shareholder wealth dapat memoderasi pengaruh leverage keuangan terhadap kompensasi manajemen pada perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2010?
1.3.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Untuk mengetahui pengaruh leverage keuangan terhadap kompensasi manajemen pada perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2010. 2) Untuk mengetahui peranan shareholder wealth dalam memoderasi pengaruh leverage keuangan terhadap kompensasi manajemen pada perusahaan nonkeuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2010.
Tesis
LEVERAGE KEUANGAN ....
ELVA FARIHAH
ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga
20
1.4.
Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat diantaranya:
1) Memberikan informasi dalam pengambilan keputusan bagi pemegang saham tentang pengaruh leverage keuangan, shareholder wealth, firm size, investment opportunity, profitability,dan ownership structure terhadap kompensasi manajemen. 2) Memberikan tambahan informasi dan bahan pertimbangan bagi manajemen dalam menetapkan kebijakan kompensasi manajemen. 3) Memberikan tambahan informasi yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh leverage keuangan terhadap kompensasi manajemen.
Tesis
LEVERAGE KEUANGAN ....
ELVA FARIHAH