BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk menjadi langkah awal pengenalan dunia notaris, penulis mengadakan studi lapangan atau biasa disebut praktik kerja lapangan di Kantor kenotariatan. Praktik kerja lapangan ini dilakukan guna mendapatkan nilai dan sebagai salah satu kewajiban yang harus dilakukan penulis untuk dapat melakukan tugas akhir guna mendapat gelar Ahli Madya. Melalui PKL diharapkan penulis mulai belajar mengetahui perbuatan hukum yang sering terjadi di masyarakat. Untuk membandingkan bagaimana teori yang diperoleh pada bangku kuliah dengan apa yang ada dilapangan. Sebab tidak menutup kemungkinan bahwa proses yang terjadi dilapangan tidak sama persis dengan apa yang terdapat dalam teorinya. Program Diploma Hukum Universitas Gadjah Mada dibentuk dengan tujuan untuk menciptakan lulusan Ahli Madya Hukum yang memiliki keahlian hukum dasar serta keterampilan dibidang administrasi hukum dan perkantoran yang cakap dan professional. Diharapkan lulusan Diploma Hukum UGM mampu membantu masyarakat untuk memperoleh akses di bidang hukum
x
1
dan membantu pemerintah mensosialisasikan pembangunan di bidang hukum. Melaksanakan Praktik Lapangan adalah syarat wajib bagi mahasiswa Diploma 3 Hukum UGM untuk menyelesaikan studinya. Jadi setelah penulis menempuh 5 (lima) semester dan sudah mendapatkan ilmu dan pengetahuan yang cukup, penulis melaksanakan Praktik Lapangan. Perlu adanya persiapan dan kesiapan penulis dalam melaksanakan Praktik Lapangan tersebut, baik secara material maupun moral. Penulis mengadakan persiapan dengan melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan dan mengikuti pengarahan dari pengelola program Diploma 3 Hukum Universitas Gadjah Mada agar praktik lapangan tersebut dapat berjalan dengan baik dan lancar. Penulis memilih untuk melakukan praktik kerja lapangan di kantor Notaris dan PPAT guna mengetahui seluk beluk dari pekerjaan seorang PPAT dalam menangani klien pada proses hibah yang diberikan kepada anak kandung dan proses dimintakannya surat permohonan bebas pajak penghasilan atas penghasilan hak atas tanah dan/atau bangunan. Seorang notaris dan PPAT mempunya dua bagian bidang pekerjaan, yaitu membuat aktaakta notariil dan membuat
akta PPAT. Dalam hal ini penulis
xi
2
mengambil bahan dari akta-akta PPAT, sebab dalam kehidupan masyarakat,
PPAT
sangat
dibutuhkan
untuk
proses
yang
berhubungan dengan pertanahan, seperti membuat akta-akta perjanjian, misal : perikatan jual beli tanah, sewa menyewa tanah, akta hak tanggungan dan akta tanah, hibah, pembagian hak bersama, pemberian hak guna bangunan/hak pakai atas tanah hak milik, pemberian hak tanggungan, pemberian kuasa membebankan hak tanggungan. Penulis memilih satu pokok bahan pembahasan mengenai hibah yang diberikan orang tua kepada anak kandungnya, mengapa demikian ? sebab hibah sedang menjadi trend masa kini. Hibah banyak
dilakukan
di
masyarakat
dengan
pertimbangan-
pertimbangan dalam hal pewaris atau orang tua masih hidup, dapat dilakukan suatu pembagian harta warisan dengan cara pembuatan hibah wasiat, dimaksudkan untuk pengalihan atau pengurangan pajak atas tanah dan bangunan, bentuk rasa sayang orang tua kepada anaknya yang dirasa kurang mampu dalam kelangsungan hidupnya tanpa mengurangi haknya sebagai ahli waris, hibah diberikan kepada anak-anaknya semasa hidupnya agar tidak terjadi sengketa antar ahli waris nanti setelah pewaris meninggal. Selain itu hibah juga merupakan objek pajak yang pengenaannya adalah PPh dan BPHTB, yaitu pajak yang dikenakan atas sebuah peristiwa hukum berupa pajak penghasilan dan biaya perolehan hak atas
xii
3
tanah dan atau bangunan. Perbedaan yang sangat mendasar adalah dalam penghitungan antara tarif PPh dengan tarif BPHTB. Khusus untuk hibah dari orang tua kepada anak kandung perbuatan hukumnya termasuk sebagai objek pajak dengan perlakuan yang berbeda, dicantumkan pada Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 pasal 4 ayat (3) a, dijelaskan bahwa yang tidak termasuk objek pajak adalah harta hibah yang diterima oleh keluarga sedarah dalam garis keturunan lurus satu derajat, dan oleh badan keagamaan atau badan pendidikan atau badan sosial atau pengusaha kecil termasuk koperasi yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan, sepanjang tidak ada hubungan dengan usaha, pekerjaan, kepemilikan,
atau
penguasaan
antara
pihak-pihak
yang
bersangkutan.
B. Tujuan Tujuan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan adalah : Secara subjektif : Untuk memenuhi syarat kelulusan dari Program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM dan untuk mendapatkan gelar Ahli Madya Hukum. Secara objektif : 1.
Memperoleh
pengalaman
sebagai
calon
professional
tentang dunia kerja di kantor Notaris;
xiii
4
2.
Untuk mengetahui proses hibah dan tata cara menangani klien;
3.
Memberikan pengetahuan baru
bagi mahasiswa yang
belum didapatkan dibangku kuliah; 4.
Mengimplikasikan dan menerapkan ilmu teori yang diterima selama dibangku kuliah ke dalam praktik dunia kerja nyata untuk dapat menyelesaikan permasalahan hukum dalam konteks dunia kenotariatan yang ada dan terjadi didalam masyarakat;
5.
Mengembangkan sikap sosialisasi dalam satu tim;
6.
Menumbuhkan
dan
mengembangkan
keterampilan
mahasiswa yang telah diawali dengan latihan di kampus; 7.
Mencari celah dan peluang untuk dapat langsung dijadikan pegawai tetap di kantor setelah lulus dari Diploma 3;
8.
Untuk mempelajari sistem hukum, penemuan hukum, dan penerapannya;
9.
Untuk memberikan rasa tanggung jawab kepada mahasiswa akan tugas-tugas yang diberikan selama menjalankan Praktik Lapangan
xiv
5
C. Manfaat Praktik Kerja Lapangan merupakan kegiatan wajib yang dilakukan oleh mahasiswa Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi UGM, pelaksanaan yang dilaksanakan dalam rentang waktu sekurang-kurangnya 2 bulan atau 8 minggu atau setara dengan 280 jam. Kegiatan PKL dikembangkan secara interaktif antara Program Studi Diploma 3 Hukum sekolah Vokasi UGM, instansi pemerintahan, dan penyelenggara kegiatan kerja profesi, dengan tujuan untuk memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa sebagai calon pekerja professional agar dapat menjembatani kesenjangan antara teori profesi yang didapat dibangku kuliah dengan praktek profesi pada dunia kerja nyata. Dengan diadakan Praktik Lapangan tersebut, penulis jadi tahu dan merasakan keadaan yang sebenarnya, tidak hanya berdasarkan teori-teori yang diajarkan dalam ruang kelas. Ada juga hal-hal yang didapat penulis di Praktik Lapangan yang tidak diajarkan secara teori. Dalam hal ini penulis mengetahui tentang hibah baik mengenai proses yang dilalui dalam hibah, syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat menghibahkan tanah dan bangunan serta proses dimintakannya surat permohonan bebas pajak
penghasilan atas penghasilan hak atas tanah dan/atau
bangunan dimana penulis mengangkat tema tersebut di atas ke dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL).
xv
6
Berdasarkan pengalaman yang telah diperoleh penulis selama Praktik Kerja Lapangan, sebagai tanggung jawab penulis terhadap kegiatan ini telah dibuat laporan berbentuk deskriptif dan reflektif. Banyak pengalaman nyata yang diperoleh oleh penulis saat melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di kantor Notaris dan PPAT Wihastuti Estianingsih, SH., MKn yang terletak di Jl. Cempaka Gg Mondokaki 2 B, Deresan, Sleman, Yogyakarta.
xvi
7