BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial yang tidak lepas dari komunikasi dan saling berinteraksi satu sama lain karena aktifitas dasar manusia adalah berkomunikasi seperti yang dikatakan Berelson & Steiner melalui (Vardiansyah, 2005: 25) komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui penggunaan simbolsimbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka, dan lain-lain. Melalui komunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari di rumah, tempat bekerja, atau dimanapun manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak terlibat dalam komunikasi. Pentingnya komunikasi harus di akui karena manusia merupakan bagian dari makhluk sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Dari adanya komunikasi yang efektif, maka kegiatan yang dilakukan oleh manusia dapat berjalan dengan lancar. Perkembangan komunikasi sangatlah cepat, sehingga terdapat berbagai macam komunikasi, dan salah satu komunikasi yang sedang disorot adalah Public Relation yang khususnya mengarah ke komunikasi internal. Sebuah perusahaan pada umumnya memiliki komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal pada dasarnya merupakan kegiatan komunikasi yg terjadi di dalam perusahaan, dan komunikasi eksternal adalah kegiatan 1
2 komunikasi yg terjadi diluar perusahaan. Pada skripsi ini penulis akan membahas komunikasi internal perusahaan. Menurut penulis, komunikasi internal juga memiliki peran yang penting bagi perusahaan. Karena tanpa adanya komunikasi yang baik, kegiatan perusahaan juga tidak akan berjalan dengan baik. Setiap perusahaan tentunya memiliki banyak pekerja/karyawan yang beraktifitas didalamnya, tantangan yang dihadapi oleh setiap perusahaan saat ini umumnya adalah mengenai karyawan yang berorientasi pada kelancaran pekerjaan yang dipengaruhi oleh komunikasi antar karyawan. Kelancaran yang pada umumnya diperoleh oleh karyawan ialah kegiatan komunikasi yang berjalan di dalam perusahaan, terutama komunikasi yang terjadi pada masingmasing divisi. Salah satu cara dalam membangun komunikasi yang baik adalah memberikan informasi yang tepat pada waktunya. Saat ini perkembangan industri kendaraan bermotor di Indonesia sedang berkembang dengan pesat. Sepeda motor menjadi salah satu pilihan kendaraan yang tidak lepas dari kehidupan sehari-hari masyarakat khusus nya karyawan dan pegawai kantor. Hampir semua orang saat ini memilih sepeda motor sebagai alat transportasi sehari-hari karena dianggap lebih fleksibel dan lebih cepat melewati lalu lintas Jakarta yang semakin lama semakin padat. Akibatnya, tidak hanya industri sepeda motor yang berkembang, tetapi juga mempengaruhi perusahaan yang bergerak dalam bidang pendanaan (Finance). Tidak sedikit jumlah perusahaan finance yang berdiri di Indonesia, karena banyaknya perusahaan tersebut maka persaingan juga semakin ketat. Hampir semua perusahaan berlomba-lomba untuk memberikan promo produknya dari berbagai program
3 hingga iklan-iklan di media, dan salah satu perusahaan yang sudah cukup besar di Indonesia yaitu Mega Auto Central Finance. PT. Mega Central Finance dan PT. Mega Auto Finance atau biasa disebut Mega Auto Central Finance adalah salah satu perusahaan pembiayaan di bidang Consumer Financing (pembiayaan pembelian barang dengan sistem angsuran) sepeda motor. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 27 September 2007 (Sumber: PT. Mega Central Finance dan PT. Mega Auto Finance) dan sudah memiliki 183 Cabang. PT. Mega Central Finance dan PT. Mega Auto Finance merupakan salah satu perusahaan jasa pembiayaan di Indonesia yang cukup memiliki andil dalam pembangunan ekonomi terutama dalam memberikan bantuan kepada konsumen terhadap masalah keuangan yang dihadapi untuk membeli sepeda motor. Bantuan pembiayaan dari anak perusahaan PT. Bank Mega Tbk ini, hingga November 2011 telah menyalurkan sedikitnya 4 triliun Rupiah. Perusahaan pembiayaan ini mendistribusikan sepeda motor dengan merek yang berbeda, seperti PT. Mega Auto Finance hanya fokus membiayai sepeda motor merek Yamaha, dengan pangsa pasar sekitar 10%. Sementara PT. Mega Central Finance fokus membiayai sepeda motor merek Honda dan Suzuki, dengan pangsa pasar masing-masing sekitar 5% dan 10%. (Sumber: http://www.ifsa.or.id/news_detail.php?id=3220 ) Public relations atau dalam bahasa Indonesia sering disebut hubungan masyarakat, merupakan suatu proses komunikasi dua arah yang sering terjadi pada suatu lembaga organisasi. komunikasi internal dalam perusahaan sangat penting diperlukan, hal ini dikarenakan untuk membangun dan memelihara
4 hubungan yang sama-sama menguntungkan antara organisasi dan
karyawan
serta untuk kelancaran hubungan kerja yang baik pada organisasi tersebut. Hubungan kerja yang baik akan bisa dicapai jika masing-masing pihak di dalam organisasi tersebut memiliki pengertian satu sama lain. Media komunikasi internal adalah salah satu sarana penyampaian dan penerimaan informasi dikalangan publik internal perusahaan, baik penerima dan pengirim informasi merupakan orang dalam publik internal yang terdiri dari pimpinan, anggota pegawai, maupun unit-unit kerja didalam perusahaan tersebut. Peran komunikasi internal tersebut adalah menjembatani komunikasi dan informasi antara manajemen dan divisi dengan karyawan atau antar karyawan itu sendiri. Seperti yang terjadi di Mega Auto Central Finance dengan tidak tersampainya informasi kepada atasan bahwa adanya beberapa karyawan yang baru masuk bekerja, sehingga menghambat kinerja divisi yang mengalaminya. Dalam pembahasan ini penulis memfokuskan pada dimensi komunikasi internal perusahaan yang terjadi di kantor pusat yang mempengaruhi keefektifan komunikasi kerja yang terjadi mengingat hal ini merupakan hal yang penting dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi perusahaan. Untuk meningkatkan kelancaran komunikasi antar sesama karyawan di kantor pusat, Mega Auto Central Finance melakukan beberapa cara yaitu melalui program dan event-event atau acara internal yang ingin disoroti oleh penulis. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan dimaksudkan nantinya agar dapat memberikan sumbangan saran dan menjadi acuan bagi kepentingan
5 perusahaan dalam menjalankan komunikasi internal di dalam perusahaan. Berdasarkan hal tersebut mendorong penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “PERANAN PUBLIC RELATION DALAM MENJALANKAN KOMUNIKASI INTERNAL DI MEGA AUTO CENTRAL FINANCE”.
1.2
Ruang Lingkup Dalam penelitian ini penulis membatasi penelitian dengan batasan rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana peranan public relation dalam menghadapai masalah komunikasi internal yang ada di Mega Auto Central Finance? 2. Apa saja kendala public relation di dalam melaksanakan komunikasi internal di Mega Auto Central Finance?
1.3
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Mengetahui peranan public relation dalam menghadapi masalah komunikasi internal di Mega Auto Central Finance. 2. Mengetahui apa saja kendala yang muncul pada public relation dalam menjalankan komunikasi internal di Mega Auto Central Finance.
6 1.4
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Kegunaan Teoritis Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu komunikasi khususnya di komunikasi internal, yang mengenai peranan PR dalam menjalankan komunikasi internal. 2. Kegunaan Praktis Dapat menjadi masukan bagi Mega Auto Central Finance dalam meningkatkan komunikasi internalnya sehingga tercipta komunikasi yang lebih baik lagi di masa mendatang.
1.5
Metodologi Pada sebuah penelitian ilmiah tentunya menggunakan beberapa metodologi, dimana metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegitan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan lengkah-langkah tertentu yang bersifat logis. (Sugiyono, 2004: 1)
7 Tidak hanya itu didalam penelitian tentunya juga diperlukan pendekatan pada metodologi agar pengumpulan data dapat dilakukan, Pendekatan yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian kualitatif. Dimana menurut Ardianto dalam penelitian dengan metode kualitatif, justru seorang peneliti menjadi instrumen kunci. Apalagi teknik pengumpulan data yang digunakannya adalah observasi partisipasi, peneliti terlibat sepenuhnya dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian dan sumber informasi penelitian (Ardianto, 2011: 58).
1.5.1
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data merupakan hal yang sangat penting pada sebuah penelitian, dimana pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Data dapat dikumpulkan pada setting alamiah (natural setting), pada laboratorium, dengan metode eksperimen, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dijalan dll. (Sugiyono, 2004: 129) Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan data primer, dan data sekunder.
8 A. Data Primer Penulis menggunakan pengumpulan data primer dimana data primer adalah data utama yang merupakan bagian integral dari penelitian dimana dikatakan oleh Kuncoro. Pengumpulan data primer merupakan bagian integral dari proses penelitian bisnis dan ekonomi yang sering kali diperlukan untuk tujuan pengambilan keputusan. Data primer dapat didefinisikan sebagai data yang dikumpulkan dari sumber-sumber asli untuk tujuan tertentu. (Kuncoro, 2009: 157) Selain itu Sarwono juga menjelaskan bahwa data primer merupakan data/sumber informasi dari sumber pertama. Data atau informasi dari sumber pertama, biasanya kita sebut dengan responden. Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan metode wawancara. (Sarwono, 2006: 16) Dari kedua definisi tersebut penulis menyimpulkan bahwa data primer adalah data atau informasi dari sumber utama yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu dengan menggunakan kuesioner atau lisan dengan menggunakan wawancara. 1. Wawancara Wawancara adalah teknik mengumpulkan data atau informasi seperti dikatakan oleh Ardianto bahwa wawancara mendalam (intensive/ depth interview) adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara bertatap muka langsung dengan infroman agar mendapatkan data lengkap
9 dan mendalam. Wawancara dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulangulang) secara intensif. Selanjutnya, dibedakan antara responden (orang yang akan diwawancarai hanya sekali) dengan informan (orang yang ingin peneliti ketahui/ pahami dan yang akan diwawancarai beberapa kali). Wawancara mendalam disebut juga wawancara itensif (intensive-interview) (Ardianto, 2011: 178) Dalam wawancara penelitian tentunya kita harus menyiapkan pertanyaan-pertanyaan, hal ini juga ditegaskan oleh Sugiyono dalam bukunya dimana dikatakan bahwa wawancara tersruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan. (Sugiyono, 2004: 130) Melihat kedua definisi yang ditulis oleh kedua pakar tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa wawancara adalah teknik mengumpulkan data atau informasi dengan cara menyiapkan pertanyaan-pertanyaan untuk bertatap muka secara langsung terhadap informan yang kita tuju. 2. Observasi Lapangan Penulis meggunakan observasi lapangan dimana observasi merupakan proses pengamatan lingkungan sekitar kita, hal ini juga dikatakan oleh Kiryantono bahwa tidak semua observasi bisa disebut sebagai suatu metode
10 penelitian karena metode pengumpulan data melalui observasi memerlukan syarat-syarat tertentu agar bermanfaat bagi kegiatan pengumpulan data (Kriyantono, 2006: 10). Terlebih dari itu kegiatan observasi juga merupakan salah satu kegiatan memahami lingkungan seperti yang kemukakan oleh Ardianto. Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan panca indera yang dimiliki. Kegiatan observasi merupakan salah satu kegiatan untuk memahami lingkungan. (Ardianto, 2011: 179) Menelaah uraian tersebut peneliti memberikan kesimpulan bahwa observasi lapangan adalah metode pengumpulan data melalui observasi untuk mengamati dan memahami lingkungan sekitar. 3. Dokumentasi Penulis menggunakan dokumentasi untuk memperkuat data yang ada, dimana menurut (Prastowo, 2011: 226) telaah dokuumen adalah cara pengumpulan informasi yang didapatkan dari dokumen, yakni peninggalan tertulis, arsip-arsip, akta ijazah, rapor, peraturan perundang-undangan, buku harian, surat-surat pribadi, catatan biografi, dan lain-lain yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti.
11 B. Data Sekunder Penulis menggunakan data sekunder dalam pengumpulan data yang dilakukan karena data sekunder merupakan data yang dapat mendukung penelitian. Dimana data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain. Peneliti dapat mencari data sekunder ini melalui sumber data sekunder. (Kuncoro, 2009: 148) Tidak hanya itu, hal ini juga ditegaskan oleh Sarwono bahwa data sekunder menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti. Ini juga dikenal dengan penelitian yang menggunakan studi kepustakaan dan yang biasanya digunakan oleh para peneliti yang menganut paham pendekatan kualitatif. (Sarwono, 2006: 17) Dari kedua definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa data sekunder merupakan bahan yang bukan dari sumber pertama melainkan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi melalui studi kepustakaan dengan membaca dan mempelajari bukubuku teks, catatan kuliah atau makalah-makalah serta laporan arsip organisasi untuk memperoleh perbandingan antara teori yang ada dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, data perusahaan untuk memperoleh arsip dan dokumen, serta internet.
1.5.2
Metode Analisis Data Dalam sebuah penelitian diperlukan metode analisis data, maka dari itu penulis menggunakan metode deskriptif dimana menurut
(Nazir, 2003: 54)
12 metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambarang atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : BAB I :
PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian mengenai latar belakang masalah yang menjadi landasan dan pentingnya masalah yang akan diteliti, meliputi, latar belakang masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan yang akan digunakan
BAB II :
LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan mengenai teori-teori serta berbagai definisi dari para ahli yang digunakan untuk mendukung masalah yang akan diteliti. Bab ini meliputi kerangka teori, meliputi teori umum dan teori khusus serta kerangka pemikiran.
13 BAB III :
OBJEK PENELITIAN Bab ini berisi perumusan pada obyek yang diteliti oleh penulis mulai dari struktur organisasi Mega Central Auto Finance, prosedur yang berlaku di dalam internal perusahaan, metode pengumpulan data yang akan dilakukan oleh penulis, dan permasalahan yang ada dibahas oleh penulis, serta alternatif pemecahan terhadap permasalahan tersebut.
BAB IV :
HASIL PENELITIAN Bab ini berisi tentang data-data dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap obyek penelitian, yaitu divisi Corporate Marketing RO dan Fleet Mega Central Auto Finance. Data-data yang tersaji selanjutnya akan dilakukan analisis atau pengolahan kemudian akan dilakukan pembahasan atau hasil penelitian.
BAB V :
SIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap peranan Public Relation yang dilakukan oleh Mega Auto Central Finance. Selain itu, bab ini juga berisi saran mengenai tindakan yang perlu dilakukan untuk ditindak lanjuti agar peranan public relation perusahaan dapat bekerja lebih baik lagi dan mengatasi kekurangan-kekurangan dalam mengelola komunikasi internal. Beberapa alternatif pemecahan masalah atas
14 kekurangan yang ada, maupun saran bagi pihak Mega Auto Central Finance.