BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Politik berasal dari bahasa yunani yaitu “polis” berarti negara atau kota dan “teta” berarti urusan. Politik pertama kali digunakan oleh Aristoteles dimana kata politik pada masa itu Aristoteles menyebut Zoon Politikon. Dari Zoon Politikon kemudian terus berkembang menjadi polites, politeia, politika, politicos.“Politeia” adalah hal-hal yang berhubungan dengan negara. “politika” adalah pemerintahan negara. “Politikos” adalah kewarganegaraan, dengan demikian politik berarti menyangkut dengan urusan negara atau pemerintahan. Secara umum, definisi politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Sumber kompasiana 15 Juni 2012 yang ditulis oleh Dian Rosdiani politik mengatakan bahwa dalam suatu negara memiliki peran penting dalam menciptakan demokrasi yang berkualitas. Sekarang ini keadaan politik itu sendiri menjadi buruk, dikarenakan pemerintah Indonesia yang tidak menjalankan kewajibannya sebagai wakil rakyat yang baik. Bagi mereka politik hanyalah sesuatu yang buruk dalam mencapai kekuasaan. Dian Rosdiani (2012) juga berpendapat bahwa kondisi politik di Indonesia dewasa ini justru saling memperebutkan kekuasaan. Para pejabat yang memiliki kekuasaan telah melupakan masyarakat. Janji-janji yang dulu dibuat justru dilupakan seiring dengan kursi kekuasaan yang diperoleh.Seolah tidak menerima dengan kemenangan sang rival, maka berusaha mencari kesalahan untuk dapat menggulingkan. Ia lebih spesifik juga menyatakan bahwa “Sebenarnya politik layaknya sebuah pisau. Bila pisau tersebut digunakan oleh ibu rumah tangga untuk memasak maka pisau akan sangat bermanfaat. Maka akan tersedia hidangan yang lezat untuk keluarga. Namun beda cerita bila pisau tersebut digunakan oleh pembunuh. Maka yang terjadi adalah sebuah kesedihan dan kesengsaraan yang terjadi. Begitu pula dengan politik, ia akan bisa menjadi sebuah alat untuk mencapai sebuah kebahagiaan atau malah menjadi sebuah kesengsaraan. Keadaan politik di Indonesia yang cukup memprihatinkan ini menimbulkan berbagai isu-isupolitik kontemporer yang berkembang menjadi gegar politik sehingga menarik perhatian media dan masyarakat.
1
2 Pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), isu-isu politik kontemporer yang terjadi adalah yang menyangkut; skandal Bank Century, korupsi yang melibatkan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan kepala daerah, kasus Prita Mulyasari versus Rumah Sakit OMNI Internasional, kasus kriminalisasi KPK ”cicak vs buaya”, kasus mafia pajak, kasus mafia pemilu dan pemalsuan surat MK, dan terakhir kasus korupsi pembangunan wisma atelit SEA Games di Palembang yang melibatkan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin dan kemudian berkembang liar melibatkan tudingan terhadap banyak tokoh lainnya. Saat itu media massa ramai memberitakan masalah-masalah yang berkembang menjadi isu-isu politik ini Isu-isu kontemporer yang terjadi pada masa pemerintahan Presiden SBY ini semakin mengubah pandangan masyarakat tentang politik. Menurut artikel kompasiana 15 Juni 2012 yang ditulis oleh Diana Rosdiani mengatakan bahwa pandangan masyarakat terhadap politik itu sendiri menjadi buruk dikarenakan pemerintah Indonesia tidak menjalankan kewajibannya sebagai wakil rakyat dengan baik. Masyarakat menganggap politik hanyalah sesuatu yang buruk dalam mencapai kekuasaan. Tahun 2012 muncul sosok Joko Widodo yang diusung oleh partai PDIP sebagai calon gubernur DKI Jakarta periode 2012-2017 bersama dengan pasangan calon wakil gubernur DKI Jakarta yaitu Basuki Tjahaja Purnama.Taktik kampanye dengan cara ‘blusukan’ yang dilakukan oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta mengambil perhatian masyarakat. Masyarakat melihat sosok baru yang dinilai dapat membawa perubahan bagi kota Jakarta dan menaruh harapan pada sosok Joko Widodo. Animo masyarakat terhadap sosok Joko Widodo semakin terlihat saat menggelar
orasi
setelah
acara
peresmian.
Dilansir
dari
artikel
www.voaindonesia.com tanggal 15 Oktober 2012, ada sekitar 10.000-15.000 warga Jakarta sengaja datang dan menunggu kedatangan gubernur dan wakil gubernur yang baru ke pemukiman mereka. Selang 2 tahun setelah Joko Widodo menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Partai PDIP mengusung Joko Widodo untuk menjadi salah satu kandidat calon presiden Negara Republik Indonesia periode 2014-2019 bersama pasangannya calon wakil presiden Jusuf Kalla. Animo masyarakat masih tinggi terhadap sosok JokoWidodo. Tetapi pada masa 100 hari jabatannya, isu politik pada masa
3 pemerintahan SBY kembali terjadi, yaitu kisruh KPK vs Polri atau “cicakvsbuaya” pada masa 100 hari kerja Presiden Joko Widodo. Berdasarkan hasil wawancara dengan Luhur Hertanto selaku Redaktur Pelaksana Metro TV pada tanggal 8 Juni 2015 bertempat di ruang redaksi Metro TV mengatakan bahwa 100 hari masa pemerintahan adalah waktu yang cukup bagi presiden baru untuk dapat memberikan sebuah perkembangan dan merealisasikan janji-janji kampanye. Luhur Hertanto berpendapat 100 hari kerja juga merupakan sebuah agenda publik, dimana publik mencari informasi perkembangan yang dilakukan oleh pemerintah. Menurut Luhur Hertanto Joko Widodo dalam memberikan keputusan terhadap kisruh KPK vs Polri ini dianggap lamban dan membuat masyarakat mempertanyakan kredibilitas Joko Widodo. PT Media Televisis Indonesia (Metro TV) menjadi sumber pendukung data penelitian dikarenakan Metro TV merupakan salah satu stasiun televisi swasta ternama di Indonesia yang dimiliki oleh Surya Paloh. Surya Paloh merupakan ketua partai yang mendukung pasangan Presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kala. Stasiun televisi Metro TV juga memiliki website portal berita online yang mudah diakses melalui handphone dan mempunyai berita yang up to date tentang Joko Widodo yaitu www.metrotvnews.com. Berdasarkan data wawancara dengan Luhur Hertanto dan data artikel kompasiana mengenai keadaan politik di Indonesia yang dinilai buruk, maka pada karya ilmiah ini akan meneliti mengenai adanya pengaruh pemberitaan 100 hari kerja pemerintah Joko Widodo di www.metrotvnews.com terhadap tingkat kredibilitas Joko Widodo pada mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan Marketing Communication angkatan 2014. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu pengaruh pemberitaan 100 hari kerja JokoWidodo di www.metrotvnews.com terhadap tingkat kredibilitas Joko Widodo pada mahasiswa Marketing Communication Universitas Bina Nusantara angkatan 2014 dan seberapa besar pengaruh pemberitaan 100 hari kerja JokoWidodo di www.metrotvnews.com terhadap tingkat kredibilitas Joko Widodo pada mahasiswa Marketing Communication Universitas Bina Nusantara angkatan 2014.
4 1.3 Identifikasi Masalah 1. Adakah
pengaruh
pemberitaan
100
hari
kerja
Joko
Widodo
di
www.metrotvnews.com terhadap tingkat kredibilitas Joko Widodo pada mahasiswa Marketing Communication Universitas Bina Nusantara angkatan 2014? 2. Seberapa besar tingkat pengaruh pemberitaan 100 harikerja pemerintah Presiden Joko Widodo di www.metrotvnews.com terhadap tingkat kredibilitas Joko Widodo pada mahasiswa Marketing Communication Universitas Bina Nusantara angkatan 2014? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan fokus penelitian yang sudah ditetapkan, peneliti memiliki tujuan sebagai berikut 1. Untuk mengetahui adanya pengaruh pemberitaan 100 hari kerja Joko Widodo di www.metrotvnews.com terhadap tingkat kredibilitas Joko Widodo pada mahasiswa Marketing Communication Universitas Bina Nusantara angkatan 2014. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pemberitaan 100 hari kerja JokoWidodo di www.metrotvnews.com terhadap tingkat kredibilita sJoko Widodo pada mahasiswa Marketing Communication Universitas Bina Nusantara angkatan 2014 1.5 Manfaat Penelitian 1. Manfaat akademis Untuk memperkaya pustaka dan menjadi referensi ke depannya untuk penelitian di bidang digital journalism untuk masa yang akan datang.
2. Manfaat praktis Dapat memberikan informasi mengenai tingkat pengaruh isi pemberitaan 100 hari kerja pemerintah Joko Widodo yang ditayangkan melalui website www.metrotvnews.com terhadap tingkat kredibilitas masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo.
5
3. Manfaat masyarakat/umum Penelitian ini bisa menjadi bahan bacaan bagi masyarakat dan menambah wawasan di bidang digital jurnalistik, khususnya berita di media digital online.Serta dapat menumbuhkan minat masyarakat dan menambah ilmu pengetahuan masyarakat tentang pentingnya membaca berita untuk menambah pengetahuan.
1.6 Sistematika Penulisan BAB 1: PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan dijelaskan latar belakang masalah yang dikaji, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat yang akan didapatkan dari penelitian ini, hipotesis penelitian, metode penelitian yang akan digunakan dan sistematika penulisan penelitian yang dibagi ke dalam 5 bab penulisan untuk mudah dipahami.
BAB 2: KAJIAN PUSTAKA Menyajikan berbagai teori-teori ilmiah dari para ahli sebagai bahan referensi yang digunakan oleh peneliti untuk mendukung penelitian.
BAB 3: METODOLOGI PENELITIAN Di dalam bab 3 ini penulis akan membahas secara mendalam tentang metode atau cara penelitian untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan, dan teknik analisa data yang digunakan untuk memperoleh hasil penelitian.
BAB 4: HASIL PENELITIAN Bab 4 akan membahas tentang hasil penelitian dari data yang didapat. Pembahasan juga meliputi masalah-masalah yang didapat dalam data-data yang diperoleh dari penelitian.
BAB 5: SIMPULAN DAN SARAN
6 Pembahasan terakhir dalam karya ilmiah ini terdapat pada bab 5. Bab 5 akan berisikan kesimpulan tentang hasil penelitian secara keseluruhan yang didapatkan, dan memberikan saran baik untuk penelitian selanjutnya.
7