BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Proses manufaktur berdampak terhadap pembangunan ekonomi banyak negara di seluruh dunia. Agar produktivitas menjadi lebih baik dan berkualitas tinggi dengan biaya rendah diperlukan proses yang stabil, seperti penggunaan CNC (Computerized Numerical Control) untuk melakukan perbaikan dan pengembangan. Karena sebesar 12% biaya produksi diserap dari cutting tools (Hernandez, et al., 2010). Produk sekarang ini dapat diproduksi dengan teknologi modern, yang menggunakan perangkat lunak komputer, perangkat keras dan perlengkapan perusahaan dalam industri. Hal ini sangat diperlukan untuk menggunakan mesin CNC untuk mendapatkan dimensi yang lebih akurat dan bentuknya tidak beraturan. Mesin CNC menjadi penting dalam industrialisasi modern. Ada banyak mesin bubut konvensional di dunia. Untuk membangun sebuah negara maju yang modern baru, diperlukan untuk mengkonversi mesin-mesin konvensional menjadi mesin semi-otomatis. Untuk mengubahnya agar berkembang menjadi mesin semi-otomatis, perlu 3 hal yang harus dipenuhi. Dimulai dari komponen mekanik, kemudian komponen elektronik, dan yang terakhir adalah komponen hidrolik (Parmar, Mehta, & Trivedi, 2014). PT Primatech Presisi Utama merupakan perusahaan yang bergerak di industri manufaktur. Kegiatan perusahaan ini adalah memproduksi berbagai macam komponen yang terbuat dari metal. Material metal yang biasanya digunakan adalah besi dan kuningan. Sedangkan untuk material tembaga dan aluminium jarang digunakan. Selama ini produksi yang dilakukan oleh PT Primatech Presisi Utama secara make to order, make to order adalah jenis produksi dalam industri yang menghasilkan barang hanya untuk memenuhi pesanan. Rencana produksi disusun berdasarkan jumlah perkiraan waktu yang direncanakan dikurangi dengan margin antara akhir tahun dan target awal tahun (Utomo, Lesmana, & Tampake, 2013). Pesanan tersebut diterima dari PT. Hi-Lex Indonesia dan PT. Trafoindo Prima Perkasa. Kedua perusahaan tersebut merupakan pelanggan tetap PT. Primatech Presisi Utama. Selain kedua perusahaan tersebut juga ada perusahaan lain. Namun kegiatan kerjasama hanya terjadi antara satu sampai dua kali saja. Berikut ini merupakan jenis produk yang diproduksi oleh PT. Primatech Presisi Utama untuk pelanggannya.
Gambar 1.1 Core Trafo 1
2
Gambar 1.2 Nipple AH5SE06FO
Gambar 1.3 Nipple AN11158FO
Gambar 1.4 Eye End
Dari keempat jenis produk diatas perusahaan PT Primatech Presisi Utama menyatakan tingkat defect masing-masing komponen bervariasi. Hal ini ditujukan guna untuk mengetahui jenis komponen apa yang mengalami defect paling besar. Sehingga kedepannya dapat menjadi perhatian yang serius agar menjadi tanggung jawab baik bagi karyawan maupun pemilik perusahaan, secara khusus untuk operator dan bagian produksi dalam proses produksi masing-masing komponen. Karena dari jumlah defect yang besar perusahaan akan mengalami kerugian yang seharusnya tidak perlu terjadi jika perusahaan dapat meminimalkan kemungkinan-kemungkinan yang dapat membuat barang produksi menjadi defect. Dibawah ini merupakan rata-rata defect yang dihasilkan oleh masing-masing komponen.
3
Gambar 1.5 Persentase Reject Setiap Komponen
Berdasarkan data diatas bahwa dapat dilihat untuk nipple dengan kode AN11158FO memiliki proporsi sebesar 9,82% atau dengan kata lain merupakan defect yang terbesar. Oleh sebab itu fokus penelitian hanya mencakup atau sebatas pada nipple AN11158FO.
9,82% gap target
Gambar 1.6 Defect Nipple AN11158FO
Dari gambar diatas diketahui bahwa terjadi gap antara target dengan rata-rata defect sebesar 9,82% untuk nipple AN11158FO. Target sebesar 5% merupakan standar yang diberikan perusahaan dengan pertimbangan terhadap harga raw material, kesulitan dalam proses pengerjaan, serta keuntungan yang didapatkan dari nipple AN11158FO. Keadaan ini tidak boleh dibiarkan terus terjadi, karena proses manufaktur memerlukan efisiensi dan penggunaan energi yang secukupnya (Chavez & Fonseca, 2012). Dengan meningkatkan efisiensi dapat menurunkan machining cost dan memperpanjang tool life (Zhao, Zhao, Liang, & Zhou, 2015). Dalam dunia manufaktur quality control juga sangat penting untuk
4 mengembangkan sistem agar dapat mengetahui kepastian produk atau layanan yang dirancang dan diproduksi sudah atau belum memenuhi kebutuhan pelanggan (Arivazhagan, Shebiah, Sudharsan, Kannan, & Ramesh, 2013). Jenis reject yang bermacam-macam dapat disortir dengan quality tool sesuai dengan urutan terbesar dapat dibuat dengan cara Pareto Analysis, Pareto Analysis merupakan teknik statistika dalam pengambilan keputusan yang digunakan untuk pemilihan sejumlah data yang mencakup keseluruhan secara signifikan. Ini adalah salah satu metode yang paling umum digunakan dan juga mudah diimplementasikan. (Talib, Rahman, & Qureshi, 2010). Untuk mempertimbangkan semua kemungkinan penyebab terjadinya defect tersebut dapat menggunakan Cause & Effect Diagram. Cause & Effect Diagram sering juga disebut Ishikawa Diagram, Herringbone Diagram, dan Fishbone Diagram. Dikatakan Fishbone Diagram karena bentuknya seperti tulang ikan. Diagram ini membantu dalam menganalisa masalah sebelum mencari solusi atas masalah yang ada (Koripadu & Subbaiah, 2014). Penyebab terjadinya masalah tersebut dapat diselesaikan dengan metode root cause analysis, root cause analysis merupakan metode untuk menganalisa masalah secara bertahap untuk mencegah agar masalah tersebut tidak terjadi kembali (Yuniarto, 2012). Melihat dari kegiatan manufaktur yang secara terus-menerus melakukan kegiatan produksi melalui proses penambahan nilai terhadap komponen yang dibuat, dapat dilihat dan dilakukan evaluasi dalam hal Plan Do Check Action (PDCA) yakni siklus yang berkesinambungan sehingga penambahan nilai dapat ditingkatkan secara terus menerus pula (Gidey, Jilcha, Beshah, & Kitaw, 2014). 1.2
Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah di subbab sebelumnya, maka didapatkan rumusan masalah untuk selanjutnya ditindaklanjuti. 1. Bagaimana menganalisa defect pada nipple AN11158FO? 2. Bagaimana usulan terhadap defect pada nipple AN11158FO agar menjadi berkurang?
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian yang dilakukan memiliki beberapa tujuan yang menjadi jawaban dari rumusan masalah yang ada, yaitu: 1. Menentukan akar permasalahan atau root cause analysis berdasarkan banyaknya defect AN11158FO. 2. Melakukan usulan perbaikan kepada perusahaan untuk menurunkan defect AN11158FO. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Manfaat untuk penulis adalah melalui penelitian yang dilakukan, penulis mendapatkan ilmu dan wawasan yang baru serta dapat menerapkan teori yang sudah ada dalam bangku perkuliahan.
5 2.
3.
1.4
Manfaat bagi perusahaan adalah dapat dijadikan sebagai metode terbaru untuk mengatasi masalah atau juga dapat digunakan sebagai improvement bagi perusahaan yang bersangkutan. Manfaat bagi pembaca adalah agar menjadikan penelitian ini sebagai wacana yang dapat dijadikan sebagai pedoman untuk melakukan hal yang tidak jauh dari ruang lingkup quality dan economic engineering sebagai bentuk aplikasi melalui permasalahan yang telah dibahas.
Sistematika Penulisan Laporan penelitian ini disusun secara sistematis mulai dari awal bab sampai dengan akhir bab dengan urutan sebagai berikut. 1. BAB 1 PENDAHULUAN Bab awal ini terdiri atas latar belakang mengapa melakukan penelitian ini, rumusan masalah terhadap penelitian ini, tujuan dan manfaat melakukan penelitian ini. 2. BAB 2 LANDASAN TEORI Bagian ini berisikan teori-teori yang mendukung mengenai selukbeluk optimasi dan kualitas lewat disiplin ilmu teknik industri dan tidak menutup kemungkinan dari disiplin ilmu diluar teknik industri. Baik yang diperoleh dari buku, jurnal, maupun sumber lain. 3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan diagram alir dan penjelasannya mengenai urutan serta langkah-langkah yang sistematis pada saat melakukan penelitian. 4. BAB 4 HASIL DAN BAHASAN Bab ini mengolah informasi pada bab-bab sebelumnya untuk dianalisa agar diperoleh hasil berdasarkan apa yang telah diteliti. 5. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab akhir merupakan rangkuman dari bab sebelumnya yaitu hasil dan bahasan. Berisikan kesimpulan ditambah saran guna untuk memperbaiki penyelesaian terhadap masalah yang ada.
6