BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang masalah
Video Conference merupakan bentuk komunikasi menggunakan audio dan video yang dilakukan oleh beberapa orang pada tempat yang berbeda untuk tujuan meeting/conference. Ini dapat juga berupa percakapan sederhana antara 2 orang atau lebih menggunakan video dan audio secara real-time. Sampai saat ini dikenal beberapa protokol yang menjadi standar dalam implementasi Video Conference seperti H.323, SIP, H.320 dan High Definition System Video Conference. Diantara protokol –protokol tersebut H.323 adalah protokol yang direkomendasikan oleh ITU-T [13]. Protokol H.323 dapat diimplementasikan ke dalam 2 model, yaitu centralized dan decentralized. Pada decentralized-model, setiap klien harus terhubung satu dengan yang lain untuk dapat saling berkomunikasi, sementara pada centralized-model, setiap klien terhubung pada sebuah MCU (Multipoint Control Unit). Pada kenyataannya, model ke-2 lebih banyak diimplementasikan. MCU adalah sebuah komponen dari protokol H.323 yang dapat dibagi 2 yaitu : Multipoint Controller (MC) dan Multipoint Processor (MP). MC menangani media negotiation, session management dan data communication and processing part. Sementara MP menerima media dari klien kemudian meneruskan ke klien yang dituju dimana sebelumnya dilakukan audio and video processing seperti audio mixing, video mixing dan media transcoding [2]. Berdasar pada uraian singkat di atas, terlihat bahwa MCU menangani terlalu banyak task. Sementara pada implementasinya, MCU hanyalah sebuah komponen logical dari protokol H.323. Ini dapat mengakibatkan terjadinya degradasi ketika video conference mencakup area yang luas dengan klien yang bertambah dan ekspektasi kualitas audio dan video yang tinggi. Berangkat dari hal tersebut, penulis mencoba untuk memberikan solusi dengan memanfaatkan arsitektur IPTV untuk implementasi video conference. IPTV dipilih karena arsitektur sistem nya yang telah memisahkan fungsi-fungsi seperti audio and video processing (encoder), media streaming (streaming server) dan session management (web server & streaming server). Dan pada implementasinya, fungsi-fungsi tersebut berada pada mesin (komputer) yang berbeda. Selain itu konfigurasi dan implementasi video conference di atas jaringan IPTV juga lebih sederhana. Diharapkan uji coba video conference di atas IPTV ini akan memberikan qualitas video conference yang lebih baik yang diukur dengan parameter-parameter yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya.
1
1.2
Perumusan masalah
Pada tugas akhir ini, penulis merumuskan permasalahan yang ada sebagai berikut : • Bagaimana mendekomposisi fungsi-fungsi MCU dan mengimplementasikannya dengan memanfaatkan arsitektur IPTV? • Bagaimana mengimplementasikan aplikasi video conference dengan memanfaatkan arsitektur IPTV yang telah diimplementasikan sebelumnya? • Bagaimana mengukur dan menganalisa tingkat qualitas aplikasi video conference dan keterkaitannya dengan performansi jaringan ? Adapun permasalahan yang dibahas, penulis batasi sebagai berikut : • Implemetasi yang dilakukan hanya pada jaringan LAN di Laboratorium Common-Labz IT TELKOM, tanpa terhubung dengan Internet. • Tidak membahas aspek-aspek seperti aspek keamanan, aspek dataconferencing , aspek maintainability, keterhubungannya dengan firewall, aspek keberagaman platform klien dan lain sebagainya.
1.3
Tujuan
Selain sebagai syarat kelulusan, TA ini dibuat dengan tujuan sebagai berikut : • Melakukan dekomposisi funngsionalitas MCU dan mengimplementasikannya dengan memanfaatkan arsitektur IPTV, sebagai upaya meningkatkan kualitas video conference yang sebelumnya berbasis protokol H.323. • Melakukan uji coba implementasi aplikasi video conference berbasis web dengan memanfaatkan arsitektur IPTV yang sudah di implementasikan sebelumnya. • Melakukan analisis terhadap parameter-parameter kualitas audio dan video serta keterkaitannya dengan parameter jaringan sebagai berikut : o Moving Picture Quality Metric (MPQM), digunakan untuk mengukur kualitas video. Dipengaruhi oleh parameter Qr (image quality 0-5), Qe (codec quality 3-5), R (bit rate) dan PLR. o Quality of Service (QoS), digunakan untuk mengukur performansi jaringan, meliputi delay, jitter, packet loss dan troughtput. o Most Opinion Score (MOS), secara subjektif, didapat dengan quesioner ke pengguna video conference untuk menilai kualitas audio/video • Membandingkan hasil analisa dengan data analisa kualitas video conference dengan protokol H.323 yang diambil dari penelitian yang sudah ada, tentu pada parameter-parameter yang sama seperti tersebut di atas.
2
1.4
Metodologi penyelesaian masalah
Untuk menjawab berbagai permasalahan yang telah dirumuskan, berikut metodologi penyelesaian masalah yang dirumuskan : • Studi pustaka → mendapatkan informasi dan referensi mengenai topik yang dibahas dari berbagai sumber seperti Internet, buku dan pihak-pihak yang berkompeten di bidang ini. • Pembanguan model → meliputi model untuk arsitektur IPTV dan model untuk aplikasi video conference dengan mengadopsi metode yang ada pada prinsip web-enginering. • Implementasi → meliputi implementasi jaringan IPTV dimana komponenkomponen yang ada (encoder, streaming server dan web server) berbasiskan real-media, windows media dan flash media sistem, dan untuk web server berbasiskan apache. Untuk aplikasi video conference nya sendiri, akan diimplementasikan dengan bahasa PHP dan HTML sementara untuk database akan digunakan MySQL. Sebagai ilustrasi, berikut gambaran umum sistem yang akan dibangun : o Implementasi IPTV
Client Ke- 1
S1 ENCODER
STREAMING SERVER
S1 S2 Sn
WEB &DATA BASE SERVER
S2
Client ke2
Sn
.
Content (TV Tuner, Webcam)
Client ke-n
. Gambar 1.1 Arsitektur IPTV o Implementasi Video Conference Web-cam
Web-cam
Client ke-4
Web-cam
Web-cam
Client ke-5
Client ke-n
Encoder Ke- 4
Encoder ke- 5
WEB &DATA BASE SERVER - Apache - PHP - MySQL
Encoder
Ke- 1
Web-cam Encoder ke-
Encoder ke-n
STREAMING SERVER
Client ke-1
2
Client ke-2 Web-cam
Encoder ke-3
Client ke-3
Gambar 1.2 Rancangan Arsitektur Video Conference 3
•
•
Pengumpulan data dan analisis → melakukan pengumpulan data terkait dengan parameter yang telah didefinisikan sebelumnya dengan skenario sebagai berikut : o Aplikasi video conference akan berada pada 3-4 (diusahakan lebih banyak) komputer klien di jaringan LAN, tiap klien dilengkapi web-cam. Secara serentak, klien akan connect ke streaming server. Selanjutnya klien akan mengakses aplikasi web video conference dan melakukan percakaan satu dengan yang lain. Pada saat percakapan terjadi, pada tiap klien akan dipasang network monitoring tools, seperti ethereal, wireshark untuk memeperoleh data tentang packet loss, delay ,jitter dan throughput. Tools ini juga akan berada pada streaming server dan web server, untuk mendapatkan data dengan parameter-parameter yang sama. o Untuk parameter MoS, secara subjektif didapat dengan membuat kuesioner. Selanjutnya juga akan dicari data tentang parameter MPQM. o Setelah data didapat, dilakukan perbandingan dan analisis, antara data yang didapat dengan data hasil penelitian sebelumnya tentang video conference dengan protokol H.323. Untuk menghasilkan objektifitas yang tinggi, akan dicari data tentang penelitian video conference dengan protokol H.323 dengan skenario pengujian yang sama, jika tidak dimungkinkan, akan digunakan aplikasi video conference berbasis protokol H.323 yang sudah ada, dan melakukan pengujian dengan skenario yang sama. Pembuatan laporan → menuangkan hasil kerja dan analisa yang dilakukan ke dalam sebuah laporan berbentuk hard copy (buku) dan soft copy.
1.5 Sistematika Penulisan BAB 1
BAB 2
BAB 3
BAB 4
PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, diteruskan dengan bagaimana permasalahan tersebut dirumuskan. Berangkat dari permasalahan, muncul tujuan dan metodologi penyelesaian masalah. Dan pada akhir BAB 1 terdapat sistimetika penulisan. LANDASAN TEORI Memuat beberapa teori yang digunakan dalam ruang lingkup pembahasan Video Conference, IPTV dan Jaringan Komputer ANALISA dan IMPLEMENTASI SISTEM Bagian ini membahas tentang gambaran umum sistem, analisis kebutuhan fungsional, kebutuhan software, kebutuhan hardware dan beberapa batasan implemtasi sistem. PENGUMPULAN dan ANALISIS DATA Berisi tentang scenario pengujian untuk mendapatkan data dan sekaligus analisa terhadap data yang sudah didapatkan. Pada akhir
4
BAB 5
pengujian, dibahas tentang perbandingan Video Conference dengan H.323 dan Video Conference over IPTV network. KESIMPULAN dan SARAN Merupakan bagian dimana point-point penting dikumpulkan dan ditarik sebagai kesimpulan. Selain itu, juga diberikan beberapa saran yang memungkinkan skripsi ini menjadi lebih baik.
5