BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dengan peranan media. Media massa dianggap penting karena berfungsi sebagai pemberi informasi dalam kehidupan sehari-hari. Media dalam peranannya dapat dikatakan sebagai agen sosialisasi. Dimana media memberikan informasi yang akan dipelajari oleh khalayak. Informasi yang diterima khalayak dijadikan sebagai bahan pembelajaran (Vivian, 2008: 476). Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat sendiri dan selalu haus akan informasi, hiburan, serta selalu mengikuti perkembangan terkini. Era masyarakat informasi ditandai dengan adanya masyarakat yang menggunakan media massa sebagai sumber infomasi (Mc. Quail, 2012:75). Media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada khalayak yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2011:9). Kehadiran media massa memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap khalayak baik efek kognitif, afektif maupun behavioral. Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, dipahami dan dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi. Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap dan nilai. Selanjutnya efek behavioral merujuk pada perilaku nyata yang diamati, meliputi pola-pola tindakan, kegiatan atau kebiasaan berperilaku (Rakhmat, 2005:219). Keller Calhoun seperti yang dikutip dalam Sunarto (2004:26), mengemukakan bahwa media massa terbagi menjadi dua yaitu, media cetak (surat kabar, majalah, koran) sedangkan elektronik (radio, televisi, film, dan internet/media
online).
Salah satu media yang mempunyai segmentasi paling kuat adalah majalah. Terdapat berbagai macam majalah yang ada di Indonesia yang terbagi dalam konten berbeda sesuai segmentasi pembaca masing-masing. Segmentasi itu terlihat dari spesialisasi tema majalah seperti majalah khusus ekonomi, keagamaan, kesehatan, anak-anak, remaja, wanita, keluarga, pertanian, otomotif, iptek, sastra/budaya, psikologi, hukum & kriminal, tata boga, manajemen/perbankan, pariwisata, interior, olahraga, kesehatan, industri, ketenagakerjaan, komputer, pertanian, arsitektur, fotografi, komputer, handphone, hobi dan hiburan (musik, film, game, komik, mainan), dll. Majalah-majalah tersebut tentu mempunyai beberapa rubrik yang mempuyai pesan khusus untuk pembacanya. Salah satu majalah yang ditujukan kepada wanita Indonesia adalah Cosmopolitan Indonesia. Cosmopolitan Indonesia adalah majalah gaya hidup wanita modern, yang merupakan franchise dari Cosmopolitan Amerika Serikat. Cosmopolitan Indonesia terbit pertama kali pada tahun 1997 yang pada saat itu bernama Kosmopolitan, lalu kemudia berganti menjadi Cosmopolitan pada tahun 2001. Cosmopolitan Indonesia memfokuskan diri sebagai majalah untuk wanita modern, dengan menyajikan rubrik-rubrik khusus wanita, seperti Fashion, Love & Sex, Beauty, Celebrity, Career, dan lain sebagainya. Media sedikit banyak memberikan pengaruh mengenai bagaimana audience melihat peristiwa, informasi, maupun produk yang diiklankan didalamnya. Wanita mempunyai kecenderungan untuk merawat diri dan tampil trendi sesuai perkembangan zaman. Majalah merupakan suatu jendela informasi yang menyajikan berbagai trend dan informasi produk terbaru. James F. Engel seperti yang dikutip dalam Mangkunegara (2005:3) mengemukakan bahwa perilaku konsumtif dapat didefinisikan sebagai tindakantindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut. Oleh karena itu, arti kata konsumtif adalah boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi
barang
atau
jasa
secara
berlebihan.
Menurut Lina (2008:177),
perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi
didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang tidak rasional lagi. Pengertian ini sejalan dengan pandangan Lina dan Rosyid yang menyatakan bahwa perilaku konsumtif melekat pada seseorang apabila orang tersebut membeli sesuatu diluar kebutuhan yang rasional, pembelian tidak lagi didasarkan pada faktor kebutuhan, tetapi sudah pada taraf keinginan yang berlebihan. Sedangkan menurut Kotler (2008:166),
perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan
organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan.
Menurut artikel Jurnas.com yang dikutip dalam Rezi (2012), Lembaga survei Internasional Nielsen menyatakan, terjadi peningkatan daya beli masyarakat Indonesia pada tahun 2011. Kondisi itu dimotori oleh kelas menengah yang mengalami peningkatan belanja sebesar 17%, diikuti oleh kelas bawah sebesar 7% dan kelas atas sebesar 5%.
Menurut Fromm seperti yang dikutip oleh Woodward (2007), terjadinya peningkatan daya beli tersebut juga dikarenakan masyarakat tidak lagi berpusat hanya pada pemenuhan kebutuhannya, tetapi juga untuk memenuhi keinginan-keinginannya. Pola konsumsi seperti ini terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat, meskipun dengan kadar yang berbeda-beda.
Sementara itu, Hemphill dan Suk (2009) menyatakan bahwa fashion merupakan alasan terbesar yang menjadikan individu itu menjadi konsumtif atau cenderung menghabiskan uangnya demi mengkonsumsi barang-barang yang diinginkannya, sehingga perilaku-perilaku konsumsi ini cenderung pula mengikuti trend fashion, gaya hidup dan menyebabkan individu menjadi mengkonsumsi barang atau produk secara berlebihan. Industri fashion terus menunjukkan kemajuan pesat. Fashion memiliki peran penting dalam menunjukkan tingkat kemewahan seseorang dan juga tidak dipungkiri pakaian merupakan kebutuhan primer, sehingga hal ini membuat fashion terlihat penting Fashion itu sendiri berhubungan dengan banyak area, seperti pakaian, tubuh, konsumsi, identitas dan seni (Svendsen, 2006).
Menurut Schiffman & Kanuk (2004), kegiatan berbelanja dilakukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan akan produk dan jasa, akan tetapi apabila dilakukan secara berlebihan dapat mengindikasikan sebagai suatu perilaku yang merugikan.
1.2 Ruang lingkup Ruang lingkup penelitian ini adalah pembaca setia majalah Cosmopolitan Indonesia yang berusia antara 18-35 tahun. Objek penelitian ini adalah followers twitter @cosmoindonesia, yaitu pembaca setia Cosmopolitan Indonesia.
1.3 Perumusan Masalah Dari uraian di atas yang menjadi latar belakang penelitian, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh antara konsumsi isi rubrik Fashion Cosmopolitan Indonesia dengan perilaku konsumtif pembaca?
2. Seberapa kuat pengaruh antara isi rubrik Cosmopolitan Indonesia dengan kecenderungan perilaku konsumtif pembaca?
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh antara konsumsi isi rubrik Cosmopolitan Indonesia dengan dengan perilaku konsumtif pembaca.
2. Mengetahui seberapa kuat pengaruh antara konsumsi isi rubrik Cosmopolitan Indonesia dengan kecenderungan kecenderungan perilaku konsumtif pembaca.
1.4.1 Manfaat Penelitian Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.4.1.1 Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis secara akademik dalam Ilmu Komunikasi Massa terutama dalam mengetahui tentang pengaruh antara informasi yang disajikan media terhadap Cosmopolitan Indonesia dalam rubrik Fashion terhadap perilaku konsumtif pembaca, penelitian ini juga diharapkan dapat berguna dan dapat digunakan sebagai bahan masukan kajian dan pertimbangan bagi para mahasiswa Ilmu Komuikasi dalam penerapan teori komunikasi.
1.4.1.2 Manfaat praktis Penelitian ini dapat digunakan bagi praktisi – praktisi media. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukkan dalam memberikan informasi agar menjawab kebutuhan pembaca disetiap rubriknya.
1.5 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN Dalam bab ini terdiri atas Latar Belakang, Ruang Lingkup Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan dan manfaat Penelitian, Metodologi, dan Sistematika Penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI Bab kedua ini berisi tentang kajian teoritis berisikan tentang teori-teori yang relevan dengan kasus yang diteliti. Antara lain teori komunikasi massa, teori uses & gratification, indikator perilaku konsumtif, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB 3 METODOLOGI Bab ketiga ini berisi tentang metode penelitian yang digunakan. Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan metode survey bersifat studi asosiatif. Populasi dan sampel ini adalah followers Twitter @cosmoindonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan penyebaran kuesioner kepada responden.
BAB 4 HASIL PEMBAHASAN Bab keempat ini berisikan tentang hasil penelitian yang disajikan berdasarkan analisis data berupa uji validitas dan uji berdasarkan dari penelitian.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Bab ini peneliti memberikan kesimpulan atas hasil analisa diatas dengan masalah yang diteliti beserta saran.