BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis properti yang maju pesat khususnya di Pulau Jawa seperti saat ini, menuntut pemborong bangunan dan konsumen bisnis properti untuk dapat cermat dalam memperhitungkan jumlah tafsiran budget dana yang dibutuhkan untuk proses pembangunan rumah, maupun cermat dalam menentukan jenis-jenis
bahan
bangunan
yang
akan
digunakan
dalam
perencanaan
pembangunan rumah. Hal ini tentunya memerlukan upaya yang efektif dan terintegrasi supaya pembangunan rumah dapat terselesaikan sesuai perencanaan awal. Tersedianya informasi yang lengkap mengenai jenis dan banyaknya kebutuhan bahan bangunan rumah akan membantu pemborong bangunan dan konsumen bisnis properti dalam upayanya untuk merencanakan proses pembangunan rumah dengan tepat. Teknologi komputer dapat dimanfaatkan untuk membantu prencanaan proses pembangunan rumah, misalnya untuk mengetahui tafsiran jumlah dana yang dibutuhkan. Teknologi komputer yang akan dikembangkan untuk membantu perencanaan proses pembangunan rumah dimaksudkan agar tercipta sebuah sistem yang menyerupai pakar atau yang sering disebut dengan sistem pakar (expert system). Sistem pakar dapat menerima input data dari user, mengolah data yang diinputkan oleh user dengan memafaatkan informasi pengetahuan yang ada dalam sistem, sehingga sistem pakar dapat menyajikan output berupa tafsiran jumlah dana yang dibutuhkan, dan diharapkan output tersebut dapat membantu user dalam proses perencanaan pembangunan rumah. Dalam implementasinya, sistem pakar yang dimanfaatkan untuk membantu perencanaan proses pembangunan rumah menunggu input data dari user , misalnya berupa tipe bangunan yang akan dibangun dan standar kualitas yang ingin digunakan untuk proses pembangunan rumah tersebut. Sistem pakar kemudian mengolah input data dari user dengan memanfaatkan infomasi
1
pengetahuan yang ada dalam sistem, misalnya dengan menemukan data yang tepat dan sesuai dengan input data dari user untuk dapat menghitung kebutuhan bahan bangunan yang diperlukan sehingga akhirnya sistem dapat menyajikan output berupa tafsiran jumlah dana yang digunakan untuk proses pembangunan rumah.
1.2 Perumusan Masalah Sistem yang akan dibangun adalah sistem yang dapat membantu perencanaan proses pembangunan rumah. Sistem yang dibangun dapat menyerupai keahlian seorang pakar, atau yang sering disebut dengan sistem pakar. Sistem konsultasi pembangunan rumah, memanfaatkan informasi pengetahuan yang terdapat dalam sistem untuk dapat menyajikan output sesuai dengan input data dari user. Dalam pembangunan sistem pakar tersebut, beberapa masalah yang akan dibahas adalah bagaimana mengimplementasikan sebuah sistem untuk menetukan tafsiran budget dana
yang dibutuhkan? Bagaimana membangun basis
pengetahuan yang tepat dalam sistem? Bagaimana menyajikan informasi yang efektif, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya?
1.3 Batasan Masalah Sistem konsultasi yang digunakan untuk membantu proses perencanaan pembangunan rumah ini dibatasi dalam sebuah scope atau ruang lingkup supaya pembangunan sistem ini dapat lebih spesifik dan dapat menghasilkan output yang lebih akurat. Adapun waktu pengerjaan yang relatif tidak banyak, hal tersebut mendorong penyusun membatasi ruang lingkup sistem dalam beberapa batasan masalah. Batasan masalah mencakup beberapa hal yang dibatasi dalam sistem, apa saja yang dapat dilakukan sistem dan apa saja yang belum terdapat dalam sistem. Dalam sistem pakar ini ditentukan beberapa batasan masalah, yaitu berupa:
2
1. Sistem yang dibangun hanya berorientasi pada pembangunan rumah tidak bertingkat. 2. Sistem yang dibangun membatasi beberapa pilihan input data dalam beberapa range data tertentu. 3. Penggunaan sistem pakar diorientasikan khususnya digunakan di Daerah Istimewa Yogyakarta. 4. Jenis bangunan yang diasumsikan dalam sistem pakar ini adalah jenis bangunan rumah dengan arsitektur sederhana.
1.4 Tujuan Penelitian Sistem konsultasi yang dibangun untuk membantu proses perencanaan pembangunan rumah mempunyai tujuan yaitu untuk mengobservasi efektivitas basis pengetahuan yang dibangun dalam sistem. Parameter yang digunakan untuk mengobservasi basis pengetahuan yang dibangun dalam sistem ini adalah berdasarkan lengkap tidaknya basis pengetahuan, konsistensi output yang dihasilkan, dan efektivitas dari penggunaan basis pengetahuan.
1.5 Manfaat Penelitian Informasi yang dihasilkan oleh sistem konsultasi pembangunan rumah ini dimaksudkan supaya dapat digunakan sebagai referensi yang dapat bermanfaat bagi konsumen bisnis properti dalam menentukan jumlah dana yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah tinggal.
1.6 Metode / Pendekatan Dalam melakukan penelitian untuk membangun sebuah sistem konsultasi, penulis melakukan beberapa langkah untuk memperoleh ide dan mengumpulkan data. Langkah- langkah tersebut adalalah :
3
1. Studi Pustaka Penulis mempelajari teori mengenai cara kerja sistem dan metode yang digunakan untuk dari beberapa pustaka atau referensi baik yang bersifat manual atau digital. 2. Konsultasi Penulis melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing akademik dalam menentukan spesifikasi dan cara kerja sistem. 3. Wawancara Penulis melakukan wawancara dengan pemilik toko bangunan mengenai informasi jenis-jenis bahan bangunan. Penulis juga melakukan wawancara dengan pemborong bangunan untuk memperoleh data mengenai spesifikasi kebutuhan bahan bangunan dalam proses pembangunan rumah.
1.7 Sistematika Penulisan Bab 1 berisi penjelasan atau gambaran sistem secara umum, terdapat latar belakang masalah yang menjelasakan hal-hal yang mendorong sistem konsultasi pembangunan rumah ini akhirnya dibangun. Perumusan masalah untuk dapat merumuskan masalah yang perlu dicermati dalam pembangunan sistem, sehingga saat sistem konsultasi pembangunan rumah selesai dibangun, masalah-masalah tersebut juga terselesaikan. Batasan masalah membatasi sistem dalam ruang lingkup tertentu yang ditentukan oleh penyusun. Tujuan dan manfaat penelitian berisi tujuan sistem dan bagi siapa sistem konsultasi pembangunan rumah ini dapat bermanfaat. Metode atau pendekatan berisi langkah-langkah yang dilakukan penyusun untuk dapat membangun sistem konsultasi pembangunan rumah ini. Bab 2 terdiri dari dua bagian utama, yaitu tinjauan pustaka dan landasan teori. Tinjauan pustaka berisi beberapa teori yang didapat dari berbagai sumber pustaka berupa penjelasan mengenai sistem pakar, modul penyusun sistem pakar, frame, dan tahapan-tahapan dalam proses pembangunan sebuah rumah tinggal. Landasan teori berupa penjelasan tentang konsep dan prinsip utama yang digunakan penyusun dalam proses pembagunan sistem yaitu berupa penjelasan
4
mengenai metode Forward Chaining dan penerapannya dalam sebuah kasus, dan frame-based expert system. Bab 3 menguraikan rancangan sistem yang akan dibangun. Pada bab ini memuat hal-hal berupa spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan penyusun dalam membangun sistem pakar untuk konsultasi pembangunan rumah ini. Materi atau bahan yang digunakan dalam pembangunan sistem antara lain berupa kebutuhan bahan bangunan,dan harga bahan bangunan. Algoritma dan flowchart yang menjelaskan cara kerja sistem digambarkan
pada bab ini dimulai dari
pertanyaan yang diajukan sistem hingga akhirnya sistem dapat menampilkan output berupa tafsiran budget dana yang diperlukan untuk proses pembangunan rumah. Sistem arsitektur juga merupakan bagian yang terdapat pada bab ini yang menjelaskan tentang perancangan basis pengetahuan sistem, dan aturan-aturan yang dipakai untuk menyusun sistem pakar ini. Bab 4 memuat hasil penelitian sistem konsultasi pembangunan rumah, misalnya dalam hal ini adalah bagaimana hasil yang dapat disajikan oleh sistem untuk membantu proses pembangunan rumah. Terdapat pula pembahasan mengenai proses yang dilakukan sistem sehingga sistem dalam memberikan solusi yang tepat bagi pengguna sistem. Bab 5 berisi kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat penulis yang menjelaskan mengenai hasil dan analisis dari penelitian yang berupa sistem konsultasi pembangunan rumah. Saran berisi saran-saran penyusun untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang dapat dikembangkan ke depan berdasarkan dengan penelitian yang dilakukan penyusun saat ini.
5