BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Setiap organisasi memiliki tuntutan untuk mampu mengelola sumber daya manusia dan dapat mengoptimalkan sumber daya manusia tersebut. Sumber daya manusia yang dimaksud adalah karyawan yang merupakan aset utama sebuah organisasi, karena memiliki peran yang sangat strategis sebagai faktor penggerak dalam menjalankan suatu organisasi demi mencapai tujuan organisasi tesebut. Flippo (1998) menjelaskan bahwa, “Manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi, dan masyarakat.” Oleh karena itu untuk dapat mencapai tujuan tersebut perlu adanya perhatian khusus kepada sumber daya manusia, yaitu karyawan. Halhal yang perlu diperhatikan adalah motivasi karyawan, lingkungan kerja, tingkat stres kerja karyawan, serta kinerja kerja karyawan. Hal-hal tersebut perlu dilakukan karena dengan motivasi kerja yang tinggi, lingkungan kerja yang nyaman serta kondusif, dan tingkat stres kerja yang rendah akan mampu meningkatkan kinerja kerja karyawan yang tentunya berdampak positif pada organisasi. Rivai dan Basri (2005:14) mengatakan bahwa kinerja merupakan hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target, atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. Menurut
Mangkunegara
(2009:93),
“Motivasi
adalah
kondisi
yang
menggerakkan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya”. Dengan motivasi kerja yang tinggi karyawan akan mampu bekerja lebih giat dan sebaliknya jika motivasi rendah karyawan akan tidak bersemangat untuk bekerja sehingga kinerja kerjanya menurun. Sebuah organisasi perlu untuk mengetahui informasi
1
2
mengenai motivasi kerja karyawan karena hal itu akan mampu membantu dalam rencana pengembangan karyawan guna mencapai kinerja kerja yang lebih baik lagi. Susan, Gakure, Kiraithe, dan Waititu (2012) dalam artikel jurnalnya, Influence of Motivation on Performance in The Public Security Sector with a Focus to The Police Force in Nairobi Kenya: International Journal of Business and Social Science Vol.3, No.23 menyimpulkan bahwa motivasi dari polisi secara positif memengaruhi kinerja mereka. Selain motivasi, kinerja kerja juga dipengaruhi oleh lingkungan kerja. Lingkungan kerja merupakan tempat bagi karyawan untuk melakukan pekerjaannya setiap hari dan dalam jangka waktu yang lama, maka tentunya lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif akan mampu mendorong kinerja karyawan menjadi lebih baik. Sebaliknya pula bila lingkungan kerja tidak sesuai dengan karyawan akan membuat kinerja kerja karyawan menurun. Menurut Sofyan (2013) dalam artikel jurnalnya, Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Kerja Pegawai BAPPEDA: Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.2, No.1, menyimpulkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai, di mana hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh secara signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja kerja pegawai, sehingga jelas bahwa produktifitas kerja sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja. Dalam melakukan pekerjaan tentunya karyawan akan menghadapi masalah, baik masalah pekerjaan maupun masalah di luar pekerjaan. Masalah tersebut akan menciptakan stres kerja pada karyawan yang dapat berkembang menjadikan karyawan sakit, baik fisik maupun mental, sehingga tidak mampu bekerja secara optimal. Shaheen, Batool, Sajid, dan Nabi (2013) dalam artikel jurnal, Impact of Stress on The Performance of Employees of Banks in Kotli: International Journal of Marketing and Technology. Vol.3, Issue 6, menyimpulkan bahwa stres kerja (faktor kontekstual, faktor peran terkait, dan faktor pribadi) menghambat atau mengurangi kinerja karyawan. Adapun PT. Deyon Resources yang diambil sebagai obyek penelitian ini. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak di bidang properti. Selain properti, perusahaan ini juga mengembangkan usahanya ke bidang hotel dan mall karena melihat perkembangan yang pesat pada konsep perumahan terintegrasi.
3
Kantor dari PT. Deyon Resources berada di salah satu pusat perbelanjaan dan tempat hangout baru yang mengusung konsep fun dan nyaman, yaitu Teraskota. Dengan lokasi strategis di kawasan perkantoran dan perdagangan Kota Tangerang Selatan. Selain itu menyajikan berbagai kebutuhan masyarakat berupa sandang dan pangan, Teraskota juga didirikan sebagai sarana hiburan yang lengkap bagi keluarga. Teraskota dilengkapi dengan Hotel Santika yang merupakan hotel bintang tiga plus. PT. Deyon Resources memiliki lima divisi, yaitu: 1. Department Event & Promotion Divisi ini bertanggung jawab atas setiap pembuatan, pelaksanaannya, dan pengontrolan acara agar dapat mencapai tujuan dan objektivitas penyelenggaraan acara tersebut. 2. Department Leasing Divisi ini bertanggung jawab atas penyewaan counter dan penyewaan pameran yang ada. Divisi ini berupaya untuk menjaga hubungan antara perusahaan dengan tenant serta menjaga kepuasan tenant 3. Department Finance Divisi ini bertanggung jawab atas keuangan yang ada di Teraskota Entertainment Center baik penerimaan maupun pengeluarannya. 4. Department Operational Divisi ini bertanggung jawab atas kegiatan operasional gedung yang ada di Teraskota Entertainment Center. Divisi ini bertanggung jawab atas sistem instalasi, audio, dan lain-lain. 5. Department Purchasing dan Human Resources Divisi ini bertanggung jawab atas setiap pembelian produk yang diperlukan oleh perusahaan dan bertanggung jawab atas penambahan atau pengurangan jumlah karyawan Teraskota Entertainment Center.
Kinerja kerja karyawan dipengaruhi oleh motivasi, baik intrinsik maupun ekstrinsik, yang dimiliki oleh karyawan. Namun hal ini dapat terpengaruh oleh stres kerja yang dirasakan karyawan seperti karyawan yang diharuskan menyelesaikan suatu pekerjaan sedangkan pekerjaan lain belum selesai, pemberian tugas dengan penjelasan tugas yang tidak rinci, dan hubungan kerja yang sedang tidak baik antar rekan kerja. Stres kerja yang dirasakan karyawan dapat menjadi penyebab turunnya
4
kinerja karyawan yang dapat terlihat dari turunnya tingkat produktivitas karyawan. Selain itu, lingkungan kerja yang tidak nyaman dan kurang kondusif tentu dapat menurunkan motivasi karyawan, seiring dengan menurunnya motivasi karyawan maka kinerja kerjanya pun akan menurun. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Haryoto Widjojo dan Ibu Ayu dari bagian Purchasing and Human Resources, serta Ajeng, Muhammad Fahmi, dan Dian Fitriani selaku karyawan di PT. Deyon Resorces, dapat disimpulkan bahwa stres kerja yang terjadi di PT. Deyon Resources umumnya dirasakan oleh seluruh karyawan, keluhan yang diungkapkan karyawan umumnya adalah tuntutan tugas, hubungan dalam pekerjaan, dan kurangnya promosi jabatan. Tuntutan tugas yang dimaksud adalah tugas yang datang secara terus menerus sehingga menumpuk dan dengan batas waktu yang cukup singkat, sehingga karyawan merasakan tekanan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaannya tepat waktu. Sedangkan masalah hubungan pekerjaan yang dimaksud adalah hubungan antar karyawan, terkadang terjadi perselisihan antar karyawan dan kompetisi dalam pekerjaan tetapi dapat hal tersebut masih dapat diselesaikan secara kekeluargaan. Untuk masalah kurangnya promosi jabatan, karena jumlah posisi yang tidak terlalu banyak, maka tentunya rotasi jabatan sedikit sekali dilakukan dan hal tersebut sedikit membebani karyawan. Lingkungan kerja di PT. Deyon Resources sudah disediakan senyaman mungkin untuk karyawan, selain
perusahaan ini berada di lingkungan pusat
perbelanjaan yang sangat nyaman dan dapat memenuhi kebutuhan karyawan selama bekerja. Perusahaan ini telah merenovasi ruang kerjanya menjadi ruang kerja dengan suasana yang nyaman dan menyenangkan. Hal ini terlihat dari dekorasi yang berwarna cerah, pewangi ruangan yang mampu membuat karyawan relax, dan suhu udara yang tepat, meskipun karyawan sempat mengatakan bahwa terkadang pendingin ruangan bermasalah. Selain itu karyawan mengatakan bahwa kebisingan di lingkungan kerja terkadang dirasakan karena perusahaan berada di basement. Pada variabel motivasi tidak ada keluhan yang berarti, namun motivasi pada setiap individu tentunya berbeda-beda. Hasil wawancara yang penulis lakukan, motivasi karyawan bekerja umumnya merupakan motivasi ekstrinsik. Namun karyawan mengatakan bahwa budaya kekeluargaan yang terdapat di perusahaan sangat memengaruhi motivasi mereka untuk tetap bekerja.
5
Kinerja kerja di lima divisi perusahaan dapat dikatakan cukup baik, namun ada beberapa masalah yang terjadi di beberapa divisi. Department Event & Promotion memiliki kegiatan rutin, seperti Jajan Jazz dan Teraskustik. Namun untuk saat ini acara tersebut kurang diminati seperti tahun-tahun sebelumnya. Bahkan pernah beberapa minggu tidak dilaksanakan. Untuk Department Leasing, divisi ini memiliki kinerja sangat baik dan dapat dilihat dari sangat banyaknya counter baru yang menyewa tempat di Teraskota. Department Finance dan Department Operational memiliki kinerja yang cukup baik dengan baiknya operasional gedung, sehingga membuktikan bahwa penerimaan dan pengeluaran keuangan dikelola dengan baik. Department Purchasing dan Human Resources, dapat dikatakan bekerja dengan baik dengan adanya penambahan fasilitas atau produk untuk Teraskota, meskipun ada beberapa fasilitas dan produk yang belum dapat dioperasikan. Penulis menduga perusahaan yang berada di pusat perbelanjaan, apabila karyawannya merasakan stres kerja, maka motivasinya untuk bekerja akan menurun, dan lingkungan kerjanya yang berada di pusat perbelanjaan mampu membuat karyawan untuk tidak bekerja di ruang kerjanya dan justru hangout. Bila hal ini terjadi tentunya akan membuat menurunnya kinerja kerja karyawan. Dengan adanya hal-hal tersebut serta dorongan oleh minat yang besar untuk mengetahui lebih jauh mengenai ada atau tidaknya pengaruh antara stres kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja kerja karyawan suatu perusahaan dengan motivasi sebagai variabel moderator, maka penelitian ini disusun dengan memilih judul
“ANALISIS
PENGARUH
STRES
KERJA,
LINGKUNGAN
KERJA, DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KERJA KARYAWAN DI PT. DEYON RESOURCES”
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, adapun masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat pengaruh stres kerja terhadap kinerja kerja karyawan di PT. Deyon Resources?
6
2. Apakah terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja kerja karyawan di PT. Deyon Resources? 3. Apakah terdapat pengaruh motivasi terhadap kinerja kerja karyawan di PT. Deyon Resources? 4. Apakah terdapat pengaruh stres kerja, lingkungan kerja, dan motivasi secara simultan terhadap kinerja kerja karyawan di PT. Deyon Resources? 1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah: 1. Menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kinerja kerja karyawan di PT. Deyon Resources. 2. Menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja kerja karyawan di PT. Deyon Resources. 3. Menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja kerja karyawan di PT. Deyon Resources. 4. Menganalisis pengaruh stres kerja, lingkungan kerja, dan motivasi secara simultan terhadap kinerja kerja karyawan di PT. Deyon Resources.
1.4.
Manfaat Penelitian
Penulisan penelitian ini tentunya diharapkan dapat memberikan manfaat yang seluas-luasnya ada segala pihak, adapun pihak yang diharapkan mendapat manfaat sebagai berikut: 1. Bagi pihak organisasi Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan saran, pemikiran, dan informasi sebagai bahan pertimbangan berkaitan dengan motivasi kerja, lingkungan kerja, serta stres kerja untuk meningkatkan kinerja kerja karyawan di PT. Deyon Resources. 2. Bagi pihak akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat mejadi bahan pembelajaran yang membantu proses pembelajaran dan pengaplikasian ilmu pengetahuan di bidang
7
manajemen, khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia yang berkaitan dengan pengaruh faktor motivasi, lingkungan kerja, serta stres kerja terhadap kinerja kerja karyawan. 3. Bagi pihak lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan rujukan atau untuk pengembangan ide-ide baru untuk penelitian selanjutnya serta sebagai bahan pertimbangan bagi organisasi yang menghadapi masalah serupa. 1.5.
Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, adapun sistematika penulisannya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan landasan teori yang nantinya akan sangat membantu dalam analisis hasil-hasil penelitian, kerangka pemikiran, dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan tentang deskripsi dari variabel-variabel penelitian dan definisi variabel operasional, penentuan populasi dan sampel, jenis data dan sumber data, metode pengumpulan data, serta metode analisis data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini diuraikan pembahasan analisis data serta hasil dari analisis data tersebut yang telah diperoleh dari obyek penelitian.
BAB V PENUTUP Dalam bab ini diuraikan kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Bab ini merupakan bagian terakhir dalam penulisan penelitian ini.
8