BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah PT Sinar Sosro adalah perusahaan manufaktur teh kemasan siap minum sejak tahun 1974, dengan visi menjadi perusahaan minuman world class. Konteks global (world class) didominasi oleh laju perubahan teknologi, penyusutan siklus hidup produk, meningkatnya permintaan pelanggan, persyaratan dan persaingan produktivitas dan kualitas dalam persaingan global (world class) yang ketat (Hannachi, 2015, p. 23). Penelitian ini mencakup 3 fokus, yaitu fokus strategi (berfokus kepada kepuasan konsumen), taktis (berfokus pada persaingan dengan kompetitor), dan operasional (berfokus pada kemajuan perusahaan), yang didasari konteks perusahaan global (world class). Terdapat 3 hal dari masing-masing fokus yang akan dipecahkan melalui penelitian ini. Untuk fokus strategi, pertama, pencapaian kinerja unggul dan kepuasan konsumen dengan inovasi ambidexterity standar mutu 99.997%, dimana ambidexterity adalah eksploitasi dan eksplorasi yang dilakukan secara seimbang (Çomez, Erdil, Alpkan, & Kitapci, 2011, p. 78). Kedua, peningkatan Popular Brand Index (PBI) melebihi kondisi sebelumnya 2014 (45.9%), serta tujuan ketiga dalam mencapai visi Sosro untuk menjadi perusahaan minuman world class dengan pencapaian standarisasi produksi tingkat dunia. Fokus taktis, pertama akan membahas pencapaian kesiapan teknologi dan inovasi yang ambidexteritas (eksplorasi dan eksploitasi), yang menjadi bagian dari pilar dalam Global Competitivenes Index (GCI) (Schwab, 2014-2015, p. 9), untuk mengantarkan perusahaan kepada persaingan global maupun nasional. Kedua, pemenuhan target 75% otomasi dengan mesin inspeksi, dan ketiga adalah pengurangan waste menjadi 80% dengan penerapan konsep lean manufacturing. Fokus operasional, bertujuan mengoptimalkan setting mesin inspeksi NOSPI (Non-Standard Product Inspection) generasi I dengan mencari korelasi antar parameter setting pada NOSPI (eksploitasi), pengurangan biaya proses inspeksi dengan implementasi mesin inspeksi, dan pengurangan waste menjadi 80% dengan penempatan NOSPI. Ambideksteritas menjadi jembatan bagi PT Sinar Sosro untuk semakin dekat dengan visinya menjadi perusahaan kelas dunia yang dibutuhkan kinerja unggul untuk meraihnya. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan konsep ambideksteritas untuk diaplikasikan. Perspektif ambideksteritas (eksplorasi dan eksploitasi yang seimbang) dinilai sangat sesuai untuk diterapkan pada perusahaan untuk mencapai performa dan keunggulan bersaing yang berkelanjutan dalam jangka pendek maupun panjang. Terdapat perspektif lain yaitu organizational vacillation, dimana hanya eksplorasi atau eksploitasi yang ditekankan, sehingga dapat menimbulkan dampak buruk pada jangka pendek atau jangka panjang (negative externalities). Jika eksplorasi yang ditekankan akan menimbulkan dampak buruk pada jangka pendek, sedangkan jika eksploitasi yang ditekankan akan menimbulkan dampak buruk pada jangka panjang. Untuk fokus strategi, dapat diterapkan konsep Total Quality Management (TQM) dan Malcolm Baldrige, karena kedua konsep tersebut mengacu kepada
1
2 continual improvement dalam organisasi perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan mencapai standar world class company. Terdapat 6 variabel yang 4 diantaranya mengacu pada Malcolm Baldrige performance excellence criteria yang digunakan untuk mengetahui posisi pencapaian perusahaan saat ini (2014-2015), yaitu leadership, organizational learning, innovation, dan performance, sementara 2 variabel lain yang ditambahkan adalah competitive advantage dan sustainability. Keenam variabel ini saling berkorelasi untuk menentukan strategi jangka pendek hingga jangka panjang bagi perusahaan. Kepemimpinan menjadi kunci utama dalam mencapai result, tujuan, dan target dalam mencapai visi perusahaan yang berdampak pada peningkatan produk dan pelayanan, kepuasan dan loyalitas pelanggan, peningkatan profit perusahaan, serta kesadaran tanggung jawab sosial. Dalam proses pencapaian result (visi), diharapkan adanya pembelajaran organisasi untuk pengambilan keputusan, penerapan ilmu pengetahuan, dan menciptakan lingkungan kerja yang kompetitif. Inovasi dalam perusahaan juga diperlukan dalam proses produksi, sehingga dapat mengurangi biaya produksi dan lead time. Selain visi, tujuan perusahaan adalah keunggulan bersaing berkelanjutan atau Sustainable Competitive Advantage (SCA). Keunggulan yang sulit ditiru, membuat suatu perusahaan dapat merebut dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar yang mendukung kesuksesan perusahaan jangka panjang. PT Sinar Sosro harus memperhatikan standar yang berlaku untuk kebutuhan dan kepuasan konsumen, serta metode produksi maupun produk berstandar world class. Target standar mutu yang ditetapkan oleh divisi Quality Control (QC) saat ini (2015) sebesar 99.997%, serta dilengkapi dengan sertifikasi. Skala tingkat kepentingan implementasi sertifikasi menurut metastandard adalah 5.9 dari 7 poin untuk perusahaan di pasar global (Escanciano & Vijande, 2014, p. 53). Dalam pengendalian mutu, inspeksi dengan manual inspection bersifat mahal, subyektif, kualitatif, tidak akurat, menyebabkan kelelahan mata, dan membutuhkan banyak waktu, apalagi mengingat semakin banyak perusahaan manufaktur yang ingin proses produksi yang cepat, akurat, dapat diandalkan, dan konsisten, sehingga manual inspektor tidak memungkinkan (Kumar & Kannan, 2010, p. 34). Hal ini selaras dengan pilar Global Talent Competitive Index (GTCI), yaitu otomasi digunakan untuk menggantikan tenaga kerja manusia (INSEAD The Business School for the World, 2014, p. 29). Saat ini (2014-2015) terdapat sebuah mesin hasil inovasi tim maintenance PT Sinar Sosro yang disebut NOSPI generasi I, namun belum memiliki fungsi lengkap dan belum berfungsi optimal (maka inspeksi dengan NOSPI masih didampingi selektor manual), sehingga perlu penyempurnaan fungsi yang sudah ada (eksploitasi) dan tambahan fitur baru pada NOSPI generasi II (eksplorasi) yang ambidexterity untuk mencapai standar mutu 99,997%. Karl-Heinz Buttner berdasarkan Siemens (2014) mengatakan, bahwa perusahaan bermetode produksi world class menggunakan target 75% sistem otomasi. Kompetitor utama perusahaan adalah Frestea (Coca-Cola Company) dan Teh Pucuk Harum (Mayora) (Top Brand Award, 2015). Perlu diketahui kondisi perkembangan kompetitor agar tidak tertinggal dan tersaingi. Pengurangan waste hingga 80% dengan penerapan konsep lean manufacturing, juga diharapkan dapat tercapai dengan sistem otomasi. Mesin memiliki ketelitian dan konsistensi tinggi, sehingga inspeksi dini terhadap non-standard dapat dilakukan sebelum ke tahap selanjutnya (overprocessing), sehingga dapat
3 meminimalkan biaya produksi, dan memenuhi pilar keberlanjutan sosial dan lingkungan dari GCI (Schwab, 2014-2015, p. 64). Berikut tabel pengamatan yang membuktikan ketidakoptimalan NOSPI:
Tabel 1.1 Data Kinerja Penangkapan Non-Standard Mesin NOSPI 18 November 2014 Pk 13:00-14:00 Pk 14:00-15:00 11.639 botol 10.469 botol Jumlah produksi 9 botol 14 botol Tutup miring di-reject 8 botol 1 botol Low volume di-reject 8 botol 5 botol Tutup miring tertangkap selektor manual 0 botol 1 botol Low volume tertangkap selektor manual 68% 71.43% Performance Di PT Sinar Sosro, terdapat 6 lini, 3 diantaranya (lini 2, 3, dan 4) memproduksi teh kemasan RGB (Return Glass Bottle) dan 3 lini lainnya (lini 5, 6, dan 7) memproduksi teh kemasan PET (Polyethylene Terephthalate). Penelitian difokuskan pada lini 5 yang memproduksi S-tee PET 350 ml yang menggunakan mesin inspeksi NOSPI generasi I tersebut. Pengoptimalan mesin NOSPI (menginspeksi tutup kendur, tutup miring, volume kurang), penting karena teh tidak menggunakan bahan pengawet, melainkan dengan sistem pasteurisasi (pemanasan tingkat tinggi), sehingga jika terdapat tutup miring atau tutup kendur, teh tersebut akan rusak terkontaminasi dengan bakteri di udara. Penting bagi perusahaan pangan untuk menjaga keamanan produk karena akan mengecewakan konsumen jika basi dan berakibat keracunan, yang mengakibatkan hilangnya nama baik perusahaan, bahkan ditutupnya izin usaha. Maka dari itu inspeksi yang akurat hingga mencapai standar mutu 99,997% harus dicapai, yang akan menjadi lebih baik bila disertai dengan pengurangan biaya proses produksi (khususnya inspeksi). Pengurangan biaya proses inspeksi hingga 75% dengan implementasi mesin inspeksi diperoleh melalui kelayakan ekonomi mesin NOSPI generasi I, dan jika terbukti layak dan menguntungkan dibandingkan selektor manual, akan dibuat NOSPI generasi II. Pengurangan waste menjadi 80% dengan penempatan mesin NOSPI tentunya berpengaruh, karena fungsi dari mesin harus disesuaikan dengan tahapan produksinya yang menjadi bagian/fungsinya. Terdapat 3 buah topik pembelajaran dari keilmuan teknik industri dalam penelitian ini, yaitu quality control, human integrated system, dan economic decision. Quality control dalam penelitian ini akan memecahkan masalah pencapaian standar mutu world class untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen untuk mencapai visinya, Human Integrated System (HIS) yang akan membahas keterbatasan manusia yang tidak layak dan tidak manusiawi untuk melakukan inspeksi, dan economic decision dalam mempertimbangkan kelayakan mesin NOSPI dibandingkan selektor manual dari segi ekonomi. 1.2
Identifikasi dan Rumusan Masalah Berdasarkan pengamatan dan topik penelitian, diperoleh beberapa rumusan masalah yang harus dipecahkan sebagai berikut :
4 1. Bagaimana pengaruh ambidexterity standar mutu 99.997% terhadap kinerja unggul dan kepuasan konsumen? 2. Bagaimana penerapan Total Quality Management (TQM) perusahaan dalam pencapaian Popular Brand Index (PBI) yang lebih dari 45.9%? 3. Bagaimana pengaruh penerapan sertifikasi Quality Management System terhadap sustainability dan competitive advantage? 4. Bagaimana perbaikan (eksploitasi) dan fitur tambahan (eksplorasi) untuk standar mutu 99.997% agar semakin unggul bersaing dengan kompetitor? 5. Bagaimana penerapan sistem otomasi proses inspeksi 75% dalam inovasi teknologi inspeksi? 6. Bagaimana pengurangan waste menjadi 80% dengan mesin NOSPI berdasarkan konsep lean manufacturing? 7. Bagaimana setting optimal NOSPI generasi I agar mampu mencapai standar mutu 99.997% seperti yang ditetapkan QC? 8. Bagaimana pencapaian pengurangan biaya sebesar 75% dengan menguji kelayakan segi ekonomi mesin NOSPI? 9. Bagaimana analisis posisi penempatan mesin NOSPI di lini produksi untuk mengurangi waste sebesar 80%? 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Adapun tujuan-tujuan utama dari penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh ambidexterity standar mutu 99.997% terhadap kinerja unggul dan kepuasan konsumen. 2. Mengetahui penerapan Total Quality Management (TQM) perusahaan dalam pencapaian Popular Brand Index (PBI) yang lebih dari 45.9%. 3. Mengetahui pengaruh penerapan Quality Management System terhadap sustainability dan competitive advantage. 4. Mengetahui perbaikan (eksploitasi) dan fitur tambahan (eksplorasi) untuk standar mutu 99.997% agar semakin unggul bersaing dengan kompetitor. 5. Mengetahui penerapan sistem otomasi proses inspeksi lebih dari 75% dalam inovasi teknologi inspeksi. 6. Menerapkan pengurangan waste menjadi 80% dengan mesin NOSPI berdasarkan konsep lean manufacturing. 7. Menentukan setting optimal NOSPI generasi 1 agar mampu mencapai standar mutu 99.997% seperti yang ditetapkan QC. 8. Mengetahui pencapaian pengurangan biaya sebesar 75% dengan menguji kelayakan segi ekonomi mesin NOSPI. 9. Mengetahui analisis posisi penempatan mesin NOSPI di lini produksi untuk mengurangi waste sebesar 80%. 1.3.2 Manfaat Manfaat dari penelitian ini tentu didapatkan oleh semua pihak yang terlibat. Manfaat-manfaat tersebut adalah: 1. Manfaat bagi PT Sinar Sosro: a. Memperoleh masukan dan rekomendasi terkait strategi bagi perusahaan. b. Sebagai bahan pertimbangan untuk penerapan mesin NOSPI generasi II. 2. Manfaat bagi pembaca:
5 a. Sebagai bahan referensi mengenai permasalahan quality control, economic decision, dan human integrated system. b. Dapat memperluas pengetahuan mengenai ilmu perindustrian beverage. 3. Manfaat bagi peneliti: a. Dapat memperdalam dan mengaplikasikan ilmu teknik industri dalam bidang quality control, human integrated system, dan economic decision. b. Dapat terlibat di perusahaan yang bersangkutan dengan bidang studi teknik industri, sehingga meningkatkan kemampuan analisis. 1.4
Ruang Lingkup Penelitian
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7. 8. 9.
1.5
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Penelitian dilakukan di PT Sinar Sosro KPB Cakung pada bulan November 2014 hingga Juni 2015 pada shift 2 (Pk 08:00-Pk 16:00) di departemen produksi untuk tactical dan operational focus. Kuesioner untuk memecahkan masalah strategic focus menggunakan responden dari top, middle, dan low management di KPB Cakung untuk company dan competitor, serta di KP Daan Mogot sebagai customer. Penelitian hanya dilakukan pada lini yang memproduksi teh kemasan PET yaitu lini 5 yang memproduksi S-tee 350 ml, dan lini 6 yang memproduksi teh multiproduct kemasan PET, khususnya pada proses inspeksi. Bidang ilmu quality control yang akan menjadi penelitian dalam laporan skripsi ini hanya dalam hal mengoptimalkan proses inspeksi untuk mencapai standar mutu yang ditetapkan, yaitu 99.997%. Bidang ilmu human integrated system yang akan menjadi penelitian dalam laporan skripsi ini hanya dalam hal pembuktian ketidaklayakan manusia untuk menginspeksi. Bidang ilmu economic decision yang akan menjadi penelitian dalam laporan skripsi ini hanya untuk mengetahui kelayakan mesin NOSPI dibandingkan selektor manual dari segi ekonomi. Mengenai peletakan mesin hanya akan dibahas analisis mengenai kesesuaian penempatan dan fungsi pada tahapan proses produksi. Lean manufacturing yang dibahas hanya dalam hal pengurangan waste berupa overprocessing dan waiting time. Structural Equation Modeling (SEM) diolah dengan software SmartPLS 2.0 untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antara leadership, organizational learning, innovation, performance, sustainability, dan competitive advantage, serta pengolahan data statistik uji validitas, reliabilitas pilot study dan uji normalitas menggunakan SPSS 19.
Sistematika Penulisan Laporan disusun dalam 5 bab yang membahas 3 fokus penelitian, yaitu stategic, tactical, dan operational focus. Strategic berfokus kepada kepuasan konsumen. Tactical yang berfokus pada keunggulan bersaing dengan kompetitor, dan operational yang berfokus pada perkembangan dan keberlangsungan perusahaan. Berikut rincian pembahasan dari 5 bab tersebut: BAB 1 PENDAHULUAN. Bab ini berisi latar belakang permasalahan yang timbul dan harus diselesaikan oleh peneliti, identifikasi dan rumusan
6 masalah, tujuan dan manfaat dilakukannya penelitian ini, serta sistematika penulisan laporan. BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam bab ini dibahas seluruh teori-teori berdasarkan penelusuran literatur dari buku, jurnal, disertasi, maupun artikel yang digunakan sebagai pedoman melakukan pengolahan data dan analisis. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menjelaskan diagram alir terkait langkah-langkah yang meliputi penjelasan tahapan sejak awal dilakukannya observasi lapangan, pengumpulan data, pengolahan data, hasil dan bahasan, hingga simpulan dan saran yang diberikan. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Bab ini merupakan pembahasan hasil observasi lapangan yang berupa pengumpulan data, pengolahan data, hasil dan analisis. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini merupakan bagian penutup yang berisi kesimpulan dari pengolahan data, maupun saran jangka pendek hingga jangka panjang yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan, serta dengan kelemahan dan kelebihannya.