BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, persaingan bisnis di dunia sangatlah ketat, oleh karena itu dibutuhkan suatu strategi dan perencanaan yang tepat agar tujuan organisasi dapat tercapai. Globalisasi menuntut Perusahaan untuk lebih efektif dan efisien dalam menjalankan usaha mereka, sehingga Isu tenaga kerja menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan perusahaan untuk mencapai efektivitas dan efisiensi tersebut. Perusahaan tentu saja membutuhkan pekerja yang tepat agar bisa sukses dalam menjalankan aktivitas operasionalnya, dengan adanya globalisasi, maka sumber tenaga kerja tidak hanya berasal dari dalam negeri tetapi juga dapat berasal dari luar negeri. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan jumlah tenaga kerja di ASEAN akan mencapai sekitar 320 juta pada 2015. Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto (2013) mengatakan bahwa “Jumlah penduduk ASEAN dipredikasi mencapai lebih dari 600 juta pada 2015. Angka itu diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan tenaga kerja.” Dia memperkirakan peningkatan jumlah tenaga kerja akan terjadi di negara-negara yang ekonominya masih lemah antara lain Filipina dan Kamboja. Sementara Thailand, Singapura, Malaysia dan Brunei bahkan diperkirakan akan mengalami kekurangan tenaga kerja setelah 2015 yang disebabkan karena ekonomi mereka tumbuh lebih cepat dibanding penambahan jumlah penduduknya. Di Indonesia, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Faslih Jalal (2013) mengungkap bahwa “Terjadi pertumbuhan penduduk 1,49 persen sehingga pada tahun 2013 penduduk di Indonesia diperkirakan mencapai 250 juta jiwa.” Namun, pertumbuhan penduduk tersebut tidak diiringin dengan penyediaan dan jaminan lapangan kerja bagi warga negaranya. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran di tahun 2013 sebesar 7,39 juta jiwa dari total angkatan bekerja 118,19 juta orang. Sedangkan orang yang bekerja mencapai 110,80 juta orang. Dari persoalan ini, timbul peluang bagi perusahaan khususnya perusahaan penyalur tenaga kerja untuk membantu mencarikan lapangan kerja bagi
1
2
warga negara dengan tujuan mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) merupakan salah satu jawaban dalam penyaluran tenaga kerja indonesia ke luar negeri. Ini merupakan efek dari kurangnya penyediaan dan jaminan lapangan kerja di indonesia sendiri dan adanya permintaan tenaga kerja dari luar negeri, maka PPTKIS menyediakan alternatif pekerjaan ke negara yang masih membutuhkan banyak tenaga kerja. PT Citra Bina Tenaga Mandiri adalah salah satu perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang penyalur tenaga kerja Indonesia keluar negeri. PT Citra Bina tenaga mandiri didirikan pada tanggal 30 Oktober 1999 yang berkedudukan di Kota Kupang, Propinsi Nusa Tenggara Timur, dan berlokasi di Jln. Manafe No 17, Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Oebobo. PT Citra Bina Tenaga Mandiri memiliki Pekerja sebanyak 124 orang yang terdiri dari Karyawan tetap dikantor pusat dan pekerja lapangan. Namun saat ini PT Citra Bina Tenaga Mandiri memiliki masalah, yang menurut Manajer Operasional, “pada saat ini PT Citra Bina Tenaga Mandiri, memiliki tingkat produktivitas kerja karyawan yang menurun”. Akibatnya tingkat pemberangkatan TKI oleh perusahaan cenderung menurun. Data pemberangkatan TKI tahun 2012, 2013, dan 2014 dapat dilihat pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Data Pemberangkatan TKI Tahun
Bulan 2012
2013
2014
Januari
56
22
8
Februari
172
-
68
Maret
111
150
98
April
80
73
24
Mei
179
33
62
Juni
-
-
93
Juli
125
141
-
Agustus
160
-
67
September
-
7
37
3
Oktober
79
61
43
November
85
37
48
Desember
30
-
-
TOTAL
1077
524
548
Sumber : PT Citra Bina Tenaga Mandiri
Dari tabel di atas dapat dilihat terjadi penurunan yang cukup besar dalam pemberangkatan TKI selama kurun waktu 2012 sampai 2013, dimana pada tahun 2013 pemberangkatan TKI keluar negeri sebanyak 524 orang, menurun dari tahun sebelumnya yang sebanyak 1077 orang. Lalu pada tahun 2014 terjadi sedikit kenaikan dengan pemberangkatan TKI sebesar 548 orang. Fenomena ini merupakan suatu masalah yang dihadapi PT Citra Bina Tenaga Mandiri. Penurunan produktivitas perusahaan ini disebabkan karena penurunnya tingkat produktivitas kerja karyawan di PT Citra Bina Tenaga Mandiri ini sehingga menimbulkan kerugian perusahaan Seperti terhambatnya pencapaian target pengiriman TKI keluar negeri sesuai dengan permintaan dari Agensi tenaga kerja negara tujuan. Setiap perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja yang dimiliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi. Menurut Ravianto (1991) dalam Sutrisno (2014) mengatakan bahwa produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain, seperti tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen, dan prestasi. Di PT Citra Bina Tenaga Mandiri sendiri, penulis melihat bahwa penyebab produktivitas menurun berkaitan erat dengan rendahnya tingkat disiplin kerja karyawan. Hal tersebut terlihat pada saat penulis melakukan observasi selama satu minggu di perusahaan, sehingga ditemukan bahwa banyak karyawan yang tidak maksimal dalam menggunakan jam kerja, terlambat, mangkir , dan kelalaian dalam menggunakan fasilitas perusahaan. Hal ini disebabkan beberapa faktor seperti tingkat kesadaran rendah, dan acuh terhadap aturan. Selain itu, banyak karyawan yang datang dan pulang kerja tidak tepat pada waktunya. Ini merupakan akibat dari sistem absensi manual dimana kehadiran karyawan tidak dapat terdata dengan baik. Disini penulis menggunakan beberapa indikator untuk mengukur disiplin kerja. Menurut Abdurrahmat Fathoni (2006) dalam Indah Puji Hartatik (2014 : 200), beberapa
4
indikator disiplin kerja, yaitu tujuan dan kemampuan, keteladanan pemimpin, keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukuman, ketegasan, dan hubungan kemanusiaan. Dalam observasi tersebut, penulis mencoba mencari tahu apa penyebab yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan, sehingga ditemukan bahwa kepemimpinan yang telihat dalam perusahaan belum menunjukan sikap kepemimpinan yang bisa menjadi panutan dan teladan bagi karyawannya, yang mampu membawa, membangun dan menerapkan sistem yang ideal demi tercapainya visi yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk dapat menghadapi situasi disiplin yang tak terkendali,
keteladanan
pemimpin
sangat
dibutuhkan.
Untuk
mengukur
kepemimpinan dalam perusahaan, penulis menggunakan beberapa indikator berikut yaitu kepribadian, karakteristik karyawan, kebutuhan tugas, dan kebijakan organisasi (Nuryadin, 2012) Banyak
organisasi
yang
mengimplementasikan
program-program
peningkatan produktivitas. Menurut Hartatik (2014:221) Agar program produktivitas sukses maka perlu adanya dukungan manajemen puncak, komitmen dengan implementasi,
monitoring
pelaksanaan
peningkatan
produktivitas,
apresiasi
produktivitas, dan organisasi. Dukungan manajemen puncak berkaitan dengan kepemimpinan dalam perusahaan dimana hal tersebut dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Selanjutnya penulis juga menemukan bahwa budaya organisasi juga akan mempengaruhi sikap dan perilaku disiplin kerja semua anggota organisasi. Menurut Munandar, dkk (2014:29) Budaya yang kuat dalam organisasi dapat memberikan paksaan atau dorongan kepada para anggotanya untuk bertindak atau berperilaku sesuai dengan yang diharapkan oleh organisasi. Dengan adanya ketaatan atas aturan dan
juga
kebijakan-kebijakan
perusahaan
tersebut
maka
diharapkan
bisa
meningkatkan disiplin kerja dan produktivitas kerja para karyawan untuk mencapai tujuan organisasi. Di PT Citra Bina Tenaga Mandiri, dari hasil observasi penulis melihat bahwa budaya lemah dalam perusahaan menjadi penyebab disiplin kerja yang menurun. Budaya lemah tersebut mengakibatkan karyawan kurang menerima nilai-nilai kunci dalam organisasi sehingga sulit untuk mewujudkan disiplin kerja yang diharapkan. Untuk mengukur budaya organisasi tersebut, penulis menggunakan beberapa indikator berikut yaitu inovasi dan pengambilan resiko, perhatian pada hal-
5
hal kecil, orientasi hasil, orientasi orang, orientasi tim, keagresifan, stabilitas dan kontrol (Robbins dan Coulter, 2012). Karena alasan diatas, penelitian ini mencoba menggali lebih dalam mengenai penyebab pasti masalah produktivitas kerja di PT Citra Bina Tenaga Mandiri. Maka dari itu diperlukan penelitian terhadap masalah yang terjadi di perusahaan dengan judul “Analisis Pengaruh Kepemimpinan dan Budaya Organisasi Terhadap Disiplin Kerja dan Dampaknya Terhadap Produktivitas Kerja di PT Citra Bina Tenaga Mandiri ”
1.2 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, masalah-masalah yang terdapat dalam latar belakang dan identifikasi masalah mencakup dua variabel X yaitu kepemimpinan, dan budaya organisasi, dengan variabel Y yaitu disiplin kerja terhadap variabel Z yaitu produktivitas kerja. Dengan responden karyawan PT Citra Bina Tenaga Mandiri, Kupang-NTT.
1.3 Perumusan Masalah Berdasarakan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja ? 2. Apakah ada pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja ? 3. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja ? 4. Apakah ada pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja ? 5. Apakah ada pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja ? 6. Apakah ada pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap disiplin kerja ? 7. Apakah ada pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi, terhadap produktivitas kerja melalui disiplin kerja ?
6
1.4 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap disiplin kerja. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap produktivitas kerja. 4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh budaya organisasi terhadap produktivitas kerja. 5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas kerja. 6. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap disiplin kerja. 7. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan dan budaya organisasi terhadap produktivitas kerja melalui disiplin kerja.
1.5 Manfaat Penelitian 1. Membantu perusahaan untuk memecahkan masalah pada produktivitas kerja. 2. Membantu perusahaan untuk memecahakan masalah disiplin kerja. 3. Membantu
perusahaan
meningkatkan
peran
kepemimpinan
dalam
perusahaan. 4. Membantu perusahaan menciptakan kondisi budaya yang mendukung pencapaian tujuan perusahaan. 5. Membantu perusahaan untuk menjadikan masalah tersebut sebagai acuan agar mampu bertahan dalam menghadapi masalah yang dihadapi.
1.6 Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan dalam penelitian ini akan terbagi dalam lima bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab yang menguraikan isi penelitian ini. Berikut sistematika penulisan dalam penelitian :
7
BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian yang berhubungan dengan kepemimpinan, budaya organisasi, disiplin kerja, dan produktivitas kerja. BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan untuk melakukan analisis dalam penelitian ini, serta kerangka pemikiran, hipotesis penelitian dan penelitian terdahulu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini menjabarkan mengenai pemilihan objek penelitian, data yang akan dihimpun, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik pengujian hipotesis dan operasional variabel. BAB IV HASIL PENELITIAN Bab ini akan membahas lebih spesifik mengenai gambaran umum objek penelitian, pembahasan hasil penelitian, kesesuaian dengan teori, argumentasi penelitian, dan membandingkan hasil penelitian dengan penelitian terdahulu. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan disimpulkan mengenai ringkasan dari bab-bab terdahulu, jawaban atas rumusan masalah, dan saran yang akan diberikan kepada perusahaan.
8